Anda di halaman 1dari 9

AGAMA DAN KEBAHAGIAAN

Azhar Fariz Daffa Risqullah (1209619044)


Keshatita (120969032)
Yasyfa Yalqa Mazidah (1209619035)
19B
Apa itu “kebahagiaan?”

Menurut Ibnul Qayyim Al- Jauziyah,


perasaan senang dan tentram ketika hati berfungsi secara sehat dan baik.

Menurut Al- Ghazali dalam Mizanul Amal, kebahagiaan dibagi menjadi dua:
hakiki/ukhrawi dan majasi/duniawi
Al-Ghazali juga menyebutkan bahwa kebahagiaan harta bukan melekat pada diri,
melainkan pada manfaat.
Perilakunya
tidak sia-sia

Hati menerima
Menyegerakan
makanan
Shalat
“iman”
Karakteristik
hati yang
sehat

Berorientasi Mendorong
pada masa untuk
depan dan mengingat
akhirat Allah
u n Terlal
kenya lingku u
Banya
ng ngan banya
k
Berga
(Asy- Penyeba k
kuran melih
ntung
Syab'u b baik
hati tidurat
Banyag
kepad) yang
k hal-
a sakitTerlal
beran hal
selain u
gan- tidak
Allah banya
angan bergu
k
Indikator manusia yang bahagia menurut
Usman bin Hasan Al-Khaubawi
Sumber rezeki ada pada negaranya, Memiliki keluarga yang saleh, Dipimpin oleh penguasa yang adil,
Rezekinya membantu orang mendekatkan diri kepada Allah, Semangat dalam beribadah, Bersikap wara,
Dermawan, Ingat akan kematian.
“Mengapa
manusia
?
harus ?
?
beragama?” Bagaimana
agama dapat
membahagiakan
manusia?
Q.S Ar-Rum: 30

Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama Allah; (tetaplah atas) fitrah Allah yang
telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada peubahan pada fitrah Allah. (Itulah)
agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui.
Merupakan fitrah manusia,
Hidup
sehingga manusia merasa
aman, nyaman, dan tentram beragam Hidup tidak Gelisah, tidak merasa
a beragama aman, kehidupan serasa
hampa dan tidak berarti,
berujung pada
ketidakbahagiaan

Oleh karena itu, kebahagiaan adalah menjalani hidup


sesuai fitrah yang telah diberikan Allah kepada manusia

Anda mungkin juga menyukai