Anda di halaman 1dari 28

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat

Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah

KONSEP DAN PENDEKATAN


PENGEMBANGAN KAWASAN PERKOTAAN

Bahan Ajar
Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Perkotaan

Balai Diklat VI
Bandung, 1 Agustus 2016
1. Arah Kebijakan Jangka Panjang dan
Menengah untuk Pembangunan
Perkotaan outline
2. Tugas, Fungsi dan Struktur
Organisasi Pusat Pengembangan
Kawasan Perkotaan
3. Usulan Kegiatan Pusat
Pengembangan Kawasan Perkotaan
Ta 2017 (PAGU 77 M)

2
Tantangan
Pembangunan
Perkotaan

1
3
6 TANTANGAN
PEMBANGUNAN PERKOTAAN
Berdasarkan New Urban Agenda, UN-HABITAT
PENATAAN RUANG PERKOTAAN

DEMOGRAFI & KOHESI SOSIAL

Populasi Penduduk Pengendalian urban


Perkotaan: sprawl
dalam 4 dekade (1970 – 2010),
meningkat 6 kali lipat
48,39% ~ 126,89 juta jiwa (2010)
70,02% ~ 183,66 juta jiwa (2035) TATA KELOLA PERKOTAAN
Rata-rata pertumbuhan
Penduduk per tahun 2,75% 83,6% RTRW Kota telah ditetapkan dalam Perda

Desentralisasi
IMB belum dimanfaatkan peraturan
Tingkat Urbanisasi: secara optimal sebagai
52,1% ~ 136,63 juta jiwa (2015) Instrumen kontrol land use berdasarkan prinsip
otonomi daerah

EKONOMI PERKOTAAN
Kontribusi
perkotan terhadap
PDRB Nasional
74%
Kebijakan
Pengembangan
Kawasan
Perkotaan

2
ARAH KEBIJAKAN JANGKA PANJANG PEMBANGUNAN PERKOTAAN
RPJP 2005-2025 Pembangunan Perkotaan

Penyeimbangan Pengendalian Peningkatan keterkaitan


Percepatan pembangunan kota-
pertumbuhan antar kota pertumbuhan kota- kegiatan ekonomi di
kota kecil dan menengah
metropolitan-besar- kota besar dan wilayah perkotaan -
terutama di luar Pulau Jawa perdesaan
menengah-kecil metropolitan

Kebijakan Pembangunan Perkotaan Nasional 2015-2045


LIMA PILAR ARAH PEMBANGUNAN KOTA 2045
Kota Berkelanjutan dan Berdayasaing untuk Kesejahteraan Masyarakat

Kota Layak Huni Kota Hijau yang Kota Cerdas berdaya


yang aman dan berketahan iklim dan saing dan berbasis
nyaman bencana teknologi

Strong Neighboorhoods Green Openspace Smart Economy


Walkable Green Waste Smart People
Affordable Green Transportation Smart Governance
Comfortable Green Water Smart Mobility
Cultural Green Energy Smart Environment
Connectivity Green Building Smart Living

Membangun IDENTITAS PERKOTAAN INDONESIA Membangun keterkaitan dan manfaat antarkota dan
berbasis karakter fisik, keunggulan ekonomi, budaya desa-kota dalam SISTEM PERKOTAAN NASIONAL 6
lokal berbasis kewilayahan
Kebijakan dan Strategi
Pembangunan Perkotaan Nasional 2015-2045
ROADMAP PEMBANGUNAN PERKOTAAN NASIONAL

7
Arah Kebijakan Pembangunan Perkotaan
RPJMN 2015-2019

1.Perwujudan sistem perkotaan untuk pengurangan kesenjangan wilayah:


a. Meningkatkan efisiensi pembangunan 5 kawasan metropolitan di Jawa dan 2 di luar
Jawa yang sudah ada.
b. Pengembangan 5 kawasan perkotaan metropolitan baru di luar Jawa.

2. Pemenuhan Standar Pelayanan Perkotaan (SPP) dalam pengembangan Kota-Kota


Berkelanjutan (Sustainable Urban) dalam aspek ekonomi, sosial budaya, dan
lingkungan, dengan prioritas 5 kawasan metropolitan baru, prioritas sedikitnya 20 kota
sedang di luar Pulau Jawa, serta pembangunan 10 kota baru serba lengkap dan
terpadu di kawasan perkotaan, yang diarahkan sebagai pengendali (buffer) arus
urbanisasi dan mendorong keterkaitan kota dan desa di wilayah sekitarnya; dan

2. Peningkatan kapasitas tata kelola pembangunan kawasan metropolitan di Jawa-Bali,


serta mendorong tata kelola pembangunan perkotaan pada kawasan metropolitan baru
yang akan dikembangkan sebagai pusat investasi baru, dan sedikitnya 20 kota sedang,
yang menjadi lokasi prioritas di luar Pulau Jawa.

8
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
PEMBANGUNAN KETERKAITAN KOTA-DESA
RPJMN 2015-2019
KETERKAITAN KOTA - DESA DAN KAWASAN
PERKOTAAN
DESA PERDESAAN
Arah Kebijakan : Arah Kebijakan: Arah Kebijakan :
Memperkuat keterkaitan kota – Menghubungkan keterkaitan Menguatkan desa dan masyarakat
desa serta membangun kota fungsional antara pasar dan kawasan desa serta pengembangan pusat-
berkelanjutan dan berdaya saing produksi, melalui: pusat pertumbuhan di perdesaan
berdasarkan karakter fisik, potensi 1. Perwujudan konektivitas antar untuk mendorong keterkaitan desa-
ekonomi dan budaya lokal, kota sedang dan kota kecil, dan kota dan perdesaan berkelanjutan,
melalui: antar kota kecil dan desa sebagai melalui :
1. Perwujudan Sistem Perkotaan tulang punggung (backbone) 1. Pemenuhan Standar Pelayanan
Nasional (SPN); keterhubungan desa-kota Minimum sesuai dengan kondisi
2. Pemenuhan Standar Pelayanan 2. Perwujudan keterkaitan antara geografis Desa
Perkotaan (SPP) yang mudah kegiatan ekonomi hulu (upstream 2. Penanggulangan kemiskinan dan
diakses bagi seluruh kalangan linkages) dan kegiatan ekonomi pengembangan usaha ekonomi
masyarakat kota, termasuk hilir (downstream linkages) desa- masyarakat Desa
kelompok lansia, disabel, kota dengan pengembangan 3. Pembangunan Sumber Daya
wanita, anak, melalui agribisnis (agrowisata dan Manusia, peningkatan
• Perwujudan Kota Layak Huni agroindustri), melalui pusat Keberdayaan, dan pembentukan
yang Aman dan Nyaman, kawasan transmigrasi, kawasan Modal Sosial Budaya Masyarakat
• Perwujudan kota hijau yang agropolitan dan minapolitan, serta Desa
berketahanan iklim dan kawasan pariwisata. 4. Penguatan Pemerintahan Desa
bencana; 3. Peningkatan kapasitas tata kelola, 5. Pengelolaan Sumber Daya Alam
• Pengembangan Kota Cerdas kelembagaan, dan masyarakat dan Lingkungan Hidup
dan daya saing kota; dalam peningkatan keterkaitan Berkelanjutan, serta Penataan
2. Peningkatan kapasitas tata kota-desa. Ruang Kawasan Perdesaan
kelola pembangunan
6. Pengembangan ekonomi kawasan
perkotaan.
perdesaan untuk mendorong
keterkaitan desa-kota. 9
SASARAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERKOTAAN
RPJMN 2015-2019

No. Pembangunan Baseline 2014 Sasaran 2019


1 Pembangunan Metropolitan di 2 2 + 5 (usulan baru)
Luar Jawa sebagai PKN dan Pusat
Investasi
2 Optimalisasi 20 kota otonomi 43 kota belum 20 dioptimalkan
berukuran sedang di Luar Jawa optimal perannya perannya
sebagai PKN/PKW dan penyangga
urbanisasi di Luar Jawa
3 Penguatan 39 pusat pertumbuhan - 39 pusat
sebagai Pusat Kegiatan Lokal (PKL) pertumbuhan yang
atau Pusat Kegiatan Wilayah (PKW) diperkuat
4 Pembangunan 10 Kota Baru Publik - 10
Kota Baru

10
TARGET RPJMN 2015-2019
PUSAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERKOTAAN

SASARAN INDIKATOR 2015 2016 2017 2018 2019


Kebijakan Pengemb. Kws. Dok. Jakstra Kws. Perkotaan 1 1 1 1 1
Perkotaan Metropolitan
Lap. Datin Kws. Perkotaan 2 2 2 2 2
Lap. Fasilitasi Operasionalisasi KSN 4 6 7 7 7
Perkotaan
Peningkatan Kualitas Fasilitasi Peningkatan Kualitas 66 66 66 66 66
Perkotaan Pengemb. Kota/Kawasan Perkotaan

Dok. Rencana Induk Sektor Dok. Renc. Pengemb. Kota Baru 2 2 2 2 2

Sumber: Lampiran RPJMN 2015-2019 Matriks Kementerian/Lembaga hal. II.M.L.033-6 (diolah)

11
12
Pendekatan
Perencanaan &
Pemrograman
Pembangunan
Perkotaan pada
Kementerian PUPR

1 13
Tugas dan Fungsi
TUGAS Pusat Pengembangan Kawasan Perkotaan
melaksanakan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program, dan pengembangan area
inkubasi di kawasan perkotaan yang menterpadukan antara pengembangan berbagai
kawasan dan infrastruktur bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat di kawasan
perkotaan, serta keterkaitan antara kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan.

FUNGSI

1. koordinasi dan penyusunan kebijakan teknis, rencana, dan program keterpaduan


pengembangan kawasan perkotaan dengan infrastruktur bidang pekerjaan umum dan
perumahan rakyat;
2. koordinasi dan pengembangan area inkubasi di kawasan perkotaan;
3. penyusunan pedoman teknis keterpaduan pengembangan kawasan perkotaan dengan
infrastruktur bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat; dan
4. pelaksanaan penyusunan program dan anggaran serta urusan tata usaha dan rumah
tangga Pusat.

14
Struktur Organisasi
Pusat Pengembangan Kawasan Perkotaan

PUSAT
PENGEMBANGAN KAWASAN PERKOTAAN

BAGIAN
ANGGARAN DAN UMUM

SUBBAGIAN SUBBAGIAN
PROGRAM DAN ANGGARAN UMUM

BIDANG BIDANG BIDANG


PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR
KAWASAN METROPOLITAN KOTA BESAR DAN KOTA BARU KOTA KECIL DAN PERDESAAN

SUBBIDANG SUBBIDANG SUBBIDANG


KAWASAN METROPOLITAN I KOTA BESAR DAN KOTA BARU I KOTA KECIL DAN PERDESAAN I

SUBBIDANG SUBBIDANG SUBBIDANG


KAWASAN METROPOLITAN II KOTA BESAR DAN KOTA BARU II KOTA KECIL DAN PERDESAAN II

KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
15
KONSEP WILAYAH PENGEMBANGAN STRATEGIS (WPS) :
KOTA CERDAS BERKELANJUTAN SEBAGAI BAGIAN PENTING
DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH
KAWASAN PERKOTAAN Pembangunan berbasis Wilayah Pengembangan
CERDAS (SMART CITIES) Strategis (WPS), merupakan suatu pendekatan
pembangunan yang:
1. memadukan antara pengembangan wilayah dengan
“market driven”.
KAWASAN 2. mempertimbangkan daya dukung dan daya
INDUSTRI tampung lingkungan
3. memfokuskan pengembangan infrastruktur menuju
KAWASAN PERDESAAN

ARUS
PERDAGANGAN wilayah strategis
DRY
EKSPOR & 4. mendukung percepatan pertumbuhan kawasan-
ANTARWILAYAH
PORT HUB kawasan pertumbuhan di WPS
5. mengurangi disparitas antar kawasan di dalam WPS.
6. Kota Cerdas Berkelanjutan dimaksudkan untuk
memberikan pelayanan skala regional (sistem
eksternal) & pelayanan skala kota (sistem internal).
KAWASAN
INDUSTRI

Untuk itu diperlukan:


KAWASAN PERKOTAAN
CERDAS (SMART CITIES) • Keterpaduan Perencanaan antara Infrastruktur
dengan pengembangan kawasan strategis dalam
KAWASAN WPS.
INDUSTRI
ARUS PERDAGANGAN
• Sinkronisasi Program antar infrastruktur (Fungsi,
EKSPOR & ANTARWILAYAH Lokasi, Waktu, Besaran, dan Dana). 16
HUB
14
DISTRIBUSI WPS DI INDONESIA
Kementerian PUPR, melalui Pulau-pulau kecil terluar

35
WILAYAH BPIW, mengembangan 35 WPS Pusat petumbuhan Terpadu
WPS Pusat Pertumbuhan Sedang berkembang
PENGEMBANGAN WPS sebagai basis
WPS Pertumbuhan Baru
STRATEGIS (WPS) perencanaan pengembangan Wps Perbatasan Darat Negara
infrastruktur yang terpadu

17
KLASTER KEGIATAN PUSAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERKOTAAN
RENSTRA KEMENTERIAN PUPR 2015 - 2019
Sasaran 2015 2016 2017 2018 2019
Kebijakan Teknis Keterpaduan 10 dok 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok
Pengembangan Kawasan
Perkotaan
Rencana Keterpaduan 17 dok 22 dok 21 dok 21 dok 21 dok
Pengembangan Kawasan
Perkotaan
Pelayanan Data dan Informasi 2 lap 2 lap 2 lap 2 lap 2 lap

Program Jangka Pendek 1 dok 2 dok rumusan 2 dok 2 dok 2 dok


Keterpaduan Pengembangan rumusan rumusan rumusan rumusan
Kawasan Perkotaan
Area Inkubasi pada Area 5 rencana 5 rencana teknis 5 rencana 5 rencana 5 rencana
Kawasan Perkotaan yang teknis teknis teknis teknis
Dibangun
13 area 12 area inkubasi 12 area 12 area 11 area
inkubasi inkubasi inkubasi inkubasi
Pedoman Teknis, Rencana, 3 pedoman 4 pedoman 6 pedoman 6 pedoman 6 pedoman
Program Keterpaduan
Pengembangan Kawasan
Perkotaan
Layanan Teknis Keterpaduan 9 laporan 9 laporan 9 laporan 10 laporan 11 laporan
Pengembangan Kawasan
Perkotaan
Layanan Perkantoran 1 laporan 1 laporan 1 laporan 1 laporan 1 laporan
18
K OTA / K AWA SA N P E R KOTA A N
SISTEM, FUNGSI, PERAN, DAN INFRASTRUKTUR UTAMA

KOTA/KAWASAN PERKOTAAN
INFRASTRUKTUR INFRASTRUKTUR
FUNGSI PERAN PUPR NON PUPR
Mesin
Pertumbuhan
Pusat Pelayanan • Bandara
SISTEM Wilayah Hinterland
Wilayah Sistem Jaringan
• Pelabuhan
(Daya Saing) Primer
PELAYANAN • Pusat Koleksi- • Global Center & • Jalan dan
• Terminal/
EKSTERNAL Distribusi Jasa National Center Stasiun
Jembatan
• Hilirisasi Sumber (PKN) • Jaringan
(REGIONAL) • Regional Center
• Sumber Daya Air
Daya Alam Transmisi Energi
(PKW)
• Local Center (PKL)

Pusat Pelayanan
Sistem Jaringan
Permukiman
SISTEM Perkotaan Ruang Aktivitas & Sekunder • Angkutan
PELAYANAN Hunian Berkualitas • Ke-Cipta Karya- Perkotaan
• Pusat
• Liveable City an (Air Bersih, • Jaringan
INTERNAL Pemerintahan
• Compact City Sanitasi, RTH) Distribusi Energi,
• Pusat • Resilient City
(URBAN) • Penyediaan Telekomunikasi
Perdagangan &
Perumahan
Jasa
SASARAN & STANDAR PELAYANAN
KOTA CERDAS BERKELANJUTAN

Aman Estetik,
Sehat, Bersih, Produktif Berke-
Berkeselamatan Berkarakter, dan Lanjutan
Sasaran
Pengembangan Nyaman Efisien ekologis
Perkotaan

• RTH Publik > 20% • Lansekap kota yg • 40% lahan terbangun • Pengurangan
• Luas Jalan > 20% berkualitas untuk aktivitas ekonomi dampak perubahan
• Ketersediaan • Pengelolaan • Pola penggunaan ruang iklim
Ruang Publik yang sampah terpadu campuran (mixed-use) • Pemanfaatan
Standar memadai (3R) • Aksesibilitas Tinggi : sumber daya
Pelayanan (termasuk RTH dan • Ketersediaan Infrastruktur Harmoni terbarukan
jalan ± 50%) Landmark Kota dengan Guna Lahan • Tata kelola yang
• Ketersediaan Air • Pelestarian & • Penerapan state-of-the- baik
dan Akses Sanitasi pengelolaan kws art teknologi • Peran serta
Layak bersejarah (pemanfaatan TIK) masyarakat dalam
• Sesuai Daya • Wajah kota yang • Jejaring Kota (Network pembangunan
Dukung dan tertata of Cities) • Hazard alami dan
Tampung buatan (Mitigasi
• KDB Rendah bencana)
(<30%), dan KLB
Tinggi (di atas 3) 20
NETWORK CITIES:
KOTA-KOTA DI DALAM WPS SEBAGAI GROWTH CENTERS SALING TERKONEKSI

Mebidangro
(Kota Metropolitan)
• Infrastruktur fisik (jalan,
pelabuhan)
menghubungkan orang,
Kota Baru Kuala
Tanjung barang, dan jasa.
(Berbasis Industri) • Infrastruktur IT
memberikan layanan
informasi dan
Kota Baru Sei Mangkei komunikasi antar kota
(Berbasis Agroindustri)
Kota Pariwisata di
Kota Bagansiapiapi
KSPN Toba
(Berbasis Maritim/Perikanan)

Kota RantauPrapat
(Berbasis Agroindustri)
Kota Dumai
(Berbasis Migas)
SUPER CORRIDOR

Kota Pekanbaru
(Berbasis MICE)

Jaringan utilitas Pertamina, Jalan Tol Rel Kereta


air minum, listrik, gas,
telekomunikasi, dan lain- 2x2m Api
lain Geometri Tol Trans Sumatera
(Lampung – Sumatera Selatan)
Profil Kawasan & Kondisi Eksisting Kota Baru Publik Maja
Ultimate Program 2025
Bendungan Jalan Tol
Sindang Heula Pelabuhan
Merak Serpong -
Balaraja
Bendungan CILEGON Pelabuhan
Karian Tanjung Priok
Bandara
Double Track Soekarno Hatta

KA Jakarta – SERANG
BALARAJA
Maja - Merak TANGERANG DKI JAKARTA
CIKANDE
TIGARAKSA BEKASI

Jalan Tol PANDEGLANG


Serang –
LABUAN RANGKASBITUNG
Panimbang PARUNGPANJANG
KOTA BARU DEPOK
PUBLIK MAJA Jalan Akses
JABODETABEK
KSPN & KEK PANIMBANG Pamulang –
TANJUNG St. TOD Maja Maja
LESUNG CITEREUP
CIPANAS
BOGOR

CIAWI
SUMUR
CIBALIUNG

CIKEUSIK CARINGIN
Rumah MBR Bersubsidi
dan Infrastruktur
Permukiman
Jalan Tol BAYAH
Jalan Nasional
PELABUHAN
RATU SUKABUMI
Jalur KA Pelabuhan Perikanan
Pusat Kegiatan Nasional (PKN) Nusantara
Pusat Kegiatan Wilaayah (PKW)
Pelabuhan

Bandar Udara WPS 7: Jakarta – Bogor – Ciawi – Sukabumi


KSPN WPS 9: Tanjung Lesung – Sukabumi – Pangandaran - Cilacap 22
Waduk
STRUKTUR KAWASAN PERKOTAAN
(SISTEM INTERNAL)

ELEMEN STRUKTUR KOTA


DI INDONESIA
• Zona pelabuhan
• Kawasan komersial
• Kawasan pusat pemerintahan
• Kawasan permukiman
• Kawasan industri
• Kampung (permukiman
tersebar, tidak berpola)

RTH
> 30%
Jalan
> 20%
Permukiman & Kawasan Lain < 50%
Pusat CBD Bandar Terminal Kawasan
Jalan Tol Pelayanan Kota Udara Bus Pariwisata
Jalan Arteri Primer Sub Pusat Permukiman/Bisnis
Kawasan Industri Pelabuhan Stasiun Kawasan
Jalan Arteri Sekunder Pelayanan Kota
Pelabuhan Laut Kereta Api Industri
Jalan Kolektor Primer Pusat Lingkungan
Wilayah Kota Pelabuhan
Jalan Kolektor
Rel Kereta Api Perikanan
Sekunder Green Belt/RTH
23
ULTIMATE KAWASAN METROPOLITAN MEBIDANGRO 2025

Tanggul ROB, polder, dan


pintu air di Belawan
Ke Banda Jalan Tol Medan -
Aceh Belawan

Jalan Tol Medan - Binjai D


Jalan Tol Medan -
C Tebing Tinggi
E 2
Ke Tebing
Jalan Lingkar Luar F Tinggi
Rusunami dan
B Rusunawa
A Mebidangro
Jalan Lingkar Dalam
G H Revitalisasi Kawasan
Perkotaan Belawan

TPA Tadukan Raga


Waduk Lau Simeme
KOTA INTI
KOTA SATELIT MANDIRI
I Jalan Tol
A. Tanjung
Jalan Nasional
Jalan Provinsi Morowa
B. Lubuk Pakam
C. Percut Sei Tuan
D. Hamparan
Perak
E. Binjai
Waduk Lau Gunung F. Sunggal
G. Pancur Batu
utk PLTM (ESDM) H. Galang
I . Brastagi
KOTA CERDAS BERKELANJUTAN PADA WPS

NCICD
ke Merak

ke Merak
& Pandeglang

Serpong ke Cikampek
ke Rangkasbitung
SODETAN CILIWUNG

ke Cikampek
KOTA BARU
& Bandung
PUBLIK MAJA

Jasinga

Cigelung
EARLY WARNING SYSTEM KBT

Jalan Tol
Jalan Nasional SEMANGGI, JAKARTA
Rencana Akses Maja

Kanal / Sungai
Jalur KA
Kawasan Metro Jabodetabek
MRT JAKARTA
Bandar Udara
ke Sukabumi
Waduk JALANkeLAYANG
Cianjur NON
25 TOL
TJ. PRIOK
ULTIMATE KAWASAN EKONOMI KHUSUS SEI MANGKEI 2025
ke Tebing Tinggi
KI Inalum / Kota Baru Industri Hijau Sei
Pel. Kuala
Tanjung Mangkei
Indrapura

Lima Puluh
Perdagangan

Sei Mangkei

ke
Kisaran/
Dumai

Jalan Tol Tebing Tinggi-


Kisaran KI TPA/TPST 3R
ke Pematang
Jalan Simpang Dryport
Siantar WWTP/IPLT
Mayang-Sei Mangkei-
Lima Puluh-Simpang
Inalum-Kuala Tanjung Rusun IPA
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah

TERIMAKASIH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah

087887037030
ekobudik@gmail.com
Metro.bpiw@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai