Anda di halaman 1dari 93

SELAMAT DATANG

1
PRINSIP MANAJEMEN K3

$1

$ 6 - 53

Eko Gunarto, Dip.Mech.E, MT.


Kasubdit Pengawasan Teknik Mineral dan Batubara

Disampaikan pada:
Pembekalan Pengawas Pertambangan Tingkat Madya
DIREKTORAT TEKNIK DAN LINGKUNGAN MINERAL DAN BATUBARA

Makasar, 4 – 7 Juli 2017


MANAJEMEN
Proses mendayagunakan sumber daya
yang dimiliki organisasi untuk mencapai
tujuannya melalui kegiatan perencanaan
(planning), pengornisasian (Organizing),
pengarahan/pemimpinan (Leading), dan
pengendalian (Controlling).

Kegiatan spesifik dalam menggerakan


sejumlah orang agar berlangsung
efektif dalam mencapai tujuan dan
orgasisasi menjadi produktif
Daftar Riwayat Hidup
Nama : Eko Gunarto
Tempat/tgl Lahir : Prurworejo 20 Mei 1960
Pendidikan : Diploma Teknik Mesin
: S1 Teknik Mesin, dan S2 Teknik Industri
Diklat : 1. Kompetensi Asesor; Training of Trainers; PPNS; POLSUS;
2. Safety Management; Emergency & Crisis Managements; Auditor SMK3 PP No.50/2012
3. Internal Safety Audit of OSHAS 18001; Internal Audit ISO 14000; Mining and Metallurgy;
4. Basic Safety Management, Auditing, and Risk Management System (NOSA);
5. Mines Inspector ; Komunikasi Efektif; Total Productive Maintainance;
6. Safety and Production Technology of Underground Coal Mining;
7. K3 Tambang; dan The Strengthening of Mines Safety Inspection

Pengalaman : 1. PNS Kementerian ESDM 37 tahun, sejak Th 1980


2. Kasubdit Pengawasan Teknis Minerba 1,8 th, sejak Juni 2015
3. Kasubdit Keselamatan Minerba 4,3 thn, Pebruari 2011 - Juni 2015
4. Kasi Keselamatan Mineral & Pabum 2,8 thn Mei 2009 – Pebr.2011
5. Kasi Pengawasan Eksploitasi Panas Bumi 3, 3 thn, Febr 2006 = Mei 2009
6. K3 Pertambangan 26 tahun sejak Mei 1986 – Februari 2006
7. Bagian Umum 6 tahun sejak 1980 -1986

1. Anggota tim penyusun Kepmen PE No.555.K/ 1995 K3 Pertambangan Umum


2. Anggota Tim Penyusun SKKNI Sub Sektor Pertambangan Minerba
3. Ketua Komisi Teknik SNI bidang K3 Pertambangan Minerba
4. Anggota Tim Perumus Permen N0.43 /2016 tentang SKKNI Pengawas Operasional
5. Ketua Tim Perumus/Penyusun SMKP Minerba (Permen No. 38 /2014 tentang Penerapan SMKP Minerba)
6. Asesor Sertifikasi Kompetensi Pengawas Operasional
4
HP:0813-1126-5672; 0812-800-1532 Email : ekodai@yahoo.com PIN.2BB5E2CB
Fungsi Manajemen
Planning Aktivitas manajerial untuk masa depan :
menentapkan strategi, kebijakan,
sasaran, dan aktivitas yg akan dilakukan

Organizing Aktivitas manajerial yang mengatur


kegiatan yang harus dilaksanakan agar
dapat berjalan dengan efektif

Leading Aktivitas manajerial untuk memimpin,


mengarahkan, dan mendorong agar
memperoleh kinerja yang optimal

Aktivitas manajerial untuk memastikan


Controlling hasil kerja sesuai dengan rencana
MANAJER
SESEORANG YANG MELAKSANAKAN
FUNGSI-FUNGSI MANAJEMEN DAN
BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP TEMPAT
KERJA, SUATU AKTIVITAS KERJA MAUPUN
ORANG-ORANG YANG DIPEKERJAKAN

