Anda di halaman 1dari 137

PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH

PENGERTIAN PENGADAAN BARANG/JASA

Pengadaan Barang/Jasa
kegiatan
Pengadaan oleh K/L/PD
Barang/Jasa

Pengadaan Barang/Jasa
sampai
Pasal 1 angka 1 sejak
dengan serah
yang menggunakan
identifikasi anggaran belanja dari
perpres 16 2018 terima hasil
kebutuhan
pekerjaan APBN/APBD

TERMASUK sebagian/seluruh TERMASUK


dananya bersumber dari pinjaman sebagian/seluruhnya dibiayai
dalam negeri dan/atau hibah dalam
negeri yang diterima Pemerintah dari pinjaman luar negeri atau
dan/atau Pemerintah Daerah hibah luar negeri

Pasal 2 perpres
16 2018
2
TUJUAN PENGADAAN BARANG/JASA

a. menghasilkan barang/jasa yang tepat dari setiap uang


Pasal 4 perpres
yang dibelanjakan, diukur dari aspek kualitas, jumlah,
16 2018
waktu, biaya, lokasi, dan Penyedia;
b. meningkatkan penggunaan produk dalam negeri;

c. meningkatkan peran serta Usaha Mikro, Usaha Kecil, dan


Usaha Menengah;

d. meningkatkan peran pelaku usaha nasional;

e. mendukung pelaksanaan penelitian dan pemanfaatan


barang/jasa hasil penelitian;

f. meningkatkan keikutsertaan industri kreatif;

g. mendorong pemerataan ekonomi; dan

h. mendorong Pengadaan Berkelanjutan

3
KEBIJAKAN PENGADAAN BARANG/JASA
Pasal 5 perpres
16 2018

c. memperkuat kapasitas
b. melaksanakan Pengadaan
a. meningkatkan kualitas kelembagaan dan sumber
Barang/Jasa yang lebih
perencanaan Pengadaan daya
transparan, terbuka, dan
Barang/Jasa; manusia Pengadaan
kompetitif;
Barang/Jasa;

f. mendorong penggunaan
e. menggunakan teknologi
d. mengembangkan E- barang/jasa dalam negeri
informasi dan komunikasi,
marketplace Pengadaan dan
serta
Barang/Jasa; Standar Nasional Indonesia
transaksi elektronik;
(SNI);

g. memberikan kesempatan h. mendorong pelaksanaan


kepada Usaha Mikro, Usaha melaksanakan Pengadaan
penelitian dan industri
Berkelanjutan.
Kecil, dan Usaha Menengah; kreatif; dan

4
PRINSIP-PRINSIP PENGADAAN BARANG/JASA PEMERINTAH
Efisien
menggunakan dana dan daya minimum untuk mencapai kualitas Pasal 6 perpres
dan sasaran dalam waktu yang ditetapkan atau menggunakan dana yang 16 2018
telah ditetapkan untuk mencapai hasil dan sasaran maksimum
Efektif
harus sesuai dengan kebutuhan
dan sasaran yang telah ditetapkan serta memberikan manfaat yang sebesar-besarnya
Transparan
semua ketentuan dan informasi mengenai Pengadaan
Barang/Jasa bersifat jelas dan dapat diketahui secara luas oleh Penyedia Barang/Jasa yang berminat serta oleh masyarakat
pada umumnya
Terbuka
semua ketentuan dan informasi bersifat jelas dan dapat diketahui secara luas oleh Penyedia
Barang/Jasa yang berminat serta oleh masyarakat pada umumnya
Bersaing
harus dilakukan melalui persaingan yang sehat diantara sebanyak mungkin Penyedia Barang/Jasa
yang setara dan memenuhi persyaratan
Adil
memberikan perlakuan yang sama bagi semua calon Penyedia Barang/Jasa dan tidak mengarah untuk memberi
keuntungan kepada pihak tertentu, dengan tetap memperhatikan kepentingan nasional
Akuntabel
harus sesuai dengan aturan dan ketentuan yang terkait dengan Pengadaan Barang/Jasa sehingga dapat
dipertanggungjawabkan

5
ETIKA PENGADAAN BARANG/JASA
Pasal 7 ayat (1)
perpres 16 2018

b. bekerja secara profesional, mandiri,


a. melaksanakan tugas secara tertib,
dan menjaga
disertai rasa c. tidak saling mempengaruhi baik
kerahasiaan informasi yang menurut langsung maupun
tanggung jawab untuk mencapai sasaran,
sifatnya harus
kelancaran, dan ketepatan tujuan tidak langsung yang berakibat persaingan
dirahasiakan untuk mencegah usaha
Pengadaan
penyimpangan
Barang/Jasa; tidak sehat;
Pengadaan Barang/Jasa;

e. menghindari dan mencegah terjadinya


pertentangan
d. menerima dan bertanggung jawab atas
segala kepentingan pihak yang terkait, baik
f. menghindari dan mencegah
secara langsung
keputusan yang ditetapkan sesuai pemborosan dan
dengan maupun tidak langsung, yang berakibat
kebocoran keuangan negara;
persaingan
kesepakatan tertulis pihak yang terkait;
usaha tidak sehat dalam Pengadaan
Barang/Jasa;

h. tidak menerima, tidak menawarkan, atau


tidak
menjanjikan untuk memberi atau menerima
g. menghindari dan mencegah hadiah,
penyalahgunaan imbalan, komisi, rabat, dan apa saja dari atau
wewenang dan/atau kolusi; dan kepada
siapapun yang diketahui atau patut diduga
berkaitan
dengan Pengadaan Barang/Jasa

6
TERIMA KASIH

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL
BAGIAN PERLENGKAPAN
GEDUNG UTAMA LANTAI 7. JALAN JENDERAL GATOT SUBROTO KAV. 40-42. JAKARTA 12190
TELP. (021) 5250208 PESAWAT 50724.50658 FAKS (021) 5734795
www.pajak.go.id
GAMBARAN UMUM
PENGADAAN BARANG/JASA
MELALUI PENYEDIA

JAKARTA, 25 NOVEMBER 2019


GARIS BESAR

• Dilakukan bersamaan
dengan proses
penyusunan RKA-K/L
setelah penetapan
Pagu Indikatif
Perencanaan PBJ • Menjadi masukan
dalam penyusunan
RKA-K/L

Pengumuman RUP

Dapat dilakukan setelah


RKA-K/L disetujui oleh
Persiapan PBJ DPR
Dilarang dalam hal
belum tersedia
atau anggaran Pelaksanaan
belanja tidak cukup Pemilihan
tersedia
anggaran belanja
Penyedia B/J

