Anda di halaman 1dari 50

Pengembangan dan

Penerapan

ARSIP NASIONAL REPUBLIK


INDONESIA
PENGERTIAN ARSIP
UU No. 43/2009

ARSIP adalah rekaman kegiatan atau peristiwa dalam berbagai bentuk dan media sesuai dengan
perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang dibuat dan diterima oleh lembaga negara,
pemerintahan daerah, lembaga pendidikan, perusahaan, organisasi politik, organisasi
kemasyarakatan, dan perseorangan dalam pelaksanaan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara.

ISO 15489 : 2016


INFORMASI yang diciptakan, diterima, dan dipelihara sebagai bukti dan aset oleh organisasi
atau perorangan, dalam rangka memenuhi kewajiban hukum atau dalam transaksi kerja/bisnis.
(Information created, received and maintained as evidence and as an asset by an organization or person, in pursuit of legal
obligations or in the transaction of business)
UU 43/2009:
KEARSIPAN

SISTEM PENYELENGGARAAN KEARSIPAN NASIONAL


(SPKN)
SISTEM KEARSIPAN NASIONAL
(SKN)
KEBIJAKAN KEARSIPAN PEMBINAAN KEARSIPAN
SISTEM
KERJA
PEMERINTAH SISTEM SISTEM INFORMASI TUJUAN CITA-CITA
PENGELOLAA KEARSIPAN NASIONAL PENYELENG & TUJUAN
N ARSIP (SIKN) - GARAAN NASIONAL
DINAMIS KEARSIPAN NKRI
SISTEM
(SIKD) JARINGAN
KERJA NON-
INFORMASI
PEMERINTAH KEARSIPAN
SISTEM NASIONAL (JIKN)
PENGELOLAA (Satu Arsip Autentik
N ARSIP Indonesia)
STATIS
(SIKS)

SUMBER DAYA
UU 43/2009:
SISTEM KEARSIPAN NASIONAL (SKN) Fungsi
SKN:
a.
KEARSIPAN
mengidentifikasi keberadaan arsip yang memiliki keterkaitan informasi di
semua organisasi kearsipan;
KEBIJAKAN & PEMBINAAN b. menghubungkan keterkaitan arsip sebagai satu keutuhan informasi;
KEARSIPAN c. menjamin ketersediaan arsip yang autentik, utuh, dan terpercaya.

PENCIPTA ARSIP (K/L/D/PTN/BUMN/BUMD): Sistem Pengelolaan Arsip ARSIP NASIONAL REPUBLIK INDONESIA:
Dinamis Sistem Informasi Kearsipan Nasional
Penciptaan (SIKN) Jaringan Informasi Kearsipan
Pelayanan
Informasi
Nasional (JIKN)
Unit Penggunaan
Arsip Aktif Publik Badan
Pengolah Pemeliharaan Publik
Arsip Data
Penyusutan Vital Arsip Informasi Arsip
Pencipta Pencipta
Arsip Arsip
Penggunaan
Unit Arsip
Kearsipan Pemeliharaan
Inaktif
Penyusutan “Informa Pelayanan &
“Data
Kearsip si Pemanfaatan
LEMBAGA KEARSIPAN (ANRI/Daerah/PTN): Sistem Pengelolaan Arsip an Kearsipan “Arsip
Statis Nasional” Nasional”
Akuisisi Nasional”
Informasi Arsip
Pengolahan Data Lembaga
Lembaga Arsip Arsip Kearsipan
Kearsipa Lembaga
Preservasi Statis
n Kearsipa Pelayanan &
n Pemanfaatan Arsip
Akses Lembaga
Kearsipan
Sistem Informasi Kearsipan Nasional (SIKN) memberikan informasi yang autentik dan
SISTEM INFORMASI KEARSIPAN NASIONAL utuh dalam mewujudkan arsip sebagai tulang punggung manajemen penyelenggaraan negara,
memori kolektif bangsa, dan simpul pemersatu bangsa dalam kerangka Negara Kesatuan

(SIKN) Republik Indonesia.


Fungsi SIKN:
a. mewujudkan arsip sebagai tulang punggung manajemen penyelenggaraan negara;
Sistem b. menjamin akuntabilitas manajemen penyelenggaraan negara;
Pengelolaa c. menjamin penggunaan informasi hanya kepada pihak yang berhak;
n Dokumen d. menjamin ketersediaan arsip sebagai memori kolektif bangsa.
Kerja
Pemerintah

PENCIPTA ARSIP
(K/L/D/PTN/BUMN/BUMD)
UU 43/2009:
KEARSIPAN

LEMBAGA
KEARSIPAN
(ANRI/Prov/Kab/Kota/PTN)
Sistem
Pengelolaa
n Dokumen
Kerja Non-
Pemerintah
Fungsi Jaringan Informasi Kearsipan Nasional (JIKN):
a. meningkatkan akses dan mutu layanan kearsipan kepada masyarakat;
b. meningkatkan kemanfaatan arsip bagi kesejahteraan rakyat;
c. meningkatkan peran serta masyarakat dalam bidang kearsipan.
PEMBANGUNAN DAN PENERAPAN
SISTEM PENGELOLAAN ARSIP BERBASIS TEKNOLOGI INFORMASI & KOMUNIKASI
telah dilakukan oleh ANRI sejak tahun 2009.

Pembangunan Sistem Informasi Pembangunan Sistem Informasi


Kearsipan Dinamis (SIKD) dan Sistem Kearsipan Nasional (SIKN) dan
Informasi Kearsipan Statis (SIKS) Jaringan Informasi Kearsipan
Nasional (JIKN)
Peraturan Kepala ANRI No. 15 Tahun 2009
tentang Aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Dinamis Peraturan Kepala ANRI No. 22 Tahun 2011 tentang
(SIKD) dan Aplikasi Sistem Informasi Kearsipan Pedoman Penyelenggaraan Sistem Informasi Kearsipan
Statis (SIKS) Nasional (SIKN) dan Jaringan Informasi Kearsipan Nasional
(JIKN)
SISTEM PEMERINTAHAN BERBASIS ELEKTRONIK (SPBE)

 Untuk mewujudkan tata kelola pemerintahan yang


bersih, efektif, transparan, dan akuntabel serta
pelayanan publik yang berkualitas dan terpercaya
diperlukan sistem pemerintahan berbasis
elektronik
 Untuk meningkatkan keterpaduan dan efisiensi
sistem pemerintahan berbasis elektronik
diperlukan tata kelola dan manajemen sistem
pemerintahan berbasis elektronik secara
nasional;

Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik yang selanjutnya disingkat SPBE


adalah penyelenggaraan pemerintahan yang memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi untuk memberikan layanan kepada Pengguna SPBE.
KEARSIPAN DALAM PERPRES NOMOR 95/2018 TENTANG SPBE
Pasl 43 (1):
Bidang perencanaan,
a. Rencana Induk SPBE penganggaran, keuangan,
Nas; pengadaan barang dan jasa,
1. Tata Kelola SPBE b. Arsitektur SPBE; kepegawaian, kearsipan,
c. Peta Rencana SPBE; pengelolaan barang milik
e. Proses Bisnis; negara, pengawasan,
akuntabilitas kinerja, dan
f. Data dan informasi; layanan lain sesuai dengan
g. Infrastruktur SPBE; kebutuhan internal birokrasi
2. Manajemen SPBE h. Aplikasi SPBE; pemerintahan.
i. Rencana & anggaran
SPBE;
a. Layanan administrasi
j. Keamanan SPBE; b. pemerintahan
Layanan publikberbasis
SPBE 3. Audit TIK k. Layanan SPBE. berbasis elektronik.
elektronik

a. perencanaan;
b. penganggaran;
4. Penyelenggara SPBE Pembangunan & c. pengadaan barang
Pengembangan Aplikasi dan jasa pemerintah;
Umum d. akuntabilitas kinerja;
e. pemantauan dan
5. Percepatan SPBE evaluasi;
f. kearsipan;
Pembangunan & g. kepegawaian; dan
6. Pemantauan & Evaluasi h. pengaduan pelayanan
Pengembangan
SPBE publik
EFISIENSI ADMINISTRASI PEMERINTAHAN KEARSIPAN DALAM PERPRES
& PENYELENGGARAAN KEARSIPAN
TERPADU
NO. 95/2018 TENTANG
SPBE
PENERAPAN KEARSIPAN BERBASIS >>> oleh Instansi Pusat &
ELEKTRONIK Pemda

KETERPADUAN PROSES BISNIS >>> sesuai ketentuan per-


PENGELOLAAN ARSIP UU-an

INTEGRASI >>> antar-Instansi Pusat &


LAYANAN KEARSIPAN Pemda

Bagi pakai arsip Sistem aplikasi >>> dalam Instansi Pusat, dalam
Basisdata Pemda, dan/atau antar-
dan informasi kearsipan
terintegrasi Instansi Pusat dan
kearsipan terintegrasi
Pemda
INTEGRASI LAYANAN KEARSIPAN
Bagi pakai arsip/informasi Basisdata kearsipan Sistem aplikasi kearsipan
kearsipan terintegrasi terintegrasi

SIKN / JIKN

penyampaian dan penggunaan data/informasi kearsipan


dinamis/statis

Aplikasi Umum Aplikasi Umum penerimaan Aplikasi Umum Aplikasi Umum


Penyerah Penyerah
Bidang Bidang Bidang Bidang
Kearsipan an Arsip Kearsipan pengiriman Kearsipan an Arsip Kearsipan
Statis Dinamis naskah Dinamis Statis
statis statis
Penyampaian Penyampaian
data/arsip data/arsip
Aplikasi Aplikasi
Umum/Khusus Umum/Khusus
yang yang
Menghasilkan Menghasilkan
KERANGKA KEBIJAKAN APLIKASI SRIKANDI
KEPPRES 103/2001 PERPRES 95/2018 - SPBE
Kedudukan, Tugas, Fungsi, Kewenangan, SOTK Pasal 36 (1)
LPNK diubah terakhir dengan Perpres 145/2015 Aplikasi Umum ditetapkan oleh menteri yang menyelenggarakan
Pasal 9: urusan pemerintahan di bidang aparatur negara.
ANRI mempunyai kewenangan
penetapan sistem informasi di
bidangnya. KEPUTUSAN MENTERI PAN & RB
Nomor 679 Tahun 2020
PERATURAN KEPALA ANRI Tentang
Nomor 15 Tahun 2009 Aplikasi Umum Bidang Kearsipan Dinamis
Tentang
Aplikasi Sistem Informasi Kearsipan
Dinamis dan Aplikasi Sistem Informasi
Kearsipan Statis

Aplikasi
Aplikasi SIKD
(Sistem Informasi
SRIKANDI
Dikembangkan sesuai (Sistem Informasi
Kearsipan
persyaratan SPBE Kearsipan Dinamis
Dinamis)
Terintegrasi)
TAHAPAN PENGEMBANGAN
APLIKASI SPBE LAYANAN KEARSIPAN

2020 2021 2021


Pengembangan
Pengembangan Pengembangan
Aplikasi Sistem
Aplikasi Umum Aplikasi Umum Informasi Kearsipan
Bidang Kearsipan Bidang Kearsipan Nasional (SIKN) dan
Dinamis (AUBKD) Statis (AUBKS) Jaringan Informasi
Kearsipan Nasional
(JIKN)
PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN
APLIKASI UMUM BIDANG KEARSIPAN DINAMIS


Penerapan “e-Arsip
 Pengembangan aplikasi
Terintegrasi” (Aplikasi
SRIKANDI) di Instansi
 Penerapan “e-Arsip”
SRIKANDI sebagai
Aplikasi Umum Bidang
Pemerintah sebagai
Output Prioritas Nasional
(Aplikasi SIKD) di K/L/D Kearsipan Dinamis dalam RPJMN
sebagai Output Prioritas sesuai amanat percepatan 2020-2024
Pembangunan & Nasional pada dalam Perpres No 95 Th
pengembangan Aplikasi Pengarusutamaan Tata 2018 tentang SPBE
Sistem Informasi Kelola Pemerintahan (2019-2020)
Kearsipan Dinamis yang Baik dalam
(SIKD) oleh ANRI RPJMN
(2009-2019) 2015-2019
PERAN PADA PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN SRIKANDI