Responsibility manajemen bukan memaximalkan


keuntungan (Profit) tetapi meminimalkan kerugian
(Loss)
Peter Drucker
RATIO PENCEGAHAN
KECELAKAAN
Cidera Serios
1
10 Cidera Minor
Kerusakan Barang
30
Insiden
tanpa cedera
600 Tanpa kerusakan
Bird’s 1969
ACCIDENT PREVENTION RATIO

SERIOUS INCIDENT
1

MINOR INCIDENT
10

30 PROPERTY DAMAGE

600 NEAR MISS


HSE 1993
ACCIDENT PREVENTION RATIO

1 SERIOUS INCIDENT

7 MINOR INCIDENT

189 NEAR MISS


Cederas Serious
1

10 Cederas Minor

30 Kerusakan Barang
Insiden
600 tanpa cedera
Tanpa kerusakan
Tindakan
20000 berbahaya
Fatal
1

120 Absen kerja >3 hari

1200 Absen 1 – 3 hari

Luka ringan
5000

70.000 Hampir Celaka


TEORI GUNUNG ES Injury & Illness Cost
(Nilai suatu kecelakaan) •Medical
•Lost Time

Property, Proces,
6 - 53 Material & Others Cost
•Pruduction
•Building or Plant
•Tool & Equiepment
•Legal Fees
•Emergency Supplies
•Lain-lain
Kendali Kurang

Sebab Dasar

Sebab Langsung

Kecelakaan
INCIDENT CAUSATION MODEL

Kerugian
INCIDENT CAUSATION MODEL

INADEQUATE UNDERLYING IMMEDIATE EVENT LOSS


CAUSES CAUSES (INSIDENT)
CONTROL
Manusia
System Individual Substandard Potential
Factor Acts Loss Property
Practices
Producting Proses
Roles & Substandard Event
Work
Resp. sibilities Factor Conditions Environment

Compliances
WHY ? KENAPA?

PROBLEM SOLVING MODEL


!!!..KEBERSAMAAN..!!!
SETIAP BULAN
SEKURANG-KURANGNYA
SATU ORANG KELUAR
DARI KELOMPOK …...!
ARTINYA….TIDAK BISA
BERSAMA-SAMA LAGI...!!!

KEINGINAN ATAU
KEHARUSAN…..???

BAGAIMANA ANDA..?
IKUTAN DAN ….!!!
TERSERAH ANDA
MASALAH SIAPA .???
IDENTIFIKASI MASALAH

• MANAGEMENT PROBLEM
• OPERATIONAL PROBLEM
TEKNIK PENGUKURAN

• PENGUKURAN AKIBAT
(KERUGIAN AKIBAT KECELAKAAN)

• PENGUKURAN FAKTA/BUKTI
(PENYEBAB LANGSUNG DAN DASAR
KECELAKAAN)

• PENGUKURAN UPAYA/USAHA
(PENCEGAHAN KECELAKAAN)
PENGUKURAN AKIBAT
-Insiden
1. Loss time /illness FR & SR
2. Recordable injury /illness FR
3. Disabling injury /illness FR & SR
4. Medical aid FR
5. First-aid or minor injury /illness FR
Jmlh korban kecelakaan
FR = ----------------------------------- x 1.000.000
Jmlh jam kerja
Jmlh hari hilang
SR = ----------------------- x 1.000.000
Jmlh jam kerja
PENGUKURAN AKIBAT
-Insiden
6. Property damage FR & SR
7. First time Occupational Visits (FTOVs) FR
8. Near miss FR
9. Reportable environmental excess FR
10. Environmental excess FR
Jmlh alat yang kecelakaan
FRe = ---------------------------------------- x 1.000.000
Jmlh jam kerja alat
Jmlh waktu hilang/cost
SRe = --------------------------------- x 1.000.000
Jmlh jam kerja alat
PENGUKURAN UPAYA/USAHA
(PENCEGAHAN KECELAKAAN) (1)
1. Kepemimpinan dan Perencanaan
2. Pelatihan dan Komunikasi
3. Analisa Pekerjaan & Operasi serta
Pengendalian
4. Manajemen Perubahan
5. Sistem Pembelian/Pengadaan
6. Peturan Kerja dan Ijin Operasi
7. Inspeksi
PENGUKURAN UPAYA/USAHA
(PENCEGAHAN KECELAKAAN) (2)

