Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN ABSES PERITONSILAR

KASUS
ILMU PENYAKIT THT-KL

PEMBIMBING:
dr. Sophian Sujana, SP.THT-KL., M.Kes OLEH:
Benazir Amrinnisa Yusuf, S.Ked
Ustra Ispawati P.T, S.Ked

PROGRAM STUDI PROFESI DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2019
Identifikasi Kasus
IDENTITAS
Nama : Tn. Y
Umur : 21 tahun
Pekerjaan : wiraswasta
Alamat : Kelurahan Latuma
Suku : Tolaki
Jenis Kelamin : Laki-laki
Agama : Islam
Tanggal Berobat : 7 September 2019
No. Register : 21 XX XX
Dokter Muda Pemeriksa : Benazir Amrinnisa Yusuf, Ustra Ispawati
P.T
A. ANAMNESIS

Keluhan utama : Nyeri saat berbicara (Odinofogi)


Riwayat penyakit sekarang :
Pasien datang dengan keluhan Nyeri pada saat berbicara sejak 3 hari yang lalu disertai dengan gangguan
menelan, Pada saat dilakukan anamnesis pasien berbicara dengan bahasa yang kurang jelas(suara bergumam)
 Riwayat trauma tidak ada
 Riwayat penyakit sebelumnya : Demam
 Riwayat keluarga : Memiliki keluhan serupa disangkal.
 Riwayat pengobatan sebelumnya: tidak ada
PEMERIKSAAN FISIK
1. Status present
Kesadaran kompos mentis, sakit ringan, status gizi kesan baik.
2. Status THT
Resume
Pasien datang dengan keluhan nyeri pada saat berbicara sejak 2 hari yang lalu ,disertai
dengan nyeri pada saat menelan. Riwayat trauma tidak ada. Riwayat penyakit
sebelumnya : Tidak ada Riwayat keluarga : Memiliki keluhan serupa disangkal.Riwayat
pengobatan sebelumnya: tidak ada.
Pada pemeriksaan didapatkan Terjadi pembekakan di area pallatum molle disertai warna
yang hiperemis disebelah kanan , uvula membengkak dan mengarah ke arah sisi yang
sakit, Tonsil udem dan hiperemis di sebelah kanan (T4)
Diagnosis
• Abses peritonsilar Dextra

Terapi
• Antipiretik
• Kortikosteroid
• Antibiotik

Prognosis
• Ad Vitam : Bonam
• Ad Fingtional : Dubia at Bonam
• Ad Sanationam : Dubia at bonam
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

ANATOMI TONSIL
Abses peritonsilar

Merupakan penumpukan pus pada ruang peritonsil dan biasanya bersifat unilateral.

Etiologi

Terjadi sebagai komplikasi tonsillitis akut atau infeksi yang bersumber dari kelenjar mucus weber dikutub
atas tonsil. Kuman penyebab biasanya sama dengan penyebab tonsillitis dapat ditemukan kuman aerob
dan anaerob.
Gambaran klinis

Gejala umum: demam, nyeri kepala, malaise, mual atau muntah.

Gejala lokal : odinofogia yang hebat, mulut berbau (foetor ex ore), suara bergumam (hot
potato voice), nyeri telinga (otalgia) pada sisi yang sama, trismus akibat spasme dari m.
pterygoideus interna.

Pemeriksaan Fisik
- Palatum molle edema dan menonjol kedepan
- Tonsil bengkak, hiperemis, mungkin banyak detritus, dan terdorong ketengah,
depan dan bawah
- Uvula bengkak dan terdorong kesisi kontra lateral.
Terapi

MEDIKAMENTOSA dan PEMBEDAHAN

• Stadium infiltrasi: antibiotic golongan penisilin atau klindamisin


• Simptomatik : analgetik/ antipiretik
• Jika telah terbentuk abses, insisi untuk keluarkan nanah
• Insisi dilakukan pada pertengahan garis yang menghubungkan dasar uvula dengan
geraham atas terakhir pada sisi yang sakit.
• Tonsilektomi dan drainase abses (tonsilektomi a chaud)
• tonsilektomi+ drainase 3-4 hari setelah tonsilektomi ( tonsilektomi e tiede)
• Tonsilektomi + drainase 4-6 minggu setelah tonsilektomi (tonsilektomi a fraid).
Komplikasi

• Abses pecah spontan dapat mengakibatkan perdarahan aspirasi paru atau piemia
• Perjalanan infeksi dan abses kedaerah parafaring sehingga menimbulkan abses
parafaring sehingga menimbulkan abses parafaring
• Perjalanan kedareah intra kranial menyebabkan thrombus sinus kavernosus,
meningitis, dan abses otak.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai