PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Absorpsi adalah proses pemisahan bahan dari suatu campuran gas dengan
cara pengikatan bahan tersebut pada permukaan absorben cair yang diikuti
dengan pelarutan. Fungsi absorbs yaitu meningkatkan nilai guna dari suatu zat
dengan cara merubah fasenya.
Koloid adalah suatu campuran zat heterogen ( dua fase) antara dua zat atau
lebih dimana partikel-partikel zat yang berukuran koloid ( fase terdispersi/ yang
di pecah) tersebar secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/
pemecah). Ukuran partikel koloid berkisar 1-100 nm. Contoh dari system koloid
yaitu : tinta, mayones, hairspray, jelly dan lain-lain.
1
BAB II
PEMBAHASAN
ABSORPSI
A. Pengertian Absorpsi
Absorpsi adalah proses pemisahan bahan dari suatu campuran gas dengan cara
pengikatan bahan tersebut pada permukaan zat cair yang di ikuti dengan
pelarutan.
Dengan demikian dapat disimpulkan:
Absorbat : senyawa terlarut yang dapat terserap ( berupa campuran gas)
B. Jenis-Jenis Absorpsi
1. Absorbsi fisik
2. Absorbsi kimia
2
C. Faktor-Faktor Yang Berpengaruh Pada Operasi Absorpsi
Formalin yang berfase cair berasal dari formaldehid yang berfase gas
dapat dihasilkanmelalui proses absorbsi. Teknologi proses pembuatan
formalin Formal dehid sebagai gasinput dimasukkan ke dalam reaktor. Output
dari reaktor yang berupa gas yang mempunyai suhu 1820 C di dinginkan pada
kondensor hingga suhu 550 C, dimasukkan ke dalam absorber. Keluaran dari
absorber pada tingkat I mengandung larutan formalin dengan kadar
formaldehid sekitar 37 – 40 %. Bagian terbesar dari metanol, air, dan formal
dehid di kondensasi di bawah air pendingin bagian dari menara, dan hampir
semua removal dari sisa metanol dan formaldehid dari gas terjadi dibagian
atas absorber dengan countercurrent contact dengan air proses.
3
2. Proses Pembuatan Asam Nitrat
Selain itu absorbsi ini juga digunakan untuk memurnikan gas yang
dihasilkan dari fermentasi kotoran sapi. Gas CO 2 langsung bereaksi dengan
larutan NaOH sedangkan CH4 tidak. Dengan berkurangnya konsentrasi CO 2
sebagai akibat reaksi dengan NaOH, makaperbandingan konsentrasi
CH4 dengan CO2 menjadi lebih besar untuk konsentrasi CH4. Absorbsi
CO2 dari campuran biogas ke dalam larutan.
Dalam kondisi alkali atau basa, pembentukan bikarbonat dapat diabaikan karena
bikarbonat bereaksi dengan OH–membentuk CO32-.
4
Packing Tower
Salah satu contoh packing tower adalah Packed Bed Absorber.Packed Bed
Absorber berupa tube atau pipa yang diisi dengan beberapa packing.Cairan masuk
dari bagian atas, sedangkan gas masuk dari bagian bawah.
Ada 3 jenis packing :
2. Berl saddle
3. Pall ring
KOLOID
A. Pengertian Koloid
B. Jenis-jenis Koloid
5
Berdasarkan fase terdispersi dan pendispersinya, jenis koloid dapat dibagi
menjadi 8 golongan seperti pada tabel berikut.
C. Sifat-sifat Koloid
1. Efek Tyndall
2. Gerak Brown
6
Secara mikroskopis, partikel-partikel koloid bergerak secara acak dengan
jalur patah-patah (zig-zag) dalam medium pendispersi. Gerakan ini disebabkan
oleh terjadinya tumbukan antara partikel koloid dengan medium pendispersi.
Gerakan acak partikel ini disebut gerak Brown. Gerak Brown membantu
menstabilkan partikel koloid sehingga tidak terjadi pemisahan antara partikel
terdispersi dan medium pendispersi oleh pengaruh gaya gravitasi.
3. Muatan koloid
a. Adsorpsi
b. Elektroforesis
Partikel koloid dapat bergerak dalam medan listrik. Hal ini menunjukkan
bahwa partikel koloid bermuatan listrik. Pergerakan partikel koloid dalam
medan listrik di mana partikel bermuatan bergerak ke arah elektrode dengan
muatan berlawanan ini disebut elektroforesis. Koloid bermuatan positif akan
bergerak ke arah elektrode negatif, sedangkan koloid bermuatan negatif akan
bergerak ke arah elektrode positif. Oleh karena itu, elektroforesis dapat
digunakan untuk menentukan jenis muatan koloid dan juga untuk memisahkan
partikel-partikel koloid berdasarkan ukuran partikel dan muatannya.
7
4. Koagulasi
8
D. Pembuatan Koloid
Reaksi redoks:
Hidrolisis
Dekomposisi rangkap
Penggantian pelarut
Contoh: bila larutan jenuh kalsium asetat dicampur dengan alkohol akan
terbentuk suatu koloid berupa gel.
9
Cara mekanik
Cara peptisasi
Cara ini digunakan untuk membuat sol-sol logam seperti Ag, Au, dan
Pt. Logam yang akan dijadikan koloid digunakan sebagai elektrode yang
dicelupkan dalam medium pendispersi lalu kedua ujung elektroda diberi
loncatan listrik.
10
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Absorpsi adalah proses pemisahan bahan dari suatu campuran gas dengan cara
pengikatan bahan tersebut pada permukaan zat cair yang di ikuti dengan
pelarutan. Absorbsi ada dua jenis yaitu, absorbsi fisik dan absorbsi kimia .
Perbedaan dari kedua jenis ini dilihat dari reaksi ada yang disertai reaksi kimia
adapula yang tidak disertai reaksi kimia.
Koloid adalah suatu campuran zat heterogen ( dua fase) antara dua zat atau
lebih dimana partikel-partikel zat yang berukuran koloid ( fase terdispersi/ yang
di pecah) tersebar secara merata di dalam zat lain (medium pendispersi/
pemecah).Ada beberapa cara dalam pembuatan koloid. pembuatan koloid
dengan cara kondensasi (reaksi redoks, dekomposisi rangkap, penggantian
pelarut), dengan cara dispersi, (cara mekanik, cara peptisasi, cara busur bredig)
B. Saran
11
DAFTAR PUSTAKA
ktober 2018)
12