21 Februari 2024
“
⬡ Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan;
⬡ Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 2012 tentang Pelaksanaan Undang-
Undang Nomor 43 Tahun 2009 tentang Kearsipan;
⬡ Perka ANRI Nomor 5 Tahun 2021 tentang Pedoman Umum Tata Naskah
Dinas;
⬡ Perka ANRI Nomor 9 Tahun 2018 tentang Pedoman Pemeliharaan Arsip
Dinamis;
8
“
DINAMIS
PENGELOLAAN ARSIP
10
Pengelolaan Arsip Dinamis
11
1. Arsip aktif adalah arsip yang frekuensi penggunaannya
Arsip diciptakan Arsip terkait eksistensi tinggi dan/atau terus menerus.
untuk pelaksanaan maupun asset Organisasi 2. Arsip inaktif adalah arsip yang frekuensi
TUPOKSI organisasi ( ARSIP VITAL )
penggunaannya telah menurun.
( ARSIP AKTIF ) 3. Arsip vital adalah arsip yang keberadaannya
merupakan persyaratan dasar bagi kelangsungan
operasional pencipta arsip, tidak dapat diperbarui, dan
Pemindahan tidak tergantikan apabila rusak atau hilang.
ARSIP
DINAMIS
Arsip disimpan Sebagian arsip
untuk referensi dan disimpan sebagai
memori organisasi bahan pertanggungjawaban
( ARSIP INAKTIF ) Penyerahan nasional
14
Asas Pengelolaan Arsip
“ SENTRALISASI
ASAS
PENGELOLAAN DESENTRALISASI
ARSIP DINAMIS
21
“
1. Penciptaan Arsip
22
23
“
Tata Naskah Dinas
Sistem Klasifikasi
Keamanan dan Akses Arsip
Penciptaan
Arsip
Tata Naskah Dinas
Sistem Klasifikasi
Keamanan dan Akses Arsip
24
Penciptaan Arsip
⬡ Penciptaan arsip dilaksanakan dengan baik dan benar untuk menjamin rekaman kegiatan
“⬡ dan peristiwa sebagaimana adanya sehingga menghasilkan arsip yang autentik, utuh, dan
terpercaya sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Penciptaan arsip dilaksanakan berdasarkan analisis fungsi dan tugas organisasi.
⬡ Penciptaan arsip harus memenuhi komponen struktur, isi, dan konteks arsip.
⬡ Pencipta arsip mengatur dan mendokumentasikan proses pembuatan dan penerimaan
arsip secara akurat.
⬡
25
Pengurusan Surat
⬡ Sarana Pengurusan ⬡ Sarana Pengurusan
“
∙ Sarana Pengurusan Surat Masuk ∙ Sarana Pengurusan Surat Keluar
∙ Unit Kearsipan
● Buku Agenda Surat
∙ Unit Kearsipan
● Buku Agenda Surat Keluar
Masuk ● Daftar Pengiriman Surat
∙ Unit Pengolah ● Sistem Penomoran Naskah Dinas
● Buku Agenda Surat ∙ Unit Pengolah
26
Prosedur Pengurusan Surat Penerimaan Surat
“ Pengurusan Surat
Unit Kearsipan
Pemilahan dan Penggolongan Surat
Pencatatan Surat
Penerimaan Surat
Unit Pengolah
Prosedur Pencatatan, Pengarahan dan
Pengurusan Surat Pendistribusian Surat
27
Sistem Informasi pada Penciptaan Arsip
30
31
Penggunan Arsip (Layanan Arsip)
• Penggunaan arsip dinamis dilakukan untuk memenuhi kepentingan dalam
kegiatan perencanaan, pengambilan keputusan, layanan kepentingan
publik, perlindungan hak, atau penyelesaian sengketa.
Yang dimaksud dengan “pengguna yang berhak” adalah setiap orang atau
badan hukum yang memiliki akses terhadap arsip yang didalamnya
terkandung informasi publik yang tidak dikecualikan sebagaimana
33
OUT Indikator
35
“⬡
⬡ Menjamin terciptanya Arsip dari kegiatan yang dilakukan oleh
Pencipta Arsip;
Menjaga keautentikan, keutuhan, keamanan dan keselamatan Arsip;
dan
⬡ Menjamin ketersediaan informasi Arsip.
“
Pemeriksaan
Penentuan Indeks
Penentuan Kode
Pemberkasan
Pelabelan
37
Pemeliharaan Arsip Aktif
“⬡
⬡ Prasarana dan sarana keArsipan terdiri dari folder, guide/sekat, label, out indikator,
indeks, tunjuk silang, boks, filing cabinet/rak Arsip.
Pemberkasan Arsip Aktif, dilakukan terhadap Arsip yang dibuat dan diterima.
⬡ Pemberkasan Arsip Aktif berdasarkan klasifikasi Arsip.
⬡ Pemberkasan Arsip Aktif menghasilkan tertatanya fisik dan informasi Arsip serta
tersusunnya daftar Arsip Aktif.
⬡ Daftar Arsip Aktif terdiri atas daftar berkas dan daftar isi berkas.
