Hari ketiga :
Jam 05.00 WITA (subuh) dulcolax supp dimasukkan kedalam anus
pasien sebnayak satu kapsul
Pasien tetap disarankan untuk minum banyak dan tetap puasa
makan serta kurangi berbicara (bicara seperlunya saja)
Jam 09.00 WITA (pagi) pasien sudah berada di radiologi dengan
membawa sarung dan kaos oblong (kaos yang tidak berkancing).
Hasil Pemeriksaan Laboratorium pasien :
Ureum : 24
kreatinin : 1,1
TUJUAN PERSIAPAN PASIEN
SEBELUM PEMERIKSAAN
BNO IVP
• Untuk membersihkan usus
(gastro intestinal) dari udara
dan faeces yang dapat
mengganggu visualisasi dari
foto IVP atau menutupi
gambaran ginjal dan saluran-
salurannya.
• Pemeriksaan yang tidak baik
terlihat dari bayangan lucent di
usus karna udara dan faeces.
PERSIAPAN ALAT DAN BAHAN
• Peralatan Steril :
– Spuit 1cc (untuk skin test)
– Spuit 3 cc (untuk persiapan
obat emergency)
– Spuit 50 cc (untuk bahan
kontras)
– Wing needle
– Jarum no 18
– Hand scoon
– Kapas alkohol
– Kontras media (contoh :
iopamiro, omnipaque,
ultravist)
– Obat-obatan emergency
(contoh : dhypenhydramine)
• Peralatan unsteril :
- Pulpen
- Gunting
- Plester
PROSEDUR PEMERIKSAAN IVP
- Pasien diwawancarai untuk mengetahui sejarah
klinis dan riwayat alergi.
- Pasien diminta untuk mengisi informed consent
(surat persetujuan tindakan medis setelah
pasien dijelaskan semua prosedur
pemeriksaan).
- Buat plain photo BNO terlebih dahulu.
- Mengevaluasi foto Jika hasil foto BNO baik,
dengan melihat persiapan pasien baik /bersih
kemudian lanjutkan dengan melakukan skin
test.
- Apabila tidak terjadi tanda-tanda alergi,
lanjutkan dengan memberikan anthistamine
secara IM ( Intra Musculer ) kepada pasien
- Kemudian pasien disuntikkan bahan kontras
melalui intravena.
- Pasien kembali diambil foto IVP post injeksi 5
menit. Kemudian dilanjutkan dengan post 15
menit dan post 30 menit.
- Setelah pemeriksaan, pasien diberitahukan
bahwa hasilnya dapat diambil di loket.
Kemudian pasien bisa kembali ke dokter untuk
tindakan selanjutnya.
1. PLAIN FOTO BNO AP (SEBELUM
INJEKSI)
• Menggunakan kaset 35.4 x 43 cm
(disesuaikan dengan tubuh pasien) yang
diletakkan memanjang.
• PP : Pasien supine diatas meja pemeriksaan
dengan garis tengah tubuh sejajar dengan
garis tengah meja pemeriksaan.
• PO : 1. Aturlah pundak dan pinggul pasien
agar tidak terjadi rotasi;
• 2. Atur long axis tubuh sejajar dengan
long axis film;
3. Aturlah kaset dengan batas atas
pada diafragma, dan batas bawah pada
sympisis pubis.
• CP : Umbilikus
• CR : Vertikal tegak lurus film
• Gambar 1. Foto BNO
dengan persiapan
pasien yang baik (tidak
tampak visualisasi
udara / faeces di rongga
abdomen)
Foto IVP :
• Fungsi ginjal kanan normal, ginjal kiri tidak tampak sampai 30
menit.
• PCS kanan sedikit dilatasi, tak tampak filling defak.
• Buli-buli mucosa normal, tak tampak filling defak.
Kesan :
- Hidronefrosis dextra grade 2
- Non fungsi ginjal kiri sampai 30 menit
Pembahasan Laporan Kasus
• Kanker serviks adalah kanker yang terjadi saat ada sel-sel di leher rahim
alias serviks yang tidak normal, disebabkan oleh human papilloma virus
(HPV) ongkogenik yang menyerang leher rahim. dan berkembang terus
dengan tidak terkendali berkembang jadi penyebab kanker serviks
SEKIAN