Anda di halaman 1dari 23

PERTUMBUHAN JANIN

TERHAMBAT
Oleh: Glenn Fernandez Yeremia. B
Pembimbing: dr. Benyamin Rapa, Sp.OG
Definisi
• Pertumbuhan Janin Terhambat atau Intra Uterine Growth Restriction
adalah suatu keadaan dimana terjadi gangguan nutrisi dan
pertumbuhan janin yang mengakibatkan berat badan lahir dibawah
standar berat dari usia kehamilannya.
• Menurut Gordon (2005), pertumbuhan janin terhambat (Intrauterine
growth restriction) diartikan sebagai suatu kondisi dimana janin
berukuran lebih kecil dari standar ukuran biometri normal pada usia
kehamilan
Klasifikasi PJT:
• Proportionate Fetal Growth Restriction:
• dikenal juga dengan istilah pertumbuhan janin terhambat simetris, yaitu Janin yang
menderita distress yang lama di mana gangguan pertumbuhan terjadi berminggu-minggu
sampai berbulan-bulan sebelum bayi lahir sehingga berat, panjang dan lingkar kepala
dalam proporsi yang seimbang akan tetapi keseluruhannya masih di bawah gestasi yang
sebenarnya.
• Disproportionate Fetal Growth Restriction:
• dikenal juga dengan istilah pertumbuhan janin terhambat asimetris. Dimana terjadi
akibat distress subakut. Gangguan terjadi beberapa minggu sampai beberapa hari
sebelum janin lahir. Pada keadaan ini panjang dan lingkar kepala normal akan tetapi
berat tidak sesuai dengan masa gestasi. Bayi tampak waste dengan tanda-tanda
sedikitnya jaringan lemak di bawah kulit, kulit kering keriput dan mudah diangkat, bayi
kelihatan kurus dan lebih panjang.
PERTUMBUHAN NORMAL INTRAUTERIN
• Hiperplasia
yaitu: Pada 4-20 minggu kehamilan terjadi mitosis yang sangat cepat dan
peningkatan jumlah DNA.
• Hiperplasia dan hipertrofi
Pada 20-28 minggu aktifitas mitosis menurun, tetapi peningkatan ukuran sel
bertambah.
• Hipertrofi
Pada 28-40 minggu pertumbuhan sel menjadi maksimal terutama pada minggu
ke 33, penambahan jumlah lemak, otot dan jaringan ikat tubuh.
Janin dengan gangguan pertumbuhan karena proses patologis, inilah yang disebut true
fetal growth restriction. Berdasarkan ukuran kepala, perut, dan panjang lengan dibagi
menjadi dua bagian, yaitu

• Simetris (20%), gangguan terjadi pada fase Hiperplasia, di mana total jumlah sel
kurang, ini biasanya disebabkan oleh gangguan kromosom atau infeksi kongenital
misalnya TORCH. Proses patologis berada di organ dalam sampai kepala.

• Asimetris (80%), gangguan terjadi pada fase Hipertrofi, di mana jumlah total sel
normal tetapi ukurannya lebih kecil. Biasanya gangguan ini disebabkan oleh faktor
maternal atau faktor plasenta.
Simetris Asimetris

Etiologi: faktor genetik dan infeksi Insufisiensi plasenta kronik

frekuensi : 20% 80%

Mulai dari awal kehamilan Trimester ketiga

Organ terganggu  mikrosefalus Berat>panjang


Timus>hati>jantung> otak
Rasio otak : liver  6:1

Semua bagian tubuh kecil Kepala lebih besar dari perut

Ponderal index normal Meningkat

Perbandingan kepala, perut dan panjang tangan normal Meningkat

Jumlah sel-lebih kecil Normal


Ukuran sel normal Kecil

Bayi dengan komplikasi prognosisnya buruk Biasanya tanpa komplikasi baik prognosisnya
PERKEMBANGAN PJT INTRAUTERIN
• Kondisi kekurangan nutrisi pada awal kehamilan
• Kekurangan nutrisi pada awal kehamilan dapat mengakibatkan janin berat
lahir rendah yang simetris.
• Kondisi kekurangan nutrisi pada pertengahan kehamilan
• Defisiensi makanan mempengaruhi pertumbuhan janin dan plasenta
• Kondisi kekurangan nutrisi pada akhir kehamilan
• Terjadi pertumbuhan janin yang lambat yang mempengaruhi interaksi antara
janin dengan plasenta
ETIOLOGI : MATERNAL
• Hipertensi kronis
• Hipertensi yang berhubungan dengan kehamilan
• Penyakit jantung sianotik
• Diabetes Klas F atau lebih
• Hemoglobinopathies/anemia berat
• Penyakit autoimun
• Malnutrisi kalori-protein /malabsorpsi
• Merokok, alkohol
• Narkoba
• Malformasi uterus
• Thrombophilia
ETIOLOGI : PLASENTA
• Plasenta kecil (hipertensi)
• Plasenta circumvalata
• Lokasi implantasi abnormal
• Infark
• Solusio plasenta
• Insufisiensi plasenta oleh sebab lain
ETIOLOGI : FETUS
• Kehamilan Ganda
• Twin-to-twin transfusion
• Anomali kongenital (trisomi 13, 18, 21)
• Infeksi intrauterin : AIDS, TORCH
• Tidak diketahui penyebabnya 40%
Patofisiologi
• Pertumbuhan janin tergantung dari suplai nutrient yang adekuat,
seperti glukosa, asam amino, dan lemak