Pelaksanaan
Kontrak

61
PERENCANAAN PBJ -
IDENTIFIKASI KEBUTUHAN & PENETAPAN BARANG/JASA

INDENTIFIKASI KEBUTUHAN
PENETAPAN BARANG/JASA
• Barang • Jasa Konsultansi
• Mengacu pada Klasifikasi
 Kesesuaian barang  Jenis jasa konsultansi yang
Buku Komoditas
 Status kelayakan barang yang ada dibutuhkan
Indonesia (KBKI) yang
 Riwayat kebutuhan barang  Fungsi dan manfaat
dikeluarkan oleh BPS
 Pihak yang memerlukan  Target
• Apabila belum ada,
 Persyaratan lain  Pihak yang akan menggunakan
mengacu kepada
 Kemudahan mendapatkan barang  Waktu pelaksanaan pekerjaan
peraturan kementerian
 TKDN  Ketersediaan pelaku usaha
teknis terkait
 Jumlah Produsen • Jasa Lainnya
 Produk DN/LN, Pabrikan/  Jenis kebutuhan jasa lainnya
Manual/Kerajinan tangan  Jumlah tenaga kerja atau
• Pekerjaan Konstruksi terampil yang dibutuhkan
 Kesesuaian pekerjaan konstruksi  Fungsi dan manfaat
 Dapat dilaksanakan oleh Usaha Kecil  Target
 Waktu penyelesaian pekerjaan  Waktu pelaksanaan
konstruksi  Apabila kebutuhan rutin dapat
 Bahan material DN/LN ditetapkan sebagai kebutuhan
 Desain paling lambat 1 TA prioritas
sebelumnya  Apabila kebutuhan rutin dan
 Pembebasan lahan dan ijin tidak ada peningkatan
pemanfaatan tanah sudah selesai besarnya maka dapat
 Sudah disetujui pejabat yang ditetapkan sama besarnya
berwenang terkait kontrak multi year dengan TA sebelumnya

62
PERENCANAAN PBJ –
DATA DUKUNG USULAN BELANJA MODAL

63
PERENCANAAN PBJ –
SETELAH ANGGARAN TERSEDIA

PA/ KPA
memperluas • penyusunan spesifikasi teknis(B,PK,JL) /
peran serta
usaha kecil KAK (JK);
menetapkan sebanyak
banyaknya paket untuk usaha a. menggunakan produk dalam negeri
kecil tanpa mengabaikan (sepanjang tersedia dan tercukupi);
prinsip efisiensi, persaingan
usaha yang sehat, kesatuan b. menggunakan produk bersertifikat
sistem, dan kualitas SNI (sepanjang tersedia dan
kemampuan teknis
tercukupi); dan
c. memaksimalkan penggunaan produk
industri hijau
Penyedia usaha non-kecil
dapat melakukan kerja sama Ketentuan • penyusunan perkiraan biaya/RAB;
Pemaketan
usaha dengan usaha kecil
• PEMAKETAN Pengadaan Barang/Jasa,
Nilai paket Pengadaan B/PK/JL
berorientasi pada;
dibawah 2,5 M dicadangkan a. keluaran atau hasil;
dan peruntukannya bagi usaha b. volume barang/jasa;
kecil, kecuali untuk paket
pekerjaan yang menuntut c. ketersediaan barang/jasa;
kemampuan teknis yang tidak d. kemampuan Pelaku Usaha; dan/atau
dapat dipenuhi oleh usaha kecil

64
PENGADAAN BARANG/JASA YANG DIKECUALIKAN

Tarif yang Dipublikasikan Ketentuan


BLU
Secara Luas UU lain

• diatur tersendiri • Terdiri dari: Listrik, diatur dengan peraturan UU


dengan Telepon/komunikasi, Air bersih, lain, contoh:
peraturan Bahan Bakar Gas, Bahan Bakar - Alutsista
pimpinan BLU Minyak - Blangko Paspor
• Mengumumkan • tahapan perencanaan pengadaan: - Tanah
RUP dalam sesuai Per LKPP 7/2018 (nb: - KPBU
SIRUP PA/KPA menyusun RAB - Pita Cukai
berdasarkan perkiraan jumlah - Rumah Negara
kebutuhan dan tarif)

65
PENGADAAN BARANG/JASA YANG DIKECUALIKAN

Praktik Bisnis yang


Sudah Mapan

• Terdiri dari:
a. Kondisi I: Telah berlaku secara umum dalam persaingan usaha dan
pemerintah telah menetapkan standar biayanya (hotel, tiket
transportasi, koran/majalah)
b. Kondisi II: permintaan lebih besar daripada penawaran dan/atau
memiliki mekanisme pasar tersendiri sehingga pihak pembeli yang
menyampaikan penawaran kepada pihak penjual (ikut serta
seminar/diklat, jurnal/publikasi ilmiah, kapal/pesawat bekas, sewa
gedung/gudang)
c. Kondisi III: Jasa profesi tertentu yang standar remunerasi/imbalan jasa/
honorarium, layanan keahlian, praktik pemasaran, dan kode etik telah
ditetapkan oleh perkumpulan profesinya (jasa arbiter, pengacara,
medis, notaris, auditor, penerjemah, penilai)
d. Kondisi IV: karya seni dan budaya dan/atau industri kreatif (film, iklan
layanan masyarakat, artis, barang karya seni atau budaya)

66
PENGUMUMAN RUP

Menghasilkan
Dokumen Mengumumkan RUP KPA
Perencanaan
PPK
Pengadaan Ketentuan:
• Setelah penetapan
alokasi anggaran belanja
• Melalui SIRUP
Menetapkan
Dokumen
• Dapat ditampilkan di
KPA situs web K/L/PD, surat
Perencanaan
Pengadaan kabar, papan
pengumuman resmi
• Diumumkan kembali
apabila terdapat revisi
Menuangkan paket pengadaan atau
Perencanaan
PPK revisi DIPA
Pengadaan ke
dalam RUP
PERSIAPAN PBJ –
REVIU DAN PENETAPAN KAK/SPEK TEKNIS

Dapat dibantu Tim atau Tenaga Ahli

Reviu meliputi:
kuantitas, kualitas, waktu yang akan digunakan/
dimanfaatkan, dan ketersediaan di pasar

MASIH SUDAH TIDAK


SESUAI SESUAI

Menetapkan Spek Mengusulkan alternatif Spek


Teknis/KAK Teknis/KAK kepada KPA

PA/KPA menyetujui
alternatif Spek Teknis/KAK
68
PERSIAPAN PBJ –
PENYUSUNAN DAN PENETAPAN HPS

Ketentuan: Data/informasi untuk Kegunaan:


