Anda di halaman 1dari 24

MANAJEMEN

AGITASI DAN
SEDASI
Adiratna Sekar Siwi
• 74% Mengalami Agitasi
Prevalensi

• Mimpi buruk
• halusinasi
Pendahuluan Pengalaman
pasien • trauma

• Tindakan menyakitkan, tindakan invasif


• Takut, Cemas dan Stress
Penyebab
Urden, et al, 2013
Agitasi : Gerakan tidak terarah dan tidak
terkontrol akibat ketegangan internal
Definisi
Fisik dan emosional Distres : nyeri, sesak,
cemas
Faktor Penyebab dan Resiko
IWATCHDEATH DELIRIUM
Infection Drugs
Withdrawal Electrolyte and physiologic abnormalities
Acute metabolic Lack of drugs (withdrawal)
Trauma/Pain Infection
Central Nervous System Pathology Reduce sensory input (blindness, deafness)

Hypoxia Intracranial problems (CVA, Meningitis, seizure)

Deficiencies (Vit. B12, Thiamin) Urinary retention and fecal impaction


Endocrinopathies (Thyroid, adrenal) Myocardial problems (MI, arrhythmia, CHF)

Acute vascular (Hypertension, shock)

Toxins/drug
Heavy meals
Penyakit • Trauma
akut • Nyeri

• Usia
Pasien • Penyakit penyerta
• Ketergantungan alkohol

• Bising
Lingkungan • Cahaya
AGITASI

SEDASI
Proses menenangkan yang bertujuan
untuk meringankan kecemasan dan
Sedasi ketidaknyamanan pasien untuk
mempermudah perawatan dan
pengobatan pasien
Conny and Park, 1999
Kenyamanan

Menurunkan
Mortalitas Tujuan Mengurangi
kebutuhan
dan
morbiditas Sedasi metabolik

Prosedur
diagnostik
• Menghilangkan kecemasan
• Pasien masih menyadari kondisi lingkungannya
Sedasi Ringan
• Memberikan respon verbal
• Tidak ada gangguan pernafasan dan kardiovaskuler

• Sedasi sadar atau sedasi tindakan: bronkoscopy


Tingkatan Sedasi Sedang
• Digunakan untuk mengurangi rasa sakit
• Pasien mengalami penurunan kesadaran tapi
Sedasi masih bisa merespon secara verbal
• Tidak perlu intervensi jalan nafas

• Pasien tidak sadar saat dilakukan tindakan medis:


Sedasi Dalam pemasangan ventilator
• Perlu bantuan mempertahankan jalan nafas
Memiliki efek tidur
Dapat mengurangi kecemasan
Memiliki efek amnesia
Bersifat anti kejang
Tidak bersifat akumulatif
Strategi Tidak tergantung dari metabolisme hepar dan ginjal
Terapi Sedasi Tidak menekan fungsi respirasi atau kardiovaskuler
Tidak berinteraksi dengan obat lain
Murah
Onset cepat
Tidak ada efek memanjang bila dihentikan
Tidak ada efek samping psikologis
Pasien nyaman dan nyeri terkontrol
Pasien tidur normal
Sasaran Meredam respons autonomic
sedasi/analgesia Mempermudah terapi dan perawatan pasien
yang ideal Mencegah agitasi dan segala resikonya
Menurunkan konsumsi oksigen
Sinkron ventilator dengan pernafasan pasien
Analgesia &
Sedasi

Monitoring
dan evaluasi
Sedasi Obyektif
Subyekt
if

• Bispectral Index System (BPI) •Ramsay Sedation Scale (RSS)


•Patient State Index (PSI) •Riker Sedation Agitation Scale (SAS)
•State entropy (SE) •Motor Activity Assessment Scale (MAAS)
•Narcotrend Index (NI) •Richmond Agitation Sedation Scale (RASS)
•Auditory Evoked Potentials (AEPs)
Bispectral
Index System
Patient State
Index
Score Description Definition

1 Awake Sadar, cemas dan gelisah atau keduanya

2 Sadar, kooperatif, orientatif dan tenang

3 Memberi respon terhadap perintah lisan

Ramsay 4 Asleep Pasien tidur, respon cepat terhadap ketukan ringan di glabela
Sedation atau stimulus suara keras

Scale (RSS)
5 Tidur, respon lambat terhadap ketukan di glabela atau stimulus
suara keras

6 Tidur, tidak ada respon terhadap ketukan ringan di glabela atau


stimulus suara keras
Score Description Definition

7 Agitasi Mencabut pipa ETT, kateter, melewati penghalang tempat


berbahaya tidur, melawan staff

6 Sangat Agitasi Tidak bisa tenang walau sudah diingatkan, perlu restrain,
menggigit ETT

Riker 5 Agitasi Gelisah atau agitasi tapi bisa tenang bila diperintahkan

Sedation- 4 Tenang dan Tenang, mudah dibangunkan, mengikuti perintah


Kooperatif
Agitation
Scale (SAS) 3 Tersedasi Sulit bangun, mudah dibangunkan dengan stimuli lisan dan
digoyangan tapi tidur lagi

