Anda di halaman 1dari 19

RELAKSASI OTOT

PROGRESIF PADA LANSIA

Kelompok 7:
SIRILA NGESTI PURNANI 185070209111011
FERDIAN WAHONO EFENDI 185070209111016
ERIK MEIDIANTO 185070209111018
GHITA RAHAYU APRILIANA
185070209111034
RATIH ARUM VATMASARI 185070209111035
Latar belakang

Teknik relaksasi dan manipulasi


pikiran mengurangi kompomen
stress
 memberi rasa nyaman
 memperbaiki disfungsi fisik
 mengubah respon fisiologis
 mengurangi rasa takut
terkait penyakitnya

 mengurangi tekanan darah


 detak jantung jadi lebih rendah
 tidur menjadi nyenyak.
Tujuan

Mengetahui metode dan tehnik


relaksasi otot progresif pada lansia
Relaksasi Otot Progresif
Teori
Alim dan Susanti, 2009
Tujuan
Menurut Herodes (2010), Alim (2009)
Potter (2005),
 Menurunkan ketegangan otot, kecemasan,
nyeri leher dan punggung, tekanan darah
tinggi, frekuensi jantung, laju metabolik
 Mengurangi disritmia jantung, kebutuhan
oksigen;
 Meningkatkan gelombang alfa otak yang
terjadi ketika klien sadar dan tidak
memfokuskan perhatian serta relaks;
 Meningkatkan rasa kebugaran, konsentrasi;
 Memperbaiki kemampuan untuk mengatasi
stress;
 Mengatasi insomnia, depresi, kelelahan,
iritabilitas, spasme otot, fobia ringan, gagap
ringan dan
 Membangun emosi positif dari emosi negative
Indikasi Kontra indikasi
Lansia yang mengalami: • Lansia yang mengalami
 gangguan tidur (insomnia) keterbatasan gerak, misalnya
 stress tidak bisa menggerakan
badannya.
 kecemasan
• Lansia yang menjalani
 depresi perawatan tirah baring (bed
rest)
Hal-hal yang harus diperhatikan
Persiapan
PROSEDUR
Kriteria evaluasi

• Klien tidak mengalami gangguan


tidur (insomnia) dan tidak stress.
• Kebutuhan dasar klien terpenuhi.
• Tanda-tanda vital dalam batas
normal.
Terimakasih

Anda mungkin juga menyukai