Keadaan spesifik
Kepala : makrosefali (-), mikrosefali (-),
tampak ketombe dikulit kepala
Leher : Deviasi trakea (-), Pembesaran KGB
(-)
Thoraks : Dalam batas normal, lesi kulit (+)
Genetalia : hiperemis (-), edema (-), Ulkus (-)
Ekstremitas : pembekakan (-), lesi kulit (+)
Ruam Primer :
Lokalisasi Tampak plak putih
berukuran lentikular
Kepala Thorax dengan susunan anular
berbatas tegas
(sirkumkrip).
Ruam Sekunder
Krusta berwarna
putih berukuran
lentikular dengan
susunan anular berbatas
tegas (sirkumskrip)
Ekstremitas
Kedua kaki
Ruam primer
Berupa makula eritma yang
meninggi (Plak) berukuran lentikular
sampai numular dengan susunan
polisiklik berbatas tegas (sirkumkrip),
dengan penyebaran simetris.
Ruam sekunder
Berupa skuama dan likenifikasi
berukuran numular dengan sususan
poliksik berbatas tegas (sirkumkrip),
dengan penyebaran simetris. Jika Skuama
digores dengan benda tajam
menunjukkan tanda tetesan lilin.
Lutut Ruam primer
Berupa makula eritma yang
meninggi (Plak) berukuran lentikular
sampai numular dengan susunan
polisiklik berbatas tegas
(sirkumkrip), dengan penyebaran
simetris.
Ruam sekunder
Berupa skuama dan likenifikasi
berukuran numular dengan sususan
poliksik berbatas tegas (sirkumkrip),
dengan penyebaran simetris. Jika
Skuama digores dengan benda tajam
menunjukkan tanda tetesan lilin.
Tes-tes yang Dilakukan
Tidak dilakukan
PemeriksanLaboratorium
- Rutin : Tidak dilakukan
- Khusus : Tidak dilakukan
Ringkasan :
Pasien datang ke poli klinik kulit dan kelamin RSUD Meuraxa Banda Aceh
dengan keluhan gatal di kedua kaki sejak usia 20 tahun. Awalnya pertama kali pasien
mengeluhkan bercak kemerahan sebesar biji jagung yang terdapat pada kedua
telapak kaki yang terasa gata lama - kelamaan bercak tersebut semakin menyebar di
tungkai bawah, bercak – bercak tersebut membesar sehingga membentuk bercak –
bercak kemerahan yang meninggi dan bersisik tebal dan berlapis berwarna putih dan
tidak berminyak. Jika bercak – bercak kemerahan terasa gatal pasien mengaruk nya
dan mengakibatkan jadi mengelupas. Keluhan muncul di daerah siku, lutut, kulit
kepala, telapak kaki, kedua kaki, tungkai bawah dan badan. Keluhan semakin lama
semakin memberat dan muncul secara terus menerus
Pada pemeriksaan dermatologis pada ruam primer didapatkan berupa: makula
eritma yang meninggi (Plak) berukuran lentikular sampai numular dengan susunan
polisiklik berbatas tegas (sirkumkrip), dengan penyebaran bilateral. Sedangkan pada
ruam sekunder didapatka berupa: skuama dan likenifikasi berukuran numular dengan
sususan poliksik berbatas tegas (sirkumkrip), dengan penyebaran bilateral. Jika
Skuama digores dengan benda tajam menunjukkan tanda tetesan lilin.
DIAGNOSIS BANDING:
- dermatofitosis
- sifilis psoriasiformis
-dermatitis seboroik
DIAGNOSIS :
Psoriasis Vulgaris
DIAGNOSIS SEMENTARA :
Psoriasis Vulgaris
PENATALAKSANAAN
Non-Farmakologi:
Membersihkan serta memotong kuku
Menghindari garukan dan menggosok kulit yang terkena
Hindari hal-hal yang dapat menyebabkan stres
Pasien seharusnya tidak menggunakan pakaian yang terlalu sempit.
