Anda di halaman 1dari 37

KAPITA SELEKTA

KONSELING KEPATUHAN MINUM OBAT


Pencegahan penularan HIV dari hubungan seksual daalam prong 2

 Laki-laki HIV (+) pasangan HIV (-) :

Cara : (ideal) 1. - cuci sperma


- dilanjutkan dengan inseminasi

Cara 2. - CD4 > 500 copy


- Viral Load undectable/tidak terdeteksi
- sudah dalam terapi ARV paling sedikit 6 bulan
- tidak ada infeksi oportunistik (IO)
- Berhubungan seks tanpa kondom pada saat pasangan seks dalam masa
subur (dianjurkan pagi hari dan hanya 3 kali berhubungan sexua )l selama masa subur,
untuk memperkecil risiko penularan

 Laki-laki HIV (-) pasangan HIV (+) :

Cara : 1. - CD4>500 copy


- Viral load undectable/tidak terdeteksi
- sudah dalam terapi ARV/ program profilaksis ARV
- tidak ada infeksi oportunistik (IO)
- Inseminasi (ideal, untuk kepentingan laki2 tidak tertular
- berhubungan seks tanpa kondom selama masa subur
- melahirkan dengan sectio secaria
- Profilaksis pada bayi yang dilahirkan
- PASI bila memungkinkan atau ASI eksklusif

 Laki-laki HIV (+) pasangan Perempuan (+)


Aturan yang digunakan sama dengan proses pada 2 aturan diatas.
Pengungkapan Status HIV pada anak
Pengasuh Anak adalah orang dewasa yang
mengasuh anak, dia bisa ibu, bapak, kakek,
nenek, kakak saudara, atau orang dewasa lain.

Anak dengan HIV adalah semua anak usia 0-18


tahun yang terinfeksi HIV
Peranan pengasuh adalah memberi informasi HIV
dan AIDS , dukungan dan penguatan secara terus
menerus sesuai dengan perkembangan usia dan
kematangan anak

Anak sebaiknya memiliki pengetahuan dasar dan


pemahaman tentang HIV sebelum kita
mengungkapkan statusnya secara penuh
PEMAHAMAN HIV PADA ANAK DENGAN HIV
HIV mungkin tidak mempunyai arti bagi anak pada usia
di bawah 6 tahun.

Pada usia 7-10 tahun infeksi HIV berarti harus minum


obat agar sehat dan badan kuat melawan penyakit

Pada usia 11- 13 tahun infeksi HIV berarti hidup dengan


penyakit kronis/menahun yang disebut HIV, memahami
bagaimana penularan dan pencegahan nya. agar tetap
sehat
Pengungkapan Status HIV Anak
PENGUNGKAPAN STATUS HIV : Tahap-demi-Tahap

Langkah 1 : Menilai Apakah Anak sudah Siap


Perhatikan tingkat usia dan kematangan, tingkat minat,
kemampuan secara emosional untuk belajar dan menerima
status HIV

Langkah 2 : Pilih Tempat dan Waktu yang Tepat


Ingat jaminan konfidensialitas

Langkah 3 : Periksa Pengetahuan & pemahaman HIV


Ajak anak banyak bercerita dan biarkan ia yang memimpin
percakapan. Gunakan ketrampilan mikro konseling
PENGUNGKAPAN STATUS HIV : Tahap-demi-Tahap

Langkah 4 : Beri tahu status HIV anak dan artinya


Pemberitahuan status HIV anak dilakukan sesuai dengan
tahapan perkembangan usia anak (lihat bagan)

Langkah 5 : Pastikan percakapan dilakukan berkala


Percakapan dilakukan berkala sedikit demi sedikit sampai tuntas
sejalan dengan perkembangan usia dan kematangan anak.
GIZI pada ODHA
Kebutuhan Gizi pada • Pada seorang dengan HIV/AIDS, masalah
ODHA gizi merupakan sesuatu yang penting agar
dapat menjalankan aktifitas secara
berkualitas

• Gizi dan asupan makanan dapat


berdampak pada reaksi dari obat-obatan
yang dipakai pada pengobatan HIV atau IO
yang diderita.

• Beberapa obat mungkin perlu dimakan


bersama dengan makanan atau cairan atau
saat lambung kosong. Oleh karena itu
makanan menjadi penting dalam
pengobatan.
Pengurangan Asupan
Makanan
• Beberapa masalah yang sering
terjadi :
- Jamur mulut
- Mual
- Muntah
- Diare
- Depresi
Gizi dan Kondisi • Memperbaiki kebiasaan makan
Fisik Odha
• Asupan makanan harus memiliki kandungan
Kalori 20% lebih tinggi dari kebutuhan normal

• Cegah turunnya berat badan atau malnutrisi

• Mempercepat kesembuhan dari infeksi yang


berkaitan dengan HIV

• Berikan perawatan yang lebih baik untuk


kebutuhan gizi tertentu seperti pada anak-anak,
ibu dan orang dengan penyakit lainnya
Kata Kunci • Dianjurkan untuk makan makanan
yang bervariasi dan sehat setiap hari
dan sepanjang minggu

• Jumlah makan dan frekuensi


tergantung kondisi

• Makan sehat dan seimbang membantu


anda hidup sehat lebih lama

• Makanan sehat membantu ODHA


menjalankan aktifitas sehari-hari
secara berkualitas
Kata Kunci • Dianjurkan untuk makan makanan
yang bervariasi dan sehat setiap hari
dan sepanjang minggu

• Jumlah makan dan frekuensi


tergantung kondisi

• Makan sehat dan seimbang membantu


anda hidup sehat lebih lama

• Makanan sehat membantu ODHA


menjalankan aktifitas sehari-hari
secara berkualitas
Interaksi obat dan ARV
Interaksi ARV dan Napza

• NNRTI dan PI (dengan ritonavir) menginduksi met. heroin  gejala


putus zat yang cepat
• Kemungkinan penggunaan opiat lebih tinggi, overdosis/toksisitas
dan kematian
• Ketika digunakan bersama PI, metabolisme benzodiazepin akan
dihambat  over dosis, somnolens, ngantuk PI meningkatkan
konsentrasi kanabis
• NNRTI dapat menurunkan konsentrasi kanabis
• Sejauh ini tidak pernah dilaporkan adanya interaksi dengan ARV
yang signifikan
• Tapi tetap hati-hati dengan kanabis  penurunan memori dan
kepatuhan
Interaksi ARV dan Metadon

• Metadon bisa meningkatkan kadar AZT


AZT toksisitas – mual, muntah, lemah, sakit kepala

• AZT tidak mempengaruhi jumlah metadon

• NVP menurunkan jumlah metadon sehingga terjadi gejala putus zat:


menggigil, bekeringat, mual, diare, kram perut, nyeri otot, cemas

• Metadon: tidak berpengaruh terhadap NVP


Interaksi ARV dan OAT

• Rifampisin merupakan inducer CYP3A4

• Rifampisin menurunkan konsentrasi nevirapin


20-55%

• Rifampisin menurunkan konsentrasi golongan


PI 35-90% , Lop/r 75%
Interaksi OAT dan ARV

Efek Samping OAT ARV


Neuropati Perifer INH Stavudin
Didanosin
Gatal Rifampisin NNRTI
INH
Pirazinamid
Mual Pirazinamid Didanosin
Zidovudin
PI
Hepatitis Rifampisin NNRTI
INH PI
Pirazinamid
Interaksi terapi komordibitas-ART-Metadon- obat-obat lain

• Rinfampicin menurunkan kadar metadon 30-65% (gejala putus zat hari 1-33) dan
mereduksi konsentrasi PI, NVP secara bermakna , terapi alternatif dengan
rimfabutin  PI meningkatkan konsentrasi rimfabutin secara bermakna

• Lopinavir menaikan konsentrasi klaritromisin dan efek sampingnya

• EFV dan NVP menurunkan kadar klaritromisin sebesar 39%

• Flukonazole meningkatkan konsentrasi klaritromisin,, dan berhubungan dengan


perpanjangan gel.QT pada EKG

• Amitriptilin meningkatkan efek metadon ARV meningkatkan efek amitriptilin


Rekomendasi paduan ART lini ketiga
Dewasa ETR + RAL + DRV/r ARV LINI 3
Anak ETR + RAL + DRV/r

ARV Tipe toksisitas


Etravirin (ETR) Mual
Ruam, reaksi hipersensitivitas, termasuk sindrom Stevens-
Johnson, kadang disertai disfungsi organ seperti gagal hati

Raltegravir (RAL) Ruam, reaksi hipersensitivitas, termasuk sindrom Stevens-


Johnson dan toxic epidermal necrolysis,
Mual, diare, nyeri kepala, insomnia, demam
Kelemahan otot dan rabdomiolisis
Darunavir/Ritonavir Ruam, reaksi hipersensitivitas, termasuk sindrom Stevens-
(DRV/r) Johnson dan eritema multiformis
Hepatotoksisitas
Diare, mual, nyeri kepala
Perdarahan pada hemofilia
Hiperlipidemia, peningkatan transaminase, hiperglikemia,
maldistribusi lemak
Pertanyaan Apakah anda merasa bahwa alkohol anda
CAGE perlu dikurangi ? (Cut down on your
drinking) ?

Apakah orang mengkritik (Annoyed you by


criticising) kebiasaan minum anda?

Apakah anda pernah merasa jelak atau


bersalah (Guilty) akan sikap minum anda?

Apakah anda harus minum alkohol setiap


pagi hari supaya dapat bangun dari tidur?
(Eye opener)?

Penilaian
untuk
alkoholik
DUKUNGAN BAGI PENDAMPING
Ko-dependen
• Ketergantungan terhadap pola pikir, sikap, dan perilaku
orang lain.
• Siapa yg dependen?
• Siapa yang menjadi ko-dependen?
• Ciri-ciri ko-dependen (tidak tega, tidak asertif, tidak
tegas, over-protective, ingin dibutuhkan/menyenangkan
orang lain)
• Apa dampak ko-dependensi?
Konseling Berevement : Suasana duka pada orang
bagi yang di tinggalkan
pendamping
Grief : Reaksi psikologis dan
perasaan subyektif yang
timbul bila kehilangan
orang yang dicintai

Mourning : Proses meredanya grief


yang muncul dalam peri-
laku dan kebiasaan yang
berbeda dalam tiap
masyarakat
GENOGRAM

1) Menjalin keluarga
pada saat pembuatan genogram
2) Memperjelas pola-pola interaksi dalam
keluarga dengan garis-garis interaksi
3) Memberi arti baru pada isu-isu keluarga
dengan memperhatikan pengaruh keluarga besar
4) Mengubah sistem keluarga yang kaku
Pembuatan Genogram

1. Struktur keluarga: kerangka untuk


menunjukkan susunan anggota keluarga
2. Informasi tentang keluarga: nama, usia, suku
bangsa, agama, karakteristik kepribadian,
masalah fisik, dll.
3. Hubungan dalam keluarga: garis-garis yang
menjelaskan jenis hubungan diantara dua
anggota keluarga
4. Simbol-simbol khusus untuk menjelaskan
tentang penyakit, perceraian, kematian, dll.
Odha dan napza

Ayie sri Kartika


Instalasi pemulihan ketergantungan napza
RS.Marzoeki mahdi bogor
Kronis
Dan
Kambuhan

Tidak Kompulsif
Terkendali

KARAKTERISTIK
ADIKSI

Progresif
Dan
Perilaku
Cenderung
Yang dipelajari
Fatal
Perorangan
Usia
pengalaman
pria atau wanita
Narkoba
ukuran tubuh Konteks
Substansi
suasana hati Tempat memakai
Jumlah
kepribadian Bersama siapa
Selama berapa lama
Apa yang diharapkan Di acara apa
Substansi lain
Asupan makanan Pengawasan
Kerangka waktu
Kecepatan mengkonsumsi Waktu dalam hari/minggu
Kadar alkohol/narkoba Apa yg selanjutnya akan
dilakukan
Socio-Cultural Model
• Penerimaan sosial : penggunaan zat adiktif bisa dinilai
sebagai sesuatu perilaku normal (caffein, nicotin) atau
perilaku yang tidak normal (heroin, ecstasy).
• Penerimaan sossial tergantung pada siapa yang
menggunakan zat adiktif (smoking tobacco among children
is not accepted, among women is less accepted).
• Penyalahgunaan zat adiktif dipertimbangkan sebagai suatu
perilaku menyimpang dan mempunyai efek terhadap
individu, keluarga dan masyarakat.
• Perilaku menyimpang ini ditimbulkan oleh kondisi
kemiskinan seperti ; industrialisasi, urbanisasi, perumahan
kumuh, pengangguran dan ditemukan pada inbdividu yang
berasal dari keluarga yang bercerai atau tidak harmonis.
Kontinuum Penggunaan
Coba-coba
napza
Tergantung Reguler

Bersenang-senang

Tak pernah pakai/


Abstinen Kebiasaan
Berbahaya/
Hazardous

 Sumber: Burrows D, Bijl M, Trautmann F and Sarankov Y. 1999


 Training Manual on HIV/AIDS prevention among injecting drug users in the Russian Federation. Medecins Sans Frontieres –
Holland, Russian Federation. Moscow
Tiga pesan kunci program Pencegahan Positif
dalam komunikasi perubahan perilaku

Mencegah terjadinya penularan HIV kepada


pasangan atau orang lain

Mencegah penularan ulang HIV dan


penularan infeksi lain pada Odha

Meningkatkan Kualitas hidup terkait rencana


masa depan (termasuk berkeluarga dan KB)

Anda mungkin juga menyukai