Anda di halaman 1dari 24

‫بسم هللا الرحمن الرحيم‬

Modul 3 Skenario 2
Kecemasan dan psikotik
Kelompok 2
Tutor : dr. Risky Akaputra, Sp.P

Faiz 2014730025
Verga Baiqillah T 2014730096
Abraham Isnan 2014730001
Vicky Satria K 2011730112
Angia Puspita D 2014730009
Masithoh Nur Baiti 2014730054
Adibah M. Rahman 2014730003
Khaerunnisa Muflihatul M 2014730046
Fanny Destiara 2014730026
Fernita Cahyaningrum 2014730031

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh


Skenario 2
Seorang laki-laki berusia 28 tahun, datang ke UGD RS dengan keluhan
sesak napas dan berdebar debar sejak 1 bulan yang lalu. Keluhan disertai
tubuh panas dingin dan gemetaran.Gejala timbul secara mendadak dan
timbul beberapa kali dalam sehari. Pasien merasa sangat takut dan
khawatir akan mendapat serangan jantung mendadak dan mati. Pasien
mengatakan ia sedang tidak memiliki masalah atau stress. Pada
pemeriksaan fisik dan laboratorium di dapatkan normal.

Kata/kalimat kunci
Mind Map
Laki-laki, 28 tahun

Anamnesis

Pemeriksaan Fisik : DBN Kecemasan Pemeriksaan Laboratorium : DBN

Differential Diagnosis dari


Gangguan Kecemasan

Definisi & Klasifikasi Grade Etiologi Epidemiologi Faktor resiko Kriteria diagnostik

Terapi dan Rehabilitasi Etika profesi medis Prognosis


Analisis Masalah
1. Apakah definisi dan klasifikasi dari gangguan kecemasan?

2. Bagaimana patomekanisme dari gangguan kecemasan?

3. Bagaimana alur diagnosis dari keluhan gangguan kecemasan?

4. Sebutkan dan jelaskan penyakit-penyakit yang dapat menyebabkan gangguan kecemasan!

5. Jelaskan pemeriksaan apa saja yang dibutuhkan untuk gangguan kecemasan!

6. Sebutkan dan jelaskan tingkat (grade) pada kecemasan!

7. Jelaskan diagnoss banding dari skenario!

8. Bagaimanakan penatalaksanaan pasien pada skenario?

9. Bagaimana etika, moral dan profesionalisme oleh medis pada skenario?


Gangguan Kesemasan

Ketegangan, rasa tak aman atau kekhawatiran yang timbul karena


dirasakan akan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan.

Kaplan, Harold I M.D, Benjamin J. Sadock, M.D. 2010. Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatriu Klinis. Jakarta. Binarupa Aksara Publisher
Klasifikasi dan Gangguan-gangguan yang dapat terjadi terutama
dengan gejala ansietas
Gangguan Ansietas Perasaan khawatir (cemas yang berat & menyeluruh & menetap (bertahan lama) dan
Menyeluruh disertai dengan gejala somatik (motorik&otonomik) yang menyebabkan gangguan fungsi
sosial.
Gangguan Panik Kecemasan yang ditandai serangan panik spontan dan dapat berkaitan dengan agorafobia,
dan disertai dengan kecemasan antisipatorik

Klasifikasi
Gangguan Fobik Ketakutan hebat terhadap suatu objek, aktivitas atau situasi dan ingin untuk menghindari
objek.
Gangguan Obsesif- Kecemasan dapat berubah menjadi gejala khas
Kompulsif
Gangguan stres pasca Respon yang tertunda atau berkepanjangan terhadap peristiwa ataau situasi yang
trauma menimbulkan stress akibat mengancam atau disertai rasa ketakutan yang meningkat.cxs
Tirotoksikosis Keadaan akibat hiperfungsi kelenjar
Ansietas iktal yang disebabkan oleh epilepsi, terutama epilepsi lobus temporalis
Sindrom putus obat dan alkohol (misalnya, delirium tremens)
Puri, Basant K. 2011. Buku Ajar Psikiatri Ed-2. Jakarta. EGC
Kaplan, Harold I M.D, