Anda di halaman 1dari 49

FARMAKOLOGI

KELOMPOK 1
ANTI HIPERTENSI
ANGGOTA :
1. ANISA A
2. LIZA MEIRAWATI
3. MIRA JANITA
4. PITRI TAMPUBOLON
5. SULESTI HANDAYANI
6. RESTU YULIA
7. YEVIRA DHEYA APREZA
DEFINISI
Tekanan darah tinggi (hipertensi) adalah suatu peningkatan
tekanan darah di dalam arteri.
Hiper artinya berlebihan, tensi artinya tekanan/tegangan
Jadi hipertensi adalah gangguan sistem peredaran darah yang
menyebabkan kenaikan tekanan darah di atas nilai normal

Hipertensi didefinisikan oleh Joint National Committee on


Detection Evaluation and Treatment of High Blood Pressure (JNC)
sebagai tekanan yang lebih tinggi dari 140 mm/90 mm Hg
Hipertensi primer dan sekunder
Hipertensi adalah gangguan heterogen yang mungkin timbul dari penyebab spesifik
atau disebut hipertensi sekunder, sedangkan hipertensi yang mekanisme etiologinya
tidak diketahui disebut hipertensi primer atau esensial.

Hipertensi primer atau idiopatik, banyak faktor yang mempengaruhinya seperti


genetik, lingkungan, hiperaktivitas saraf simpatis, sistem renin-angiotensin,
peningkatan Na dan Ca inraseluler.

Hipertensi sekunder sebagian besar ini disebabkan oleh penyakit ginjal kronis atau
penyakit renovaskular. Kondisi lain yang menyebabkan hipertensi sekunder termasuk
pheochromocytoma, Sindrom Cushing, hipertiroidisme, hiperparatiroidisme,
aldosteronisme primer, kehamilan, obstructive sleep apnea, dan coarctation of the
aorta, atau pemakaian obat tertentu, seperti kortikosteroid, estrogen, nonsteroid
obat antiinflamasi (NSAID), amfetamin, sibutramine, siklosporin, tacrolimus,
erythropoietin, dan venlafaxine.
Patofisiologi
faktor penyebab peningkatan tekanan darah
• Ion natrium mengakibatkan retensi air, sehingga volume darah
Garam bertambah dan menyebabkan daya tahan pembuluh darah
meningkat
• Sejenis gula yang di buat dari succus liquiritae mengandung
asam glizirinat dengan khasiat retensi air, sehingga
Drop (liquorice) meningkatkan tekanan darah bila dikonsumsi dalam jumlah
banyak
• Akibat pelepasan adrenalin dan noradrenalin yang bersifat
Stress vasokontriksi

• Nikotin dalam rokok dapat berkhasiat vasokontriksi dan


Merokok meningkatkan tekanan darah

• Mengandung hormon estrogen yang bersifat retensi garam dan


Pil antihamil air

Kortikosteroid • Dapat menyebabkan retensi air

• Mekanisme hipertensi ini serupa dengan proses di ginjal, bila


uterus diregangkan terlalu banyak oleh janin dan menerima
Kehamilan kurang darah, maka dilepaskannya zat-zat yang
meningkatkan tekanan darah
Klasifikasi tekanan darah pada dewasa

Klasifikasi Sistolik (mm Hg) Diastolik (mmHg)

Normal < 120 < 80

Prehipertensi 120 – 139 80 – 89

Hipertensi stadium 1 140 – 159 90 – 99

Hipertensi stadium 2 > 160 > 100


Resiko hipertensi
Hipertensi yang tidak diobati akan menyebabkan jantung
memompa terlalu keras dan akhirnya dapat
menyebabkan gagal jantung dengan rasa sesak dan
udema di kaki.
Pada umumnya, resiko yang terpenting adalah serangan
otak (stroke, dengan kelumpuhan separuh tubuh) akibat
pecahnya suatu kapiler dan dapat mengakibatkan infark
jantung.
Begitu pula cacat pada ginjal dan pembuluh mata yang
dapat menyebabkan kemunduran penglihatan.
Gejala hipertensi
Hipertensi tidak menunjukkan gejala khas, setelah
beberapa tahun adakalanya pasien merasakan nyeri
kepala di pagi hari sebelum bangun tidur, nyeri ini
biasanya hilang setelah bangun.
Gangguan hanya dapat dikenali dengan pengukuran
tensi dan melalui pemeriksaan tambahan terhadap
ginjal dan pembuluh
Pengobatan hipertensi
a. Non farmakologi terapi ( tindakan umum)
Menguruskan badan
• Berat badan berlebih menyebabkan bertambahnya volume darah dan perluasan sistem
sirkulasi
Mengurangi garam dalam diet
• Bila kadar garam rendah maka lebih banyak air akan dikeluarkan untuk menormalisasi
kadar garam dalam darah
Membatasi kolesterol
• Berguna untuk membatasi resiko atherosclerosis
Berhenti merokok
• Nikotin dapat memperkuat kerja jantung dan menciutkan arteri kecil
Membatasi minum kopi
• Kafein dalam kopi berkhasiat menciutkan pembuluh darah
Membatasi minuman beralkohol
• Alkohol dalam jangka waktu panjang dapat meningkatkan diastolis tensi
Cukup istirahat dan tidur
• Karena selama periode itu tekanan darah turun
Berolahraga
• Karena saraf parasimpatis akan menjadi relatif lebih aktif dibanding simpatis pada saat
berolahraga
Pengobatan hipertensi

b. Farmakologi terapi

Diuretika Angiotensin-II- bloker

Beta bloker Antagonis kalsium

Penghambat ACE
(Angiotensin Alfa 1 blocker
Converting Enzyme)

Vasodilator Agonis alfa 2


Golongan Diuretik
Mekanisme kerja : meningkatkan pengeluaran air
dari tubuh. Dibagi dalam beberapa kelompok :

• Derivat thiazida
1

• Diuretik hemat kalium


2

• Diuretik lengkungan (loop)


3
Derivat thiazide

Efek nya lebih lemah dan lambat juga lebih panjang (12-48 jam).
Obat-obat golongan ini memilki kurva efek datar artinya bila dosis
optimal dinaikkan lagi efek diuresis tidak bertambah.
Efektif pada pasien dengan fungsi ginjal yang kurang baik.
Efek samping umum: hypokalemia, hipomagnesemia, hiperkalisemia,
hiperurisemia, hiperglikemia, dan disfungsi seksual
Contoh Derivat thiazide
Nama obat Dosis mg/hari Sediaan
Chlortalidone 12,5-25 mg (1x/hari) Tablet 25 mg
1. Hygroton Tablet 25-50 mg
2. Tenoretic 50 Tablet 12,5 & 25 mg
Hydrochlortiazide 12,5-25 mg (1x/hari) Tablet 12,5 & 25 mg
1. Esidrex Tablet 25 mg
2. Microzide Tablet12,5
Indapamide 1,25-2,5 mg (1x/hari) -
1. Natrilix sr tab Tablet 1,5 mg
Metolazone 2,5-5 mg (1x/hari) -
1. Zaroxolyn Tablet 5 mg
Diuretik hemat kalium
Memiliki efek antihipertensi yang lemah bila
digunakan dalam dosis tunggal, namun memberikan
efek hipotensiaditif bila dikombinasi dengan diuretik
thiazid atau loop.
Obat ini dapat mengatasi kekurangan kalium.
Aldosteron menstimulasi reabsorpsi Na dan ekskresi K.
Efek samping umum: hyperkalemia (terutama pada
gangguan ginjal kronik atau pemberian bersama ACE
inhibitor, Angiotensin-II-bloker, AINS atau suplemen
kalium secara bersamaan)
Contoh diuretik hemat kalium

Nama obat Dosis mg/hari Sediaan


Amiloride 5-10 mg (1-2x/hari) -
1. Lorinid Tablet 2,5 & 5 mg
Triamteren -
1. Dyrenium 50-100 mg (1-2x/hari) Tablet 50 & 100 mg
Spironolacton 25-50 mg (1-2x/hari) Tablet 25 & 100 mg
1. Aldactone Tablet 25 & 100 mg
2. Letonal Tablet 25 & 100 mg
Eplerenone 50-100 mg (1-2x/hari) -
1. Inspra Tablet 25 & 50 mg
Diuretik loop
Obat ini berkhasiat kuat dan pesat tetapi agak
singkat (4-6jam). Banyak digunakan pada keadaan
akut.
Memperlihatkan kurva dosis efek curam, yaitu bila
dosis dinaikkan efeknya juga bertambah.
Efek samping umum: hipotensi
Contoh diuretik loop