Menjaga kulit tetap lembab
Menghindari pencetus-pencetus timbulnya gatal bila diketahui
Menjaga kebersihan tubuh dan linkungan sekitar
Edukasi penyakit kepada pasien dan keluarga pasien.
Farmakologis:
Sistemik :
Loratadine 1 x 10 mg
Topikal :
Acid salisyl 3% + LCD 5% + Klobetasol propionat Ointment 20 gr 1x1
Vaselin Album 40 gr
PEMERIKSAAN ANJURAN :
Pemeriksaan histopatologi.
PROGNOSIS :
Meskipun Psoriasis tidak menyebabkan kematian, tetapi bersifat kronis dan
residif.
Defenisi Etiologi
Psoriasis merupakan Penyebab psoriasis hingga saat ini tidak
diketahui
sebuah penyakit autoimun
kronik residif yang muncul Beberapa faktor yang diduga berperanan
antara lain :
pada kulit. Penyakit ini 1.Faktor imun
tergolong dalam 2. Faktor genetic
3.Faktor pencetus
dermatosis eritroskuamosa - Infeksi
dan bersifat kronik dan - Obat-obatan
- -trauma fisik
residif. Penyakit ini - Stress
menimbulkan warna - Cuaca
- Alkohol
kemerahan, plak bersisik - Faktor endokrin
muncul di kulit, disertai
oleh fenomena tetesan
lilin, tanda Auspitz, dan
Kobner
Anamnesis
Psoriasis Vulgaris mengeluh adanya bercak kemerahan yang menonjol pada kulit
dengan pinggiran merah, tertutup dengan sisik keperakan, dengan ukuran yang
bervariasi, makin melebar, bisa pecah dan menimbulkan nyeri, bisa juga timbul
gatal-gatal
Pemeriksaan kulit
- Ruam Skuama berlapis-lapis, kasar dan berwarna putih seperti mika
(mica-like scale),
serta transparan. Plak eritematous yang tebal menandakan adanya
hiperkeratosis,
parakeratosis, akantosis, pelebaran pembuluh darah dan inflamasi.
- Ukuran bervariasi dari milier, lentikular, numular, sampai plakat, dan
berkonfluensi
- Susunan yang beraneka ragam, dapat arsinar, sirsinar, polisiklis atau
geografis
- Letak dan penyebaran pada ekstremitas bagian ekstensor terutama (siku,
lutut, lumbosakral), daerah intertigo (lipat paha, perineum, aksila), skalp,
perbatasan skalp dengan muka, telapak kaki dan tangan, tungkai atas dan
bawah, umbilikus, serta kuku
Pemeriksaan histopatologi
Psoriasis memberikan gambaran histopatologi, yaitu
perpanjangan (akantosis) reteridges dengan bentuk clubike,
perpanjangan papila dermis, lapisan sel granuler menghilang,
parakeratosis, mikro abses munro (kumpulan netrofil leukosit
polimorfonuklear yang menyerupai pustul spongiform kecil)
dalam stratum korneum, penebalan suprapapiler epidermis
(menyebabkan tanda Auspitz), dilatasi kapiler papila dermis dan
Pemeriksaan
pembuluh darahlaboratorium
berkelok-kelok, infiltrat inflamasi limfohistiositik
ringan sampai sedang dalam papila dermis atas
- Preparat Tar Preparat tar seperti liquor carbonis detergent 2-5% dalam salep
dipakai untuk pengobatan psoriasis yang kronis.
- Kortikosteroid topical Biasanya dipakai yang mempunyai potensi sedang
sampai kuat, untuk pengobatan lesi psoriasis yang soliter.
• Kortikosteroid Hanya dipakai bila sudah terjadi eritroderma atau
psoriasis pustulosa generalisata. Dosis setara dengan 40-60 mg
prednison per hari, dan kemudian diturunkan perlahan-lahan