• dihitung secara keahlian menyusun HPS: • alat untuk menilai kewajaran
dan menggunakan data • Harga pasar harga penawaran dan/atau
yang dapat • Informasi biaya/harga kewajaran harga satuan;
dipertanggungjawabkan satuan resmi dari K/L/PD • dasar untuk menetapkan
• memperhitungkan • Informasi biaya/harga batas tertinggi penawaran
keuntungan dan biaya satuan resmi dari asosiasi yang sah dalam Pengadaan
tidak langsung • Informasi biaya/harga Barang/ Pekerjaan
• bersifat terbuka dan satuan dari pelaku usaha Konstruksi/Jasa Lainnya; dan
tidak bersifat rahasia • Inflasi, suku bunga, kurs • dasar untuk menetapkan
• ditambah Pajak valuta asing besaran nilai Jaminan
Pertambahan Nilai (PPN) • Hasil perbandingan Pelaksanaan (penawaran
• tidak menjadi dasar biaya/harga satuan dengan yang nilainya lebih rendah
perhitungan besaran kontrak sejenis 80% dari nilai HPS)
kerugian negara • RAB Konsultan Perencana
• Informasi biaya/harga
satuan di luar negeri
• Informasi lain yang dapat
dipertanggungjawabkan

69
PERSIAPAN PBJ –
PENYUSUNAN DAN PENETAPAN HPS

Jasa Konsultansi
Barang:
• Metode cost-based, terdiri dari:
• Harga Barang
I. Biaya langsung personel Jasa Lainnya:
• Biaya Pengiriman
(satuan biaya orang) • Upah tenaga kerja
• Keuntungan dan
II. Biaya langsung non • Penggunaan Peralatan
biaya overhead
personel (harga satuan, • Keuntungan dan biaya
• Biaya instalasi
<40% dari total biaya) overhead
• Suku cadang
• Metode market-based (tarif • Transportasi
• Biaya operasional
berdasarkan harga pasar) • Biaya lain
dan pemeliharaan
• Metode value-based (tarif
• Biaya pelatihan
berdasarkan keahlian)

Pekerjaan Konstruksi
• RAB Konsultan Perencana berdasarkan DED dan Spek Teknis

Penyusunan HPS dikecualikan untuk pengadaan


paling banyak 10 juta, E-purchasing, dan Tender
pekerjaan terintegrasi

70
PERSIAPAN PBJ –
PENYUSUNAN DAN PENETAPAN RANCANGAN KONTRAK

Bentuk Kontrak: Jenis Kontrak:


• bukti pembelian/pembayaran • Jenis Kontrak Pengadaan
(B/JL paling banyak 10 juta) B/PK/JL terdiri atas:
• Kuitansi (B/JL paling banyak 50 juta) a. Lumsum;
• Surat Perintah Kerja (SPK); b. Harga Satuan;
a. Barang/Jasa lainnya 50 juta – 200 juta c. Gabungan Lumsum dan
b. Jasa Konsultansi max 100 juta Harga Satuan;
c. Pekerjaan Konstruksi max 200 juta d. Terima Jadi (Turnkey); dan
• surat perjanjian; e. Kontrak Payung.
a. Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa • Jenis Kontrak Pengadaan Jasa
lainnya min 200 juta Konsultansi terdiri atas:
b. Jasa Konsultansi min 100 juta a. Lumsum;
• surat pesanan (e-purchasing) b. Waktu Penugasan; dan
c. Kontrak Payung

71
PERSIAPAN PBJ –
PEMILIHAN METODE PENGADAAN

Barang/Pekerjaan
Jasa Konsultansi
Konstruksi/Jasa Lainnya

a. E-purchasing (PPK/Pejabat Pengadaan)


a. Seleksi (Pokja Pemilihan)
b. Pengadaan Langsung (Pejabat Pengadaan)
b. Pengadaan Langsung
c. Penunjukan Langsung
(Pejabat Pengadaan)
(Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan)
c. Penunjukan Langsung
d. Tender Cepat (Pokja Pemilihan)
(Pokja Pemilihan/Pejabat Pengadaan)
e. Tender (Pokja Pemilihan)

72
PERSIAPAN PBJ –
PEMILIHAN METODE PENGADAAN

Pengadaan
E-purchasing Tender Cepat Tender/Seleksi
Langsung
a. spesifikasi dan TENDER
B/PK/JL: volume pekerjaannya dalam hal tidak dapat
merupakan kebutuhan sudah dapat menggunakan metode
• <200 juta
nasional/strategis ditentukan secara pemilihan Penyedia
• <100 juta
• >200 juta = PPK rinci; dan lainnya
• <200 juta = Pejabat b. Pelaku Usaha telah
JK: terkualifikasi dalam SELEKSI
Pengadaan
< 100 juta Sistem Informasi Jasa Konsultansi diatas
Kinerja Penyedia 100 juta
PERSIAPAN PBJ –
PEMILIHAN METODE PENGADAAN

Penunjukan Langsung

JK: B/PK/JL:
• hanya dapat dilakukan oleh 1 (satu) Pelaku • penyelenggaraan untuk menindaklanjuti
Usaha yang mampu komitmen internasional dan dihadiri oleh
• hanya dapat dilakukan oleh 1 (satu) Presiden/Wakil Presiden
pemegang hak cipta yang telah terdaftar • barang/jasa yang bersifat rahasia
atau pihak yang telah mendapat izin • Pekerjaan Konstruksi bangunan yang
pemegang hak cipta merupakan satu kesatuan sistem
• Jasa Konsultansi di bidang hukum yang sifat konstruksi dan satu kesatuan tanggung
pelaksanaan pekerjaan dan/atau jawab
pembelaannya harus segera dan tidak • hanya dapat disediakan oleh 1 (satu)
dapat ditunda Pelaku Usaha yang mampu
• Permintaan berulang (repeat order) untuk • hanya dapat dilaksanakan oleh pemegang
Penyedia yang sama maksimal 2 kali, hak paten, atau pihak yang telah
dengan ketentuan: mendapat izin dari pemegang hak paten
a. untuk pekerjaan yang berkaitan dan • Tindaklanjut atas Tender ulang yang
ruang lingkupnya sama dengan mengalami kegagalan
pekerjaan sebelumnya
b. desain berulang
TERIMA KASIH

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL
BAGIAN PERLENGKAPAN
GEDUNG UTAMA LANTAI 7, JALAN JENDERAL GATOT SUBROTO KAV. 40-42, JAKARTA 12190
TELP. (021) 5250208 PESAWAT 50724,50658 FAKS (021) 5734795
www.pajak.go.id
PELAKSANAAN PEMILIHAN
PENYEDIA

JAKARTA, 25 NOVEMBER 2019


PEJABAT PENGADAAN BARANG/JASA

Definisi

Pejabat Pengadaan adalah pejabat administrasi/pejabat


fungsional/personel yang bertugas melaksanakan
Pengadaan Langsung (pasal 1 angka 40 dan 41),
Penunjukan Langsung (pasal 1 angka 39), dan/atau
E-purchasing (pasal 1 angka 35).
Pasal 1 angka
13 perpres
16 2018

Ditetapkan oleh
PEJABAT PENGADAAN BARANG/JASA

Tugas

1. melaksanakan persiapan dan pelaksanaan Pengadaan Langsung;


2. melaksanakan persiapan dan pelaksanaan Penunjukan Langsung untuk
pengadaan Barang/Pekerjaan Konstruksi/Jasa Lainnya yang bernilai paling
banyak Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah);
3. melaksanakan persiapan dan pelaksanaan Penunjukan Langsung untuk
pengadaan Jasa Konsultansi yang bernilai paling banyak Rp100.000.000,00
(seratus juta rupiah); dan
4. melaksanakan E-purchasing yang bernilai paling banyak Rp200.000.000,00
(dua ratus juta rupiah).

