Anda di halaman 1dari 7

EMULSA (Emulsi)

Disusun oleh :
• Siska Kristin
• Siti Wulandari
• Suci Hariyati
• Tania Angela
• Verlia Tesya Artari
• Welly Junnifer
• Yusril Ihja Mahendra
PENGERTIAN
Emulsi adalah sediaan yang mengandung bahan obat cair atau larutan obat,
dalam cairan pembawa, distabilkan dengan zat pengemulsi atau surfaktan yang cocok.
Emulsi merupakan sediaan yang mengandung dua zat yang tidak tercampur,
biasanya air dan minyak, dimana cairan yang satu terdispersi menjadi butir-butir
kecil dalam cairan yang lain.
Zat pengemulsi (emulgator) merupakan komponen yang paling penting
agar memperoleh emulsa yang stabil.
Tipe Emulsi Berdasarkan macam zat cair yang berfungsi sebagai fase internal
ataupun external, maka emulsi digolongkan menjadi dua macam yaitu :
1. Emulsi tipe O/W ( oil in water ) atau M/A ( minyak dalam air ).
Adalah emulsi yang terdiri dari butiran minyak yang tersebar ke dalam air. Minyak
sebagai fase internal dan air sebagai fase external.
2. Emulsi tipe W/O ( water in oil ) atau A/M ( air dalam minyak ).
Adalah emulsi yang terdiri dari butiran air yang tersebar ke dalam minyak. Air
sebagai fase internal dan minyak sebagai fase external.
Emulsi adalah suatu disperse di mana fase terdispers
terdiri dari bulatan-bulatan kecil zat cair yang terdistribusi
ke seluruh pembawa yang tidak bercampur. Secara
umum, emulsi merupakan system yang terdiri dari dua
fase cair yang tidak bercampur, yaitu fase dalam (internal)
dan fase luar (eksternal).

Bahan pembentuk emulsi yang harus terdapat didalam


emulsi, biasanya terdiri dari :
1. Fase dispers / fase internal / fase diskontinyu
Yaitu zat cair yang terbagi-bagi menjadi butiran kecil
kedalam zat cair lain.
2. Fase kontinyu / fase eksternal / fase luar
Yaitu zat cair dalam emulsi yang berfungsi sebagai
bahan dasar (pendukung) dari emulsi tersebut.
3. Emulgator
Adalah bagian Berupa zat yang berfungsi untuk
menstabilkan emulsi.

Zat pengemulsi (emulgator) adalah P.G.A., Tragachanta, Gelatin, Sapo, Senyawa


Ammonium kwarterner, Cholesterol, Surfactan seperti Tween, Span dan lain-lainnya. Untuk
menjaga stabilnya emulsi perlu diberi pengawet yang cocok.
Emulsa dapat dibedakan dalam :
 Emulsa Vera (Emulsi alam)
Emulsa Vera dibuat dari biji atau buah, dimana terdapat di samping minyak lemak juga emulgator
yang biasanya merupakan zat seperti buih telur.
Emulsi yang dibuat dari biji adalah: Amygdala ducis, amygdala amara, lini semen, Cucurbitae Semen.
 Emulsa Spuria (Emulsi buatan)
Emulsi yang terbentuk karena penambahan emulgator dari luar.
1. Emulsi dengan minyak lemak
2. Emulsi dengan paraffinum liquidum
3. Emulsi dengan Cera atau lemak padat
4. Emulsi dengan Extractum spissum
5. Emulsi dengan minyak eteris Kreosotum, Benzylis Benzoas
6. Emulsi dengan Balsamum Peruvianum, Balsamum Copalvas dan Terebenthina Laricina
7. Emulsi dengan Bromoformum
EMULSI DENGAN EMULGATOR LAINNYA

 Pulvis Gummosus
 Agar-agar
 C.M.C. (Natrii Carboxymethylcellulosum)
 Sapo
 Vitellum Ovi
 Tween dan Span (Surfaktan)
H.L.B = Hidrofilic Lipofilic Balance
 Angka yang menunjukkan perbandingan antara kelompok hidrofil dengan
kelompok lipofil.
 Semakin besar harga HLB berarti semaki banyak kelompok yang suka pada
air sehingga emulgator tersebut lebih mudah larut dalam air dan demikian pula
sebaliknya.

Daftar Harga HLB


TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai