67c46 Modul 1 - Kebijakan Nasional Pengembangan Infrastruktur
67c46 Modul 1 - Kebijakan Nasional Pengembangan Infrastruktur
Bahan Ajar
Kepala Pusat Pengembangan Kawasan Perkotaan
Balai Diklat VI
Bandung, 1 Agustus 2016
1. Arah Kebijakan Jangka Panjang dan
Menengah untuk Pembangunan
Perkotaan outline
2. Tugas, Fungsi dan Struktur
Organisasi Pusat Pengembangan
Kawasan Perkotaan
3. Usulan Kegiatan Pusat
Pengembangan Kawasan Perkotaan
Ta 2017 (PAGU 77 M)
2
Tantangan
Pembangunan
Perkotaan
1
3
6 TANTANGAN
PEMBANGUNAN PERKOTAAN
Berdasarkan New Urban Agenda, UN-HABITAT
PENATAAN RUANG PERKOTAAN
Desentralisasi
IMB belum dimanfaatkan peraturan
Tingkat Urbanisasi: secara optimal sebagai
52,1% ~ 136,63 juta jiwa (2015) Instrumen kontrol land use berdasarkan prinsip
otonomi daerah
EKONOMI PERKOTAAN
Kontribusi
perkotan terhadap
PDRB Nasional
74%
Kebijakan
Pengembangan
Kawasan
Perkotaan
2
ARAH KEBIJAKAN JANGKA PANJANG PEMBANGUNAN PERKOTAAN
RPJP 2005-2025 Pembangunan Perkotaan
Membangun IDENTITAS PERKOTAAN INDONESIA Membangun keterkaitan dan manfaat antarkota dan
berbasis karakter fisik, keunggulan ekonomi, budaya desa-kota dalam SISTEM PERKOTAAN NASIONAL 6
lokal berbasis kewilayahan
Kebijakan dan Strategi
Pembangunan Perkotaan Nasional 2015-2045
ROADMAP PEMBANGUNAN PERKOTAAN NASIONAL
7
Arah Kebijakan Pembangunan Perkotaan
RPJMN 2015-2019
8
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI
PEMBANGUNAN KETERKAITAN KOTA-DESA
RPJMN 2015-2019
KETERKAITAN KOTA - DESA DAN KAWASAN
PERKOTAAN
DESA PERDESAAN
Arah Kebijakan : Arah Kebijakan: Arah Kebijakan :
Memperkuat keterkaitan kota – Menghubungkan keterkaitan Menguatkan desa dan masyarakat
desa serta membangun kota fungsional antara pasar dan kawasan desa serta pengembangan pusat-
berkelanjutan dan berdaya saing produksi, melalui: pusat pertumbuhan di perdesaan
berdasarkan karakter fisik, potensi 1. Perwujudan konektivitas antar untuk mendorong keterkaitan desa-
ekonomi dan budaya lokal, kota sedang dan kota kecil, dan kota dan perdesaan berkelanjutan,
melalui: antar kota kecil dan desa sebagai melalui :
1. Perwujudan Sistem Perkotaan tulang punggung (backbone) 1. Pemenuhan Standar Pelayanan
Nasional (SPN); keterhubungan desa-kota Minimum sesuai dengan kondisi
2. Pemenuhan Standar Pelayanan 2. Perwujudan keterkaitan antara geografis Desa
Perkotaan (SPP) yang mudah kegiatan ekonomi hulu (upstream 2. Penanggulangan kemiskinan dan
diakses bagi seluruh kalangan linkages) dan kegiatan ekonomi pengembangan usaha ekonomi
masyarakat kota, termasuk hilir (downstream linkages) desa- masyarakat Desa
kelompok lansia, disabel, kota dengan pengembangan 3. Pembangunan Sumber Daya
wanita, anak, melalui agribisnis (agrowisata dan Manusia, peningkatan
• Perwujudan Kota Layak Huni agroindustri), melalui pusat Keberdayaan, dan pembentukan
yang Aman dan Nyaman, kawasan transmigrasi, kawasan Modal Sosial Budaya Masyarakat
• Perwujudan kota hijau yang agropolitan dan minapolitan, serta Desa
berketahanan iklim dan kawasan pariwisata. 4. Penguatan Pemerintahan Desa
bencana; 3. Peningkatan kapasitas tata kelola, 5. Pengelolaan Sumber Daya Alam
• Pengembangan Kota Cerdas kelembagaan, dan masyarakat dan Lingkungan Hidup
dan daya saing kota; dalam peningkatan keterkaitan Berkelanjutan, serta Penataan
2. Peningkatan kapasitas tata kota-desa. Ruang Kawasan Perdesaan
kelola pembangunan
6. Pengembangan ekonomi kawasan
perkotaan.
perdesaan untuk mendorong
keterkaitan desa-kota. 9
SASARAN PEMBANGUNAN KAWASAN PERKOTAAN
RPJMN 2015-2019
10
TARGET RPJMN 2015-2019
PUSAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERKOTAAN
11
12
Pendekatan
Perencanaan &
Pemrograman
Pembangunan
Perkotaan pada
Kementerian PUPR
1 13
Tugas dan Fungsi
TUGAS Pusat Pengembangan Kawasan Perkotaan
melaksanakan penyusunan kebijakan teknis, rencana dan program, dan pengembangan area
inkubasi di kawasan perkotaan yang menterpadukan antara pengembangan berbagai
kawasan dan infrastruktur bidang pekerjaan umum dan perumahan rakyat di kawasan
perkotaan, serta keterkaitan antara kawasan perkotaan dan kawasan perdesaan.
FUNGSI
14
Struktur Organisasi
Pusat Pengembangan Kawasan Perkotaan
PUSAT
PENGEMBANGAN KAWASAN PERKOTAAN
BAGIAN
ANGGARAN DAN UMUM
SUBBAGIAN SUBBAGIAN
PROGRAM DAN ANGGARAN UMUM
KELOMPOK JABATAN
FUNGSIONAL
15
KONSEP WILAYAH PENGEMBANGAN STRATEGIS (WPS) :
KOTA CERDAS BERKELANJUTAN SEBAGAI BAGIAN PENTING
DALAM PENGEMBANGAN WILAYAH
KAWASAN PERKOTAAN Pembangunan berbasis Wilayah Pengembangan
CERDAS (SMART CITIES) Strategis (WPS), merupakan suatu pendekatan
pembangunan yang:
1. memadukan antara pengembangan wilayah dengan
“market driven”.
KAWASAN 2. mempertimbangkan daya dukung dan daya
INDUSTRI tampung lingkungan
3. memfokuskan pengembangan infrastruktur menuju
KAWASAN PERDESAAN
ARUS
PERDAGANGAN wilayah strategis
DRY
EKSPOR & 4. mendukung percepatan pertumbuhan kawasan-
ANTARWILAYAH
PORT HUB kawasan pertumbuhan di WPS
5. mengurangi disparitas antar kawasan di dalam WPS.
6. Kota Cerdas Berkelanjutan dimaksudkan untuk
memberikan pelayanan skala regional (sistem
eksternal) & pelayanan skala kota (sistem internal).
KAWASAN
INDUSTRI
35
WILAYAH BPIW, mengembangan 35 WPS Pusat petumbuhan Terpadu
WPS Pusat Pertumbuhan Sedang berkembang
PENGEMBANGAN WPS sebagai basis
WPS Pertumbuhan Baru
STRATEGIS (WPS) perencanaan pengembangan Wps Perbatasan Darat Negara
infrastruktur yang terpadu
17
KLASTER KEGIATAN PUSAT PENGEMBANGAN KAWASAN PERKOTAAN
RENSTRA KEMENTERIAN PUPR 2015 - 2019
Sasaran 2015 2016 2017 2018 2019
Kebijakan Teknis Keterpaduan 10 dok 4 dok 4 dok 4 dok 4 dok
Pengembangan Kawasan
Perkotaan
Rencana Keterpaduan 17 dok 22 dok 21 dok 21 dok 21 dok
Pengembangan Kawasan
Perkotaan
Pelayanan Data dan Informasi 2 lap 2 lap 2 lap 2 lap 2 lap
KOTA/KAWASAN PERKOTAAN
INFRASTRUKTUR INFRASTRUKTUR
FUNGSI PERAN PUPR NON PUPR
Mesin
Pertumbuhan
Pusat Pelayanan • Bandara
SISTEM Wilayah Hinterland
Wilayah Sistem Jaringan
• Pelabuhan
(Daya Saing) Primer
PELAYANAN • Pusat Koleksi- • Global Center & • Jalan dan
• Terminal/
EKSTERNAL Distribusi Jasa National Center Stasiun
Jembatan
• Hilirisasi Sumber (PKN) • Jaringan
(REGIONAL) • Regional Center
• Sumber Daya Air
Daya Alam Transmisi Energi
(PKW)
• Local Center (PKL)
Pusat Pelayanan
Sistem Jaringan
Permukiman
SISTEM Perkotaan Ruang Aktivitas & Sekunder • Angkutan
PELAYANAN Hunian Berkualitas • Ke-Cipta Karya- Perkotaan
• Pusat
• Liveable City an (Air Bersih, • Jaringan
INTERNAL Pemerintahan
• Compact City Sanitasi, RTH) Distribusi Energi,
• Pusat • Resilient City
(URBAN) • Penyediaan Telekomunikasi
Perdagangan &
Perumahan
Jasa
SASARAN & STANDAR PELAYANAN
KOTA CERDAS BERKELANJUTAN
Aman Estetik,
Sehat, Bersih, Produktif Berke-
Berkeselamatan Berkarakter, dan Lanjutan
Sasaran
Pengembangan Nyaman Efisien ekologis
Perkotaan
• RTH Publik > 20% • Lansekap kota yg • 40% lahan terbangun • Pengurangan
• Luas Jalan > 20% berkualitas untuk aktivitas ekonomi dampak perubahan
• Ketersediaan • Pengelolaan • Pola penggunaan ruang iklim
Ruang Publik yang sampah terpadu campuran (mixed-use) • Pemanfaatan
Standar memadai (3R) • Aksesibilitas Tinggi : sumber daya
Pelayanan (termasuk RTH dan • Ketersediaan Infrastruktur Harmoni terbarukan
jalan ± 50%) Landmark Kota dengan Guna Lahan • Tata kelola yang
• Ketersediaan Air • Pelestarian & • Penerapan state-of-the- baik
dan Akses Sanitasi pengelolaan kws art teknologi • Peran serta
Layak bersejarah (pemanfaatan TIK) masyarakat dalam
• Sesuai Daya • Wajah kota yang • Jejaring Kota (Network pembangunan
Dukung dan tertata of Cities) • Hazard alami dan
Tampung buatan (Mitigasi
• KDB Rendah bencana)
(<30%), dan KLB
Tinggi (di atas 3) 20
NETWORK CITIES:
KOTA-KOTA DI DALAM WPS SEBAGAI GROWTH CENTERS SALING TERKONEKSI
Mebidangro
(Kota Metropolitan)
• Infrastruktur fisik (jalan,
pelabuhan)
menghubungkan orang,
Kota Baru Kuala
Tanjung barang, dan jasa.
(Berbasis Industri) • Infrastruktur IT
memberikan layanan
informasi dan
Kota Baru Sei Mangkei komunikasi antar kota
(Berbasis Agroindustri)
Kota Pariwisata di
Kota Bagansiapiapi
KSPN Toba
(Berbasis Maritim/Perikanan)
Kota RantauPrapat
(Berbasis Agroindustri)
Kota Dumai
(Berbasis Migas)
SUPER CORRIDOR
Kota Pekanbaru
(Berbasis MICE)
KA Jakarta – SERANG
BALARAJA
Maja - Merak TANGERANG DKI JAKARTA
CIKANDE
TIGARAKSA BEKASI
CIAWI
SUMUR
CIBALIUNG
CIKEUSIK CARINGIN
Rumah MBR Bersubsidi
dan Infrastruktur
Permukiman
Jalan Tol BAYAH
Jalan Nasional
PELABUHAN
RATU SUKABUMI
Jalur KA Pelabuhan Perikanan
Pusat Kegiatan Nasional (PKN) Nusantara
Pusat Kegiatan Wilaayah (PKW)
Pelabuhan
RTH
> 30%
Jalan
> 20%
Permukiman & Kawasan Lain < 50%
Pusat CBD Bandar Terminal Kawasan
Jalan Tol Pelayanan Kota Udara Bus Pariwisata
Jalan Arteri Primer Sub Pusat Permukiman/Bisnis
Kawasan Industri Pelabuhan Stasiun Kawasan
Jalan Arteri Sekunder Pelayanan Kota
Pelabuhan Laut Kereta Api Industri
Jalan Kolektor Primer Pusat Lingkungan
Wilayah Kota Pelabuhan
Jalan Kolektor
Rel Kereta Api Perikanan
Sekunder Green Belt/RTH
23
ULTIMATE KAWASAN METROPOLITAN MEBIDANGRO 2025
NCICD
ke Merak
ke Merak
& Pandeglang
Serpong ke Cikampek
ke Rangkasbitung
SODETAN CILIWUNG
ke Cikampek
KOTA BARU
& Bandung
PUBLIK MAJA
Jasinga
Cigelung
EARLY WARNING SYSTEM KBT
Jalan Tol
Jalan Nasional SEMANGGI, JAKARTA
Rencana Akses Maja
Kanal / Sungai
Jalur KA
Kawasan Metro Jabodetabek
MRT JAKARTA
Bandar Udara
ke Sukabumi
Waduk JALANkeLAYANG
Cianjur NON
25 TOL
TJ. PRIOK
ULTIMATE KAWASAN EKONOMI KHUSUS SEI MANGKEI 2025
ke Tebing Tinggi
KI Inalum / Kota Baru Industri Hijau Sei
Pel. Kuala
Tanjung Mangkei
Indrapura
Lima Puluh
Perdagangan
Sei Mangkei
ke
Kisaran/
Dumai
TERIMAKASIH
Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
Badan Pengembangan Infrastruktur Wilayah
087887037030
ekobudik@gmail.com
Metro.bpiw@gmail.com