KEMENTERIAN ARSIP NASIONAL KEMENTERIAN BADAN SIBER


PENDAYAGUNAAN REPUBLIK KOMUNIKASI DAN DAN SANDI
APARATUR NEGARA INDONESIA INFORMATIKA NEGARA
DAN REFORMASI
BIROKRASI

Koordinasi dan regulasi Penyusunan Pengembangan Pengamanan


proses bisnis dan aplikasi dan penyediaan aplikasi dan sertifikasi
data/informasi infrastruktur TIK elektronik
pengelolaan arsip
dinamis
PERSYARATAN
APLIKASI UMUM BIDANG KEARSIPAN DINAMIS
(Lampiran Kepmen PANRB No. 679/2020 tentang AUBKD)

1. Persyaratan Proses Bisnis;

2. Persyaratan Data;

3. Persyaratan Teknologi Informasi dan Komunikasi; dan

4. Persyaratan Keamanan S P B E .
FITUR “POPULER” SRIKANDI

Aplikasi berbasis cloud &


Pembuatan,
disimpan di Pusat Data
pengiriman, dan
Nasional (arsip.go.id)
penerimaan naskah
sehingga instansi tidak
dinas antar-instansi
perlu menyediakan
dapat dilakukan secara
infrastruktur sendiri
elektronik setiap saat

Bagi pakai arsip lintas Pengelolaan naskah


unit kerja/instansi dinas sebagai arsip
dapat berlangsung dapat dilakukan
lebih cepat, mudah, secara lebih mudah
dan aman oleh unit kerja
“APLIKASI SEJENIS”
APLIKASI UMUM BIDANG KEARSIPAN DINAMIS
Perpres No. 95 Tahun 2018 Pasal 37:
(1) Setiap Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah harus menggunakan Aplikasi Umum.
(2) Dalam hal Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah tidak menggunakan Aplikasi Umum, Instansi Pusat dan
Pemerintah Daerah dapat menggunakan aplikasi sejenis dengan Aplikasi Umum.
(3) Dalam menggunakan aplikasi sejenis sebagaimana dimaksud pada ayat (2), Instansi Pusat dan Pemerintah Daerah
harus:
a. telah mengoperasikan aplikasi sejenis sebelum Aplikasi Umum ditetapkan;
b. melakukan kajian biaya dan manfaat terhadap penggunaan dan pengembangan aplikasi sejenis;
c. melakukan pengembangan aplikasi sejenis yang disesuaikan dengan Proses Bisnis dan fungsi pada
Aplikasi Umum; dan
d. mendapatkan pertimbangan dari menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan di bidang
komunikasi dan informatika.
PERSYARATAN APLIKASI
[1]
PERSYARATAN
PROSES BISNIS
AUBKD:
SRIKANDI
Proses Bisnis Level 0 - PENGELOLAAN ARSIP DINAMIS
Proses Bisnis Level 1 - PENCIPTAAN ARSIP
Proses Bisnis Level 1 - PEMELIHARAAN ARSIP
Proses Bisnis Level 1 - PENGGUNAAN ARSIP
Proses Bisnis Level 1 - PENYUSUTAN ARSIP
[2]
PERSYARATAN DATA
AUBKD: SRIKANDI
[3]
PERSYARATAN TEKNOLOGI
INFORMASI & KOMUNIKASI
AUBKD: SRIKANDI
A. PERSYARATAN UMUM
1. AUBKD dapat diakses melalui teknologi berbasis web dan mobile.
2. AUBKD menjadi milik negara.
3. AUBKD didaftarkan dan disimpan pada repositori Aplikasi Umum.
4. Penerapan AUBKD mematuhi kebijakan, peraturan, dan/atau standar yang terkait dengan:
a. manajemen resiko SPBE;
b. manajemen keamanan informasi;
c. manajemen layanan SPBE;
d. manajemen perubahan;
e. audit TIK; dan
f. infrastruktur SPBE yang mencakup pusat data, jaringan intra pemerintah AUBKD, dan sistem penghubung
layanan pemerintah.
5. Kerangka kerja (framework) pembangunan/pengembangan AUBKD mengacu pada kerangka kerja dalam
Arsitektur
SPBE Nasional.
B. PERSYARATAN TEKNIS
1. Penggunaan Infrastruktur
a. AUBKD ditempatkan dan dijalankan di Pusat Data Nasional.
b. AUBKD dapat diakses dalam waktu 24 jam sehari dan 7 hari seminggu (24/7) dengan tingkat ketersediaan
99,75% dalam setahun.
c. AUBKD memiliki sumber daya komputasi yang cukup.
d. AUBKD memiliki alokasi media penyimpanan (storage) yang cukup.
e. AUBKD dijalankan pada platform yang menjamin keandalan tinggi.
f. AUBKD memiliki sistem cadangan (backup system).
g. AUBKD dapat diakses melalui Jaringan Intra Pemerintah dan Jaringan Intra Instansi Pusat/Pemerintah Daerah
untuk keamanan transmisi data.
h. AUBKD dapat memiliki fasilitas Sistem Penghubung Layanan Pemerintah untuk interoperabilitas layanan.
B. PERSYARATAN TEKNIS (lanjutan)
2. Pembangunan/Pengembangan Aplikasi Umum
a. AUBKD dirancang dengan memperhatikan skalabilitas dan performa untuk mengakomodasi pertumbuhan jumlah
akses dan data.
b. AUBKD dirancang dengan komponen-komponen yang bersifat modular pada data, logika komputasi, dan
antarmuka.
c. AUBKD dibangun/dikembangkan dengan mengutamakan penggunaan teknologi kode sumber terbuka.
d. Penggunaan teknologi kode sumber terbuka pada AUBKD mempertimbangkan keandalan, performa,
keberlangsungan, dan keamanan.
e. Penggunaan teknologi kode sumber terbuka pada AUBKD memastikan penerapan versi terkini.
f. Perubahan kode sumber dicatat dalam arsip rekam jejak (log file) untuk menjaga keterlacakan.
g. Lisensi yang digunakan pada AUBKD tidak membatasi jumlah dan jenis pengguna, jumlah perangkat, jumlah
sumber daya, ukuran data, dan wilayah geografis.
h. AUBKD yang dibangun/dikembangkan oleh pihak ketiga baik sebagian maupun keseluruhan memiliki perjanjian
(kontrak) yang menjamin terjaganya keamanan data, keamanan aplikasi, kesesuaian lisensi, transfer pengetahuan dan
teknologi, dan serah terima dokumentasi secara lengkap.
B. PERSYARATAN TEKNIS (lanjutan)
3. Penerapan Interoperabilitas
a. AUBKD memiliki fasilitas interoperabilitas melalui antarmuka pemrograman aplikasi (Application
Programming Interface) untuk integrasi layanan.
b. Interoperabilitas data pada AUBKD memiliki skema data/metadata yang mencakup format data, pemeriksaan
kesalahan, dan catatan jejak aktivitas.
4. Uji Coba Aplikasi Umum
a. AUBKD dilakukan uji fungsi, uji integrasi, uji beban, dan uji keamanan.
b. Pengujian AUBKD dilakukan dengan platform, perangkat, dan kecepatan koneksi data yang berbeda.
5. Dokumentasi AUBKD:
a. dokumentasi sistem yang terdiri atas:
1) dokumentasi arsitektur; 4) dokumentasi desain keamanan;
2) dokumentasi desain proses bisnis; 5) dokumentasi kode sumber; dan
3) dokumentasi desain data; 6) dokumentasi panduan administrator dan pengembang (developer);
b. dokumentasi pengguna yang terdiri atas:
1) dokumentasi panduan pengguna;
2) dokumentasi Soal Sering Ditanya (Frequently Asked Questions).
C. PERSYARATAN PELAYANAN APLIKASI UMUM
1. Pelayanan Pengguna
a. Pelayanan pengguna untuk bantuan proses bisnis AUBKD dilakukan oleh instansi pemilik proses bisnis dari
AUBKD.
b. Pelayanan pengguna untuk bantuan teknis AUBKD dilakukan oleh instansi pengembang (developer) AUBKD.
c. Pelayanan pengguna untuk bantuan bisnis dan teknis terkait AUBKD disediakan dalam bentuk helpdesk.
d. Helpdesk untuk layanan bantuan bisnis dan teknis terkait AUBKD menyediakan Soal Sering Ditanya (Frequently
Asked Questions).
e. Helpdesk untuk layanan bantuan bisnis dan teknis terkait AUBKD menyediakan berbagai pilihan saluran sesuai
dengan persyaratan pengguna.
C. PERSYARATAN PELAYANAN APLIKASI UMUM (lanjutan)
2. Pengoperasian Aplikasi Umum
a. Aplikasi Umum Bidang Kearsipan Dinamis dilakukan perawatan oleh instansi pengembang (developer).
b. Aplikasi Umum Bidang Kearsipan Dinamis dilakukan perawatan terhadap:
1) perbaikan kesalahan aplikasi;
2) perubahan persyaratan proses bisnis;
3) perubahan persyaratan data;
4) perubahan teknologi pendukung; atau
5) peningkatan keamanan;
c. Aplikasi Umum Bidang Kearsipan Dinamis dilakukan penyalinan (backup) data secara berkala.
d. Aplikasi Umum Bidang Kearsipan Dinamis dilakukan audit TIK secara berkala.
D. PERSYARATAN MANAJEMEN SPBE
1. Manajemen Resiko SPBE
Manajemen Risiko SPBE diterapkan pada pembangunan, pengembangan, dan manajemen layanan AUBKD.

