Anda di halaman 1dari 12

DRUG ABUSE

AND DRUG
MISUSE
Pokok Bahasan :

1. Pengertian drug abuse dan misuse


2. Contoh drug abuse dan drug misuse
3. Perbedaan drug abuse dan misuse
4. Dampak drug abuse dan misuse
5. Sosialisasi yang diberikan
1. Pengertian drug abuse dan
misuse
Drug Abuse : Penyalahgunaan obat
Drug Misuse : Salah penggunaan obat
Drug abuse atau penyalahgunaan obat merujuk pada keadaan di mana obat
digunakan secara berlebihan tanpa tujuan medis atau indikasi tertentu.
Sedangkan, drug misuse atau salah penggunaan obat adalah merujuk
pada penggunaan obat secara tidak tepat, yang biasanya disebabkan karena
pengguna memang tidak tahu bagaimana penggunaan obat yang benar.
– Drug Misuse dan Drug Abuse biasanya berkaitan dengan jumlah dan frekuensi penggunaan,
dan paling banyak dilakukan pada obat-obat yang memerlukan resep dokter (Prescribed Drug).
– Paling tidak ada tiga kategori umum dalam menggunakan obat resep yaitu: Use as
Appropriate (gunakan dengan seharusnya); Use as Directed (gunakan sesuai petunjuk); Use as
Prescribed (gunakan sesuai dengan resep).
– Baik Drug Misuse maupun Drug Abuse, keduanya berpotensi membuat seseorang mengalami
adiksi (ketagihan) atau disebut juga mengalami Substance-Use Disorder (Gangguan
Penggunaan Zat).
Contoh Drug abuse dan misuse

Drug abuse (penyalahgunaan obat)


1. Penyalahgunaan obat-obat yang bekerja pada sistem saraf untuk mendapatkan efek sedative
dan umumnya akan menyebabkan ketergantungan atau kecanduan.
– golongan analgesik opiat/narkotik, contohnya adalah codein, oxycodon, morfin
– golongan depressan sistem saraf pusat untuk mengatasi kecemasan dan gangguan tidur,
contohnya barbiturat (luminal) dan golongan benzodiazepin (diazepam/valium,
klordiazepoksid, klonazepam, alprazolam, dll)
– golongan stimulan sistem saraf pusat, contohnya dekstroamfetamin, amfetamin, dll.
Contoh Drug abuse dan misuse

2. Penggunaan suatu obat dengan memanfaatkan efek sampingnya, bukan berdasarkan


indikasi yang resmi dituliskan.
– Penggunaan misoprostol, suatu analog prostaglandin untuk mencegah tukak
peptik/gangguan lambung, sering dipakai untuk menggugurkan kandungan karena
bersifat memicu kontraksi rahim.
3. Penggunaan obat-obat steroid (biasanya digunakan binaragawan untuk membentuk
massa otot)
Drug Misuse
1. Pemberian Amoksisilin 500mg, diberikan untuk influenza dengan dosis 2 x sehari
selama 10 hari.
2. Penggunaan vitamin untuk meningkatkan system imun lebih dari 2 minggu
berturut-turut
3. seseorang mengkonsumsi obat tidur supaya bisa tidur. Dosis yang dianjurkan
adalah satu tablet sebelum tidur. Namun karena dia tidak bisa tidur juga, satu jam
kemudian dia minum lagi satu tablet. Jadi orang ini menggunakan obat sesuai
dengan peruntukkannya namun tidak sesuai dengan petunjuk.
Perbedaan

Drug abuse Drug misuse


Penggunaan obat tanpa resep dokter Penggunaan obat namun salah indikasi
Non medical purposes (penggunaan obat Penggunaan obat dengan dosis yang salah
tanpa tujuan medis)
Penggunaan obat dengan lama pemberian
yang salah
Perbedaan antara Drug Misuse dan Drug Abuse sangat tipis. Walaupun konsepnya sama, perbedaan
boleh dibilang hanya terletak pada niat atau motivasi seseorang dalam menggunakan obat. Misalnya,
ketika seseorang tahu bahwa dengan mengkonsumsi zat "A" ia dapat mengalami perasaan yang
menyenangkan (euforia), maka dengan sengaja ia menggunakannya untuk bisa mengalami euforia itu,
bahkan menaikkan dosisnya ketika menurutnya dosis biasa sudah tidak berefek. Ini berarti orang
tersebut melakukan penyalahgunaan obat (Drug Abuse) karena tidak sesuai peruntukkannya dan
sebenarnya dia juga tidak memerlukan obat itu. Tujuannya hanya untuk memperoleh respon euforia.
Sebaliknya jika seseorang menggunakan obat dengan tidak sebagaimana mestinya namun tanpa
bertujuan mengalami efek euforia, maka bisa dikategorikan sebagai Drug Misuse.
Dampak drug abuse dan misuse

Drug Abuse Drug Misuse


Sistem kekebalan yang melemah, meningkatkan risiko Masalah kesehatan mental (misalnya, depresi, kecemasan,
penyakit dan infeksi paranoia, dan pikiran untuk bunuh diri)

Peningkatan ketegangan pada hati, yang menempatkan Sistem kekebalan yang melemah, meningkatkan risiko
orang pada risiko kerusakan hati yang signifikan atau gagal penyakit dan infeksi
hati ( Hepatitis C )

Masalah dengan ingatan, perhatian dan pengambilan Masalah kesehatan fisik (misalnya, trombosis, abses,
keputusan, yang membuat hidup sehari-hari lebih sulit. overdosis, hepatitis B dan C, HIV , dan masalah pernapasan
dan jantung

Mual dan sakit perut, yang juga bisa menyebabkan


perubahan nafsu makan dan penurunan berat badan
Sosialisasi yang diberikan

1. Memberikan edukasi kepada pasien agar mengetahui cara penggunaan, lama penggunaan, cara menyimpan,
efek samping yang mungkin timbul hingga resiko akibat penyalahgunaan (drug abuse) atau salah penggunaan
(drug misuse).
2. Dalam literatur, penyalahgunaan narkoba dipandang sebagai 'masalah keluarga' dan 'masalah bagi keluarga' (
Bancroft et al. , 2002 ). Bukti yang menunjuk pada pengalaman keluarga yang traumatis, seperti pengabaian
pada masa kanak-kanak, tunawisma, pelecehan, kehilangan dan berkabung, meningkatkan kemungkinan bahwa
seseorang akan terus mengalami masalah penyalahgunaan obat ( Kumpfer & Bluth, 2004 ) dapat dilihat sebagai
masalah dari keluarga. Sebaiknya dilakukan sosialisasi tentang keluarga sehat kepada masyarakat

Anda mungkin juga menyukai