Pendahuluan
Campak penyakit virus akut, menular, ditandai demam, konjungtivitis, koriza, batuk, Kopliks spot, ruam makulopapular
PANUM (1846) penyebaran melalui jalan napas, inkubasi 14 hari, imunitas seumur hidup.
CAMPAK
insidens tertinggi < 5 tahun komplikasi sal. pernapasan angka kematian tinggi vaksinasi sejak tahun 1963 menurunkan epidemi
Etiologi
1954, isolasi oleh Enders & Peebles genus Morbillivirus, fam. Paramyxovirodae sferis, enveloped, pleomorfik, 100 250 nm sangat sensitif terhadap panas dan dingin labil, mudah tidak aktif karena panas, sinar UV, eter, kloroform, pH <5 dan >10
Epidemiologi
Angka kematian : < 1963 5,7 juta orang/tahun WHO 1996 800.000 orang/tahun
Insidens : < 1963 5 9 tahun > 1964 komposisi berdasarkan usia berubah 1989 50% > 10 tahun vaksinasi tidak optimal 0 4 tahun negara belum berkembang < 2 tahun
Penularan : 3 5 hari < ruam timbul < 4 hari Melalui : 1.Langsung 2.Tidak langsung 3.Udara
Kematian : 1 3 /1.000 kasus, tertinggi < 2 tahun & dewasa komplikasi saluran pernapasan dan neurologis usia, status gizi pemukiman padat, paparan intensif
Patogenesis :
Hari 0
1-2 2-3 35 5-7 7 - 11 11 - 14 15 - 17
Peristiwa
Virus campak kontak dgn permukaan epitel nasofaring/konjungtiva Penyebaran infeksi ke KGB regional Viremia primer Multiplikasi virus di epitel sal. napas tempat infeksi dan RES Viremia sekunder Infeksi terjadi pada kulit dan tempat lain Virus di darah, sal. napas, kulit dan organ lain Viremia berkurang dan menghilang
Manifestasi klinis :
Campak klasik (typical measles) : Inkubasi 10 2 hari Prodromal 3 1 hari Ruam hari ke-4 gejala klinis Kopliks spot 2 hari sebelum ruam timbul Puncak sakit 2-3 hari setelah ruam timbul 24 36 jam suhu turun, 3C berkurang beratnya beberapa hari kembali normal
Kopliks spot :
bercak ireguler kecil, merah terang, bagian tengahnya agak pucat dan kebiruan. Patognomonik infeksi campak.
di garis rambut dan kening, belakang telinga, atas leher menyebar sentrifugal ke bawah kaki di hari ke-3 hilang setelah 3 4 hari, berurutan dari atas seperti waktu timbul meninggalkan warna coklat, tidak hilang bila ditekan lama eksantema 6 7 hari
Campak modifikasi :
Terjadi pada orang yang memiliki imunitas parsial Gejala penyakit ringan Pemberian serum imunoglobulin setelah terpapar penyakit Adanya antibodi transplasenta dari ibu
Ruam :
pertama muncul di ekstremitas bawah, menyebar ke kepala paling jelas di pergelangan tangan dan tumit ruam urtika, makulopapular, petekie, purpurik, vesikular
Gejala penyerta :
distres respiratori + sesak napas, adenopati hilar, pneumonia hepatosplenomegali hiperestesia, kelemahan baal, parestesia
DIAGNOSIS
Gejala klinik Isolasi virus selama periode demam kultur Peningkatan titer antibodi dari 2 serum sampel berbeda,> 4 X di masa konvalesen Antibodi IgM spesifik pada serum fase akut Cara non invasif IgM spesifik dari saliva pengambilan sampel dalam masa 6 mgg setelah onset 92% IgM positif.
DIFERENSIAL DIAGNOSIS
Meliputi semua penyakit yang disertai ruam makulopapular kemerahan. Yang membedakan : intensitas ruam perubahan warna ruam jadi kecoklatan Paling sulit dibedakan dengan : mononukleosis infeksiosa mikoplasma pneumonia alergi obat
KOMPLIKASI :
1.Perluasan peradangan 2.Invasi jaringan 3.Kombinasi keduanya
Pneumonia :
sering menyebabkan kematian bronkiolitis, bronkopneumonia, pneumonia lobaris distres respiratori + demam E/: S. pneumonia, H. influenza, S.pyogenes, S. aureus
Otitis media :
komplikasi tersering pada bayi. demam lebih lama sekret purulen telinga tengah antibiotik konvensional
Laringitis :
suara serak, batuk keras, stridor inspirasi, retraksi suprasternal gejala hilang sewaktu ruam mulai hilang terapi 02 lembab, antibiotik bila diduga ada infeksi sekunder.
Miokarditis :
Ross 50% EKG abnormal, sementara, nonspesifik Goldfield 19% EKG abnormal
Ensefalitis :
0,1% penderita campak timbul hari ke-2 s/d ke-6 setelah ruam demam, sakit kepala, muntah, kejang, koma, perubahan kepribadian RM kadang positif LCS pleiositosis, predominasi limfosit, protein , glukosa N/ , LCS kadang N Lama komplikasi bervariasi Terapi suportif dan simtomatik
Subacute Sclerosing Panenchepalitis (SSPE) Penyakit degeneratif SSP anak karena infeksi campak persisten Beberapa tahun setelah infeksi campak 1/1.000.000 kasus Resiko >16x bila infeksi < 1 tahun Modlin : < 2 thn, 46% masa laten 7thn SSPE Resiko setelah vaksinasi 0,5 1,1 kasus/106 Resiko setelah inf campak 5,2 9,7kasus/106
Gejala klinik : gangguan tingkah laku/penurunan intelektual kejang mioklonik kematian dalam periode 6 bulan
Diagnosa : Pemeriksaan LCS Peningkatan titer spes. campak IgG dan RNA vi (metoda PCR) EEG khas suppression burst Terapi : suportif isoprinosin , -interferon karbamazepin
PENATALAKSANAAN
*Antisipasi komplikasi *Rawat anak sakit berat *Parasetamol *Vitamin A dosis tinggi *ASI *Dukungan nutrisi *Cegah kebutaan *Antibiotik bila perlu *ORS bila diare *Obati komplikasi multipel bersamaan *Monitor pertumbuhan
PENCEGAHAN
IMUNISASI : 1. Pasif: terpapar 0,25 ml/kg (maks. 15 ml) im.comp 0,50 ml/kg (maks. 15 ml)
2. Aktif : dosis 0,5 ml sub kutan *monovalen negara maju : 12 15 negara berkembang : 69 *kombinasi (MR, MMR) diberikan 2 kali : 12 15 46
KESIMPULAN
Campak adalah penyakit yang sangat menular, angka kematian tinggi, paling sering menyerang anak < 5 thn, sembuh sendiri, terapi suportif dan AB pada saat yang tepat angka kematian. CAMPAK DAPAT DICEGAH DENGAN IMUNISASI