Pertemuan 1
Drg . Fauziah Rachmawati., SH.,MH
Kompetensi Dasar
1. Definisi Korupsi;
2. Bentuk-bentuk Korupsi;
3. Sejarah Korupsi
Corruptio(Fockema Arti kata korupsi
Andrea : 1951)
Corrumpere
secara harfiah
adalah kebusukan,
Corruptus(Webster Student keburukan,
Dictionary : 1960) kebejatan,
ketidakjujuran,
Corruptie/korruptie(Belanda) kesucian.
Selanjutnya untuk beberapa pengertian lain, disebutkan bahwa
(Muhammad Ali : 1998) :
1. Korup artinya busuk, suka menerima uang suap/sogok,
memakai kekuasaan untuk kepentingan sendiri dan
sebagainya;
2. Korupsi artinya perbuatan busuk seperti penggelapan uang,
penerimaan uang sogok, dan sebagainya; dan
3. Koruptor artinya orang yang melakukan korupsi
1. Pemberian hadiah atau uang sebagai ucapan terima kasih karena telah
dibantu;
2. Hadiah atau sumbangan dari rekanan yang diterima pejabat pada saat
perkawinan anaknya;
3. Pemberian tiket perjalanan kepada pejabat/pegawai negeri atau
keluarganya untuk keperluan pribadi secara cuma-cuma;
4. Pemberian potongan harga khusus bagi pejabat/pegawai negeri untuk
pembelian barang atau jasa dari rekanan;
5. Pemberian biaya atau ongkos naik haji dari rekanan kepada
pejabat/pegawai negeri;
6. Pemberian hadiah ulang tahun atau pada acara-acara pribadi lainnya
dari rekanan;
7. Pemberian hadiah atau souvenir kepada pejabat/pegawai negeri pada
saat kunjungan kerja;
8. Pemberian hadiah atau parsel kepada pejabat/pegawai negeri pada saat
hari raya keagamaan, oleh rekanan atau bawahannya;
9. Pembiayaan kunjungan kerja lembaga legislatif, karena hal ini dapat
memengaruhi legislasi dan implementasinya oleh eksekutif;
10.Cideramata bagi guru (PNS) setelah pembagian rapor/kelulusan;
11.Pungutan liar di jalan raya dan tidak disertai tanda bukti dengan tujuan
sumbangan tidak jelas, oknum yang terlibat bisa jadi dari petugas
kepolisian (polisi lalu lintas),retribusi (dinas pendapatan daerah), LLAJR
dan masyarakat (preman). Apabila kasus ini terjadi KPK menyarankan
agar laporan dipublikasikan oleh media massa dan dilakukan
penindakan tegas terhadap pelaku;
12.Penyediaan biaya tambahan (fee) 10-20 persen dari nilai proyek
13.Uang retribusi untuk masuk pelabuhan tanpa tiket yang dilakukan oleh
Instansi Pelabuhan, Dinas Perhubungan, dan Dinas Pendapatan
Daerah;
14.Parsel ponsel canggih keluaran terbaru dari pengusaha ke pejabat;
15.Perjalanan wisata bagi bupati menjelang akhir jabatan;
16.Pembangunan tempat ibadah di kantor pemerintah (karena biasanya
sudah tersedia anggaran untuk pembangunan tempat ibadah dimana
anggaran tersebut harus dipergunakan sesuai dengan pos anggaran
dan keperluan tambahan dana dapat menggunakan kotak amal);
17.Hadiah pernikahan untuk keluarga PNS yang melewati batas kewajaran;
18.Pengurusan KTP/SIM/Paspor yang “dipercepat” dengan uang
tambahan;
19.Mensponsori konferensi internasional tanpa menyebutkan biaya
perjalanan yang transparan dan kegunaannya, adanya penerimaan
ganda, dengan jumlah tidak masuk akal;
20.Pengurusan izin yang dipersulit.