Nama obat Dosis mg/hari Sediaan


Furosemide 40-80 mg (1-2x/hari) Sediaan tablet 40 mg dan
injeksi i.v 20 mg
1. Lasix Sediaan tablet 40 mg dan
injeksi i.v 20 mg/2ml
2. Farsix Sediaan tablet 40 mg dan
injeksi i.v 20 mg/2ml
Bumetanida O,5-1mg (1x/hari) -
1. Burinex Tablet 1 mg
Asam etrakinat 50 mg (1-3x/hari) -
1. Edecrin Tablet 25 mg
Efek samping khusus obat diuretik
Nama obat Efek samping

furosemide Hipokalemia dan tinusitis (reversible)

Asam etrakinat Gangguan lambung

Spironolactone Antiandrogen, gangguan potensi dan libido pada pria, nyeri


dada dan gangguan haid pada wanita

Amilorida fotosensibilisasi (sering dilaporkan di Australia), adakalanya


impotensi, jika dikombinasi dengan suplemen kalium dapat
menyebabkan hiperkalemia
Angiotensin converting enzyme (ACE)
inhibitors
Mekanisme kerja : merintangi enzim ACE yang mengubah
AT I menjadi AT II, vasokontriktor kuat dan stimulator
sekresi aldosteron.
ACE inhibitor juga memblokir degradasi bradikinin dan
merangsang sintesis zat vasodilatasi lainnya termasuk
prostaglandin
ACE didistribusikan di banyak jaringan dan ada pada
beberapa jenis sel yang berbeda, tetapi lokasi utamanya
adalah sel-sel endotel. Oleh karena itu, produksi
angiotensin II ada di dalam pembuluh darah, bukan
ginjal.
Angiotensin converting enzyme (ACE)
inhibitors
Efek samping umum :
1. Gangguan fungsi ginjal
2. Hipotensi orthostatis
3. Sesak napas
4. Batuk kering
5. Kehilangan rasa
6. Reaksi alergi kulit ( exenthema, gatal)
7. Gangguan lambung usus
8. ACE inhibitor tidak boleh untuk wanita hamil karena
bersifat teratogen terutama pada 6 bulan terakhir
9. Tidak dianjurkan juga untuk ibu menyusui terutama
captopril dan enalapril karena dapat mencapai ASI
Contoh obat ACE inhibitor
Nama obat Dosis (mg/hari) Sediaan

Benazepril 10-40 mg (1-2x/hari)

1. Cibacen Tablet 5 & 10 mg

2. Lotensin Tablet 40 mg

Captopril 12,5-150 mg (2-3x/hari) Tablet 12,5 , 25 & 50 mg

1. Capoten Tablet 12,5 , 25 & 50 mg

2. Tensicap Tablet 12,5 & 25 mg

Enalapril 5-40 mg (1-2x/hari)

1. Meipril Tablet 5 mg

2. Tenace Tablet 5 & 10 mg


Contoh obat ACE inhibitor
Nama obat Dosis (mg/hari) Sediaan

Fosinopril 10-40 mg (1x/hari)

1. Acenor-M Tablet 10 mg

Lisinopril 10-40mg (1x/hari)

1. Linoxal Tablet 5 & 10 mg

2. Zestril Tablet 5,10 & 20 mg

Moexipril 7,5-30 mg (1-2x/hari)

1. Univasc Tablet 7,5 & 15 mg

Perindopril 4-16 mg (1x/hari)

1. Prexum Tablet 4 mg
Contoh obat ACE inhibitor
Nama obat Dosis (mg/hari) Sediaan

Quinapril 10-80 mg (1-2x/hari)

1. Accupril Tablet 5, 10 & 20 mg

Ramipril 2,5-10 mg (1-2x/hari) Tablet 5 & 10 mg

1.Cardace Tablet 2,5 & 5 mg

2. Decapril Tablet 5 & 10 mg

Trandolapril 4 mg (1x/hari)

1. Gopten Tablet 0,5 mg

Imidapril 5-10 mg (1x/hari) -

1. Tanapres Tablet 5 & 10 mg


Efek samping khusus obat diuretik

Nama obat Efek samping

Captopril Hilangnya rasa, batuk kering dan exenthema

Fosinopril Hilangnya rasa, ruam kulit

perindopril Gangguan gastrointestinal, sakit kepala, keram

Imidapril Pusing, gangguan faring, peningkatan SGOT dan SGPT,


peningkatan kreatinin
Trandolapril Pusing, astenia
Angiotensin II reseptor blockers
Mekanisme kerja : menduduki reseptor AT II yang terdapat di seluruh
tubuh yaitu di myocard, pembuluh, SSP, ginjal dan hati. Zat ini lebih
efektif daripada ACE inhibitor karena memblokir jalur kedua melalui
enzym chymase.