Pasal 12 perpres 16 2018


PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Definisi

Pejabat Pembuat Komitmen yang selanjutnya disingkat


PPK adalah pejabat yang diberi kewenangan oleh PA/KPA
untuk mengambil keputusan dan/atau melakukan
tindakan yang dapat mengakibatkan pengeluaran
anggaran belanja negara/anggaran belanja daerah.
Pasal 1 angka
10 perpres
16 2018

Ditetapkan oleh
PEJABAT PEMBUAT KOMITMEN

Tugas

1. menyusun perencanaan pengadaan;


2. menetapkan spesifikasi teknis/Kerangka Acuan Kerja (KAK);
3. menetapkan rancangan kontrak;
4. menetapkan HPS;
5. menetapkan besaran uang muka yang akan dibayarkan kepada Penyedia;
6. mengusulkan perubahan jadwal kegiatan;
7. menetapkan tim pendukung;
8. menetapkan tim atau tenaga ahli;
9. melaksanakan E-purchasing untuk nilai paling sedikit di atas Rp200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah);
10. menetapkan Surat Penunjukan Penyedia Barang/Jasa;
11. mengendalikan Kontrak;
12. melaporkan pelaksanaan dan penyelesaian kegiatan kepada PA/KPA;
13. menyerahkan hasil pekerjaan pelaksanaan kegiatan kepada PA/KPA dengan berita acara penyerahan;
14. menyimpan dan menjaga keutuhan seluruh dokume pelaksanaan kegiatan; dan
15. menilai kinerja Penyedia.

Pasal 11 ayat (1) perpres


16 2018
KELOMPOK KERJA PEMILIHAN

Definisi

Kelompok Kerja Pemilihan yang selanjutnya disebut Pokja


Pemilihan adalah sumber daya manusia yang
ditetapkan oleh pimpinan UKPBJ untuk mengelola
pemilihan Penyedia.
Pasal 1 angka
12 perpres
16 2018
KELOMPOK KERJA PEMILIHAN

Tugas

1. melaksanakan persiapan dan pelaksanaan pemilihan Penyedia;


2. melaksanakan persiapan dan pelaksanaan pemilihan Penyedia untuk katalog
elektronik; dan
3. menetapkan pemenang pemilihan/Penyedia untuk metode pemilihan:
a. Tender/Penunjukan Langsung untuk paket Pengadaan Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai Pagu Anggaran paling banyak
Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah); dan
b. Seleksi/Penunjukan Langsung untuk paket Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai
Pagu Anggaran paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).

Pasal 13 ayat (1) perpres


16 2018
KELOMPOK KERJA PEMILIHAN

Tugas

1. melaksanakan persiapan dan pelaksanaan pemilihan Penyedia;


2. melaksanakan persiapan dan pelaksanaan pemilihan Penyedia untuk katalog
elektronik; dan
3. menetapkan pemenang pemilihan/Penyedia untuk metode pemilihan:
a. Tender/Penunjukan Langsung untuk paket Pengadaan Barang/Pekerjaan
Konstruksi/Jasa Lainnya dengan nilai Pagu Anggaran paling banyak
Rp100.000.000.000,00 (seratus miliar rupiah); dan
b. Seleksi/Penunjukan Langsung untuk paket Pengadaan Jasa Konsultansi dengan nilai
Pagu Anggaran paling banyak Rp10.000.000.000,00 (sepuluh miliar rupiah).

Pasal 13 ayat (1) perpres


16 2018
METODE PENGADAAN

Pengadaan
E-purchasing Tender Cepat Tender/Seleksi
Langsung
a. spesifikasi dan TENDER
B/PK/JL volume pekerjaannya dalam hal tidak dapat
B/PK/JL: sudah dapat menggunakan metode
merupakan kebutuhan
• <200 juta ditentukan secara pemilihan Penyedia
nasional/strategis
rinci; dan lainnya
• >200 juta = PPK b. Pelaku Usaha telah
JK:
• <200 juta = Pejabat terkualifikasi dalam SELEKSI
< 100 juta
Pengadaan Sistem Informasi Jasa Konsultansi diatas
Kinerja Penyedia 100 juta

Penunjukan Langsung

metode pemilihan untuk mendapatkan Penyedia Barang/Pekerjaan


Konstruksi/Jasa Konsultansi/Jasa Lainnya dalam keadaan tertentu.
METODE PENGADAAN

Penunjukan Langsung

JK: B/PK/JL:
• hanya dapat dilakukan oleh 1 (satu) Pelaku • penyelenggaraan untuk menindaklanjuti
Usaha yang mampu komitmen internasional dan dihadiri oleh
• hanya dapat dilakukan oleh 1 (satu) Presiden/Wakil Presiden
pemegang hak cipta yang telah terdaftar • barang/jasa yang bersifat rahasia
atau pihak yang telah mendapat izin • Pekerjaan Konstruksi bangunan yang
pemegang hak cipta merupakan satu kesatuan sistem
• Jasa Konsultansi di bidang hukum yang sifat konstruksi dan satu kesatuan tanggung
pelaksanaan pekerjaan dan/atau jawab
pembelaannya harus segera dan tidak • hanya dapat disediakan oleh 1 (satu)
dapat ditunda Pelaku Usaha yang mampu
• Permintaan berulang (repeat order) untuk • hanya dapat dilaksanakan oleh pemegang
Penyedia yang sama maksimal 2 kali, hak paten, atau pihak yang telah
dengan ketentuan: mendapat izin dari pemegang hak paten
a. untuk pekerjaan yang berkaitan dan • Tindaklanjut atas Tender ulang yang
ruang lingkupnya sama dengan mengalami kegagalan
pekerjaan sebelumnya
b. desain berulang
PELAKSANAAN PEMILIHAN

E-PURCHASING

Pelaksanaan E-purchasing wajib dilakukan untuk barang/jasa yang menyangkut


pemenuhan kebutuhan nasional dan/atau strategis yang ditetapkan oleh menteri,
kepala lembaga, atau kepala daerah. (pasal 50 ayat (5) perpres 16 2018)

Maka diluar kriteria pemenuhan kebutuhan nasional dan/atau strategis, tidak


wajib dilakukan melalui metode E-purchasing.

E-Purchasing mengutamakan pembelian barang/jasa Produk Dalam Negeri sesuai kebutuhan


K/L/PD.
PELAKSANAAN PEMILIHAN

E-PURCHASING

Hal yang dilakukan PPK :


1. SpekTek
Persiapan Pengadaan :
2. Perkiraan Harga *bukan HPS
1. Penyusunan SpekTek
B/PK/JL ≤ 200jt 3. Rancangan Surat Pesanan
2. Perkiraan Harga *bukan HPS
Disampaikan kepada Pejabat
3. Penyusunan Rancangan Surat
Pengadaan
Pesanan

Persiapan E-Purchasing (PPK atau Pejabat Pengadaan) = mencari dan membandingkan b/j di
portal katalog elektronik

Pelaksanaan E-Purchasing (PPK atau Pejabat Pengadaan) mengacu pada:


a. Prosedur untuk E-purchasing;
b. Syarat dan ketentuan penggunaan pada aplikasi E-Purchasing; dan
c. Panduan pengguna aplikasi E-purchasing (user guide).
PELAKSANAAN PEMILIHAN

PENGADAAN LANGSUNG

B/JL ≤ 50jt

Bukti
PPK
Pemesanan Serah terima pembelian/pe
melakukan
B/JL B/JL (PPK) mbayaran
Pembayaran
atau kuitansi
PELAKSANAAN PEMILIHAN

PENGADAAN LANGSUNG

50jt < B/JL ≤ 200jt, PK ≤ 200jt, JK ≤ 100jt

mencari informasi mengundang calon


membandingkan
terkait pekerjaan Penyedia dilampiri
harga dan kualitas
dan harga spektek

Penyedia
Membuka
Negosiasi harga menyampaikan
penawaran
penawaran

Membuat BA Hasil Melaporkan hasil


PL kepada PPK
PELAKSANAAN PEMILIHAN
Pengadaan Barang/Jasa yang Dikecualikan (Sewa Gedung)

Peraturan Lembaga Kebijakan


Pengadaan Barang/Jasa Nomor
12 Tahun 2018

PPK Pejabat Pengadaan

Tim Teknis Pokja Pemilihan


PELAKSANAAN PEMILIHAN
Pengadaan Barang/Jasa yang Dikecualikan (Sewa Gedung)

Tahap Perencanaan Pengadaan = Perpres


16 2018 dan Perlem 7 2018 Peraturan Lembaga Kebijakan
Pengadaan Barang/Jasa Nomor
12 Tahun 2018
Tahapan Persiapan Pengadaan

1. PPK Menyusun RAB


2. PPK Menyusun Rancangan Kontrak
3. PPK dan Tim Teknis Menyusun Spek/Kriteria Teknis
4. PPK dan Tim Teknis Menyusun Perkiraan Harga Pasar b/j

Persiapan dan Pelaksanaan Pemilihan


Penyedia
1. PBJ/Pokja dan Tim Teknis mengidentifikasi b/j
2. Tim Teknis memeriksa kesesuaian teknis dan melakukan
penilaian harga atas b/j
3. PBJ/Pokja menyapaikan penawaran
4. klarifikasi dan negosiasi
PELAKSANAAN PEMILIHAN
Tender / Seleksi

Buka PDF
TERIMA KASIH

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL
BAGIAN PERLENGKAPAN
GEDUNG UTAMA LANTAI 7, JALAN JENDERAL GATOT SUBROTO KAV. 40-42, JAKARTA 12190
TELP. (021) 5250208 PESAWAT 50724,50658 FAKS (021) 5734795
www.pajak.go.id
PENGENDALIAN KONTRAK
Sekretariat Direktorat Jenderal – Bagian Perlengkapan
PERHATIAN

Pembahasan yang disampaikan disini, dalam rangka sebagai


bahan diskusi pengendalian kontrak, bukan sebagai materi yang
lengkap mengenai pengendalian kontrak, selanjutnya silakan
dilihat peraturan, juknis atau modul terkait seperti :

- Perpres 16 Tahun 2018 tentang PBJ


- Peraturan LKPP 9 tahun 2018 tentang Pedoman Pemilihan
Penyedia
- Modul modul pengadaan barang dan jasa

95
PERBANDINGAN BESARAN PROVISI

Materi yang dibahas

PELAKSANAAN KONTRAK

SPMK-Program Mutu

Masa Pemeliharaan-
Draft Kontrak

TTD Kontrak
Pelelangan

-Laporan
SPPBJ

Uang

PHO

PHO
-Kontrak Kritis
Muka
-Rapat Berkala

96
DRAFT KONTRAK

• Membuat draft kontrak dengan baik sebelum


pelelangan/seleksi , berarti telah merencanakan pelaksanaan
kontrak dengan baik

• Pengelolaan kontrak dilakukan sejak mebuat draft kontrak,


ketika tanda tangan kontrak dan dari waktu ke waktu, bukan
di akhir kontrak saja.

97
RANCANGAN KONTRAK

• Dibuat sebelum pelelangan agar dapat menemukan penyedia


yang sesuai, yang menyanggupi skema kontrak, untuk
mencapai kinerja yang baik dan untuk menghindari risiko
• Rancangan kontrak dalam pelelangan dapat diubah melalui
addendum dokumen pengadaan
• Sejak batas penutupan dokumen s.d. tanda tangan kontrak,
tidak diperbolehkan adanya perubahan (kecuali mengenai
masa pelaksanaan yang berkurang atau merapikan rancangan
kontrak)

98
PENUNJUKAN PENYEDIA BARANG/JASA
(PERATURAN LKPP No 9 TAHUN 2018)

• Kelompok Kerja ULP menyampaikan Berita Acara Hasil

• Pelelangan (BAHP) kepada PPK

• PPK menerbitkan SPPBJ, apabila


a) tidak ada sanggahan dari peserta;
b) sanggahan dan/atau sanggahan banding terbukti tidak
benar; atau
c) masa sanggah dan/atau masa sanggah banding berakhir.

99
PENUNJUKAN PENYEDIA BARANG/JASA
(PERATURAN LKPP No 9 TAHUN 2018)

• apabila yang bersangkutan mengundurkan diri maka


diusulkan dimasukkan dalam Daftar Hitam

• SPPBJ harus diterbitkan paling lambat 6 hari kerja setelah


pengumuman penetapan pemenang, apabila tidak ada
sanggahan.

• SPPBJ harus diterbitkan paling lambat 2 hari kerja setelah


semua sanggahan dan sanggahan banding dijawab.

100
PENUNJUKAN PENYEDIA BARANG/JASA
(PERATURAN LKPP No 9 TAHUN 2018)

• Dalam SPPBJ disebutkan bahwa Penyedia harus menyiapkan


Jaminan Pelaksanaan sebelum penandatanganan kontrak

• Kontrak ditandatangani paling lambat 14 hari kerja setelah


diterbitkannya SPPBJ.

101
YANG BERTANDATANGAN DI
KONTRAK
• Pihak yang berwenang menandatangani Kontrak Pengadaan
Barang/Jasa atas nama Penyedia Barang/Jasa adalah Direksi yang
disebutkan namanya dalam Akta Pendirian/Anggaran Dasar
Penyedia Barang/Jasa, yang telah didaftarkan sesuai dengan
peraturan perundang-undangan.

