Anda di halaman 1dari 25

LAPORAN PRAKTEK MAGANG

PENGARUH SEKTOR PARIWISATA DI PESISIR KOTA


PARIAMAN TERHADAP PENELURAN, PENETASAN DAN
SEBARAN SARANG PENYU LEKANG (Lepidochelys olivacea)

OLEH

ILHAM ALHADAD
1604115868

DI BAWAH BIMBINGAN
Dr. Ir. Afrizal Tanjung ,M.Sc

JURUSAN ILMU KELAUTAN


FAKULTAS PERIKANAN DAN KELAUTAN
UNIVERSITAS RIAU
PEKANBARU
2019
PENDAHULUAN
Kota Pariaman

LATAR BELAKANG Pariwisata Di Pariaman

Pengaruh Wisata
Terhadap Penyu
Tujuan dari praktek magang ini adalah untuk memperoleh
pengetahuan tentang pengaruh sektor pariwisata terhadap
peneluran, penetasan dan sebaran sarang penyu lekang
(Lepidochelys olivacea) serta kendala yang dihadapi dalam
upaya konservasi penyu di UPTD Konservasi dan Pengawasan
Sumberdaya Kelautan dan Perikanan Kota Pariaman Provinsi
Sumatera Barat

Tujuan Praktek Manfaat Praktek

Manfaat dari praktek magang ini adalah untuk menjadi


sumber informasi dan literature terbarukan tentang pengaruh
pariwasata terhadap konservasi penyu pada umumnya dan
secara khusus untuk menambah pengetahuan tentang
mengkorservasi penyu lekang (Lepidochelys olivacea).
TINJAUAN PUSTAKA

TERLAMPIR
METODE PRAKTEK

Waktu dan Tempat

Praktek magang ini telah dilaksanakan dari Tanggal 14 Januari –


14 Febuari 2019, di UPTD konservasi dan pengawasan sumber
daya kelautan dan perikanan provinsi Sumatera Barat

Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada kegiatan praktek magang ini adalah alat
dokumentasi dan alat tulis serta kuisioner. Sedangkan bahan yang
digunakan yakni data primer dan data sekunder dari UPTD konservasi dan
Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan Kota Pariaman
Provinsi Sumatra Barat.

Metode Praktek

Metode yang akan digunakan dalam praktek magang ini adalah


metode partisipasi aktif dengan mengikuti lansung kegiatan di
UPTD dan penyebaran kuesioner.
Prosedur Praktek
Mengikuti setiap kegiatan yang ada di
lapangan secara aktif, mulai dari kegiatan rutin
1
maupun kegiatan kegiatan tambahan yang Melakukan pengamatan dan analisis
telah di susun. terhadap sarang dan telur yang ditemukan 2
baik di lingkungan alami maupun di

Melakukan diskusi dan wawancara aktif dengan lingkungan konservasi


3
staf yang berkompeten. Pengumpulan data sekunder sebagai acuan
untuk mendapatkan data lengkap tentang proses 4
Wawancara dengan pendukuk setempat penyu bertelur
5 dan wisatawan yang berkunjungn di sana
berdasarkan kuisioner
Analisis Data

Data yang diperoleh dari hasil praktek magang dan pengukuran


di lapangan akan disajikan dalam bentuk tabel dan dibahas
secara deskriptif berdasarkan literature yang berkaitan dengan
pengaruh sektor pariwisata terhadap peneluran, penetasan dan
sebaran sarang penyu lekang (Lepidochelys olivacea)
DESKRIPSI LOKASI MAGANG

Sejarah Singkat Berdirinya UPTD Pada awalnya berdasarkan Undang-Undang No. 32 Tahun 2004 tentang
Pemerintahan Daerah dan sejalan dengan semangat otonomi Daerah, maka
KPSDKP Pariaman
dikembangkanlah pusat penangkaran penyu pada tahun 2009 dengan nama
Kawasan Konservasi Laut Daerah (KKLD) lalu berubah menjadi Kawasan
Konservasi Pariaman (KKP) dan pada tahun 2013 berdirilah KKP ini
berbentuk Unit Pelayanan Teknis Konservasi Penyu ( UPTKP) yang berada
dalam naugan Dinas Kelautan dan Perikanan Kota Pariaman.
Kemudian pada Februari 2018 KKPD berubah nama menjadi Unit
Pelaksanaan Teknis Daerah Konservasi dan Pengawasan Sumberdaya
Kelautan dan Perikanan ( UPTD KPSDKP) Kota Pariaman Sumatera Barat.
Visi Dan Misi UPTD KPSDKP
Pariaman

Misi : Mendorong terciptanya penguatan


Visi : Terwujudnya kesejahteraan pengelolaan kawasan konservasi dan
masyarakat melalui pengembangan mendorong peningkatan kesejahteraan
ekowisata berbasis pelestarian ekonomi masyarakat melalui wisata
penyu beserta habitatnya berbasis konservasi penyu.
DESKRIPSI LOKASI MAGANG

Letak Geografis UPTD


KPSDKP Sumatera Barat

UPTD Konservasi dan Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Profil UPTD KPSDKP
Perikanan Provinsi Sumatera Barat terletak di Jl. H. Bagindo
Dahlan Abdullah. Desa Apar Kecamatan Pariaman Utara Kota
Pariaman. Letaknya di bibir pantai yang sebelah Barat berbatasan Bukan hanya sebagai Teknis dalam hal penyelamatan Biodata
dengan Samudra Indonesia, sebelah timur berbatasan dengan hutan dan Habitatnya UPTD Konservasi Penyu juga bertindak
manggrove Desa Apar, sebelah Utara berbatasan dengan Desa sebagai pelopor bagi wisata bahari Kota Pariaman,
Ampalu dan sebelah Selatan berbatan dengan Muaro Mangguang. diantaranya setiap pelaksanaan kegiatan monitoring selalu
melaksanakan transplantasi karang sebagai bentuk kepedulian
pada Hewan langka ini ( Penyu ).
HASIL DAN PEMBEHASAN
Kondisi Habitat Perairan

PKA di kolam di UPTD pada siang hari PKA di kolam di UPTD pada pagi hari
N PKA NILAI N PKA NILAI
O O
1 Salinitas 8 ppt 1 Salinitas 7 ppt
2 Suhu 32 °C 2 Suhu 30 °C
3 pH 7 3 pH 6

Pengukuran kualitas air di perairan Pulau Kasiak, Pariaman

No Parameter Nilai
Lingkungan
1 Suhu (0C) 31
2 Salinitas (ppt) 33
3 Kecerahan (%) 100
4 pH 6,4
5 Arus (m/det) 9,2
Adopsi Dan Penetasan Telur Penyu

Butir/bulan Pers Telur-telur ini berasal


TOT en dari Sepanjang Pantai
NO URAIAN
AL Tase Katapiang Padang dan
Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Ook Nov Des (%) Pantai Desa Ampalu
1.32 1.20 1.49 1.59
1 Adopsi 968 431 412 600 82 235 - - 8.336 serta pulau-pulau
3 0 0 5
kecil di Pariaman
65,2
2 Menetas 879 622 248 249 989 917 350 - 147 - - - 4.401
9
Gagal 34,7
3 444 346 183 163 211 573 250 82 88 - - - 2.340
Menetas 1
Belum 1.59 19,1
4 - - - - - - - - - - - 1.595
Menetas 5 3
Sarang/ Hari Suhu (0C) pH
Pagi Siang Sore Pagi Siang Sore
Data pengukuran kualitas sarang

Hari 1 28 30 31 6,8 6,8 6,8


Hari 2 29 32 32 6,9 6,8 6,8
Hari 3 30 33 32 6,8 6,7 6,8
Hari 4 28 30 29 6,9 6,8 6,8
GRAFIK ADOPSI DAN PENETASAN TELUR PENYU PADA Grafik hasil adopsi dan penetsan
SARANG SEMI ALAMI UPTD PARIAMAN penyu pada sarang semi alami
1,800

1,600

1,400

1,200
1 ADOPSI TELUR
1,000
2 MENETAS
800 3 GAGAL MENETAS

600 4 BELUM MENETAS

400

200

0
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES

Prosedur Adopsi telur untuk ditetaskan pada penangkaran Penyu KKPD UPTD KPSDKP sebagai berikut :

 Melalui monitoring oleh petugas serta peran masyarakat dengan cara merelokasi telur ke UPTD
 Telur yang direlokasi masih dalam keadaan berlendir dansegar
 Pemindahan menggunakan wadah yang aman
 Menyiapkan sarang semi alami pada penangkaran berupa pasir halus
 Masukkan telur ke dalam sarang semi alami dengan tetap memperhatikan posisi awal telur
 Kepadatan telur dalam 1 lobang adalah 50 s/d 80 butir dengan kedalaman 30 cm
 Memberi label atau tanda pada lobang sarang semi alami
 Lakukan pengecekan dan tunggu selama 50 sampai 60 hari
Faktor yang mempengaruhi telur tidak menetas antara lain adalah :

Pemindahan dilakukan paling lama setelah telur di Secara teknis telur seharusnya dipindahkan saat
lendir pada telur masih menempel pada cangkang 1
tinggalkan selama tidak lebih dari 2 jam pada
2 sarang alami telur.

4 Kondisi sarang dan substrat pasir Suhu dan kelembapan sarang 3

Gangguan dari hama dan Telur penyu yang diadopsi,


5 5
pemansa telur belum dibuahi.
Perilisan Tukik

Data perbandingan pelepasan tukik di UPTD KPSDKP Kota Pariaman


Butir/bulan Perse
TOTA
NO URAIAN n
L
JAN FEB MAR APR MEI JUN JUL AGT SEP OKT NOV DES tase
TUKIK
1 MENETAS 879 622 248 249 989 917 350 - 147 - - - 4.401
RILIS
2 TUKIK - 142 675 626 113 190 571 351 209 184 184 - 3.245 73,73

3 Mati 13 38 34 26 87 87 371 288 135 77 53 1.209 27,47

Grafik Rilis Tukik di KKPD Kota Pariaman 5,000

4,000

Jumlah (ekor)
3,000

2,000

1,000

-
TUKIK
RILIS TUKIK Mati
MENETAS
Series1 4,401 3,245 1,209
Kunjungan Wisata Edukasi Ke Penangkaran Penyu

merupakan tempat yang menjadi ikon wisata


No Bulan Lunjungan edukasi terutama dalam pengenalan hewan Langka dan

1 Januari 2230 dilindungi (penyu) di Sumatera Barat. Seiring dengan


tujuan konservasi, sangat penting untuk memberikan
2 Februari 1844
edukasi kepada tamu yang berkunjung ke tempat
3 Maret 2863
penangkaran Penyu. Edukasi yang diberikan berkaitan
4 April 2276
dengan pentingnya menjaga dan melestarikan hewan
5 Maret 1743
langka dan dilindungi, agar masyarakat paham tentang
6 Juni 12286 kondisi hewan langka dan dilindungi serta ikut
7 Juli 7297 berpartisipasi dalam pelestariannya
8 Agustus 2915
9 September 2096
10 Oktober 1804
11 November 2295
12 Desember 3141
Hasil Kuesioner

Keterangan:
STM : Sangat Tidak Mengetahui
TM : Tidak Mengetahui
M : Mengetahui
SM : Sangat Mengatahui
Variable dan kuesioner untuk masyarakat serta wisatawan
No Pertanyaan STM TM M SM
1 Apakan saudara/i mengetahui kalau di pesisir kota Pariaman ini 20% 20% 40% 20%
merupakan salah satu habitat penyu?
2 Apakah saudara/i sadar dan mengetahui kalau penyu merupakan hewan 20% 30% 30% 20%
langka bahkan terancam punah?
3 Apakah saudara/i mengetahui jenis-jenis penyu yang sering dijumpai di 60% 30% 10%
sepanjang pesisir kota Pariaman?
4 Apakah saudara/i mengetahui kalau penyu merupakan hewan langka 40% 30% 30%
dan dilindungi?
5 Apakah saudara/i mengetahui undang-undang dan peraturan 60% 30% 10%
internasional tentang perlindungan penyu?
7 Apakah saudara/i mengetahui kalau penyu betina juga akan pergi ke 20% 60% 20%
darat untuk bertelur?
8 Apakah saudara/i pernah menjumpai penyu tersebut saat ingin bertelur? 10% 30% 40% 10%

