Disampaikan oleh:
EPI FAHROZI
Pada
BINTEK KEARSIPAN SEKOLAH
DI LINGKUNGAN KABUPATEN PANDEGLANG
BIODATA
NAMA EPI FAHROZI
RIWAYAT PEKERJAAN
2002 SUB BAG ARSIP DAN EXPEDISI BIRO UMUM SETDA PROVINSI BANTEN
2003 SUB BAG PROTOKOL GUBERNUR DAN TAMU PIMPINAN PROVINSI BANTEN
INTERAKSI
DATA/ARSIP KOMUNIKASI
INFORMASI SARANA
DEFINISI BARU
Arsip Rekaman kegiatan atau peristiwa
dalam berbagai bentuk dan media
sesuai dengan perkembangan
teknologi informasi dan
komunikasi
yang dibuat dan diterima oleh
lembaga negara, pemerintah
daerah, lembaga pendidikan,
perusahaan, organisasi politik,
organisasi kemasyarakatan, dan
perseorangan
dalam pelaksanaan kehidupan
bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara
( UU No.43/2009 : KEARSIPAN )
JADI..,
ARSIP BUKAN HANYA SURAT
SURAT EMAIL
BERITA ACARA ATTACHMENT EMAIL
NOTA DINAS ARTIKEL WEBSITE
SURAT PENGANTAR BERITA DI WEBSITE
SURAT KEPUTUSAN FILE FOTO / GAMBAR
SURAT PERINTAH TUGAS FILE VIDEO
SURAT KETERANGAN FILE REKAMAN SUARA
SURAT IJIN FILE PRESENTASI
NOTULEN RAPAT ARSIP DATABASE
PROPOSAL SOFTWARE
SPPD + LHP BOARDING PASS QR CODE
SP2D WORD PROCESSOR DOCUMENT
SPJ SPREADSHEET
DOKUMEN KONTRAK DOKUMEN HASIL DIGITALISASI
FOTO TERCETAK NEGATIVE FILM
PETA MICROFILM
DOKUMEN LAINNYA CD/VCD/DVD
ARSIP DINAMIS
ARSIP AKTIF
Arsip yang frequensi penggunaannya tinggi atau terus
menerus digunakan secara langsung dalam pelaksanaan
kegiatan organisasi
ARSIP INAKTIF
Arsip yang frequensi penggunaannya telah menurun atau jarang
digunakan.
DAUR HIDUP ARSIP
Penciptaan
Penggunaan
& Penyusutan
Pemeliharaan
VOLUME ARSIP
10 %
ARSIP AKTIF
25 %
ARSIP INAKTIF
35 %
ARSIP MUSNAH
30 % ARSIP PERMANEN
Bagaimana Arsip yg Baik ?
Asli (otentik)
Dapat dipercaya
Utuh dan lengkap
Dapat digunakan
13
Untuk apa arsip dikelola ?
• SUMBER INFORMASI
14
KONDISI YANG DIINGINKAN DALAM PENGELOLAAN
ARSIP DINAMIS
PENEMUAN KEMBALI
PRASARANA DAN ARSIP DAN PELAYANAN
SARANA KEARSIPAN PUBLIK DAPAT
YANG MEMADAI SESUAI DILAKUKAN CEPAT,
STANDAR TEPAT, DAN MURAH
Realitasnya...
16
Masalah umum pengelolaan arsip...
1. Penumpukan arsip, arsip aktif dan inaktif masih
bercampur
2. Pemberkasan tidak menggunakan klasifikasi, tetapi
masih didasarkan pada nomor urut agenda, serta
disimpan berdasarkan urutan surat masuk dan keluar
3. Pemberkasan dilakukan atas inisiatif dan kreasi sendiri,
dengan menuliskan indeks berkas tanpa kode klasifikasi
4. Tidak berjalannya penyusutan arsip
5. Kurangnya perhatian pimpinan terhadap pentingnya
pengelolaan arsip
6. Minimnya anggaran dan sarana pengelolaan arsip
Arsip semraut di Ruang Kerja
Di Pusat Arsip
Di Meja Kerja
SEPERTI INIKAH NASIB PENGELOLA ARSIP ?