• Pihak lain yang bukan Direksi atau yang namanya tidak disebutkan
dalam Akta Pendirian/Anggaran Dasar dapat menandatangani
Kontrak Pengadaan Barang/Jasa, sepanjang pihak tersebut
adalah pengurus/karyawan perusahaan yang berstatus
sebagai tenaga kerja tetap dan mendapat kuasa atau
pendelegasian wewenang yang sah dari Direksi atau pihak yang sah
berdasarkan Akta Pendirian/Anggaran Dasar untuk
menandatangani Kontrak Pengadaan Barang/Jasa.
Peraturan LKPP Nomor 9 Tahun 2018 tentang Pedoman
pelaksanaan PBJ pemilihan melalui Penyedia.

102
BENTUK KONTRAK

No Bentuk Kontrak Barang Konstruksi Jasa Konsultansi


Lainnya
1 Bukti Pembelian/ ≤ 10 juta - ≤ 10 juta -
pembayaran
2 Kuitansi ≤ 50 juta - ≤ 50 juta -

3 Surat Perintah › 50 juta ≤ 200 juta › 50 juta ≤ 100 juta


Kerja (SPK) s.d. 200 s.d. 200
juta juta
4 Surat Perjanjian › 200 juta › 200 juta › 200 juta › 100 juta

5 Surat Pesanan E-purchasing/pembelian melalui toko -


daring

103
KONTRAK
PENGADAAN BARANG
PEKERJAAN KONSTRUKSI
JASA LAINNYA

104
LUMSUM

Kontrak Lumsum digunakan dalam hal ruang lingkup, waktu pelaksanaan,


dan produk/keluaran dapat didefinisikan dengan jelas. Kontrak Lumsum
digunakan misalnya:
• pelaksanaan pekerjaan kontruksi sederhana;
• Pekerjaan Konstruksi Terintegrasi (design and build);
• pengadaan peralatan kantor;
• pengadaan benih;
• pengadaan jasa boga;
• sewa gedung; atau
• pembuatan videografis.

Pembayaran dalam Kontrak Lumsum dengan harga pasti dan tetap, senilai
dengan harga yang dicantumkan dalam Kontrak. Pembayaran dapat
dilakukan sekaligus berdasarkan hasil/keluaran atau pembayaran secara
bertahap pekerjaan berdasarkan tahapan atau bagian keluaran yang
dilaksanakan.

105
HARGA SATUAN

• Kontrak Harga Satuan digunakan dalam hal ruang lingkup,


kuantitas/volume tidak dapat ditetapkan secara tepat yang disebabkan
oleh sifat/karakteristik, kesulitan dan resiko pekerjaan. Dalam Kontrak
Harga Satuan pembayaran dilakukan berdasarkan harga satuan yang
tetap untuk masing-masing volume pekerjaan dan total pembayaran
(final price) tergantung kepada total kuantitas/volume dari hasil
pekerjaan.
• Pembayaran dilakukan berdasarkan pengukuran hasil pekerjaan yang
dituangkan dalam sertifikat hasil pengukuran (contoh monthly
certificate).
• Kontrak Harga Satuan digunakan misalnya untuk kegiatan pembangunan
gedung atau infrastruktur, pengadaan jasa boga pasien di rumah sakit.

106
GABUNGAN LUMSUM DAN HARGA
SATUAN

• Kontrak Gabungan Lumsum dan Harga Satuan digunakan dalam hal


terdapat bagian pekerjaan yang dapat dikontrakkan menggunakan
Kontrak Lumsum dan terdapat bagian pekerjaan yang dikontrakkan
menggunakan Kontrak Harga Satuan.
• Kontrak Gabungan Lumsum dan Harga Satuan digunakan misalnya untuk
Pekerjaan Konstruksi yang terdiri dari pekerjaan pondasi tiang pancang
dan bangunan atas.

107
TERIMA JADI (TURN KEY)

Kontrak Terima Jadi digunakan dalam hal Kontrak Pengadaan Pekerjaan


Konstruksi atas penyelesaian seluruh pekerjaan dalam batas waktu
tertentu dengan ketentuan sebagai berikut:
• jumlah harga pasti dan tetap sampai seluruh pekerjaan selesai
dilaksanakan; dan
• pembayaran dapat dilakukan berdasarkan termin sesuai
kesepakatan dalam Kontrak.
Penyelesaian pekerjaan sampai dengan siap
dioperasionalkan/difungsikan sesuai kinerja yang telah
ditetapkan.Kontrak Terima Jadi biasa digunakan dalam Pekerjaan
Konstruksi terintegrasi, misalnya Engineering Procurement Construction
(EPC)pembangunan pembangkit tenaga listrik, pabrik, dan lain-lain.

108
KONTRAK PAYUNG

Kontrak Payung digunakan dalam hal pekerjaan yang akan dilaksanakan


secara berulang dengan spesifikasi yang pasti namun volume dan waktu
pesanan belum dapat ditentukan.Kontrak Payung digunakan misalnya
pengadaan obat tertentu pada rumah sakit, jasa boga, jasa layanan
perjalanan (travel agent), atau pengadaan material.

109
KONTRAK
JASA KONSULTANSI

110
LUMSUM

• Kontrak Lumsum digunakan dalam hal ruang lingkup, waktu pelaksanaan


pekerjaan, dan produk/keluaran dapat didefinisikan dengan jelas.
• Kontrak Lumsum pada Pengadaan Jasa Konsultansi digunakan misalnya
konsultan manajemen, studi kelayakan, desain, penelitian/studi,
kajian/telaahan, pedoman/petunjuk, evaluasi, produk hukum, sertifikasi,
studi pendahuluan, penilaian/appraisal.Pekerjaan Pra Studi Kelayakan,
Pekerjaan Studi Kelayakan termasuk konsep desain, Pekerjaan Detail
Engineering Design (DED), manajemen proyek, layanan pengujian dan
analisis teknis seperti investigasi kondisi struktur, investigasi kehancuran
struktur, investigasi kegagalan struktur, testing struktur/bagian struktur, ahli
litigasi/arbitrase layanan penyelesaian sengketa.
• Dalam Kontrak Lumsum pembayaran dengan jumlah harga pasti dan tetap,
senilai dengan harga yang dicantumkan dalam Kontrak tanpa
memperhatikan rincian biaya.Pembayaran berdasarkan produk/keluaran
seperti laporan kajian, gambar desain atau berdasarkan hasil/tahapan
pekerjaan yang dilaksanakan.

111
WAKTU PENUGASAN

Kontrak Waktu Penugasan merupakan Kontrak Jasa Konsultansi untuk pekerjaan yang ruang lingkupnya
belum bisa didefinisikan dengan rinci dan/atau waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan
belum bisa dipastikan.
• Kontrak Waktu Penugasan dapat digunakan apabila:
• Ruang lingkup dan waktu pelaksanaan pekerjaan belum dapat ditetapkan;
• Ruang lingkup belum dapat didefinisikan dengan jelas dan mungkin berubah secara substansial;
• Nilai akhir kontrak tergantung dengan lama waktu penugasan;
• Pekerjaan yang ruang lingkupnya kecil dan/atau jangka waktunya pendek dimana kompensasi
cenderung berbasis harga per jam, per hari, per minggu atau per bulan; atau
• Pekerjaan yang tidak umum/spesialis yang membutuhkan keahlian khusus.
Dalam Kontrak Waktu Penugasan pembayaran terdiri atas biaya personel dan biaya non personel.Biaya
personel dibayarkan berdasarkan remunerasi yang pasti dan tetap sesuai yang tercantum dalam
Kontrak untuk setiap satuan waktu penugasan. Biaya non personel dapat dibayarkan secara lumsum,
harga satuan, dan/atau penggantianbiaya (reimbursable cost/at cost). Nilai akhir kontrak yang akan
dibayarkan, tergantung lama/durasi waktu penugasan. Pembayaran dapat dilakukan berdasarkan
periode waktu yang ditetapkan dalam Kontrak.
Kontrak Waktu Penugasan digunakan misalnya untuk pra studi kelayakan, pekerjaan studi kelayakan
termasuk konsep desain, pekerjaanDetail Engineering Design(DED), manajemen kontrak, manajemen
proyek, layanan pengujian dan analisis teknis seperti investigasi kondisi struktur, investigasi kehancuran
struktur, investigasi kegagalan struktur, testing struktur/bagian struktur, ahli litigasi/arbitrase layanan
penyelesaian sengketakhususnya untuk proyek bernilai besar, pengawasan,
penasihat,pendampingan,pengembangansistem/aplikasi yang kompleks, monitoring, atau
survei/pemetaan yang membutuhkan telaahan mendalam.

112
KONTRAK PAYUNG

• Kontrak Payung pada Jasa Konsultansi digunakan untuk mengikat


Penyedia Jasa Konsultansi dalam periode waktu tertentu untuk
menyediakan jasa,dimana waktunya belum dapat ditentukan.
• Penyedia Jasa Konsultansi yang diikat dengan Kontrak Payung adalah
Penyedia Jasa Konsultansi yang telah memenuhi/lulus persyaratan yang
ditetapkan.
• Kontrak Payung digunakan misalnya untuk Pengadaan Jasa Konsultansi
dalam rangka penasihatan hukum, penyiapan proyek strategis nasional,
dan penyiapan proyek dalam rangka kerjasama pemerintah dan badan
usaha.

113
SPMK

1) PPK menyerahkan seluruh/sebagian lokasi pekerjaan yang dibutuhkan


kepada Penyedia sebelum diterbitkannya SPMK.
2) PPK menerbitkan SPMK selambat-lambatnya 14 hari kalender sejak
tanggal penandatanganan Kontrak.
3) Dalam SPMK dicantumkan saat paling lambat dimulainya pelaksanaan
Kontrak oleh Penyedia.
4) Untuk SPK, tanggal mulai kerja dapat ditetapkan sama dengan tanggal
penandatanganan SPK atau tanggal dikeluarkannya SPMK.

114
PEMBAYARAN
UANG MUKA
28
MOBILISASI
SPPBJ
ST 0 30
MC 0
PAM TTD
SPMK PCM PHO FHO
KONTRAK

PERTANGGUNGAN
JAMINAN
PELAKS
7 HR FIELD ENGINEERING CCO KEGAGALAN
BANGUNAN
14 HR 14 HR MAX. 10 TH

WAKTU PELAKSANAAN PEKERJAAN PEMELI


HARAAN
( CONSTRUCTION PERIOD )

MASA KONTRAK

115
RAPAT PERSIAPAN PELAKSANAAN KONTRAK

1) PPK bersama dengan Penyedia, unsur perencanaan, dan


unsur pengawasan, menyelenggarakan rapat persiapan
pelaksanaan Kontrak.
2) Beberapa hal yang dibahas dan disepakati dalam rapat
persiapan pelaksanaan Kontrak adalah:
a) program mutu;
b) organisasi kerja;
c) tata cara pengaturan pelaksanaan pekerjaan;
d) jadwal pengadaan bahan/material, mobilisasi
peralatan dan personil; dan
e) penyusunan rencana pemeriksaan lokasi pekerjaan.

Rapat Persiapan Pelaksanaan Kontrak, dalam pekerjaan konstruksi lebih dikenal sebagai PCM
( Pre Construction Meeting) , di pekerjaan lain disebut Kick of Meeting

116
PENYUSUNAN PROGRAM MUTU OLEHPENYEDIA

1) Program mutu disusun oleh Penyedia paling sedikit berisi :


a) informasi mengenai pekerjaan yang akan
dilaksanakan;
b) organisasi kerja Penyedia;
c) jadwal pelaksanaan pekerjaan;
d) prosedur pelaksanaan pekerjaan;
e) prosedur instruksi kerja; dan
f) pelaksana kerja.
2) Program mutu dapat direvisi sesuai dengan kondisi lokasi
pekerjaan.

117
PEMBAYARAN UANG MUKA

1) Nilai besaran uang muka paling tinggi sesuai dengan yang ditetapkan
dalam Kontrak.
2) Besarnya Jaminan Uang Muka adalah senilai uang muka yang diterima
Penyedia.
3) Jaminan Uang Muka diterbitkan oleh Bank Umum, perusahaan
penjaminan atau perusahaan asuransi.
4) Penyedia dapat mengajukan permohonan pengambilan uang muka
secara tertulis kepada PPK disertai dengan rencana penggunaan uang
muka untuk melaksanakan pekerjaan sesuai Kontrak.
5) PPK mengajukan surat permintaan pembayaran untuk permohonan
tersebut setelah Jaminan Uang Muka diterima dari Penyedia.
6) Pengembalian uang muka diperhitungkan berangsur-angsur secara
proporsional pada setiap pembayaran prestasi pekerjaan dan paling
lambat harus lunas pada saat pekerjaan mencapai prestasi 100%
(seratus perseratus).
7) Untuk Kontrak tahun jamak, nilai Jaminan Uang Muka secara
bertahap dapat dikurangi sesuai dengan pencapaian prestasi
pekerjaan.