8. Sistem Kesehatan Kerja


9. Alat Pelindung Diri (APD)
10. Penyelidikan dan Analisis Kecelakaan
11. Kesiapsiagaan Darurat
12. Audit dan Tinjauan Ulang
13. Tindak Pencegahan & Koreksi
14. Sistem Manajemen Lingkungan
TOLOK UKUR PENCAPAIAN

• MENBUAT SEMUA KEGIATAN MENJADI


DAPAT DIUKUR (UNCOUTABLE MENJADI
COUNTABLE)
• MENENTUKAN TOLOK UKUR
KEBERHASILAN ELEMEN-ELEMEN
PROGRAM SEBAGAI STANDAR
EVALUASI

• MEMBANDINGKAN STANDAR
KEBERHASILAN DENGAN
KEBERHASILAN YANG DICAPAI

• MINGGUAN,BULANAN,TRIWULAN DST.
• INTERNAL AUDITOR
• EXTERNAL AUDITOR
KOREKSI

• IDENTIFIKASI MASALAH BELUM


MEMADAI
• PROGRAM BELUM MEMADAI
• TOLOK UKUR KEBERHASILAN
BELUM MEMADAI
• EVALUASI BELUM MEMADAI
Recognize Loss
SHEQ RISK
Management Evaluasi Risiko
System
Exercise Control

TERMINATE TREAT Tolerate Transfer


Avoid or SHEQ
Eliminate Loss Acceptable Insuring
Loss Control Level Risk Leasing
Exposures Activities Contracting

Apply Risk Control/Financing

Maintain Ongoing
Identification- Evaluation - Control
RECOGNIZE LOSS (1)
1. Membayangkan kecelakaan yg dpt terjadi
2. Analisis insiden; masa sebelum ada
kerugian
3. Laporan investigasi insiden
4. Laporan kondisi
5. Analisis kontrak
6. Teknik insiden kritis
7. Analisis pekerjaan dan prosedur
8. Identifikasi pekerjaan signifikan
RECOGNIZE LOSS (2)
9. Rencana Kegiatan Emergensi
10. Pengkajian dampak lingkungan
11. Kondisi finansial
12. Data pengobatan dan First aid
13. Flow Charts
14. F M E A
15. H A Z O P
16. Incident recall technique
RECOGNIZE LOSS (3)
17. Lembar Periksa Inspeksi
18. Informasi asuransi
19. Inventori bagian/item yang penting (critical)
20. Analisis Kebutuhan kemampuan fisik
21. Catatan observasi pekerjaan
22. Material Safety Data Sheets (MSDS)
23. MORT (Management Oversigh & Risk Tree)
24. Catatan Preventive Maintenance
PROBABILITY
SEVERITY Likely to Probable in Possible in Remotely
Occ. Imd Time Time Possible
A B C D
Fatal C C S Md

Major C S Md Mr

Minor S Md Mr Ngb

FA/MT Md Mr Ngb Ngb

Bs-S H E Q - RM RISIKO = SEVERITY x PROBABILITY


EHS-MU-AST LEVEL RISIKO
PAPARAN KEMUNGKINAN KONSEKUENSI NILAI &
(EXPOSURE) (PROBABILITY) (CONSECQUENCE)
TINGKAT RISIKO
(Score & Level Risk)
E atau F P atau L C atau S (E x P x C)

Terus Menerus Hampir Pasti Bencana


(Continuously) (Almost Certain) (Catastrophic)
10 1,0 20 Risiko Ekstrim
Kemungkinan Besar (Extreme Risk)
Sering Besar >20
(Likely)
(Frequency) (Major)
0,6
6 10 Risiko Tinggi
(High Risk)
Kadang-kadang Mungkin Terjadi Sedang >10
(Occasionally) (Possible) (Moderate)
3 0,3 5 Risiko Sedang
(Moderate Risk)
Jarang Jarang Terjadi Kecil 3 - 10
(Infrequently) (Rare) (Minor)
2 0,1 2
Risiko Rendah
(Low Risk)
Sangat Jarang Tidak Mungkin Tidak Berarti <3
(Unlikely) (Insignificant)
(Rarely)
0,05 1
1 34
HIRARKI KONTROL BAHAYA
1. Primary Control Methods
Engineering Control

2. Secondary Control Methods


Administrative Control

3. Tertiary Control Methods


Work Practices, ….

