Anda di halaman 1dari 26

TEKNIK PEMERIKSAAN

MRI THORAX
DISUSUN OLEH :
EKA NUR OKTAVIANTI W. (P21130219911)
MUHLIS (P21130219922)
SUCI RAMANDA SARI (P21130219933)
ZOEL HELMI (P21130219940)
Anatomi rongga thorax
Indikasi pemeriksaan MRI Thorax:
 Kanker pada paru-paru atau jaringan lainnya, seperti rongga mediastinum
 Tumor dinding thorax, seperti sarchoma, osteochondroma, hemangioma, dan
metastase tumor tulang.
 Menampilkan kelenjar getah bening dan pembuluh darah, termasuk malformasi
vaskular, diseksi aorta, pulmonary embolus, limfadenopati, aneurisma, dan stenosis.
 Menilai kelainan sumsum tulang, seperti anemia dan nekrosis pembuluh darah tulang.
 Menilai ekstensi dinding thorax atau diafragma dari massa intra thorax.
 Menilai infeksi thorax dan dinding thorax.
 Tumor bronkial sulcus sentral dan superior.
 Trauma.
 Studi perfusi paru.
Kontraindikasi:

 Mempunyai implan mekanik, magnetik, atau elektrik di dalam


tubuh, misalnya pacemaker jantung, biostimulator pompa insulin,
neurostimulator, implan koklea, dan alat bantu dengar.
 Clip aneurisma intra kranial (kecuali terbuat dari titanium).
 Kehamilan (dinilai resiko vs manfaat).
 Staples operasi ferromagnetik.
 Benda asing bersifat logam di mata.
 Peluru logam atau pecahan peluru.
Peralatan dan Bahan

 MRI Unit
 Neck dan Body Coil
 Head phone dan earplugs
 Inform concern
 Metal detector
 Baju pasien
 Alat fiksasi dan bantalan busa
 Media kontras, jika diperlukan
Persiapan pasien
 Lembar inform consent telah ditandatangani oleh pasien atau oleh keluarga pasien
yang bertanggung jawab, sebelum memasuki ruang pemeriksaan.
 Meminta pasien melepas semua benda berbahan logam yang dipakai atau dibawa,
sepeti kunci, koin, dompet, kartu dengan chip magnetik, perhiasan, alat bantu
dengar, dan jepit rambut.
 Pasien diperiksa menggunakan metal detector.
 Meminta pasien berganti baju dan mengenakan baju pasien yang telah disediakan.
 Menginstruksikan pada pasien untuk menahan nafas saat scanning berlangsung
supaya gambaran tidak goyang. Sebaiknya latihan tahan nafas dulu 2-3 kali sebelum
memulai pemeriksaan.
 Jika diperlukan, sediakan pendamping untuk pasien dengan claustrophobic, mungkin
minta tolong dari pihak keluarga
 Memasangkan earplugs atau headphone, serta berikan musik supaya lebih nyaman.
 Jelaskan prosedur kepada pasien.
 Menginstruksikan pada pasien untuk tidak bergerak selama pemeriksaan.
Posisi pasien
Posisi pasien

 Posisikan pasien supine dengan kepala di atas dekat dengan


sumber magnet (head first supine).
 Posisikan pasien pada spine coil, head coil, dan neck coil. Letakkan
neck coil dan body coil di atas leher dan thorax menutupi ujung
hidung sampai batas interkocostal paling bawah.
 Kencangkan body coil menggunakan tali untuk mencegah
respiratory artefact.
 Berikan bantalan di bawah kepala dan kaki supaya lebih nyaman.
 Atur pertengahan kolimasi (laser) tepat pada pertengahan thorax.
Sequences parameters dan
planning
 Localiser / topogram : Axial, Coronal, Sagittal
T1 VIBE 3D fat suppressed breath
hold coronal 4 mm

TR TE FLIP NXA Slice Matrix FOV Phase Oversample Trigger

4-5 2-3 10 1 4 mm 256x256 mm 350 R>L 50% NO


Contoh hasil gambar:
T1 VIBE 3D fat suppressed breath hold coronal 4 mm
T2 tse breath hold coronal 6 mm

TR TE FLIP NXA Slice Matrix FOV Phase Oversample Ipat

5000-7000 90 150 1 6 mm 256x256 mm 350 A>P 50% ON


Contoh hasil gambar:
T2 tse breath hold coronal 6 mm
T1 vibe 3D axial breath hold 4 mm

TR TE FLIP NXA Slice Matrix FOV Phase Oversample Trigger

4-5 2-3 12 1 4 mm 320x320 mm 350 A>P 50% NO


Contoh hasil gambar:
T1 vibe 3D axial breath hold 4 mm
T2 tse breath hold axial 6 mm

TR TE FLIP NXA Slice Matrix FOV Phase Oversa Ipat


mple
5000-7000 90 150 1 6 mm 256x256 mm 350 A>P 50% ON
Contoh hasil gambar:
T2 tse breath hold axial 6 mm
T2 tse fat sat or HASTE breath hold
axial 6 mm

TR TE Fatsat NXA Slice Matrix FOV Phas Oversamp Ipat


e le
6000-8000 90 ON 1 6 mm 256x256 mm 350 A>P 50% ON
Contoh hasil gambar:
T2 tse fat sat or HASTE breath hold axial 6 mm
T2 tse breath hold sagittal 6 mm
affected side

TR TE Fatsat NXA Slice Matrix FOV Phase Oversample Ipat


4000-5000 90 ON 1 6 mm 256x256 mm 350 A>P 50% ON
Contoh hasil gambar:
T2 tse breath hold sagittal 6 mm affected side
Post Contrast

 T1 vibe fat sat coronal


 T1 vibe fat sat axial
( copy parameter dari sequence pre kontras)
Contoh hasil gambar:
T1 vibe fat sat coronal + C
Contoh hasil gambar:
T1 vibe fat sat axial + C
Kesimpulan
 Sequences yang digunakan untuk MRI Thorax
1. T1 vibe 3D fat suppressed breath hold coronal 4 mm
2. T2 tse breath hold coronal 6mm
3. T1 vibe 3D axial breath hold 4mm
4. T2 tse breath hold axial 6 mm
5. T2 tse fat sat or HASTE breath hold axial 6 mm
6. t2 the breath hold sagittal 6 mm affected side
7. T1 vibe 3D fat suppressed breath hold coronal 4 mm + C
8. T1 vibe 3D axial breath hold 4mm + C
 MRI Thorax jarang dilakukan, karena adanya pergerakan dari
jantung dan pembuluh darah, serta waktu scanning yang lama
dapat menimbulkan motion artefak.
Referensi
 Stark, David D. Magnetic Resonance Imaging. The CV Mosby Company.
Toronto, 1988.
 Smityh, Francis W, NMR Historical Aspects in Modern Neuroradiological.
 Barry R. Friedman, et al. Principles of MRI. Mc Graw Hill Information Service
Company, New York , 1988
 Edelman, Robert R, et. El. Clinical Magnetic Resonance Imaging. WB. Saunders
Co. Toronto. 1990.
 Susy Suswaty, Prosedure Teknik Penggambaran MRI, Makalah yang
disampaikan pada Pelatihan Dosen APRO Depkes . Jakarta , 1992.
 Toshiaki Miyachi, Artifacts in Clinical MRI. Journal of The Japan Association of
Radiological Technologists, Tokyo 104. Japan, 1998
 https://mrimaster.com/PLAN%20CHEST.html
 https://www.siemens-healthineers.com/en-id/magnetic-resonance-imaging

Anda mungkin juga menyukai