0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
23 tayangan15 halaman
Farmakope Indonesia edisi kelima (FI V) merupakan buku acuan standar untuk obat-obatan di Indonesia. Sebelum FI, yang berlaku adalah Farmakope Belanda. FI V berisi monografi obat yang mencantumkan identitas, spesifikasi, dan prosedur pengujian untuk memastikan kualitas dan kemurnian obat. FI V juga menetapkan standar pengemasan, penyimpanan, dan penggunaan persen dalam obat-obatan.
Farmakope Indonesia edisi kelima (FI V) merupakan buku acuan standar untuk obat-obatan di Indonesia. Sebelum FI, yang berlaku adalah Farmakope Belanda. FI V berisi monografi obat yang mencantumkan identitas, spesifikasi, dan prosedur pengujian untuk memastikan kualitas dan kemurnian obat. FI V juga menetapkan standar pengemasan, penyimpanan, dan penggunaan persen dalam obat-obatan.
Farmakope Indonesia edisi kelima (FI V) merupakan buku acuan standar untuk obat-obatan di Indonesia. Sebelum FI, yang berlaku adalah Farmakope Belanda. FI V berisi monografi obat yang mencantumkan identitas, spesifikasi, dan prosedur pengujian untuk memastikan kualitas dan kemurnian obat. FI V juga menetapkan standar pengemasan, penyimpanan, dan penggunaan persen dalam obat-obatan.
21 SEPTEMBER 2019 Hampir setiap negara mempunyai buku farmakope sendiri, seperti : Farmakope Indonesia milik negara Indonesia United State Pharmakope ( U.S.P ) milik Amerika Serikat British Pharmakope ( B.P ) milik Inggris Nederlands Pharmakope milik Belanda Sebelum Indonesia mempunyai farmakope, yang berlaku adalah farmakope Belanda. Baru pada tahun 1962 pemerintah RI menerbitkan buku farmakope yang pertama, dan semenjak itu farmakope Belanda dipakai sebagai referensi. Buku-buku farmasi yang dikeluarkan oleh Departemen Kesehatan : Farmakope Indonesia edisi I jilid I terbit tanggal 20 Mei 1962 Farmakope Indonesia edisi I jilid II terbit tanggal 20 Mei 1965 Formularium Indonesia ( FOI ) terbit 20 Mei 1966 Farmakope Indonesia edisi II terbit 1 April 1972 Ekstra Farmakope Indonesia terbit 1 April 1974 Formularium Nasional terbit 12 Nopember 1978 Farmakope Indonesia III terbit 9 Oktober 1979 Farmakope Indonesia IV terbit 5 Desember 1995 Farmakope Indonesia V terbit 13 Januari 2014 Ketentuan Umum
Farmakope edisi terbaru adalah Farmakope
Indonesia edisi V. Disingkat menjadi FI V. Jika digunakan istilah FI tanpa keterangan lain selama periode berlakunya Farmakope Indonesia ini, maka yang dimaksudkan adalah FI V dan semua suplemennya. Jika disebut Farmakope, yang dimaksud adalah Farmakope Indonesia Edisi V Monografi
Mencantumkan nama bahan, definisi, spesifikasi
dan persyaratan lain yang berkaitan dengan pengemasan, penyimpanan, dan penandaan. Spesifikasi meliputi jenis pengujian, prosedur pengujian, dan kriteria penerimaan untuk memastikan identitas, kekuatan, kualitas, dan kemurnian bahan KOMPONEN MONOGRAFI
1. Rumus Molekul Mencantumkan RM untuk bahan aktif untuk memperlihatkan kesatuan secara kimia, seperti disebutkan dalam nama kimia yang lengkap dan mempunyai kemurnian mutlak (100%)
2. Pemerian dan Kelarutan
Pemerian memuat paparan mengenai sifat zat secara umum terutama meliputi wujud, rupa, warna, rasa, bau dan untuk beberapa hal dilengkapi dengan sifat kimia atau sifat fisika, dimaksudkan untuk dijadikan petunjuk dalam pengelolaan, peracikan, dan penggunaan. Kelarutan suatu zat dinyatakan sebagai berikut (FI V): 3. Identifikasi Cara pembuktian bahwa bahan yang diperiksa mempunyai identitas yang sesuai dengan yang tertera pada etiket Dapat terdiri dari 1 atau lebih prosedur Bila ada pengujian identifikasi spesifik yang tidak terpenuhi, menunjukkan adanya ketidaksesuaian dengan etiket/ palsu. 4. Penetapan kadar Dilakukan pada produk setengah jadi dan produk jadi
5. Senyawa asing dan Cemaran
Untuk membatasi senyawa tersebut sampai pada jumlah yang tidak mempengaruhi bahan pada penggunaan kondisi biasa. Untuk mendeteksi dan mengendalikan cemaran yang merupakan hasil perubahan dari metode pembuatan atau berasal dari sumber eksternal harus dilaksanakan sebagai uji tambahan dari yang dinyatakan dalam masing-masing monografi. 6. Baku Pembanding FI Merupakan senyawa yang telah disetujui keabsahan penggunaannya sebagai pembanding dalam pengujian dan penetapan kadar berdasarkan FI Pengujian dan Prosedur 1. Prosedur otomatis : Prosedur otomatis dan manual yang mempunyai prinsip dasar kimia yang sama dinyatakan setara. Contoh titrasi menggunakan erlenmeyer VS alat autotitrator 2. Metode dan prosedur lain : dapat digunakan jika lebih unggul dalam ketepatan, kepekaan, presisi, selektifitas, atau penyesuaian terhadap otomatisasi atau penyederhanaan data menggunakan komputer, atau dalam keadaan khusus 3. Bahan yang dikeringkan, dipijarkan, anhidrat atau bebas pelarut 4. Pemijaran atau pengeringan sampai bobot tetap hasil penimbangan berturut-turut berbeda tidak lebih dari 0,5 mg tiap gram zat yang digunakan, penimbangan kedua dilakukan setelah pemijaran/pengeringan kembali selama waktu yang sesuai Wadah dan Penyimpanan Wadah dan sumbatnya tidak boleh mempengaruhi bahan yang disimpan didalamnya baik secara kimia maupun secara fisika, yang dapat mengakibatkan perubahan kekuatan, mutu atau kemurniannya hingga tidak memenuhi persyaratan resmi. Wadah tidak tembus cahaya Wadah tidak tembus cahaya harus dapat melindungi isi dari pengaruh cahaya, dibuat dari bahan khusus yang mempunyai sifat menahan cahaya atau dengan melapisi wadah tersebut . Wadah tertutup baik Wadah tertutup baik harus melindungi isi terhadap masuknya bahan padat dan mencegah kehilangan bahan selama penanganan , pengangkutan, penyimpanan dan distribusi. Wadah tertutup rapat Harus melindungi isi terhadap masuknya bahan cair , bahan padat atau uap dan mencegah kehilangan, merekat, mencair atau menguapnya bahan selama pena-nganan , pengangkutan dan distribusi dan harus dapat ditutup rapat kembali. Wadah tertutup rapat dapat diganti dengan wadah tertutup kedap untuk bahan dosis tunggal. Wadah tertutup kedap Harus dapat mencegah menembusnya udara atau gas selama penanganan, pengangkutan, penyimpanan dan distribusi. Penggunaan Persen 1. Persen tanpa kualifikasi Untuk campuran padat dan semi padat, persen b/b Untuk larutan dan suspensi suatu zat padat dalam cairan, persen b/v Untuk larutan cairan di dalam cairan, persen v/v Untuk larutan gas dalam cairan, persen b/v 2. Persentase kadar Persen bobot per bobot ( b/b) , menyatakan jumlah gram zat dalam 100 gram larutan atau campuran,. Persen bobot per volume ( b/v) , menyatakan jumlah gram zat dalam 100 ml larutan, sebagai pelarut dapat digunakan air atau pelarut lain. Persen volume per volume (v/v), menyatakan jumlah ml zat dalam 100 ml larutan Pengujian dan monografi yang tidak terdapat pada FI V merujuk pada FI sebelumnya.