Anda di halaman 1dari 15

Aspek Klinis Campak

Oleh: dr. Azizah Retno K., Sp.A

Definisi: Penyakit akut yang sangat menular Gejala klinis khas terdiri dari 3 stadium (1) std masa tunas 10-12 hari (2) std prodromal gejala pilek dan batuk, enantem pada mukosa pipi (bercak koplik), faring dan mukosa konjungtiva meradang

std akhir ruam mulai dr belakang telinga menyebar ke muka, badan, lengan dan kaki. Ruam timbul didahului suhu badan me, selanjutnya ruam menghitam dan mengelupas.

EPIDEMIOLOGI SKRT: ke-5 dalam 10 penyakit utama pada bayi (0,7%) dan ke-5 dalam 10 penyakit utama anak umur 1-4 tahun (0,77%). Endemis terutama di negara berkembang. Indonesia ditemukan sepanjang tahun.

Campak sebabkan pe daya tahan tubuh secara umum infeksi sekunder atau penyulit bronkopneumoni (75,2%), gastroenteritis (7,1%), ensefalitis (6,7%), dll (7,9%). tidak ada penularan melalui serangga (vektor), hanya memiliki satu serotipe virus

ETIOLOGI Virus campak di sekret nasofaring dan darah, minimal selama masa tunas dan dalam waktu yang singkat sesudah timbul ruam. Virus tetap aktif minimal 34 jam pada suhu kamar, 15 minggu di dalam pengawet beku, minimal 4 minggu disimpan dalam suhu 35C, dan beberapa hari pada suhu 0C. Virus tidak dapat aktif pada pH rendah. termasuk golongan paramyxovirus

PATOGENESIS Penularan secara droplet, 1-2 hari sebelum gejala klinis sampai 4 hari setelah timbul ruam. Virus masuk ke dalam limfatik lokal mencapai kelenjar getah bening lokal 5-6 hari sesudah infeksi awal fokus infeksi

hari ke-9-10 fokus infeksi di saluran nafas dan konjungtiva mengalami nekrosis virus masuk ke pembuluh darah dan menimbulkan manifestasi klinis dari sistem saluran nafas (batuk pilek) disertai konjungtiva merah.

Lanjutan Respon imun peradangan epitel pada saluran pernafasan diikuti demam tinggi, tampak sakit berat dan ruam menyebar keseluruh tubuh, tampak ulsera kecil di mukosa pipi (bercak koplik) tanda pasti Akhirnya muncul ruam makulopapular pada hari ke-14 sesudah awal infeksi

MANIFESTASI KLINIS DAN DIAGNOSIS


Diagnosis kelompok gejala klinis, yaitu: koriza dan mata meradang batuk dan demam tinggi beberapa hari diikuti ruam khas, diawali dari belakang telinga menyebar ke muka, dada, tubuh, lengan dan kaki bersamaan dengan me suhu tubuh selanjutnya mengalami hiperpigmentasi dan mengelupas DIAGNOSIS KLINIS

Std prodormal enantema di mukosa pipi (bercak koplik) tanda patognomonis campak dapat bermanifestasi tidak khas campak atipikal; DD: rubela, demam skarlatina, ruam akibat obat-obatan, eksantema subitum dan infeksi stafilokokus.

PENYULIT a. Laringitis akut: edema hebat ditandai distres pernafasan, sesak, sianosis, stridor b. Bronkopneumonia: ok virus campak atau invasi bakteri batuk, RR me, RBH c. Kejang demam

d. Ensefalitis: - penyulit neurologik yang paling sering terjadi (1: 1000) - mortalitas 30-40% - melalui mekanisme imunologik atau infeksi langsung ke otak. - Gejala: kejang, letargi, koma dan iritabel, nyeri kepala, RR me, twitching, disorientasi.

e. SSPE (Subacut Sclerosing Panencepalitis): kelainan degeneratif SSP akibat infeksi virus campak yang persisten; 0,6 2,2 per 100.000; masa inkubasi 7 tahun; gejala: gangguan tingkah laku dan intelektual progresif inkoordinasi motorik, kejang mioklonik; ratarata timbul gejala sampai meninggal 6 9 bulan

f. Otitis media: akibat invasi virus ke telinga tengah g. Enteritis: akibat invasi virus ke sel mukosa usus h. Konjungtivitis: hampir pd semua kasus campak mata merah, kelopak mata bengkak, lakrimasi, fotofobia i. Sistem kardiovaskuler: EKG terdapat kelainan pada gelombang T tidak punya arti klinis

Anda mungkin juga menyukai