118
PERUBAHAN
KONTRAK
119
PERUBAHAN KONTRAK

Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada


saat pelaksanaan dengan gambar dan/atau spesifikasi
teknis/KAK yang ditentukan dalam Dokumen Kontrak, PPK
bersama Penyedia dapat melakukan perubahan kontrak,
berlaku untuk pekerjaan dengan kontrak

PERPRES 54/2010 PERPRES 16/2018

LUMSUM SEMUA JENIS KONTRAK

HARGA SATUAN

GABUNGAN LUMSUM
DAN HARGA SATUAN

120
PERUBAHAN KONTRAK

Dalam hal terdapat perbedaan antara kondisi lapangan pada saat


pelaksanaan dengan gambar dan/atau spesifikasi teknis/KAK yang
ditentukan dalam dokumen Kontrak, PPK bersama Penyedia dapat
melakukan perubahan kontrak, yang meliputi:
1. menambah atau mengurangi volume yang tercantum dalam
Kontrak;
2. menambah dan/atau mengurangi jenis kegiatan;
3. mengubah spesifikasi teknis sesuai dengan kondisi lapangan;
dan/atau
4. mengubah jadwal pelaksanaan.
Perubahan Kontrak yang disebabkan masalah administrasi, dapat
dilakukan sepanjang disepakati kedua belah pihak. Masalah administrasi
yang dimaksud antara lain pergantian PPK, perubahan rekening
penerima.

121
PERUBAHAN KONTRAK

Pekerjaan tambah dilaksanakan dengan ketentuan:


1. tidak melebihi 10% (sepuluh persen) dari harga yang
tercantum dalam perjanjian/Kontrak awal; dan
2. tersedia anggaran untuk pekerjaan tambah.
3. Untuk pemeriksaan dalam rangka perubahan kontrak,
Pejabat Penandatangan Kontrak dapat menetapkan tim
atau tenaga ahli.
4. Perubahan Kontrak tidak dapat dilakukan pada masa
tambahan waktu penyelesaian pekerjaan (masa denda)
akibat dari keterlambatan setelah waktu pelaksanaan
kontrak berakhir.

122
KONTRAK KRITIS

Kondisi apabila penyedia terlambat melaksanakan Pekerjaan


sesuai jadwal, maka PPK harus memberikan peringatan
secara tertulis atau dikenakan ketentuan tentang kontrak
kritis

123
KONTRAK KRITIS

A. dlm periode I (rencana fisik pelaks. 0%-70% dari Kontrak),


realisasi fisik pelaks. terlambat lebih besar 10% dari rencana;

B. dlm periode II (rencana fisik pelaks. 70%-100% dari Kontrak),


realisasi fisik pelaks. terlambat lebih besar 5% dari rencana.

124
KONTRAK KRITIS PERIODE I

100%

70%

>10%

Periode I
Periode II
0% - 70%
70% - 100%

125
KONTRAK KRITIS PERIODE I

C. rencana fisik pelaks. 70%-100% dari Kontrak, realisasi


fisik pelaks. terlambat kurang dari 5% dari rencana dan akan
melampaui tahun anggaran berjalan.

126
KONTRAK KRITIS PERIODE II

100%
>5%
70%

Periode I
Periode II
0% - 70%
70% - 100%

127
KONTRAK KRITIS PERIODE II
MELAMPAUI TAHUN ANGGARAN

<5%
Melewati Tahun
Anggaran

70%

Periode I Penyelesaian Pekerjaan


Periode II
0% - 70% 70% - 100%

128
PENANGANAN KONTRAK KRITIS

Dalam hal keterlambatan tsb huruf c. diatas, setelah


dilakukan rapat bersama atasan PPK sebelum tahun
anggaran berakhir dapat langsung memutuskan
Kontrak secara sepihak dgn mengesampingkan
pasal 1266 Kitab UU Hukum Perdata.

129
CONTOH PENGENDALIAN
KONTRAK PEKERJAAN BARANG

Kontrak selama 90 hari.


Misal :
• Terlaksana s.d 30% paling lambat 30 hari sejak spmk (surat
pesanan), bila tidak mencapai diberi surat peringatan
• Terlaksana s.d 60% paling lambat 60 hari sejak spmk (surat
pesanan) bila tidak mencapai diberi surat peringatan
• Terlaksana s.d 100% paling lambat 80 hari sejak spmk
(surat pesanan) bila tidak mencapai pada saat berakhir
kontrak diputus atau diberi kesempatan dengan denda

130
RAPAT BERKALA
KHUSUS DAN REVIU

Rapat Berkala
• dimana rapat berkala ini dapat dilakukan dengan interval
waktu harian, mingguan, dan/atau bulanan sesuai
dengan intensitas pelaksanaan pekerjaan.

Rapat Khusus
• dimana rapat ini dilakukan bilamana terdapat hambatan,
kendala, permasalahan, atau penyimpangan yang terjadi
pada pelaksanaan pekerjaan.

131
PEMBAYARAN DAN AUDIT

• Pembayaran berdasar prestasi pekerjaan atau adanya surat


jaminan
• Pembayaran berdasar peraturan keuangan
• Agar diperhatikan pembayaran di akhir tahun
• Bila diberikan uang muka dipotong PPN dan PPh
• Bila diberikan uang muka, disetiap pembayaran
bulanan/termin/sekaligus agar dipotong uang muka
• Setiap pembayaran bulanan/termin/sekaligus dipotong
PPN/PPh
• Dalam hal penyerahan pekerjaan melebih tanggal
berakhirnya kontrak maka dikenakan denda sesuai klausul
kontrak

132
SURAT JAMINAN

• SURAT JAMINAN, adalah surat yang menyediakan


perlindungan bagi instansi pemerintah bahwa penyedia
akan memenuhi kewajibannya sesuai ketentuan kontrak

• SURAT JAMINAN, dapat diterbitkan oleh Bank Umum/


Perusahaan Asuransi/ Lembaga Penjamin Simpanan

• SURAT JAMINAN, khusus yang diterbitkan Asuransi dan


Lembaga Penjaminan wajib memiliki ijin dari Otoritas Jasa
Keuangan (OJK)

133
PENGGUNAAN JAMINAN / SURAT
JAMINAN PADA PAKET PENGADAAN

Jasa Jasa
No Jenis Jaminan Barang Konstruksi
Lainnya Konsultansi

√ √
1 Jaminan Uang Muka √ √


2 Jaminan Penawaran - - -

√ √ √
3 Jaminan Pelaksanaan -

√ √
4 Jaminan Pemeliharaan - -

Jaminan Sanggah √
5 - - -
Banding

6 Sertifikat Garansi - - -

134
SERAH TERIMA PEKERJAAN

135
SERAH TERIMA PEKERJAAN

Volume dan spesifikasi


(syarat pekerjaan selesai sesuai kontrak )

1. Sesuai Hasil pekerjaan ( volume, mutu dan waktu)


2. Sesuai Hasi Test pekerjaan
3. Jaminan pekerjaan / Masa pemeliharaan
4. Surat keaslian produk dan dokumentasi
5. Mencegah adanya KKN dan kerugian negara

136
TERIMA KASIH

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA


DIREKTORAT JENDERAL PAJAK
SEKRETARIAT DIREKTORAT JENDERAL
BAGIAN PERLENGKAPAN
GEDUNG UTAMA LANTAI 7. JALAN JENDERAL GATOT SUBROTO KAV. 40-42. JAKARTA 12190
TELP. (021) 5250208 PESAWAT 50724.50658 FAKS (021) 5734795
www.pajak.go.id

Anda mungkin juga menyukai