4. Personal Protective
Equipment ( PPE)
HIRARKI KONTROL BAHAYA (1-2)

Primary Control Methods /Engineering Control


Contoh Kontrol:
1. Memasang peredam suara di sekeling
peralatan yg bising
2. Memasang pelindung (guards) di sekeliling
pinch point & rotating couplings.
3. Merelokasi katup (valves) switches and
shutdown devices dari area yg berbahaya.
4. Memasang pelindung lampu pada mesin-
mesin di tempat-tempat pemuatan.
38
HIRARKI KONTROL BAHAYA (1-2)
Secondary Control / Administrative Control
Contoh Kontrol;

1. Mengendalikan jalan masuk dari peninjau/


pengamat dan orang lainnya ke area kerja
2. Mengontrakan pekerjaan kepada kontraktor yang
ahli/berpengalaman dgn bukti-bukti kesuksesan.
3. Mendaftar ulang pelepasan bahaya ke suatu
waktu/masa ketika lebih sedikit pekerja di
lapangan dengan demikian mengurangi potensi
untuk pekerja terpapar.
HIRARKI KONTROL BAHAYA (1-3)
Tertiary Control methods
Contoh Kontrol;
1. Merevisi langkah-langkah kerja pada prosedur
kerja
2. Mengurangi penggunaan tenaga fisik dalam setiap
langkah kerja.
3. Mengubah syarat-syarat kepegawaian/ ketenaga
kerjaan
4. Mengidentifikasi dan memberikan/menyediakan
peralatan baru yang lebih baik.
5. Membuat tempat kerja yang lebih aman.
KETRAMPILAN
KOMUNIKASI EFEKTIF

PENGIRIMAN PENERIMAAN

BERBICARA MENDENGAR

MENULIS MEMBACA

MENGERJAKAN OBSERVASI
“KOMUNIKASI “ ATAU
“KEBINGUNGAN”
MIND FILTER
Culture Background
INPUT Past experiences
Huruf Attitudes
OUTPUT
Gambar Biases Interpretasi
Suara Values Arti
Feelings Reaksi
Bau
Needs
Rasa Desires ?
Roles
• KOMUNIKASI EFEKTIF
• PROSES ORIENTASI
– Umum & Tempat Kerja/Spesifik
• PROSES INTRUKSI KERJA
– Motivasi, Katakan & Tunjukan, Test /Uji, &
Periksa (Check)
• DIALOG PERSONAL TERENCANA
• PERTEMUAN K3 atau SHEQ EFEKTIF
• KAMPANYE SHEQ
• PROMOSI SHEQ

PLAN IT DO IT RECORD IT
PERTEMUAN K3 EFFEKTIF
• Preparation : …..?
• Presentation: …….?
• Visualization: …....?
• Participation: …….?
• Evaluation: ……?
APD & PERATURAN
TEMPAT KERJA
• Keselamatan Umum
• Pekerjaan Khusus (Confine space)
• Izin-izin (Izin Kerja Khusus - Syarat)
• Kebutuhan Pengaturan (Apa..?)
• Sumber Energi
• Pelaksanaan Kerja
• Penggunaan Material & Alat
• A P D (Bagaimana efektif)
• Kondisi Lingkungan
MEMATUHI PERATURAN
PERUNDANGAN INDONESIA
• MENGAJUKAN PENGESAHAN KEPALA
TEKNIK DAN WAKILNYA
• JURU LEDAK
• IZIN GUDANG BAHAN PELEDAK
• IZIN TANGKI BAHAN CAIR BERBAHAYA
• IZIN KAPAL KERUK PERTAMBANGAN
• IZIN LORI
• IZIN KEMANTAPAN LERENG
• IZIN MDIFIKASI PERALATAN, DAN IZIN-IZIN
LAIN
• PELATIHAN
PENYUSUNAN PERATURAN

• Jelas dan Simpel


• Tidak berlebih (kept to a minimum)
• Dibutuhkan; Keperluan/Alasan mudah/dapat
dijelaskan
• Operasional; Praktis, Konsisten dengan
kebiasaan (normal behavior) & mudah
dilaksanakan
• Say What They Mean & Mean What They Say
SOSIALISASI/IMPLEMENTASI
PERATURAN
• Komunikasikan dengan Karyawan
• Tentukan Pendekatan Sistematis untuk
memastikan bahwa diikuti/dipatuhi
• Pelihara Kesesuaian (compliances)
• Motivasi karyawan berpengalaman untuk
konsisten mengikuti/mematuhi

ADIL (FAIR)

TEGAS (FIRMLY) RAMAH (FRIENDLY)


 Peraturan Perusahaan Secara Umum
 Peraturan Kerja Khusus
 Izin Kerja dan Prosedur Khusus
 Program Pendidikan/Training
 Peraturan/Peninjauan
 Penggunaan Tanda-tanda dan Warna
 Pemantauan Secara Reguler
 JSA, SOP, Izin Kerja Khusus, Lalulintas, DLL
INSPEKSI

• Aktivitas
• Proses ; Objektif, Komposisi tim,
Perencanaan, Cheklist, Klasifikasi Bahaya,
• Pelaksanaan Inspeksi
• Tindakan Koreksi
• Penanggung jawab untuk koreksi
• Tindak lanjut
• Tipe Inspeksi
Manajemen
Kesehatan Kerja
Fungsi Dasar Dalam Program Safety:
Recognize seluruh kerugian
Evaluasi kerugian
Develope Rencana pengendalian
Inplementasi rencana
Monitor efektifitas program

BAHAYA KESEHATAN
BAHAYA KESEHATAN
• BAHAYA KIMIA
• BAHAYA PHYSIK
• BAHAYA BIOLOGI Bagaimana
Terpapar
• BAHAYA ERGONOMI

ERGONOMI RISK FACTOR


• FREQUENCY
• FORCE
• POSTURE
B3

MSDS
EXPLOSIVE
INVESTIGASI KECELAKAAN

Ketentuan Manajemen Dalam Investigasi


• Kebijakan dan Prosedur
• Sumber-sumber harus tersedia
• Ada sistem efektif untuk mengkomunikasikan
informasi
• Tindakan yang realistis hrs didukung
• Leaders/Manager hrs menunjukan konsennya
• Leaders/manager memastikan kebijakan dan
prosedur investigasi dipatuhi.
PENGUMPULAN DATA
&
ANALISIS

 POSITION
 SAKSI LANGSUNG

P E O P L E
 SAKSI TIDAK LANGSUNG

 PART

 PAPER
WAWANCARA SAKSI
1. Tempat yang tepat, terpisah tersendiri
2. Maksud & tujuan SAKSI LANGSUNG:
3. Apa dan bagaimana Apa yg dlilihat,
didengar,dirasa, dan
4. Gunakan alat bantu bagaimana (tdk Opini)
5. Khusus pribadi saksi
6. Jangan menyela/memotong kecuali ..…
7. Cek ulang maksud saksi/persepsi
8. Catat hal khusus/vital
9. Tindakan koreksi saksi
10.Buka jalur informasi
EG-060603IT-BDG
LOSS CAUSATION
MODEL

I
M INCIDENT
B M
I CONTACT
A E
C N
S D What Happened ;
C
O I I
I
C  Struck By
N A
D
T
E
 Caught Between
T C E
R
N  Struck Against
A
T
O U C  Burned
S A
L
E U
S
E
LOSS CAUSATION
MODEL

I
M
IMMEDIATE
B M CAUSE
A E
C S D  Conditions or
O I I Activity at the time
C A the Incident
N
T occurred
T C E
R  Substandard Acts
A
O U C  Substandard
S A Conditions
L
E U
S
E
Kendali Sebab Sebab Insiden Kerugian
Kurang Dasar langsung

1. Program Faktor Praktek Kontak Manusia


2. Standar Personal Substandard dengan
3. Penataan substansi Barang
tidak Faktor Kondisi atau
memadai Pekerjaan Substandard energi Proses

Praktek yang substandard Kondisi yang substandard

gagal memberi peringatan pelindung tidak memadai


gagal mentaati peraturan ppe tidak memadai
gagal menaati prosedur peralatan sedang rusak
melepas alat pengaman penuh sesak
mengangkat secara salah sistem peringatan kurang
tidak memakai apd tidak teratur rapi
menservice alat yang sedang operasi pemaparan berlebihan
bersenda gurau ventilasi, penerangan kurang
LOSS CAUSATION
MODEL

BASIC CAUSE
B
A The Underlying
C S reasons WHY the
O I
Immediate Causes
C
N Exist
T C Job Factors
R A
Personal Factors
O U
S
L
E
BASIC
CAUSE Penyebab Dasar
Kegagalan Level POM
dalam menghilangkan /
1. FAKTOR mengendalikan:
PRIBADI
Faktor Pribadi/Personal
Faktor Pekerjaan
2. FAKTOR
PEKERJAAN

EG-060603IT-BDG
Kenapa
Kenapa??
??
FAKTOR PRIBADI

 KURANG KEMAMPUAN: >LJT>


 SECARA FISIK
 SECARA MENTAL

 KURANG PENGETAHUAN
 KURANG KETRAMPILAN
 S T R E S: > LJT>
 SECARA FISIK
 SECARA MENTAL

 MOTIVASI KELIRU/KURANG
EG-060603IT-BDG
KEMAMPUAN

• FISIK:
 TINGGI, BERAT, KEKUATAN, JANGKAUN
 PENGLIHATAN, PENDENGARAN,
 PENCIUMAN, PERNAFASAN, KESEHATAN

• MENTAL:
 GAMANG, KETAKUTAN
 BAKAT, KETANGKASAN RENDAH
 KECERDASAN RENDAH
 REAKSI LAMBAN
 PELUPA, ATITUDE
EG-060603IT-BDG
STRESS
• FISIK:
 LELAH KARENA BEBAN TUGAS/WAKTU
 KURANG ISTIRAHAT
 LELAH KARENA OVER SENSORY (RASA/BAU)
 TEMPERATUR EXTREM
 KURANG OKSIGEN
 PENGARUH OBAT-OBATAN
• MENTAL:
 TERLALU EMOSI
 LELAH SECARA PIKIRAN (MASALAH PRIBADI)
 PENYAKIT YG MENGGANGGU PIKIRAN
 FRUSTASI,DLL
EG-060603IT-BDG
FAKTOR PEKERJAAN

 KEPEMIMPINAN DAN
PENGAWASAN KURANG
 REKAYASA KURANG
 PEMELIHARAAN KURANG
 MATERIAL,PERKAKAS, DAN
PERALATAN KURANG
 STANDAR KERJA KURANG
 PENGADAAN KURANG
 SALAH PENGGUNAAN
 PEMAKAIAN DAN KERUSAKAN
EG-060603IT-BDG
LOSS CAUSATION
MODEL

Lack of
Control
C
O
Inadequate
N Stds
T
Inadequate
R
compliance to
O Stds
L
No Stds
Kendalai Sebab Sebab Insisen Kerugian
Kurang Dasar langsung

1. Program Faktor Praktek Kontak Manusia


2. Standar Personal Substandard dengan
3. Penataan substansi Barang
tidak Faktor Kondisi atau
memadai Pekerjaan Substandard energi Proses

PENGENDALIAN KURANG MEMADAI


Program tidak memadai
Standar tidak memadai
Penataan terhadap standar tidak memadia
EHS PROGRAM ELEMEN
• Leadership & administrasi • Peraturan perusahaan • Komunikasi Personal
• Training bagi manajemen • Analisa insiden • Pertemuan Kelompok
• Inspeksi Terencana • Training bagi karyawan • Promosi Umum
• Analisa & prosedur kerja • Alat pelindung diri • Penerimaan & Penempatan
• Penyelidikan insiden • Pelayanan kesehatan • Laporan & Dokumentasi
• Observasi kerja • Sistem Evaluasi Program • Off the Job Safety
• Kesiagaan gawat darurat • Kendali Rekayasa & Pengadaan
AUDIT

OBJEKTIV & RELIABLE


• Kembangkan suatu peralatan audit
yang objektif
• Gunakan proses audit yang valid
• Pastikan bahwa audit dilakukan oleh
orang yang kompeten
MANAJEMEN KEADAAN DARURAT
(MKD)
KONSEP OPERASI DARURAT
(KOD)

1. PENCEGAHAN (PREVENTION)
2. KESIAPAN (PREPAREDNESS)

3. TINDAKAN (RESPONSE)
4. PEMULIHAN (RECOVERY)
PENCEGAHAN :
Seluruh kegiatan yang ditujukan untuk
menghilangkan atau mengurangi kemungkinan
terjadinya Insiden

KESIAP SIAGAAN :
Seluruh kegiatan yang diperlukan untuk
menjamin ketersediaan sumber daya dan
kemampuan untuk mersepon dengan cepat jika
terjadi insiden
TINDAKAN (RESPONSE) :
Seluruh kegiatan yang dilakukan ketika terjadi
insiden untuk mencegah bahaya yang lebih
parah dan meminimalkan kerusakan pada
peralatan

PEMULIHAN (RECOVERY)
Seluruh kegiatan untuk mengembalikan
sistem pada keadaan yang normal
KOD – 1. PENCEGAHAN

• Kebijakan Umum Pencegahan


• Kebijakan Pencegahan Kebakaran
• Fasilitas Inspeksi K3 dan Audit
• Fasilitas Komite K3
KOD – 2. KESIAPSIAGAAN
(PREPAREDNESS)
• Pelatihan
• Drills & Exercise (Latihan)
• Fasilitas, Pasokan dan Peralatan
• Fasilitas Keamanan
• Kebijakan Hubungan Media
KOD – 3. TINDAKAN
(RESPONSE)

• Pemberitahuan
• Pengarahan dan Pengaturan :
• Personil yang terlibat
• Jalur Komunikasi
• Tugas dan Tanggung Jawab
• Prosedur Evakuasi
KOD – 4. PEMULIHAN
(RECOVERY)

• Tim Pemulihan
• Investigasi Insiden
• Perkiraan Kerusakan
• Pembersihan Lokasi
• Operasi Pemulihan/Re-Start
• Laporan Pemulihan Pasca
Keadaan Darurat
Rencana Tindakan Darurat

• Guna dari rencana tindakan darurat


• Peraturan perundang-undangan
• Asumsi dan Situasi
• Fasilitas Kesehatan dan Kebijakan K3
• Rencana Revisi dan Pemutakhiran prosedur
• Distribusi dari rencana
Analisis Risiko dan Bahaya Fasilitas

1. Tinjauan Fasilitas: Suatu tinjauan dasar dari


fasilitas, kegiatannya, prosesnya dan bahan yg
digunakan pada produksi
2. Evaluasi Risiko Fasilitas : Informasi dari asumsi
yg telah dibuat berkaitan dg jenis bahaya dari
fasilitas yg mudah diserang dan tingkat resiko
dan dampak antisipasi dari bahaya ini
3. Evaluasi Risiko dari Luar : Jenis risiko dari luar
yg dapat berdampak terhadap fasilitas dan
operasi
KEADAAN DARURAT DI TAMBANG

• KECELAKAAN
• KEBAKARAN
• PELEDAKAN
• TUMPAH ATAU BOCORNYA B2
• VENTILASI TIDAK BERFUNGSI
• AMBRUKNYA ATAP
• LONGSORNYA JENJANG, DLL
Penentuan Kategori
Keadaan Darurat

