Anda di halaman 1dari 18

PENELUSURAN

RIWAYAT PENGGUNAAN
OBAT
OLEH :
KELOMPOK 2
ULFA ISMIRZA (1411011012)
GIA SAPUTRI (1411011035)
DELILA ELIZA (1411012014)
YASHERLI FEBRIANA (1411012032)
NENSI HARTATI (1511012011)
CINDI ALYA (1511012039)
RENDRA PRATAMA (1411012028)
PENELUSURAN
RIWAYAT PENGGUNAAN
OBAT
DEFINISI PENULUSURAN RIWAYAT
PENGGUNAAN OBAT
Menurut permenkes RI nomor. 58 tahun 2014
Penelusuran Riwayat Penggunaan Obat merupakan
proses untuk mendapatkan informasi mengenai
seluruh Obat/Sediaan Farmasi lain yang pernah dan
sedang digunakan, riwayat pengobatan dapat
diperoleh dari wawancara atau data rekam
medik/pencatatan penggunaan Obat pasien
(Depkes RI, 2014).
LANJUTAN

• Penelusuran riwayat penggunaan obat adalah


proses untuk mendapatkan informasi spesifik
pasien, informasi mengenai seluruh obat, sediaan
farmasi lain yang pernah dan sedang digunakan.
Riwayat pengobatan dapat diperoleh dari
wawancara atau data rekam medik dan
pencatatan penggunaan obat pasien
(Mashuda,2011).
TUJUAN PENELUSURAN RIWAYAT
PENGGUNAAN OBAT
• Membandingkan riwayat penggunaan obat dengan
data rekam medik/pencatatan penggunaan obat
untuk mengetahui kemungkinan perbedaan informasi
penggunaan obat.
• Melakukan verifikasi riwayat penggunaan obat yang
diberikan oleh tenaga kesehatan lain dan memberikan
informasi tambahan jika diperlukan.
• Mendokumentasikan adanya alergi, efek samping obat
dan reaksi obat yang tidak dikehendaki (ROTD).
• Mengidentifikasi kesesuaian indikasi obat, bentuk
sediaan, dosis, dan frekuensi penggunaan.
• Mengidentifikasi potensi teriadinya interaksi obat.
• Melakukan penilaian terhadap kepatuhan pasien
dalam menggunakan obat.
LANJUTAN

• Melakukan penilaian rasionalitas obat yang diresepkan.


• Menanyakan harapan dan tanggapan pasien tentang
pengobatan dan penyakit atau gangguan yang dialami.
• Melakukan penilaian terhadap pemahaman pasien terhadap
obat yang digunakan.
• Melakukan penilaian adanya kemungkinan penyalahgunaan
obat.
• Melakukan penilaian terhadap teknik penggunaan obat.
• Memeriksa adanya kebutuhan pasien terhadap obat dan
alat bantu kepatuhan minum obal (concordance aids).
• Mendokumentasikan obat yang digunakan pasien sendiri
tanpa sepengetahuan dokter.
• Mengidentifikasi terapi lain, misalnya suplemen, dan
pengobatan alternatif yang mungkin digunakan oleh Pasien.
(Mashuda,2011)
BENTUK KEGIATAN

• Pencatan informasi spesifik pasien.


• Penelusuran riwayat penggunaan obat kepada
pasien/keluarganya, daftar penggunaan obat dan
rekam medik, data pemeriksaan laboratorium serta
informasi hasil pemeriksaan fisik
• Melakukan penilaian terhadap pengaturan
penggunaan obat pasien. (Mashuda,2011)
TAHAPAN PENELUSURAN RIWAYAT
PENGGUNAAN OBAT
a. membandingkan riwayat penggunaan Obat
dengan data rekam medik/pencatatan penggunaan
Obat untuk mengetahui perbedaan informasi
penggunaan Obat;
b. melakukan verifikasi riwayat penggunaan Obat
yang diberikan oleh tenaga kesehatan lain dan
memberikan informasi tambahan jika diperlukan;
c. mendokumentasikan adanya alergi dan Reaksi
Obat yang Tidak dikehendaki (ROTD);
d. mengidentifikasi potensi terjadinya interaksi Obat;
LANJUTAN

e. melakukan penilaian terhadap kepatuhan pasien dalam


menggunakan Obat;
f. melakukan penilaian rasionalitas Obat yang diresepkan;
g. melakukan penilaian terhadap pemahaman pasien
terhadap Obat yang digunakan;
h.melakukan penilaian adanya bukti penyalahgunaan Obat;
i. melakukan penilaian terhadap teknik penggunaan Obat;
j. memeriksa adanya kebutuhan pasien terhadap Obat dan
alat bantu kepatuhan minum Obat (concordance aids);
k. mendokumentasikan Obat yang digunakan pasien sendiri
tanpa sepengetahuan dokter; dan
l. mengidentifikasi terapi lain, misalnya suplemen dan
pengobatan alternatif yang mungkin digunakan oleh pasien.
KEGIATAN DALAM PENELUSURAN
RIWAYAT PENGGUNAAN OBAT
a. penelusuran riwayat penggunaan Obat kepada
pasien/keluarganya; dan
b. melakukan penilaian terhadap pengaturan
penggunaan Obat pasien.
HASIL DARI PENELUSURAN RIWAYAT
PENGGUNAAN OBAT
• Nama pasien, alamat, usia, jenis kelamin,
pekerjaan, berat badan, tinggi badan, keyakinan,
tanggapan, harapan dan keluhan.
• Nama obat (termasuk obat non resep), dosis,
bentuk sediaan, frekuensi penggunaan, indikasi
dan lama penggunaan obat, data hasil
pemeriksaan laboratorium, dan data hasil
pemeriksaan fisik pasien.
• lnformasi reaksi obat yang tidak dikehendaki
termasuk riwayat alergi.
• Kepatuhan terhadap regimen penggunaan obat
(jumlah obat yang tersisa). (Mashuda,2011)
INFORMASI YANG HARUS
DIDAPATKAN DALAM PENELUSURAN
RIWAYAT PENGGUNAAN OBAT
a. nama Obat (termasuk Obat non Resep), dosis,
bentuk sediaan, frekuensi penggunaan, indikasi dan
lama penggunaan Obat;
b. reaksi Obat yang tidak dikehendaki termasuk
riwayat alergi; dan
c. kepatuhan terhadap regimen penggunaan Obat
(jumlah Obat yang tersisa).
Pedoman teknis mengenai penelusuran riwayat
penggunaan Obat akan diatur lebih lanjut oleh
Direktur Jenderal.
REKAM MEDIK
PENGERTIAN

• Menurut PERMENKES RI NO 269 Tahun 2008, Rekam


medis adalah berkas yang berisikan catatan dan
dokumen tentang identitas pasien, pemeriksaan,
pengobatan dan pelayanan lain yang telah
diberikan kepada pasien. Rekam medis dibuat
secara tertulis, lengkap dan jelas secara elektronik.
ISI REKAM MEDIS

• Rekam medis menurut PERMENKES RI NO 269 Tahun 2008


untuk rawar jalan berisi :
1. Identitas pasien
2. Tanggal dan waktu
3. Hasil anamnesis
4. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik
5. Diganosa
6. Pengobatan dan/atau tindakan
7. Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien
8. Untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan
odontogram klinik
9. Persetujuan tindakan bila perlu
LANJUTAN

• Sedangkan untuk pasien rawat inap memuat “


1. Identitas pasien
2. Tanggal dan waktu
3. Hasil anamnesis
4. Hasil pemeriksaan fisik dan penunjang medik
5. Diganosa
6. Rencana penatalaksanaan
7. Pengobatan dan/atau tindakan
8. Persetujuan tindakan bila perlu
9. Catatan observasi klinis dan hasil pengobatan
10. Ringkasan pulang
11. Nama dan tandatangan dokter
12. Pelayanan lain yang telah diberikan kepada pasien
13. Untuk pasien kasus gigi dilengkapi dengan odontogram klinik
MANFAAT REKAM MEDIS

• Rekam medis dapat dipakai sebagai :


1. Pemeliharaan kesehatan dan pengobatan pasien
2. Alat bukti dalam proses penegakan hukum,
disiplin kedokteran dan kedokteran gigi dan
penegakkan etika kedokteran dan etika
kedokteran gigi
3. Keperluan pendidikan dan penelitian
4. Dasar pembayaran biaya pelayanan kesehatan
5. Data statistik kesehatan
DAFTAR PUSTAKA

• Departemen Kesehatan, RI. 2014. Peraturan Menteri


Kesehatan Republik Indonesia Nomor 58 Tahun 2014
tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah
Sakit. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik
Indonesia.
• Kementerian Kesehatan. 2014. Profil Kesehatan
Indonesia. Kementerian kesehatan Republik
Indonesia , Jakarta.

Anda mungkin juga menyukai