⬡
38
Pemberkasan Arsip Aktif
40
2. Pemeliharaan Arsip Inaktif
Pengaturan Penempatan
Penataan Arsip Penolahan Informasi
Boks Pada Tempat
Inaktif Arsip
41
Penataan Arsip Inaktif yg belum memiliki daftar arsip di Unit Pengolah
“ ⬡
⬡
Survei
Pembuatan daftar ikhtisar arsip
⬡ Pembuatan skema pengaturan arsip
⬡ Rekonstruksi
⬡ Pendeskripsian
⬡
42
Pemeliharaan Arsip Inaktif
“⬡
⬡ Arsip Inaktif berasal dari unit pengolah yang telah melewati retensi aktif dan
memasuki retensi inaktif berdasarkan JRA.
Penataan dan penyimpanan Arsip Inaktif dilakukan berdasarkan prinsip asal-usul
(principle of provenance) dan prinsip aturan asli (principle of original order).
⬡ Unit keArsipan harus menyediakan ruang atau gedung sentral Arsip Inaktif
(record center).
⬡ Penyimpanan Arsip Inaktif dilakukan terhadap Arsip yang sudah didaftar dalam
43
Pengaturan Fisik Arsip Inaktif
44
“
45
“
Penyeleksian/penilaian arsip yang
akan dilakukan alih media
Pemindaian/Scanning Arsip
46
Alih Media Arsip
“
a. Arsip dengan kondisi rapuh/rentan mengalami
kerusakan secara fisik
47
Alih Media Arsip
⬡ Alih Media Arsip dilakukan dengan prasarana dan sarana yang sesuai dengan
“⬡ kemajuan teknologi informasi dan komunikasi.
Dalam melakukan Alih Media Arsip, pimpinan Pencipta Arsip menetapkan kebijakan
Alih Media Arsip (Metode, prasarana & sarana, prioritas, pelaksana, dll).
⬡ Pada tiap Pencipta Arsip, Alih Media dapat dilaksanakan oleh unit pengolah dan unit
keArsipan.
⬡ Unit keArsipan pada tiap Pencipta Arsip dalam melaksanakan Alih Media harus
48
Pelaksanaan Alih Media Arsip
49
Autentikasi Alih Media Arsip
50
“
4. Penyusutan Arsip
51
“Memisahkan antara arsip yang tidak bernilai guna dengan arsip yang bernilai guna
52
Manfaat Penyusutan Arsip
“
Secara fisik, arsip menjadi rapi (salah satu syarat penyusutan, arsip harus dalam
keadaan tertata.
Dilihat dari informasinya, hanya arsip yang bernilai guna yang disimpan.
Unit kerja (Unit Pengolah) tidak perlu mengurusi arsip yang tidak secara
langsung digunakan untuk mendukung operasional organisasi sehari-hari.
53
Penyusutan Arsip
“ a.b.
Penyusutan Arsip meliputi kegiatan:
Pemindahan Arsip Inaktif dari Unit Pengolah ke Unit Kearsipan;
Pemusnahan arsip yang telah habis retensinya dan tidak memiliki nilai guna
dilaksanakan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan; dan
c. Penyerahan Arsip Statis oleh Pencipta Arsip kepada Lembaga Kearsipan.
55
“
Penyusutan Arsip
56
4.1. Pemindahan
57
58
“ .
Pemindahan Arsip Inaktif dilaksanakan melalui kegiatan:
59
Memberikan Label Boks
64
Pemindahan Arsip Inaktif dilaksanakan
dari Unit Pengolah ke Unit Kearsipan.
4.2. Pemusnahan
71
“∙
⬡
⬡
Pemusnahan arsip menjadi tanggung jawab pimpinan Pencipta Arsip.
Pemusnahan arsip dilakukan terhadap arsip:
a. tidak memiliki nilai guna;
∙ b. telah habis retensinya dan berketerangan dimusnahkan
berdasarkan JRA;
∙ c. tidak ada peraturan perundang-undangan yang melarang; dan
72
Prosedur pemusnahan arsip
“ 1
2
• Pembentukan panitia penilai arsip;
• Penyeleksian arsip;
3
• Pembuatan daftar arsip usul musnah oleh Arsiparis di unit kearsipan;
4
• Penilaian oleh panitia penilai arsip;
6
• Penetapan arsip yang akan dimusnahkan; dan
7
• Pelaksanaaan pemusnahan.
73
“
4.3. Penyerahan
89
“
⬡ Penyerahan Arsip Statis oleh Pencipta Arsip kepada Lembaga
Kearsipan dilakukan terhadap arsip yang:
a. memiliki nilai guna kesejarahan;
b. telah habis retensinya; dan/atau
c. berketerangan dipermanenkan sesuai JRA Pencipta Arsip.
“ 1
2
• Pembentukan panitia penilai arsip;
3
• Penilaian;
4
• Pemberitahuan Penyerahan Arsip Statis;
6
• Penetapan Arsip yang Akan Diserahkan; dan
7
• Pelaksanaaan Serah Terima Arsip Statis.
91
Praktik Pemberkasan
1. Download Folder dengan nama Praktik
Pemberkasan Arsip pada tautan:
bit.ly/PAElektronik atau Scan QR Code
berikut.
2. Lakukan pemberkasan sesuai ketentuan
yang ada (Pemeriksaan, Penentuan Indeks,
Penentuan Kode, Tunjuk Silang, Pelabelan).
3. Susun Datar Arsip Aktif berupa Daftar
Berkas dan Daftar Isi Berkas sesuai ketentuan
yang ada.
4. Kumpulkan pada tautan
https://linktr.ee/OrientasiPPPK2024
103