2 Sangat Bangun dengan stimuli fisik tetapi tidak berkomunikasi atau


tersedasi mengikuti perintah

1 Tidak bisa Minimal atau tidak ada respon walaupun dengan stimuli nyeri,
bangun tidak bisa komunikasi atau ikut perintah
Score Description Definition

-5 Tidak ada Tidak ada respon terhadap stimuli suara dan fisik
Respon

-4 Sedasi Dalam Tidak berespon terhadap suara tapi ada geraka dengan stimuli fisik

-3 Sedasi Sedang Gerakan dan mata membuka terhadap stimulus suara tapi tidak
menatap
Richmond
-2 Sedasi Ringan Cepat bangun dengan mata menatap dengan stimuli suara <10”
Agitation-
-1 Mengantuk Tidak terlalu siaga tetapi tetap terbangun dan menatap dengan stimuli
Sedation suara >10 detik

Scale (RASS) 0 Tenang dan -


waspada

+1 Gelisah Gelisah tapi gerakan tidak begitu agresif

+2 Agitasi Gerakan tanpa tujuan dan melawan ventilator

+3 Sangat Agitasi Mencabut atau melepas selang atau kateter, melawan staff

+4 Combative Menyerang dan membahayakan staff


Score Description Definition
6 Sangat Agitasi Tidak perlu rangsangan dari luar untuk merangsang gerakan,
tidak kooperatif, mencabut selang/kateter, menyerang staff

5 Agitasi Gelisah, mengangkat kaki ke atas penghalang tempat tidur,


tidak konsisten dengan perintah

4 Gelisah dan Mengambil selang/ kateter tapi mengikuti perintah


kooperatif
Motor Activity
Assessment 3 Tenang dan
kooperatif
Kooperatif dan mengikuti perintah

Scale (MAAS) 2 Respon dengan Buka mata dan mengangkat alis, respon terhadap sentuhan dan
sentuhan atau suara keras
nama

1 Respon hanya Buka mata, memutar kepala kearah stimuli atau menggerakan
dengan nyeri kaki dengan stimuli nyeri

0 Tidak ada Tidak bergerak dengan stimuli nyeri


respon
Komplikasi
Pemberian
Sedasi
• Fentanyl: loading dose 0,35-0,5 mcg/kg, onset minutes
• Remifentanil : loading dose 1-1,5 mcg/kg, onset mintes
• Morphine : loading dose 0,1 mg/kg, onset 5-10 menit
Opioid
• Hydromorphone : loading dose 0,2-0,6 mg tiap 1-2 jam, PRN

• Diazepam: dosis 0,03-0,1 mg/kg tiap 0,5-6 jam, onset 2-5 menit
• Lorazepam : 0,02-0,06 mg/kg setiap 2-6 jam, kontinu 0,01-0,1 mg/kg/jam,
onset 5-20 menit
Benzodiazepin • Midazolam : 0,02-0,08 mg/kg tiap 0,5-2 jam, kontinu 0,04-0,2 mg/kg/jam,
onset 2-5 menit
Obat-Obatan
Sedasi dan
Analgesia Anesthetic • Propofol : dosis 5-80 mcg/kg/mnt kontinu, onset 1-2 menit
Agents

• Dexmedetomidine: dosis awal 1 mch/kg lebih dari 20 menit selanjutnya 0,2-0,7


Centrallly mcg/kg/jam
Acting alpa
agonist
Pengkajian diarahkan kepada ketidaknyamanan akibat
nyeri, prosedur invasif, kecemasan dan riwayat
penyakit
Pengkajian dilakukan secara teratur untuk
menentukan apakah efek sedasi dan analgetik masih
sesuai dengan kebutuhan klien untuk pemberian
Pengkajian selanjutnya
Tujuan pemberian sedasi dan lama pemberian sedasi
harus ditetapkan dari awal perencanaan asuhan
Gunakan skala pengukuran sedasi untuk memberikan
standar klinis bagi klinisi dan pencatatan level sedasi
pasien yang direkomendasikan
Menurut NANDA 2010 Kemungkinan diagnosa
keperawatan yang muncul
1. Bersihan jalan nafas tidak efektif berhubungan
dengan banyaknya sekresi
2. Resiko Injury berhubungan dengan defisit sensori
motor
Diagnosa
3. Gangguan pertukaran gas yang berhubungan
Keperawatan dengan efek dari obat
4. Resiko gangguan integritas kulit berhubungan
dengan penekanan pada bagian tubuh tertentu,
immobilisasi
5. Gangguan rasa aman cemas berhubungan dengan
lingkungan baru
Mempertahankan sirkulasi pernafasan
Mempertahankan kebersihan jalan nafas
Mengindari cedera/trauma
Intervensi Menciptakan lingkungan yang tenang dan nyaman
Mengajarkan tekhnik relaksasi dan distraksi
Memberikan terapi modalitas (terapi musik, aroma
terapi)
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai