Anda di halaman 1dari 19

Daya Listrik,

Energi Listrik, dan


Segitiga Daya
Kelompok 3
Disusun oleh :
Abel Kurniawan
Al Havzqy Putra Adelis
Puput Siti Alfiah
Daya Listrik
Pengertian Daya Listrik
Daya Listrik atau dalam bahasa Inggris disebut dengan Electrical
Power adalah jumlah energi yang diserap atau dihasilkan dalam sebuah
sirkuit/rangkaian.
Sumber Energi seperti Tegangan listrik akan menghasilkan daya listrik
sedangkan beban yang terhubung dengannya akan menyerap daya
listrik tersebut.
Dengan kata lain, Daya listrik adalah tingkat konsumsi energi dalam
sebuah sirkuit atau rangkaian listrik.
• Berdasarkan konsep pengertian daya merupakan banyaknya
energi yang digunakan tiap satu satuan waktu, daya dapat
dirumuskan seperti bawah ini :

• Rumus Daya
• P = W/t
Keterangan :
P = daya (Watt)
W = energi (J)
t = waktu (s)

• Besarnya daya sebanding dengan energi dan berbanding


terbalik dengan waktu.
 Rumus Daya Listrik
• Rumus umum yang digunakan untuk menghitung Daya Listrik dalam
sebuah Rangkaian Listrik adalah sebagai berikut :
P=VxI
Atau
P = I2R
P = V2/R
Dimana :
P = Daya Listrik dengan satuan Watt (W)
V = Tegangan Listrik dengan Satuan Volt (V)
I = Arus Listrik dengan satuan Ampere (A)
R = Hambatan dengan satuan Ohm (Ω)
 Hubungan Horsepower (hp)
dengan Watt
• Hampir semua peralatan listrik menggunakan Watt sebagai satuan
konsumsi daya listrik. Tapi ada juga peralatan tertentu yang
menggunakan satuan Horsepower (hp). Dalam Konversinya, 1 hp =
746 watt.
Energi Listrik
 Pengertian Energi Listrik
Energi dapat didefinisakan sebagai kekuatan untuk melakukan usaha.
Satuan energi dinyatakan dalam Joule (J)
energi listrik menurut sumber yang lain adalah energi utama yang
dibutuhkan bagi peralatan listrik atau energi yang tersimpan dalam
arus listrik.
Energi Listrik diakibatkan oleh muatan listrik yang bergerak, yang
disebut arus listrik (I).
Energi listrik banyak dimanfaatkan untuk kebutuhan sehari-hari
seperti menyalakan lampu, mengisi daya baterai handphone,
menghidupkan komputer, dan lain sebagainya.
 Rumus Energi Listrik
W=P.t
W=V.I.t
W=I2.R.t
W=V2/R.t

Keterangan:
P = daya listrik (W)
W = energi listrik (J)
t = waktu (s)
R = hambatan
I = kuat arus listrik (A)
V = beda potensial/tegangan (Volt)
• Pada rangkaian tertutup ideal, energi total beban akan sama dengan
energi yang dibangkitkan oleh sumber tegangan tersebut, yakni :

Q=W

• Faktanya pada rangkaian elektronika akan selalu ada kehilangan energy


karena berbagai factor. Oleh sebab itu, energy beban dan energy listrik
memiliki hubungan :

Q= ɳW
Dengan ɳ adalah efisiensi beban atau sistem. Dalam persen, efisiensi ini
dapat disajikan sebagai
ɳ=Q/W . 100%
Segitiga Daya
dalam pembahasan daya listrik
kita mengenal istilah daya nyata
(P), daya reaktif (Q) dan daya
semu (S). Ketiga jenis daya
tersebut saling terkait dan
membentuk segitiga daya,
seperti gambar di samping.
 Pengertian daya nyata
• Daya nyata disebut juga dengan daya aktif. Energi yang disipasi atau
dihamburkan oleh beban disebut sebagai daya aktif. Daya aktif
dilambangkan oleh huruf P dan diukur dalam satuan W (Watt).
 Pengertian daya reaktif
• Energi hanya terserap dan kembali ke sumbernya karena sifat beban
yang reaktif disebut sebagai daya reaktif. Daya reaktif dilambangkan
dengan huruf Q dan diukur dalam satuan VAR (Volt-Amps-reaktif).
 Pengertian daya semu
• Energi total dalam rangkaian arus bolak-balik, baik dihamburkan,
diserap ataupun yang kembali disebut sebagai daya semu. Daya semu
dilambangkan dengan huruf S dan diukur dalam satuan VA (Volt-
Amps).
 Rumus-rumus atau persamaan-persamaan
daya
• Lihat gambar segitiga daya di atas, menurut ilmu trigonomerti
P = S cos φ (W) ... [1]
Q = S sin φ (VAR) ... [2]
sedang
S = V I (VA) ... [3]
Menggabungkan persamaan 3 dengan persamaan 1 atau 2,
menghasilkan
P = V I cos φ (W) ... [5]
Q = V I sin φ (VAR) ... [6]
• Berkaitan dengan arus dan impedansi
P = I2 R (W) ... [7]
Q = I2 X (VAR) ... [8]
S = I2 Z (VA) ... [9]

Berkaitan dengan tegangan dan impedansi


S = V2 / Z (VA) ... [10]
• Namun mesti diperhatikan bahwa, tidak akan selalu
P = V2 / R
Q = V2 / X

atau
P ≠ V2 / R
Q ≠ V2 / X

Kenapa begitu? karena R dan X merupakan rangkaian seri, sehingga V


di R ≠ V di X. Ingat!! Z = R + jX dan rumus hubungan seri.

Dalam bilangan kompleks, daya ditulis dengan persamaan


S = P + jQ ... [11]

Anda mungkin juga menyukai