• Keparahan
• Kerugian
• Pengaruh terhadap operasi
• Keterlibatan sumber daya
• Pengaruh terhadap Imet
Perusahaan
KLASIFIKASI DARURAT
Kategori 1 :
 Kecelakaan ringan
 Tumpahan B3 yang relatif kecil
 Dapat diatasi oleh sumber daya yang
ada di Area Kecelakaan
 Operasi Tidak Terganggu
 Tidak ada publikasi
 Tidak ada potensi untuk eskalasi
KLASIFIKASI DARURAT
Lanjutan ..1

Kategori 2:
 Insiden yang mengakibatkan cacat/cidera
Berat
 Tumpahan bahan berbahaya yang cukup
besar
 Memerlukan sumber daya dari luar area untuk
menangani
 Operasi Terganggu Sementara
 Publikasi mulai terlibat/Tampaknya akan
terlibat
 Berpotensi untuk eskalasi walaupun terbatas
KLASIFIKASI DARURAT
Lanjutan ..2

Kategori 3 :
• Meninggal Dunia atau Beberapa Cidera Berat
• Tumpahan bahan berbahaya dalam jumlah
yang sangat besar
• Berdampak thd property atau proses produksi
• Bantuan dari luar mutlak diperlukan
• Publikasi yang menyolok telah terlibat
• Mempunyai potensi yg signifikan utk eskalasi
Fasilitas Keadaan Darurat

• Rute Evakuasi

• Tempat berkumpul

• Emergency Call
STRUKTUR ORGANISASI

Emergency Respon Team (ERT)


On Scene Commander/Emergency
Comunication Command Centre (OSC)
Emergency Management Team (EMT)
Crisis Management Team (CMT)
HR Support Team
Media Support Team
KOMPOSISI ERT

1. ERT Leader (SPT/SS)


2. Personil Emergency
3. Paramedis
4. Security
On Scene Command (OSC)

• Orang tertinggi pada lokasi


kecelakaan
• Tegas
• Menentukan kategori emergency
• Dapat diganti
KOMPOSISI EMT

1. EMT Leader (Manager/GM/Level


bwh Manager)
2. Emergency Service Coordinator
3. Technical & Production Coordinator
4. Commercial Service Coordinator
5. External Logistic Coordinator
6. Employee & Contractor Coordinator
7. Site Service Coordinator
8. Information Coordinator
9. Enviromental Coordinator
KOMPOSISI CMT
1. CMT Leader (PD/CO/DO/Para
Manager)
2. Public affairs Advisor
3. Human Resources & Community
Affairs Advisor
4. Investor Relation Advisor
5. Corporate Affair Advisor
6. Information Coordinator
FASILITAS EMT ROOM

1) Foto, Peta, Sketsa lokasi


2) Papan Tulis (White board)
3) Jam
4) Alat komunikasi (Telepon. Faks,
Email, HT)
5) Prosedur Manajemen Krisis
6) Nama & Call Number anggota ERT,
EMT dan CMT
EMT PROSEDUR
Accident

ERT Aktif OSC aktif/ECC siap EMT Leader Notif.

Catgri. 1 Komfirm Catgri. Cat. 2 or 3

EMT Aktif EMT Aktif


Bila Perlu
CMT Leader Notif.

Incident Over CMT Aktif Bila Perlu

Incident Over
Inc.Report Prep.
Inc.Report Prep
Manifest Relokasi/Evakuasi

Area --------- Tanggal.---------- Waktu -------- Supervisor --------


Alasan Evakuasi ----------------------------------------------------------
Apakah semua karyawan Telah dihitung dan Dicatat •Ya •Tidak
Apakah semua kontraktor Telah dihitung dan Dicatat •Ya •Tidak
Apakah semua Pengunjung Telah dihitung dan Dicatat •Ya •Tidak

Daftar Semua Karyawan yang belum dihitung

Nama No.ID Lokasi Terakhir Keteranga


n
SELAMAT

93

Anda mungkin juga menyukai