LSM
AM 09-2015
4. Sediakan sarana pengelolaan arsip aktif Inaktif
MAUNYA SIH..
GAMBARAN IDEAL PEMBANGUNAN KEARSIPAN
PENGELOLAAN REGULASI
ANGGARAN
ARSIP
SIMPAN
SIMPAN AKTIF
INAKTIF
PINDAH
INSENTIF
PEMBERKASAN ARSIP
AKTIF
Arsip aktif adalah arsip yang frekuensi penggunaannya tinggi. Oleh karena itu,
penyimpanannya dilakukan dengan tujuan agar mudah ditemukan kembali, sehingga
harus ditata secara sistematis, logis dan kronologis. (Pemberkasan)
Sistem atau cara pemberkasan menurut ilmu kearsipan ada tiga; seri, rubrik, dan dosir.
1. Dosir adalah pemberkasan berdasarkan kesamaan urusan, arsip diatur menurut urutan
proses kegiatan dari proses perencanaan hingga akhir kegiatan.
2. Rubrik adalah pemberkasan berdasarkan kesamaan masalah.
3. Seri adalah pemberkasan berdasarkan kesamaan jenis.
Dari jenis arsip yang tercipta, pada umumnya arsip akan terbagi menjadi lima kelompok,
yaitu:
1. Arsip Umum
2. Arsip Kepegawaian
3. Arsip Keuangan
4. Arsip Aset
5. Arsip Kegiatan
Jenis Arsip dan Sistem Pemberkasan
1. Arsip umum, karena terdiri dari dokumen-dokumen dengan jenis yang sama,
pemberkasannya menggunakan sistem seri.
4. Arsip aset, karena terdiri dari dokumen-dokumen dengan urusan yang sama,
pemberkasannya menggunakan sistem dosir.
5. Arsip kegiatan, karena terdiri dari dokumen-dokumen dengan urusan yang sama,
pemberkasannya menggunakan sistem dosir.
Tujuan Pemberkasan
•cepat
•tepat
•lengkap
•Efisien
TERSIER
SEKUNDER
PRIMER
AM 09-2015
Map Gantung
Map gantung merupakan map khusus yang memakai gantungan untuk menempatkan
arsip atau sekelompok arsip
Label
Label adalah kertas yang ditempelkan pada tab guide atau folder. Label sebaiknya
mempergunakan kertas yang berwarna terang dan berkualitas agar tidak mudah rusak
dan mudah dibaca.
LANGKAH-LANGKAH MEMBERKASKAN ARSIP
1. Memilah dan memeriksa ketepatan tujuan serta kelengkapan
arsip serta memisahkan duplikasi lampiran yang berlebihan.
2. Menganalisa arsip untuk menentukan indeks atau judul berkas
Cek terlebih dahulu kode klasifikasi yang tertera pada nomor naskah dinas apakah
penggunaan kode tersebut sudah sesuai dengan isi informasinya.
Apabila kurang tepat/sesuai, maka gunakan kode yang lebih sesuai atau mendekati masalah
tersebut dengan berpedoman pada pola klasifikasi Pemerintah Provinsi Banten.
Contoh Klasifikasi di lingkungan Pemerintah Provinsi Banten
POKOK MASALAH
Perincian
Pertama
Sub Masalah
Perincian
Kedua
Sub-sub Masalah
Perincian
Ketiga
4. Menuliskan judul berkas (indeks) pada kertas label dan lekatkan pada tab folder.
5. Menyusun Skema Guide
Menyusun skema guide adalah menuliskan kode klasifikasi primer (pokok masalah)
pada sekat I, sekunder (sub masalah) pada sekat II dan tersier (sub-sub masalah)
pada sekat III.
Gunakan perincian pertama untuk label pada guide primer, perincian kedua pada
guide sekunder, dan perincian ketiga pada guide tersier.
6. Memasukan arsip ke dalam folder dan disusun secara berurutan sesuai
kronologis waktu dan arsip termuda diletakan di urutan terdepan.
7. Membuat Kartu Tunjuk Silang
Tunjuk silang adalah sarana bantu penemuan kembali untuk menunjukkan adanya
arsip yang memiliki hubungan antara arsip yang satu dengan arsip yang lain atau
yang memiliki nama berbeda tetapi memiliki pengertian yang sama atau untuk
menunjukkan tempat penyimpanan yang berbeda karena bentuknya yang harus
disimpan terpisah.
Lihat
daftar isi
Daftar berkas
berkas
9. Menata Arsip dalam Filing Cabinet
*Prinsip penataan arsip aktif dalam filing cabinet adalah kronologis (kode-kode klasifikasi dan folder-folder
ditata berurutan)
Memberkaskan arsip umum
Pemberkasan arsip umum dilakukan setelah proses disposisi selesai dan telah
didistribusikan (untuk naskah dinas masuk), dan setelah dilakukan pencatatan pada
sarana pengendali (untuk naskah dinas keluar), dan arsip tersebut akan disimpan
secara teratur dalam filing cabinet.
Langkah-langkah Pemberkasan:
1. Copot Lembar Disposisi pada dokumen yang akan diberkaskan (untuk naskah
dinas masuk), kemudian simpan secara kronologis menggunakan sarana tickler
2. Baca isi dokumen untuk menentukan isi ringkas
3. Identifikasi indeks (kata tangkap), Kode Klasifikasi Arsip (KKA) dan tahun
4. Susun skema guide sesuai kode klasifikasi
5. Tuliskan KKA, indeks, dan tahun pada tab folder
6. Masukan dokumen ke dalam folder
7. Susun folder di belakang guide tersier
Langkah selanjutnya (untuk dokumen baru):
800 KEPEGAWAIAN
Daftar Arsip Kepegawaian
Nama Instansi
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11
1 800 1 Berkas Kepegawaian 1 SK Pengangkatan 8 -12- 2014 1 asli FC 1, laci 1, terbatas
a.n. Mansyur CPNS No. lembar folder 1
NIP. 19800522 201410 1 001 813/KEP.384-
2 BKD/2014 17-05-2016 asli FC 1, laci 1, terbatas
SK Pengangkatan 1 lembar folder 1
PNS No.
3 821/KEP.163-
BKD/2016
dst…
1 992 1 SPJ Keg. 1 Pengajuan Pencairan 29-1-2017 1 llembar asli FC1 , laci 1, folder terbatas
Pengelolaan Arsip dari PPTK 1
Dinamis Januari 2 Surat Perintah 29-2-2017 1 lembar asli terbatas
2017 3 Membayar 31-3-2017 1 lembar asli FC 1, laci 1, folder terbatas
Tanda Terima Honor 1
4 Narasumber 02-4-2017 2 lembar asli FC 1, laci 1, folder terbatas
5 Pajak 1
dst…
FC 1, laci 1, folder
1
Memberkaskan Arsip Aset
Arsip aset adalah arsip tentang kekayaan organisasi, menunjukkan bahwa, organisasi
memiliki bukti kepemilikan atas kekayaannya.
Arsip aset dapat berupa:
1. Arsip Tanah (sertifikat tanah kantor, hutan, taman kota, dll);
2. Arsip Bangunan (Blue Print gedung kantor, jalan, jembatan, terminal, sekolah, RSUD,
TPU, pasar, pelabuhan, dll);
3. Arsip Kendaraan (BPKB mobil, motor, damkar, ambulance, pusling, dll);
4. Arsip Perlengkapan Kantor (kursi, meja, komputer, filing kabinet, genset, server, dll).
Langkah-langkah Pemberkasan:
1. Cari dan himpun kelengkapan berkas arsip aset, dengan menyatukan informasi dan fisik
arsip aset yang memiliki keterkaitan informasi
2. Pisahkan antara arsip aset asli dengan arsip aset copy/duplikat. Arsip aset asli yang
memiliki keterkaitan informasi disatukan ke dalam satu berkas, sedangkan
duplikat/copynya diperlakukan sebagai berkas arsip aset duplikat untuk disimpan
secara terpisah (dispersal). Untuk arsip copy bisa disimpan dalam Ordner/filing cabinet
di unit kearsipan.
3. Tentukan indeks berkas berdasarkan kesatuan informasi arsip aset
4. Susun skema guide
5. Susun folder di belakang guide tersier
6. Masukan berkas dalam satu folder dan tuliskan indeks pada tab folder
Memberkaskan Arsip Aset
Daftar Arsip Aset
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
No Kurun Metode
Jenis Arsip (Berkas) Unit Kerja Media Jumlah Jangka Simpan Lokasi Simpan Ket.
. Waktu Pelindungan
1 Pengadaan Mobil Bagian 2015 Kertas 3 Selama mobil masih Gedung B Lt.2 vaulting Baik
Dinas A 123 Umum folder digunakan
dst…
Contoh tempat penyimpanan arsip aset:
Disusun Secara
Kronologis
Kegiatan
B. Pelaksanaan
Keuangan
Berkas
Berkas
Berkas
Tersier
Sekunder
Primer
AM 09-2015
CONTOH
441 Berkas Kegiatan
Pengelolaan Limbah
Medis Tahun 2014
441 -
PEMBINAAN KESEHATAN
440-
KESEHATAN
400 –
KESEJAHTERAAN
RAKYAT
AM 09-2015
Daftar Arsip Bidang Pengelolaan Arsip
Dinas Perpustakaan dan Kearsipan
ISI BERKAS
NO. KODE URAIAN KURUN JUMLAH
BERKA KLASI INFORMASI BERKAS WAKTU NO. URAIAN TANGGAL JUMLAH TINGKAT LOKASI
S FIKASI ITEM INFORMASI ARSIP PERKEMBA
ARSIP NGAN
1. 441 Pengelolaan Limbah 2015 1 berkas 1. DPA kegiaatan (TOR, ........2015 10 lembar Copy, Filing
Medis ROK, RAB) Asli berada Cabinet
di Bagian 1, laci 1
Program
AM 09-2015
SARANA PENYIMPANAN ARSIP AKTIF
ARSIP AKTIF
AM 09-2015
PENATAAN ARSIP AKTIF
AM 09-2015
AM 09-2015
Praktek Mengidentifikasi Berkas Kegiatan
DAFTAR IDENTIFKASI BERKAS KEGIATAN TA 2014
UNIT PENGOLAH : Bidang Dikdas Dinas Pendidikan Provinsi Banten
Sub Unit Pengolah : Sub Bidang ......................................
Judul Kegiatan : Bimbingan Teknis Penyusunan Kurikulum Sekolah Dasar
ISI BERKAS
1. Perencanaan
2. Pelaksanaan
3. Hasil
4. Evaluasi
Praktek Mengidentifikasi Berkas Kegiatan
DAFTAR IDENTIFKASI BERKAS KEGIATAN TA 2014
UNIT PENGOLAH : Bidang Dikdas Dinas Pendidikan Provinsi Banten
Sub Unit Pengolah : Sub Bidang ......................................
Judul Kegiatan : Bimbingan Teknis Penyusunan Kurikulum Sekolah Dasar
ISI BERKAS
NO. ITEM ARSIP URAIAN TANGGAL JUMLAH TINGKAT LOKASI
INFORMASI ARSIP PERKEMBANGAN
1. Perencanaan 1. Dokumen RKA/DPA (DRPK, KKL, TOR, ROK, RAB)
AM 09-2015