2. Manajemen Layanan Aplikasi Umum


Manajemen layanan AUBKD didukung dengan rencana keberlangsungan bisnis (business continuity plan).

3. Manajemen Perubahan SPBE


Manajemen Perubahan diterapkan terhadap perubahan persyaratan pada AUBKD.
[4]
PERSYARATAN
KEAMANAN SPBE
AUBKD: SRIKANDI
A. Autentikasi
B. Manajemen Sesi
C. Kontrol Akses
D. Validasi Input
E. Kriptografi Pada Verifikasi Statis
F. Pencatatan Aktivitas (Log)
G. Penanganan Kesalahan
H. Proteksi Data
I. Keamanan Komunikasi
J. Kontrol Kode Berbahaya (Malicious Code)
K. Logika Bisnis (Business Logic)
L. Berkas (File)
M. Keamanan Antarmuka Pemrograman Aplikasi (Application Programming Interface) Dan Layanan Berbasis Web (Web
Service)
N. Keamanan Konfigurasi
O. Aplikasi Seluler
NORMA, STANDAR, PROSEDUR, DAN KRITERIA (NSPK)
TERKAIT PENERAPAN APLIKASI SRIKANDI

 Pedoman Penerapan Aplikasi SRIKANDI


 Pedoman Tata Naskah Dinas yang Mencakup Format
Elektronik
 Pedoman Pengelolaan Arsip Elektronik
OLEH INSTANSI PUSAT
RENCANA PENERAPAN PEMERINTAH DAERAH
RPJMN 2020-2024:
Target Penerapan e-Arsip Terintegrasi dengan Aplikasi
SRIKANDI
OUTPUT INDIKASI TARGET
PRIORIT INDIKATOR JUMLAH
AS 2020 2021 2022 2023 2024
NASIONAL

Penerapan Jumlah Instansi 75 167 171 168 122 703


e-Arsip Pemerintah
Terintegrasi yang
Menerapkan e-
Catatan: Arsip Terintegrasi
- Target per tahun dapat berubah sesuai ketersediaan anggaran namun tidak mengurangi target
keseluruhan
dalam lima (5) tahun.
- Capaian target per tahun dipengaruhi oleh banyak unsur sebagaimana disebutkan dalam Perpres
95/2018 tentang SPBE.
Penerapan
Tanda Tangan Elektronik
BSrE BSSN
pada

arsip.go.i
d
Sekretaris/TU
Pengiri
m
Penerim
a

Anda mungkin juga menyukai