0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
14 tayangan14 halaman
1. Campak adalah penyakit menular akut yang disebabkan virus campak dari famili Paramyxovirus.
2. Gejalanya meliputi demam, batuk, dan ruam merah pada kulit. Virusnya dapat menyebabkan komplikasi seperti pneumonia.
3. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis, dan tatalaksananya bersifat suportif dengan istirahat dan antipiretik.
1. Campak adalah penyakit menular akut yang disebabkan virus campak dari famili Paramyxovirus.
2. Gejalanya meliputi demam, batuk, dan ruam merah pada kulit. Virusnya dapat menyebabkan komplikasi seperti pneumonia.
3. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis, dan tatalaksananya bersifat suportif dengan istirahat dan antipiretik.
1. Campak adalah penyakit menular akut yang disebabkan virus campak dari famili Paramyxovirus.
2. Gejalanya meliputi demam, batuk, dan ruam merah pada kulit. Virusnya dapat menyebabkan komplikasi seperti pneumonia.
3. Diagnosis didasarkan pada gejala klinis, dan tatalaksananya bersifat suportif dengan istirahat dan antipiretik.
demam, batuk, pilek, dan konjungtivitis yang kemudian diikuti dengan bercerak kemerahan pada kulit (rash). Etiologi Disebabkan oleh virus campak dari famili Paramyxovirus, genus Morbillivirus. Virus campak adalah virus RNA. Setelah timbulnya ruam kulit, virus aktif dapat ditemukan pada sekret nasofaring, darah dan air kencing dalam waktu sekitar 34 jam pada suhu Dapat bertahan selama beberapa hari kamar. pada temperatur 00C dan selama 15 minggu pada sediaan beku. Diluar tubuh manusia virus ini mudah mati. Virus campak mudah hancur oleh sinar ultraviolet. Pemeriksaan Fisik
Stadium prodormal: Berlangsung 2-4 hari, ditandai dengan demam yang
diikuti dengan batuk, pilek, faring merah, nyeri menelan, stomatitis, dan konjungtivitis. Tanda patognomonik timbulnya enantema mukosa pipi di depan molar tiga disebut bercak koplik
Stadium erupsi: Ditandai dengan timbulnya ruam makulopapular yang
bertahan selama 5-6 hari. Timbulnya ruam dimulai dari batas rambut dibelakang telinga, kemudian menyebar ke wajah, leher, dan akhirnya ke ekstremitas
Stadium penyembuhan (konvalens): setelah 3 hari ruam berangsur-
angsur menghilang sesuai urutan timbulnya. Ruam kulit menjadi kehitaman dan mengelupas yang akan menghilang setelah 1-2 minggu. Diagnosis ◦ Berdasarkan gambaran klinis yang khas ◦ Konfirmasi lab jarang diperlukan ◦ Selama stadium prodormal, dapat ditemukan sel raksasa multinuklear pada apusan mukosa hidung ◦ Virus dapat di isolasi dalam jaringan kultur dan dapat diukur peninggian titer antara serum akut dan konvalesens ◦ Jumlah leukosit cenderung rendah dengan limfositosis relatif Tatalaksana ◦ Antiviral : tidak perlu ◦ Terapi suportif : istirahat, antipiretik, nutrisi dan hidrasi ◦ Simptomatik ◦ Antibiotik: bila ada infeksi sekunder bakteri ◦ Vitamin A dosis tinggi : 100.000 U per oral (usia 6 bulan- 1 tahun) ; 200.000 U per oral ( usia > 1 tahun) diulang pada hari ke 2 dan 4 minggu Komplikasi ◦ Pneumonia 6 % ◦ Diare 8% ◦ Kejang 0,6-0,7% ◦ Ensefalitis 0,1% ◦ Otitis media 7 % RUBELA Epidemiologi ◦ Perkiraan situasi global Beban penyakit rubela menunjukkan bahwa jumlah bayi yang lahir dengan crs pada tahun 2008 lebih dari 110.000 kasus Rubela merupakan salah satu penyebab penyakit kongenital yang dapat dicegah Infeksi rubela Klinis ◦ Rubela adalah penyakit infeksi virus akut yang disebabkan oleh virus rubela, klinis pada umumnya ringan, namun dapat menyerang semua kelompok usia ◦ Infeksi rubela menjadi public health concern karena menyebabkan congenital rubella syndrome (crs) WHO ◦ Semua negara harus menanggulangi infeksi rubela