• Pada janin yang mengalami gangguan pertumbuhan, terdapat


gangguan asam amino yang menyerupai keadaan kelaparan protein
pasca kelahiran

• Ada sebuah fenomena pada IUGR dimana bayi lebih mengutamakan


suplai nutrient ke otak dibandingkan organ lain => rasio lingkar kepala
dan lingkar perut menjadi meningkat => asimetris PJT

• Terjadi pada kehamilan lanjut akibat gangguan fungsi plasenta,


misalnya preeclampsia
Patofisiologi

• Faktor yang menghambat pertumbuhan terjadi pada awal


kehamilan => PJT yang simetris
• Jumlah sel berkurang dan secara permanen => menghambat
pertumbuhan janin dan prognosisnya jelek
• Penampilan klinisnya proporsinya tampak normal karena
berat dan panjangnya sama-sama terganggu
Manifestasi Klinis
• Tampak kurus
• Pucat
• berkulit keriput
• Tali pusat umumnya tampak rapuh dan layu dibanding pada bayi normal yang tampak
tebal dan kuat
• Penurunan level oksigenasi
• Nilai APGAR rendah (suatu penilaian untuk menolong identifikasi adaptasi bayi
segera setelah lahir)
• Aspirasi mekonium (tertelannya faeces/tinja bayi pertama di dalam kandungan) yang
dapat berakibat sindrom gawat nafas
• Hipoglikemi (kadar gula rendah)
• Kesulitan mempertahankan suhu tubuh janin
• Polisitemia (kebanyakan sel darah merah)
Diagnosis
Suspek PJT jika terdapat satu atau lebih tanda-tanda di bawah ini :
• a) TFU 3 cm atau lebih dibawah normal
• b) Pertambahan berat badan < 5 kg pada usia kehamilan 24 minggu
• atau < 8 kg pada usia kehamilan 32 minggu (untuk ibu dengan
• BMI < 30)
• c) Estimasi berat badan < 10 persentil
• d) Ibu merasa gerakan janin berkurang
Penunjang
• Pemeriksaan USG untuk memeriksa:
a) HC/AC > 1
b) Amniotic Fluid Index 5 cm atau kurang
c) Sebelum UK 34 minggu plasenta grade 3
• Estimasi berat janin (EFW) dan abdominal circumference (AC) lebih
akurat untuk diagnosis KMK
• Pemeriksaan penunjang lain yang mencoba untuk mencari etiologi di
sisi maternal. Misal : pemeriksaan laboratorium untuk mendeteksi
anemia atau defisiensi zat nutrisi tertentu
Skrinning
• Mengukur tinggi fundus uteri (TFU), yang dilakukan secara rutin pada
sejak umur kehamilan 20 minggu sampai aterm
• Jika ada perbedaan sama atau lebih besar dari 3 cm dengan kurva
standard, perlu dilakukan pemeriksaan ultrasonografi (USG
• Kehamilan yang berisiko terjadi PJT: USG dilakukan pertama kali
pada kehamilan trim I untuk konfirmasi usia kehamilan, pertengahan
trim II (18-20 minggu) untuk mencari kelainan bawaan dan kehamilan
kembar
• Pemeriksaan USG diulang pada umur kehamilan 28-32 minggu untuk
deteksi gangguan pertumbuhan dan brain sparing effect
PENANGANAN PJT
1. Menghilangkan faktor penyebab
2. Pemantauan ibu dan janin (fetal surveillance antepartum)
3. Terminasi jika ibu/janin dalam keadaan bahaya
4. Awasi/tangani segera jika ada gawat janin akut selama kehamilan
PENANGANAN PJT
1. Kehamilan dengan JTL tanpa adanya tanda gawat janin akut atau
tanpa tanda membahayakan ibu – bukan indikasi terminasi
2. Selama tidak ada tanda gawat janin akut – pertumbuhan janin
intrauterine bisa dilanjutkan sampai matur jika tidak ada tanda
gawat janin akut.
PENANGANAN PJT
• Tujuan untuk memperbaiki pertumbuhan janin:
1. Pemberian nutrisi
2. Memperbaiki sirkulasi
 Penambahan Intake 300 kalori/hari
 Vitamin
 Hindari rokok dan alkohol
 Anemia dan infeksi: diobati
PENANGANAN PJT
• Infus:
1. Maltose 10%: 70-80 tetes/menit
• selama 5 hari berturut-turut
• (untuk idiopatik)
2. Glukose: untuk malnutrisi
3. Asam amino
• Obat anti trombose: heparin, dipyridamole, aspilet
• Obat vasodilator: hydralazine
• Oabat tokolitik: beta simpatomimetik
CARA PERSALINAN KEHAMILAN DENGAN JTL

• Cara persalinan tergantung pada:


- presentasi
- berat janin
• Pres-kepala berat 1500-2000 – pervaginam (pres-bo surviv rate <)
• Pres-kep BBLRel < 70% - SC
• Faktor lain:
- Ripening cervix
- Kemampuan pemantauan janin
- Kemampuan perawatan BBLR/BBLSR
THANKYOU

Anda mungkin juga menyukai