9 Apakah saudara/i mengetahui kapan musim penyu betina akan bertelur? 20% 30% 40% 10%

10 Apakah saudara/i mengetahui dimana lokasi penyu-penyu betina tersebut akan 10% 40% 30% 20%
bertelur?
11 Apakah saudara/i pernah menjumpai telur atau daging penyu diperjualbelikan? 10% 20% 30% 40%

12 Apakah saudara/i pernah mendengar mitos tentang jika kita mengkonsumsi 20% 30% 50%
telur penyu atau daging penyu?

13 Apakah saudara/i mengetahui kalau hal di atas cuma mitos belaka? 50% 30% 20%

14 Apakah saudara/i mengetahui kalau sebenarnya mengkonsumsi telur penyu 60% 30% 10%
tersebut dapat berbahaya bagi kesehatan?

15 Apakah saudara/I mengetahui isu isu apa yang berkembang di Kota Pariaman 40% 30% 30%
seputar kelestarian alam dan konservasi?

16 Apakah saudara/i mengetahui ancaman ancaman yang sedang dihadapi penyu 60% 20% 20%
di alam liar?
17 Apakah saudara/i setuju kalau penyu tersebut kita lestarikan 10% 30% 60%
dan konservasi?
18 Apakah saudara/i mengetahui kalau di kota Pariaman terdapat UPTD 10% 20% 20% 50%
konsevasi dan pengawasan sumberdaya kelautan dan perikanan
khususnya bergerak dalam bidang konservasi penyu?
19 Apakah saudara/i pernah berkunjung ke lokasi konservasi penyu 20% 10% 20% 50%
tersebut?
20 Apakah saudara/i mengetahui tujuan dibangunnya lokasi tersebut? 30% 40% 30%

pengelolaan yang dilakukan oleh pihak UPTD sudah bisa di katakan baik namun tetap
saja masih terdapat kekurangan terutama pada penyuluhan dan pelestarian penyu.
Banyak faktor yang mempengaruhi diantaranya ancaman terbesar bagi kelestarian penyu
adalah dengan keberadaan manusia di lingkuan habitat alaminya

Selain dilakukannya pengisiaan kuesioner, kami juga melakukan bincang-bincang dan


wawancara eksklusif bersama staf karyawan UPTD dan juga kepada masyarakat sekitar
untuk mendapatkan informasi seputar pelestarian penyu dan keberadaannya yang juga
mulai berkurang di alam bebas serta melakukan monitoring ke berbagai lokasi.
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Dalam lingkungan alaminya keberlansungan hidup


penyu lekang (Lepidochelys olivacea) sudah
terancam punah dengan semakin berkurangnya dan
rusaknya habitat alaminya. Ancaman terbesar dari
penyu ini adalah dengan adanya keberadaan dan Saran
aktifitas manusia disekitar lingkungan habitat
alaminya. Hal ini berpengaruh besar pada
lingkungan peneluran alami penyu lekang yang
terapat disepanjang garis pantai Pariaman yang
memiliki substrat pasir berwarna hitam Diharapkan agar pisak UPTD maupun
pemerintah melakukan sosialisasi tentang
konservasi penyu. Untuk kedepannya
diharapkan pisak uptd mengupayakan
mengganti air baik kolam panyu menjadi air
laur serta pelepasan tukik dilakukan
secepatnya setelah penyu menetas.
Lokasi Praktek Magang
Peta Zonasi Daerah Konservasi
Sarana Dan Prasarana

Ruangan Edukasi Ruangan Karantina Hatchery Hatchery

Kantor Trekking Taman Mangrove Tugu Penyu Ruangan Inkubasi telur


Dokumentasi

Membersihkan kolam Lubang sarang penyu Pengeluaran tukik Tukik penyu yang
beserta penyu yang baru menetas baru menetas

Monitoring pada pagi hari dan malam hari Pengobatan penyu yang sakit Pemberian pakan
Edukasi sekaligus kegiatan pelepasan tukik Edukasi Duta Australia Menjadi tour guide

Kegiatan edukasi, wawancara dan pengisian kuesioner


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai