Keuntungan Salep
• misalnya salep dengan dasar salep lanonin yaitu, walaupun masih
mempunyai sifat-sifat lengket yang kurang menyenangkan, tetapi
mempunyai sifat yang lebih mudah tercuci dengan air dibandingkan
dasar salep berminyak.
• Karena sifatnya yang lengket sehingga lebih lama berpenetrasi ke kulit
Penggolongan Salep
1. Berdasarkan Efek Terapi
a. Salep epidermis.
b. Salep endodermis.
c. Salep diadermis.
2. Berdasarkan Dasar Salep
a. Dasar salep hidrokarbon
· Vaselin putih.
· Vaselin kuning.
· Campuran vaselin dengan malam putih, malam kuning.
· Paraffin encer.
· Parafin padat..
· Minyak tumbuh-tumbuhan.
b. Dasar salep serap, yaitu dapat menyerap air
· Adeps lanae, lanolin.
· Unguentum simplek.
· Hydrophilic petrolatum.
c. Dasar salep dapat dicuci air
· Dasar salep emulsi M/A, seperti vanishing cream.
· Emulsifying wax ointment B.P.
· Emulsifying wax.
· Hydrophillic ointment.
d. Dasar salep yang dapat larut dalam air, yaitu terdiri dari PEG atau campuran PEG.
(Moh. Anief. 1997):
Peraturan Pembuatan Salep
1. Zat–zat yang larut dalam dasar salep, dilarutkan bila perlu dengan pemanasan rendah.
2 Zat-zat yang larut mudah dalam air, jika tak diberikan petunjuk lain, lebih dulu dilarutkan dalam air, asal air yang
dibutuhkan untuk melarutkannya dapat diserap oleh jumlah campuran lemak yang ditentukan, banyaknya air
yang dipakai dikurangkan dari jumlah campuran lemak yang telah ditentukan (Van Duin. 1947) .
Zat yang mudah larut dalam air dan stabil, serta dasar salep mampu mendukung atau menyerap air tersebut,
dilarutkan dulu dalam air yang tersedia, setelah itu ditambahkan bagian dasar salep lain.
3 Zat-zat yang sukar larut tak cukup larut dalam lemak-lemak dan air, mula-mula diserbuk dan diayak dengan
ayakan B-40 (Van Duin. 1947) .
Zat yang tidak cukup larut dalam dasar salep, lebih dulu diserbuk dan diayak dengan derajat ayakan no. 100.
Pada pembuatan salep-salep ini, zat padat dicampur dengan setengah atau bobot sama lemak, yang jika perlu
telah cair atau tidak dicairkan, ditambahkan sedikit demi seedikit (Van Duin. 1947).
4 Jika salep-salep dibuat dengan jalan mencairkan, maka campuran harus diaduk sampai dingin (Van Duin. 1947).
Bila dasar salep dibuat dengan peleburan, maka campuran tersebut harus diaduk sampai dingin.
Salep–salep lebur, selalu dibuat dalam mortir yang dapat ditimbang dan bukan dalam mortir porselin. Untuk
mengaduknya sampai dingin harus dipakai sebuah antan kayu dan bukan antan porselin (Van Duin. 1947).
5 Bahan yang ditambahkan terakhir pada suatu massa salep.
Balsam-balsem dan minyak atsiri, balsam merupakan campuran dari dammar dan minyak atsiri, jika digerus
terlalu lama akan keluar damarnya sedangkan minyak atsirinya akan menguap.
Suppositoria