Anda di halaman 1dari 11

JARAS PENGLIHATAN

Cipta Pedra Sandi


110.2010.058
Anatomi Jaras Penglihatan
• Saraf Optikus
• Chiasma Optikum
• Traktus Optikus
• Geniculatum Lateral
• Optic Radiation (geniculocalcarine tracts)
• Primary Visual Area (Brodmann’s area)
• Nervus kranialis II (Nervus Opticus) • Nervus optikus memasuki ruang
merupakan indera khusus untuk intrakranial melalui foramen optikum.
penglihatan. • Di depan tuber sinerium (tangkai
hipofisis) nervus optikus kiri dan kanan
bergabung menjadi satu berkas
membentuk kiasma optikum.
• Serabut bagian nasal dari masing –
masing mata akan bersilangan dan
kemudian menyatu dengan serabut
temporal mata yang lain membentuk
traktus optikus dan melanjutkan
perjalanan untuk ke korpus
genikulatum lateral dan kolikulus
superior.
• Serabut saraf yang bersinaps di • Setelah sampai di korpus
korpus genikulatum lateral genikulatum lateral, serabut saraf
merupakan jaras visual sedangkan yang membawa impuls penglihatan
serabut saraf yang berakhir di akan berlanjut melalui radiatio
kolikulus superior menghantarkan optika atau traktus
impuls visual yang membangkitkan genikulokalkarina ke korteks
refleks opsomatik seperti refleks penglihatan primer di girus
pupil. kalkarina.
• Serabut yang berasal dari bagian
medial korpus genikulatum lateral
membawa impuls lapang pandang
bawah sedangkan serabut yang
berasal dari lateral membawa
impuls dari lapang pandang atas.
Terdapat empat neuron yang berperan pada penghantaran impuls
penglihatan ke korteks penglihatan, yaitu :

• 1. Sel batang dan kerucut, yang


merupaka neuron reseptor
khusus pada retina.
• 2. Neuron bipolar, yang
menghubungkan sel batang dan
kerucut ke sel-sel ganglion.
• 3. Sel ganglion
• 4. Neuron pada corpus
geniculatum lateral, yang
aksonnya berjalan ke kortex
cerebri.
FISIOLOGI PENGLIHATAN

• Benda mamantulkan cahaya  cahaya masuk ke mata melalui pupil 


pangaturan jumlah cahaya oleh pupil melalui m.sphincter pupillae (yang
mengkonstriksikan pupil dalam keadaan cahaya terang) dan m.dilator
pupillae (yang melebarkan pupil dalam keadaan kekurangan cahaya) 
difokuskan oleh lensa (bikonveks)  konvergensi cahaya  bayangan
jatuh di retina (bayangan terbalik)  ditangkap oleh fotoreseptor, sel
batang (berfungsi untuk penglihatan hitam putih) dan sel kerucut
(berfungsi untuk penglihatan warna)  penjalaran impuls melalui
serabut saraf n.optikus  dihantarkan ke korteks optik di otak 
persepsi melihat.
Lesi Pada Jaras Optikus
• Jika terdapat lesi di sepanjang lintasan
nervus optikus (N.II) hingga korteks
sensorik, akan menunjukkan gejala
gangguan penglihatan yaitu pada lapang
pandang atau medan penglihatan.
• Dapat disebabkan oleh berbagai factor
patologis. Tumor yang luas pada otak
dan struktur-struktur yang terletak
didekatnya seperti glandula hypophysis
dan meninges serta penyakit
serebrovaskuler adalah penyebab yang
paling sering.
Lesi pada nervus optikus
• akan mengakibatkan kebutaan
atau anopsia pada mata yang
disarafinya.
• disebabkan karena penyumbatan
arteri centralis retina yang
mendarahi retina tanpa kolateral,
ataupun arteri karotis interna yang
akan bercabang menjadi arteri
oftalmika yang kemudian menjadi
arteri centralis retina. Kebutaan
tersebut terjadi tiba-tiba dan
disebut amaurosis fugax.
Lesi pada kiasma optikum
• akan menghilangkan medan
penglihatan temporal yang
disebut hemianopsia
bitemporal,
• sedangkan lesi pada kedua
bagian lateralnya akan
menimbulkan hemianopsia
binasal.
Lesi pada traktus optikus
• akan menyebabkan hemianopsia
homonim kontralateral.
Lesi pada radiasio optika
• Lesi pada radiasio optika bagian
medial akan menyebabkan
quadroanopsia inferior
homonim kontralateral,
• sedangkan lesi pada serabut
lateralnya akan menyebabkan
quadroanopsia superior
homonim kontralateral.

Anda mungkin juga menyukai