ARB secara langsung memblokir reseptor angiotensin tipe 1 yang


memediasi efek tak terduga angiotensin II (vasokonstriksi, pelepasan
aldosterone, aktivasi simpatik, pelepasan hormon antidiuretik, dan
penyempitan arteriol dari glomerulus). Tidak seperti ACE inhibitor, ARB
tidak menghalangi pemecahan bradikinin.

Pada pasien dengan diabetes tipe 2 dan nefropati, terapi ARB telah
terbukti secara signifikan mengurangi perkembangan nefropati.
Efek samping umum Angiotensin II reseptor blockers

1. Insufisiensi ginjal
2. Hiperkalemia
3. Hipotensi ortostatik
4. Angioedema
5. ARB tidak boleh digunakan dalam kehamilan
karena bersifat teratogen
Contoh obat ARB
Nama obat Dosis (mg/hari) Sediaan
Candesartan 8-32 mg (1-2x/hari) Tablet 8 & 16 mg
1. Blopress Tablet 8 & 16 mg
Irbesartan 150-300 mg (1x/hari) Tablet 150 & 300 mg

1. Irvell Tablet 150 & 300 mg


2. Coaprovel Tablet 150 & 300 mg
Losartan 50-100 mg (1-2x/hari) Tablet 50 mg
1. Angioten Tablet 50 mg
2. Cozaar Tablet 50 mg
Telmisartan 20-80 mg (1x/hari) -
1.Micardis Tablet 40 & 80 mg
Contoh obat ARB

Nama obat Dosis (mg/hari) Sediaan


Valsartan 80-320 mg (1x/hari) Tablet 80 & 160 mg
1. Diovan Tablet 80 & 160 mg
Olmesartan 20-40mg (1x/hari)
1. Olmetec Tablet 20 & 40 mg
Antagonis kalsium
Mekanisme kerja : menghambat pemasukan Ca
ekstrasel ke dalam sel dan dengan demikian dapat
mengurangi penyaluran impuls dan kontraksi myocard
serta dinding pembuluh.
Jika Ca masuk ke dalam sel, sel mulai berkontraksi
menyebabkan otot jantung dan arteri menciut (kontriksi).
Efek penting dari antagonis kalsium

Vasodilatasi koroner • Dengan perbaikan penyaluran darah dan


penyerahan oksigen ke otot jantung

• Dengan turunnya daya tahan dinding pembuluh


Vasodilatasi perifer dan tekanan darah hingga “afterload” darah
berkurang

• Dengan berkurangnya daya dan frekuensi detak


Menekan kerja jantung jantung sehingga penggunaan oksigen pada
pembebanan fisik dan emosional menurun

• Pada keadaan kekurangan oksigen, sel membran


Menghindari pembekuan eritrosit dapat ditembusi pula oleh ion Ca, yang
eritrosit langsung bereaksi dengan lipoprotein membran
dan mengakibatkan pembekuannya
Efek samping umum antagonis kalsium

1. Pusing
2. Nyeri kepala
3. Rasa panas di muka (flushing)
4. Udema di pergelangan kaki
5. Obat golongan ini dapat mencapai ASI
Penggolongan antagonis kalsium

Derivat dihidropiridin
Efek vasodilatasi sangat kuat maka sangat
dianjurkan untuk obat hipertensi

Non dihidropiridin
Lebih banyak digunakan untuk angina
daripada obat hipertensi
Golongan dihidropiridin
Nama obat Dosis (mg/hari) Sediaan
Amlodipin 2,5-10 mg (1x/hari) Tablet 5 & 10 mg
1. Tensivask Tablet 5 & 10 mg
2. Norvask Tablet 5 & 10 mg

Nicardipin 60-120 mg (2x/hari) Injeksi 2 & 10 mg/10ml


1. Perdipin Inkeksi 2 & 10 mg/10ml
2. Loxen retard Tablet 20 & 40 mg
Nifedipin 30-90 mg (1-3x/hari) Tablet 10 mg
1.Adalat Tablet 10, 20 & 30 mg
2.Procardia XL Tablet 30 mg
Felodipin 5-20 mg (1x/hari) -
1. Plendil Tablet 2,5, 5 & 10 mg
Golongan non dihidropiridin

Nama obat Dosis (mg/hari) Sediaan


Diltiazem 180-360 mg (2x/hari) Tablet 30 mg
1. Herbesser CD Tablet 100 & 200 mg
2. Cardizem SR Tablet 120 mg

Verapamil 180-480 mg (1-2x/hari) Tablet 40 mg


1. Isoptin Tablet 40 & 80 mg
2. Isoptin SR Tablet 240 mg
3. Verelan Tbalet 120 mg
Golongan beta blockers
Mekanisme kerja :
Memblok reseptor beta yang mengakibatkan peniadaan atau
penurunan aktifitas adrenalin dan noradrenalin. Terbagi menjadi :
• Menghambat reseptor beta 1 dengan penurunan
Kardioselektivitas tekanan darah tanpa menimbulkan penciutan
bronkus dan pembuluh perifer

• Sifat ini berhubungan dengan sifat kimianya


dengan beta adrenergik
Efek Adrenergik intrinsik • Walaupun efek ini sangat lemah namun
mengurangi khasiat utama dari obat tersebut
misalnya fungsi jantung kurang diperlemah

• Selain memblok reseptor beta 1 juga memblok


Nonselektif reseptor beta 2 yaitu bronchokontriksi
Lanjutan...
Golongan obat β-bloker memiliki perbedaan first pass
metabolisme, waktu paruh, kelarutan dalam lemak dan rute
eliminasi.
 Propanolol dan metoprolol mengalami first pass metabolisme
dosis bervariasi tiap individu
 Atenolol mempunyai t1/2 panjang, ekskresi lewat ginjal
 Penghentian tiba-tiba berisiko rebound hypertension, infark
miokard, angina tidak stabil, kematian
 Terapi dihentikan dengan tapering dose selama 1-2 minggu
Efek samping beta blockers
1. Dekompensasi jantung (reseptor beta 1)
2. Bronkokontriksi (reeptor beta 2)
3. Rasa dingin di jari kaki dan tangan
4. Toleransi glukosa pada penderita diabetes ID (insulin
Independent)
5. Efek sentral, seperti gangguan tidur, rasa lesu dan
kadang depresi atau halusinasi
6. Gangguan gastrointestinal
7. Penurunan kolesterol HDL, namun meningkatkan
trigliserida dan kolesterol total
8. Dapat mencapai ASI
Contoh obat beta blockers (kardioselektif)

Nama obat Dosis (mg/hari) Sediaan


Atenolol 25-100 mg (1x/hari) -
1.Betablok Tablet 50 & 100 mg
2.Farnormin Tablet 50 mg

Betaxolol 5-20 mg (1x/hari) -


1.Kerlone Tablet 20 mg
Bisoprolol 2,5-10 mg (1x/hari) Tablet 5 mg
1.Concor Tablet 1,25, 2,5 & 5 mg
2.Lodoz Tablet 2,5 mg
Metoprolol 100-400 mg (2x/hari) -
1.Lopresor Tablet 100 mg
Contoh obat beta blockers (nonselektif)

Nama obat Dosis (mg/hari) Sediaan


Nadolol 40-120 mg (1x/hari) -
1.Corgard Tablet 80 mg
Propanolol 160-480 mg (2x/hari) Tablet 10 & 40 mg
1.Inderal Tablet 10 & 40 mg
2.Farmadral Tablet 10 mg
Timolol 10-40 mg (1x/hari) -
1.Blocadern Tablet 20 mg
Contoh obat beta blockers (efek adrenergik intrinsik)

Nama obat Dosis (mg/hari) Sediaan


Acebutolol 200-800 mg (2x/hari) -
1.Sectral
Carteolol 2,5-10 mg (1x/hari) -
1.Cartrol
Penbutolol 10-40 mg (1x/hari) -
1.Levatol Tablet 20 mg
Pindolol 10-60 mg (2x/hari) -
1.Visken Tablet 5 mg
Golongan alfa blockers
Zat ini memblok reseptor alfa adrenergik yang berada di
otot polos pembuluh. Terbagi menjadi 3 kelompok :
1. Alfa blockers tak selektif, yang hanya digunakan
secara i.v contohnya fentolamin. Digunakan pada
krisis hipertensi tertentu dan pada dekompensasi
tertentu sesudah infark jantung
2. Alfa 2 blokers , contoh yohimbin. Dalam dosis rendah
dapat meningkatkan tekanan darah namun dalam
dosis tinggi dapat menurunkan tekanan darah. Oleh
karena itu, terjadi vasodilatasi perifer.
Golongan alfa blockers
3. Alfa 1 blockers, memblok hanya reseptor alfa 1
adrenergik secara selektif. Obat golongan ini
yang sering digunakan untuk terapi hipertensi.
Efek samping umum :
Terjadi hipotensi orthostatis, pusing, nyeri kepala,
hidung mampet, pilek, gangguan tidur, udema dan
debar jantung
Contoh obat alfa 1 blockers

Nama obat Dosis (mg/hari) Sediaan


Doxazosin 1-8 mg (1x/hari) -
1. Cardura Tablet 1 & 2 mg
Prazosin 2-20 mg (2-3x/hari) -
1. Minipress Tablet 1 & 5 mg
Terazosin 1-20 mg (1-2x/hari) -
1. Hytrin Tablet 1 & 2 mg
Golongan Alfa 2 agonis sentral
Agonis alfa 2 menstimulasi reseptor adrenergik alfa 2
melalui feedback negatif antara lain aktifitas adrenergik
perifer dikurangi.
Pelepasan noradrenalin menurun dengan efek
merendahnya daya tahan pembuluh perifer dan tekanan
darah. Efek ini sebenarnya berlawanan karena banyak
pembuluh darah di alfa 2 tersebut yang justru menimbulkan
vasokontriksi.
Obat ini bukan merupakan pilihan pertama , melainkan
sebagai obat cadangan bila obat hipertensi lain kurang
efektif.
Efek samping agonis alfa 2
Efek samping yang sering terajdi adalah efek sentral
seperti sedasi, mulut kering, sulit tidur, pusing,
penglihatan buram depresi dan gelisah.
Metildopa sebagai golongan agonis alfa 2 dapat
digunakan untuk ibu hamil namun metildopa dan
clonidin tetap masuk ke dalam ASI
Contoh obat agonis alfa 2

Nama obat Dosis (mg/hari) Sediaan


Clonidin 0,1-0,8 mg (1-2x/hari) Tablet 0,15 mg
1. Catapres tablet 0,075 & 0,15 mg
Injeksi 0,15 mg/1ml
Metildopa 250-1000 mg (2x/hari) -
1. Dopamet Tablet 250 mg
Golongan vasodilator
Vasodilator merupakan zat yang berkhasiat vasodilatasi
secara langsung terhadap arteriole dan dapat
menurunkan tekanan darah.
Obat hipertensi yang lain juga menyebabkan
vasodilatasi namun tidak secara langsung, melalui
blokade SSP, aktivasi SSP di otak dan lain-lain.
Penggunaannya khusus sebagai obat pilihan ketiga,
terutama bersama dengan beta blocker dan diuretik
Efek samping : pusing, nyeri kepala, flushing, hidung
mampet, debar jantung dan gangguan gastrointestinal
Contoh obat vasodilator

Nama obat Dosis (mg/hari) Sediaan


Hidralazin 20-100 mg (2-4x/hari)
1. Apresolin Tablet 25 mg
Injeksi 20 mg
Minoksidil 10-40 mg (1-2x/hari)
1. Loniten Tablet 5 & 10 mg
Golongan lain
Reserpin
Mekanisme kerjanya berdasarkan antagonis adrenergik
yakni via pengurangan depot noradrenalin di ujung
saraf perifer. Di samping itu, juga mensupresi SSP.
efek samping : hidung mampet, pusing dan gangguan
gastrointestinal ringan
Dosis : 0,05-0,25 mg (1x/hari)
Sediaan :
1. Serpasil tab 0,1 & 0,25 mg
Golongan lain
Aliskiren
Mekanisme kerjanya memblokir sistem renin-angiotensin-
aldosteron, yang menghasilkan aktivitas renin plasma
berkurang dan tekanan darah turun.
Obat ini biasanya digunakan sebagai terapi alternatif atau
kombinasi dengan obat hipertensi lainnya.
Efek samping : diare, meningkatkan asam urat, nyeri sendi,
batu ginjal, nasofaringitis dan pusing
Dosis : 150-300 mg (1x/hari)
Sediaan :
1. Rasilez tab 300mg

Anda mungkin juga menyukai