Anda di halaman 1dari 17

MANAJEMEN INDUSTRI

Anggota kelompok
1. Alexander Ahmad
2. Lutfi Abshaarezi
A.Definisi perencanaan pengendalian produksi

Pengertiannya secara umum adalah produksi dapat diartikan sebagai aktifitas


merencanakan dan mengendalikan material masuk, proses, dan keluar dari sistem
produksi sehingga permintaan pasar dapat dipenuhi dengan jumlah yang tepat, waktu
penyerahan yang tepat dan biaya produksi yang minimum.

Secara terpisah pengertiannya adalah


1. Perencanaan Produksi merupakan aktifitas untuk menetapkan produk yang akan
diproduksi, jumlah yang dibutuhkan, kapan produk tersebut harus selesai dan sumber-
sumber yang dibutuhkan.
2. Pengendalian Produksi merupakan aktifitas yang menetapkan kemampuan sumber-
sumber yang digunakan dalam memenuhi rencana, kemampuan produksi berjalan
sesuai rencana dan melakukan perbaikan rencana.
B.4 langkah dalam menjalankan proses pengendalian produksi (PPC)

1 . Routing
Routing adalah langkah pertama dalam perencanaan produksi dan kontrol.
Routing dapat didefinisikan sebagai proses penentuan jalur (rute) pekerjaan dan
urutan operasi.
routing yang menentukan ‘Apa’, ‘Berapa banyak’, ‘Dengan yang’, ‘Bagaimana’ dan
‘Dimana’ untuk menghasilkan. Routing mungkin sama baiknya antara yang
sederhana atau kompleks. Hal ini tergantung pada sifat produksi. Dalam produksi
terus menerus lebih baik memakai yang otomatis, memakai routing yang
sederhana. Namun, dalam job order, routing kompleks diperlukan.
Routing dipengaruhi oleh faktor manusia. Oleh karena itu, harus mengenali
kebutuhan manusia, keinginan dan harapan.
Routing memberikan metode yang sangat sistematis untuk mengubah bahan
mentah menjadi barang jadi . Hal ini membuat halus dan bekerja efisien . Hal ini
menyebabkan pemanfaatan optimal sumber daya , yaitu manuasia, mesin ,
bahan , dll Hal ini menyebabkan pembagian kerja .
2 . Penjadwalan
Penjadwalan adalah langkah kedua dalam perencanaan produksi dan kontrol.
Muncul setelah routing.
Penjadwalan berarti:
a. Memperbaiki jumlah pekerjaan yang harus dilakukan
b. Mengatur operasi manufaktur yang berbeda dalam urutan prioritas
c. Memperbaiki memulai dan menyelesaikan, tanggal dan waktu, untuk setiap
operasi
Penjadwalan membantu untuk memanfaatkan secara optimal waktu. Ia melihat
bahwa setiap bagian dari pekerjaan dimulai dan selesai pada waktu yang telah
ditentukan sebelumnya. Ini membantu untuk menyelesaikan pekerjaan secara
sistematis dan dalam waktu. Ini membawa waktu koordinasi dalam perencanaan
produksi. Semua ini membantu untuk mengantarkan barang kepada pelanggan
dalam waktu. Hal ini juga menghilangkan kapasitas menganggur. Itu membuat
tenaga kerja terus menerus digunakan.
3.Dispatching
Dispatching Ini adalah tindakan, melakukan atau tahap implementasi.
Dispatching meliputi:
1. Perihal bahan, alat, perlengkapan, dan lain sebagainya. Yang diperlukan untuk
produksi yang sebenarnya
2. Perihal perintah, instruksi, gambar, dan lainnya untuk memulai pekerjaan
3. Memelihara catatan yang tepat dari awal dan menyelesaikan setiap pekerjaan
tepat waktu
4. Pindah pekerjaan dari satu proses ke proses lainnya sesuai jadwal
5. Memulai prosedur kontrol
6. Mencatat waktu idle mesin
Pengiriman dapat berupa sentralisasi atau desentralisasi :
Dalam pengiriman terpusat, perintah dikeluarkan langsung oleh otoritas terpusat.
Dalam pengiriman terdesentralisasi, perintah yang dikeluarkan oleh departemen
yang bersangkutan.
4.Tindakan lanjutan
Ini adalah perangkat pengendali. Hal ini berkaitan dengan evaluasi hasil. Tindak
lanjut menemukan dan menghilangkan cacat, penundaan, keterbatasan,
kemacetan, lubang, dan lainnya dalam proses produksi. Ini mengukur kinerja
aktual dan membandingkannya dengan kinerja yang diharapkan. Ia memelihara
catatan kerja yang tepat, penundaan dan kemacetan. Catatan tersebut digunakan
di masa depan untuk mengontrol produksi.
Tindak lanjut dilakukan oleh ‘Expediters’ atau ‘Stock Chaser‘. Tindak lanjut yang
diperlukan ketika produksi menurun bahkan ketika ada routing yang tepat dan
penjadwalan. Produksi dapat terganggu karena breakdowns mesin, kegagalan
listrik, kekurangan bahan, pemogokan, absensi, dan lainnya. Tindak lanjut
menghilangkan kesulitan-kesulitan ini dan memungkinkan kelancaran produksi.
C.Fungsi Perencanaan – Pada dasarnya fungsi dasar yang harus dipenuhi
oleh aktivitas perencanaan dan pengendalian produksi adalah sebagai
berikut:
A.Meramalkan permintaan produk yang dinyatakan dalam jumlah
produk sebagai fungsi dari waktu.
B.Menetapkan jumlah dan saat pemesanan bahan baku serta komponen
secara ekonomis dan terpadu.
C.menetapkan keseimbangan antara tingkat kebutuhan produksi, teknik
pemenuhan pesanan, serta memonitor tingkat persediaan produk jadi
setiap saat, membandingkannya dengan rencana persediaan, dan
melakukan revisi atas rencana produksi pada saat yang ditentukan.
D.membuat jadwal produksi, penugasan, pembebanan mesin dan
tenaga kerja yang terperinci sesuai dengan ketersediaan kapasitas dan
fluktuasi permintaan pada suatu periode.
D.Tujuan perencanaan dan pengendalian produksi adalah sebagai berikut:
A. Mengusahakan agar perusahaan dapat berproduksi secara efisien dan
efektif.
B. Mengusahakan agar perusahaan dapat menggunakan modal seoptimal
mungkin.
C. Mengusahakan agar pabrik dapat menguasai pasar yang luas.
D. Untuk dapat memperoleh keuntungan yang cukup bagi perusahaan.
E.Memberikan pelayanan yang terbaik bagi customer
F. Mengeluarkan biaya produksi yang terendah
G. Mengeluarkan biaya persediaan yang terendah
H. Mengeluarkan biaya distribusi yang terendah.
E.Cara forecasting demand

Peramalan berdasarkan rencana operasi


1. Ramalan ekonomi : membahas siklus bisnis dengan memprediksi tingkat inflasi dan
indikator perencanaan lainnya
2. Ramalan teknologi : berkaitan dengan tingkat kemajuan teknologi dan produk baru
3. Ramalan permintaan : berkaitan dengan proyeksi permintaan terhadap produk
perusahaan. Ramalan ini disebut juga ramalan penjualan, yang mengarahkan produksi,
kapasitas dan siatem penjadualan perusahaan.

Peramalan berdasarkan metode / pendekatan :


1. Peramalan kuantitatif, menggunakan berbagai model matematis atau metode statistik
dan data historis dan atau variabel-variabel kausal untuk meramalkan permintaan,
2. Peramalan kualitatif, menggunakan intuisi, pengalaman pribadi dan berdasarkan
pendapat (judment) dari yang melakukan peramalan
1.Peramalan kuantitatif ada 2,yaitu :

1. Model seri waktu / metode deret berkala (time series) metode yang dipergunakan untuk
menganalisis serangkaian data yang merupakan fungsi dari waktu,
2. Model / metode kausal (causal/explanatory model), mengasumsikan variabel yang
diramalkan menunjukkan adanya hubungan sebab akibat dengan satu atau beberapa variabel
bebas (independent variable).

1.Model seri atau waktu terbagilagi menjadi 3,antara lain


a. Rata-rata bergerak (moving averages), Rata-Rata Bergerak Sederhana (simple moving
averages) ,Rata-Rata Bergerak Tertimbang (weighted moving averages)
b. Penghalusan Eksponensial : metode peramalan dengan menambahkan parameter
alpha dalam modelnya untuk mengurangi faktor kerandoman
c. Metode proyeksi trend dengan regresi, merupakan metode yang digunakan baik untuk
jangka pendek maupun jangka panjang.
2.metode kausal (causal/explanatory model)
Merupakan metode peramalan yang didasarkan kepada hubungan antara variabel yang
diperkirakan dengan variabel lain yang mempengaruhinya tetapi bukan waktu.

jenis metode peramalan ini terdiri dari :


A.Metode regresi dan kolerasi, merupakan metode yang digunakan baik untuk jangka
panjang maupun jangka pendek dan didasarkan kepada persamaan dengan teknik least
squares yang dianalisis secara statis.
B.Model Input Output, merupakan metode yang digunakan untuk peramalan jangka panjang
yang biasa digunakan untuk menyusun trend ekonomi jangka panjang.
C.Model ekonometri, merupakan peramalan yang digunakan untuk jangka panjang dan
jangka pendek.
Dalam menyusun ramalan pada dasarnya ada 2 macam analisis yang dapat digunakan yaitu :
Analisi deret waktu(Time series), merupakan analisis antaravariabel yang dicari dengan
variabel waktu.
Analisis Cross Section atau sebab akibat (Causal method), merupakan analisis variabel yang
dicari dengan variabel bebas atau yang mempengaruhi.

Ada dua pendekatan untuk melakukan peramalan dengan menggunakan analisis deret
waktu dengan metode regresi sederhana yaitu :
A.Analisis deret waktu untuk regresi sederhana linier
B.Analisis deret untuk regresi sederhana yang non linier
Untuk menjelaskan hubungan kedua metode ini kita gunakan notasi matematis seperti:
Y = F (x)
Dimana :
Y = Dependent variable (variabel yang dicari)
X = Independent variable (variabel yang mempengaruhinya)
Notasi regresi sederhana dengan menggunakan regresi linier (garis lurus) dapat digunakan
sebagai berikut :
Y=a+bx
Dimana a dan b adalah merupakan parameter yang harus dicari.
2. Metode Kualitatif
Metode kualitatif umumnya bersifat subjektif, dipengaruhi oleh intuisi, emosi, pendidikan
dan pengalaman seseorang. Oleh karena itu hasil peramalan dari satu orang dengan orang
lain dapat berbeda. Meskipun demikian, peramalan kualitatif dapat menggunakan
teknik/metode peramalan, yaitu :
a.Juri dari Opini Eksekutif : metode ini mengambil opini atau pendapat dari sekelompok kecil
manajer puncak/top manager (pemasaran, produksi, teknik, keuangan dan logistik), yang
seringkali dikombinasikan dengan model-model statistik.
b.Gabungan Tenaga Penjualan : setiap tenaga penjual meramalkan tingkat penjualan di
daerahnya, yang kemudian digabung pada tingkat provinsi dan nasional untuk mencapai
ramalan secara menyeluruh.
c.Metode Delphi : dalam metode ini serangkaian kuesioner disebarkan kepada responden,
jawabannya kemudian diringkas dan diberikan kepada para ahli untuk dibuat peramalannya.
Metode memakan waktu dan melibatkan banyak pihak, yaitu para staf, yang membuat
kuesioner, mengirim, merangkum hasilnya untuk dipakai para ahli dalam menganalisisnya.
Keuntungan metode ini hasilnya lebih akurat dan lebih profesional sehingga hasil peramalan
diharapkan mendekati aktualnya.
d.Survey Pasar (market survey) : Masukan diperoleh dari konsumen atau konsumen potensial
terhadap rencana pembelian pada periode yang diamati. Survai dapat dilakukan dengan
kuesioner, telepon, atau wawancara langsung.
Memantau ramalan

Salah satu cara untuk memantau peramalan guna menjamin keefektifannya


adalah menggunakan isyarat arah.
Isyarat Arah (Tracking Signal) : adalah pengukuran tentang sejauh mana ramalan
memprediksi nilai aktual dengan baik
Isyarat Arah, dihitung sebagai jumlah kesalahan ramalan berjalan (running sum
of the forecast error, RSFE) dibagi dengan deviasi absolut mean (MAD)
MRP,JIP,&CRP

A.MRP(material requirement planning) adalah suatu system perencanaan dan


penjadwalan kebutuhan materialuntuk produksi yang memerlukan beberapa
tahapan proses /fase atau dengan kata lain adalah suatu rencana produksi untuk
sejumlah produk jadi yang diterjemahkanke bahan mentah atau komponen yang
dibutuhkan dengan menggunakan waktu tenggang sehingga dapat ditentukan
kapan dan berapa banyak yang dipesan untuk masing-masing komponen suatu
produk yang akan dibuat.
B.JIP (Jadwal induk produksi) merupakan gambaran atas periode perencanaan dari
suatu permintaan, termasuk peramalan, backlog, rencana suplai/penawaran,
persediaan akhir, serta kuantitas yang dijanjikan tersedia (available to promise).
C.CRP(Capacity requirement planning),Proses ini bertujuan untuk memeriksa
apakah hasil penjadwalan MRP layak ditinjau dari kapasitas pabrik. Hasil dari proses
ini akan memberikan input apakah perlu adanya perubahan jadwal produksinya.
Kesimpulan
Sebagaimana diketahui bersama bahwa perusahaan manufaktur yang memproduksi
suatu barang sudah selayaknya melakukan perencanaan dan pengendalian produksi. Perencanaan
berkaitan dengan berapa barang yang harus diproduksi. Sedangkan pengendalian berkaitan dengan
pemantauan dan pengawasan sejak bahan baku dating, kemudian diproses sampai menjadi barang
jadi. Agar lebih jelas mengenai perencanaan dan pengendalian produksi, ada baiknya kita
kemukakan pendapat dari ahli. Assauri (1993:161) memberikan definisi atau pengertian
perencanaan dan pengendalian produksi adalah penentuan dan penetapan kegiatan-kegiatan
produksi yang akan dilakukan untuk mencapai tujuan perusahaan pabrik tersebut, dan mengawasi
kegiatan pelaksanaan dari proses dan basil produksi, agar apa yang telah direncanakan dapat
terlaksana dan tujuan yang diharapkan dapat tercapai.
Jadi perencanaan dan pengendalian produksi merupakan kegiatan pengkoordinasian
dari bagian-bagian yang ada dalam melakukan proses produksi. Fungsi perencanaan dan
pengendalian produksi ini adalah untuk merencanakan dan mengendalikan proses produksi
sehingga dapat mencapai produk yang kuantitas dan kualitasnya sesuai dengan yang direncanakan.
Perlu diketahui bahwa aspek perencanaan produksi ini berkaitan erat dengan masalah target
produksi yang telah ditetapkan untuk suatu jangka tertentu yang dapat dicapai oleh mesin atau
peralatan pabrik yang ada. Agar perencanaan dan proses produksi dapat berjalan dengan baik
diperlukan adanya suatu pengendalian atas operasi produksinya.
Tujuan dari perencanaan dan pengendalian produksi adalah merencanakan dan
mengendalikan aliran material kedalam, di dalam, dan keluar pabrik sehingga posisi keuntungan
optimal yang merupakan tujuan perusahaan dapat dicapai. Pengendalian produksi dimaksudkan
untuk mendayagunakan sumber daya produksi yang terbatas secara efektif, terutama dalam usaha
memenuhi kebutuhan konsumen dan menciptakan keuntungan bagi perusahaan. Oleh karena itu
perencanaan dan pengendalian mengevaluasi permintaan konsumen, posisi modal, kapasitas
produksi, tenaga kerja, dan lain sebagainya.

Anda mungkin juga menyukai