Anda di halaman 1dari 12

Vaksin di Indonesia

preseptor : dr. Firman Abdullah, Sp.OG


Pendahuluan

Tubuh manusia tidak mungkin terhindar dari lingkungan yang


mengandung mikroba pathogen disekelilingnya.
Mikroba  penyakit infeksi pada manusia.
Mikroba patogen  poligenik dan kompleks.
Umumnya gambaran biologic spesifik mikroba menentukan
mekanisme imun mana yang berperan untuk proteksi. Begitu juga
respon imun terhadap bakteri khususnya bakteri ekstraseluler atau
bakteri intraseluler mempunyai karakteriskik tertentu pula.
Sistem imun adalah suatu sistem dalam tubuh yang
terdiri dari sel-sel serta produk zat-zat yang dihasilkannya,
yang bekerja sama secara kolektif dan terkoordinir untuk
melawan benda asing seperti kuman-kuman penyakit atau
racun yang masuk ke dalam tubuh. Kuman disebut antigen.
Pada saat pertama kali antigen masuk ke dalam tubuh, maka
sebagai reaksinya tubuh akan membuat zat anti yang disebut
antibodi. Imunisasi adalah pemberian vaksin kepada
seseorang untuk melindunginya dari beberapa penyakit
tertentu. Imunisasi merupakan upaya untuk mencegah
penyakit lewat peningkatan kekebalan tubuh seseorang.
Definisi Vaksin

Vaksin adalah sediaan yang mengandung zat antigenik yang mampu


menimbulkan kekebalan aktif dan khas pada manusia. Vaksin dapat
dibuat dari bakteri, riketsia atau virus dan dapat berupa suspense
organisme hidup atau inaktif atau fraksifraksinya atau toksoid (Dirjen
POM. 1995).
Menurut Farmakope Indonesia Edisi IV vaksin adalah sediaan yang
mengandung zat antigenik yang mampu menimbulkan kekebalan
aktif dan khas pada manusia. Vaksin dapat dibuat dari bakteri,
riketsiaatau virus dan dapat berupa suspensiorganisme hidup atau
inaktif atau fraksifraksinya atau toksoid.
Vaksinasi Penyakit Infeksi Menular

Virus Bakteri
Jenis-jenis Vaksin
1. Vaksin Bakteri
2. Toksoid Bakteri
3. Vaksin Virus dan Riketsia

Jenis-jenis vaksin virus menurut Kistner, 2003 :


Vaksin virus hidup yang dilemahkan (Live Attenuated virus
Vaccines).
Vaksin virus inaktif/mati (Inactivated/killed virus Vaccines).
Vaksin subunit (subunit Vaccines).
Jenis dan manfaat vaksin program imunisasi di Indonesia
adalah :
Vaksin Hepatitis B , untuk mencegah penyakit Hepatitis B
Vaksin Polio, untuk mencegah penyakit Polio
Vaksin DPT-HB, untuk mencegah penyakit Difteri,
Pertusis, Tetanus dan Hepatitis B
Vaksin DT, untuk mencegah penyakit Difteri dan Tetanus
Vaksin TT, untuk mencegah penyakit Tetanus
Vaksin Campak, untuk mencegah penyakit Campak
Vaksin Td, untuk mencegah penyakit Tetanus dan Difteri
Proses pembuatan Vaksin

 Produksi vaksin antivirus  proses rumit di laboratorium.


 Perubahan dari produksi vaksin potensial dengan jumlah kecil menjadi produksi
bergalon-galon vaksin yang aman dalam sebuah situasi produksi sangat dramatis,
dan prosedur laboratorium yang sederhana tidak dapat digunakan untuk
meningkatkan skala produksi.
 Produksi vaksin dimulai dengan sejumlah kecil virus tertentu (benih).
 Dengan syarat 
 Virus bebas dari kotoran, baik berupa virus yang serupa atau variasi dari jenis
virus yang sama
 disimpan dalam kondisi “ideal”, biasanya beku,
 Benih disimpan dalam gelas kecil atau wadah
 Setelah mencairkan + memanaskan benih virus dalam kondisi tertentu secara hati-hati 
sejumlah kecil sel virus ditempatkan ke dalam“pabrik sel” sebuah mesin kecil yang telah
dilengkapi sebuah media pertumbuhan yang tepat  sel memungkinkan virus untuk
berkembang biak.

 Setiap jenis virus tumbuh terbaik di media tertentu, pada umumnya media mengandung
protein yang berasal dari mamalia,  EX: darah sapi.

 Media juga mengandung protein lain dan senyawa organik yang mendorong reproduksi
sel virus.
 Penyediaan media yang benar, pada suhu yang tepat, dan dengan jumlah waktu yang
telah ditetapkan  virus akan bertambah banyak.
 PANTAU pula pH  ukuran keasaman atau kebasaan  diukur pada skala dari 0 sampai
14, dan virus harus disimpan pada pH yang tepat dalam pabrik sel.
 Air tawar memiliki pH 7.
 Penemuan penting tahun 1940-an adalah bahwa pertumbuhan sel sangat dirangsang
oleh penambahan enzim pada medium, yang paling umum digunakan yaitu tripsin .
 Enzim adalah protein yang juga berfungsi sebagai katalis dalam memberi makan dan
pertumbuhan sel. Dalam praktek saat ini, botol tidak digunakan sama sekali.
 Virus yang sedang tumbuh disimpan dalam wadah yang lebih besar namun mirip
dengan pabrik sel, dan dicampur dengan “manik-manik,” partikel mikroskopis dimana
virus dapat menempelkan diri.

 Penggunaan “manik-manik” memberi virus daerah yang lebih besar untuk menempelkan
diri  pertumbuhan virus menjadi jauh lebih besar.

 Seperti dalam pabrik sel, suhu dan pH dikontrol secara ketat.Waktu yang dihabiskan virus
untuk tumbuh bervariasi sesuai dengan jenis virus yang diproduksi, dan hal itu sebuah
rahasia yang dijaga ketat oleh pabrik (Suwandi, Usman. 1990).

KESIMPULAN

Vaksin adalah sediaan yang mengandung zat antigenik yang


mampu menimbulkan kekebalan aktif dan khas pada manusia. Vaksin
mengandung antigen yang sama atau bagian dari antigen yang
menyebabkan penyakit, tetapi antigen dalam vaksin adalah dalam
keadaan sudah dibunuh atau sangat lemah. Ketika mereka yang
disuntikkan ke dalam jaringan lemak atau otot, antigen vaksin tidak
cukup kuat untuk menghasilkan gejala dan tanda-tanda penyakit,
tetapi cukup kuat bagi sistem imun untuk menghasilkan antibodi
terhadap mereka. Adapun jenis-jenis vaksin yaitu Vaksin
Toksoid, Vaksin Acellular dan Subunit, Vaksin Idiotipe, Vaksin
Rekombinan, Vaksin DNA (Plasmid DNA Vaccines), Vaksin Hepatitis
B, Vaksin Pneumokokus.

Anda mungkin juga menyukai