Anda di halaman 1dari 9

KELOMPOK 5 C

C
O R
Nama Kelompok:
1. Nissa Aulia Azachra D E
2. Ayulia Pradani Putri
E E
3. Rashika Dyah Nareswhari P
4. Abdul Rosyidulhaq
5. Putri Endah Laili S
Code Creep?
Menurut Seinwald dan Dummit (1989):
Code creep diartikan sebagai ”perubahan dalam
pencatatan Rumah Sakit (rekam medis) yang
dilakukan praktisi untuk meningkatkan
penggantian biaya dalam sistem Casemix”.

Code Creep Upcoding

Mengacu tagihan
rumah sakit
DRG Creep
• Menurut Permenkes No. 36 tahun 2015,
upcoding merupakan pengubahan kode
diagnosis dan/atau prosedur menjadi kode
yang memiliki tarif yang lebih tinggi dari
yang seharusnya.
• Code creep/upcoding merupakan salah
satu bentuk potensi dari fraud/tindakan
kecurangan dalam JKN.
Contoh
Kode “Z” dan “R” dipakai sebagai diagnosis
utama, padahal ada diagnosis lain yang lebih
spesifik.

Diagnosis Utama :
Diagnosis Utama : Unstable Angina
Chest Pain (R07.1) Pectoris (I20.0)
SEHARUSNY
Diagnosis Sekunder : A Diagnosis Sekunder
Unstable Angina :
Pectoris (I20.0) Chest Pain (R07.1)
Contoh 2
• Kode asterisk diinput menjadi diagnosis utama
dan dagger sebagai diagnosis sekunder.

Diagnosis utama : Myocardium (I41.0*)


Diagnosis Sekunder : Tuberculosis of after
specified organs (A18.5+)

Diagnosis utama : Tuberculosis of


after specified organs (A18.5+)
Diagnosis Sekunder : Myocardium
(I41.0*)
Faktor Pendukung?

• Koder belum memahami cara pengkodean.


• Verifikasi yang kurang teliti/ verifikator tidak
memahami sistem INA CBG’s.
Menurut Bayu Wahyudi, Direktur Hukum,
Komunikasi, dan Hubungan Antar Lembaga
BPJS Kesehatan, menjelaskan berdasarkan
data yang dihimpun ditemukan adanya indikasi
kecurangan. Menurutnya, terdapat sekitar 1,84
juta kasus baik rawat jalan maupun rawat inap
pada tahun lalu yang kemungkinan merupakan
bentuk penyalahgunaan. Bayu menuturkan
sekitar 47,40% atau sekitar 875.829 kasus
diindikasikan sebagai tindakan upcoding pada
layanan rawat jalan tingkat lanjut.

(Sumber : Bisnis Indonesia (20/1/2017)


Upaya Pencegahan
• Membentuk tim verifikator internal rumah sakit, Komite medik juga
berperan membantu untuk membantu meminimalisir kejadian upcoding
• Penguatan tugas Koder sebagai pendamping verifikator, investigator, dan
auditor internal pada satuan pemeriksaan internal yang khusus untuk
audit klaim;
• Melakukan surveilans data atau audit data rutin;
• Penggunaan perangkat lunak untuk pencegahan Kecurangan JKN;
• Membuat panduan praktik klinik pada setiap jenis layanan dengan
mengimplementasikan clinical pathway.
• Membentuk tim edukasi kepada tenaga kesehatan.
• Membuat kebijakan prosedur dan pengendalian efektif untuk
menghalangi, mencegah, mengetahui, melaporkan, dan memperbaiki
potensi Kecurangan JKN.
Terimakasih 

Anda mungkin juga menyukai