Proses pembentukan
minyak bumi
Proses Pengolahan
minyak bumi
SUDAH
DIPELAJARI Produk – produk
KELAS X
minyak bumi
Proses Pengolahan Minyak Bumi
• Cairan kental
• Berwarna hitam
• Belum dapat
dimanfaatkan
Crude Oil
KILANG MINYAK
SUDAH DIPELAJARI
fraksi pertama > Gas > LPG
Fraksi kedua > Nafta > diproses lagi
PERTEMUAN
Fraksi ketiga > fraksi tengah > kerosin dan avtur
Fraksi keempat > solar
SEBELUMNYA
Fraksi kelima > residu > lilin, aspal
Secondary processing
• Pengolahan tahap kedua atau> lanjutan
Cracking dilakukan peruabahan struktur kimia senyawa – senyawa
hidrokarbon yang meliputi : oemecahan rantai, alkilasi (pembentukan
• Proses – proses yang digunakan yaitu : (penggabungan rantai karbon), reformasi
alkil), polimerisasi
1. Perengkahan (Craking) (perubahan struktur) dan isomerisasi (perubahan isomer)
2. Ekstraksi Ekstraksi > pembersihan produk dengan menggunakan pelarut
sehingga didapatkan hasil lebih banyak dengan mutu lebih baik
3. Kristalisasi
Kristalisasi(treating
4. Pembersihan dari kontaminan > proses pemisahan produk – produk melalui perbedaan titik
cairnya. Misalnya, dari pemurnian solar melalui proses pendinginan,
5. Blending penekanan dan penyaringan akan diperoleh produk samping minyak lilin.
Treating > pada proses tahap pertama dan kedua sering terjadi
kontaminasi (pengotoran). Kotoran – kotoran ini harus dibersihkan dengan
cara menambahkan soda kaustik (NaOH), tanah liat atau hidrogenasi.
Adsorpsi dibedakan menjadi 2 yaitu adsorpsi fisika yang dipengaruhi oleh gaya
Van Der Walls dan adsorpsi kimia terjadi reaksi antara zat yang diserap dengan
adsorben, banyaknya zat yang teradsorpsi tergantung pada sifat khas zat padat
yang merupakan fungsi suhu dan tekanan.
Adsorpsi dipengaruhi oleh :
1. Jenis adsorben
2. Jeins zat yang diadsorpsi
3. Konsentrasi
4. Luas permukaan adsorben
5. Temperature
ISOTERM ADSOPRSI
Freundlich
Adalah adsorpsi yang menggambarkan
Dimanahubungan
: antara zat yang teradsorpsi oleh adsorben dengan
tekanan atau konnsentrasi padak=keadaan kesetimbangan dan temperature konstan.
konstanta
x= massa zat yang diadsorpsi
Persamaan yang sering digunakan yaitu : adsorben intersep
m= massa slope
1. Freundlich C= konsentrasi zat
2. Langmuir n=jumlah data
Langmuir
3. Brunauer, Emmett dan Teller (Isoterm
Dimana:
BET)
C=konsentrasi zat terlarut pada saat kesetimbangan
q=massa zat terlarut diadsorpsi per massa adsorben
K=konstanta adsorpsi yang didapat dari percobaan
(intersept)
qo=daya adsorpsi maksimum
KETERANGAN :
1. Gelas beker
(diganti
erlenmayer)
2. Karbon aktif
3. Hotplate
ADSORPSI stirrer
EKSTRAKSI
Macam – macam ekstraksi yaitu :
a. Ekstraksi Padat – Cair (Ekstraksi Soxhlet)
transfer difusi komponen terlarut dari padatan inert ke dalam pelarutnya
atau dugunakan untuk memisahkan analit yang terdapat pada padatan
menggunakan pelarut organic. (pengambilan minyak atsiri)
b. Ekstraksi Cair – Cair
metode pemisahan didasarkan pada distribusi zat terlarut dengan
perbandingan tertentu antara dua pelarut yang tidak saling tercampur. (contoh
benzene dan kloroform)
c. Ekstraksi Fase Padat
merupakan Teknik ekstraksi baru, sama seperti ekstraksi cair-cair. Digunakan
untuk sampel yang kotor dan memepunyai kandungan pengotor yang tinggi
contohnya garam, protein, polimer,resin, dll.
d. Esktraksi Asam Basa
proses yang didasarkan pada sifat kelarutannya, senyawa asam atau basa
direkasikan dengan pereaksi asam atau basa sehingga terbentuk garam. (titrasi)
EKSTRAKSI PADAT CAIR EKSTRAKSI CAIR CAIR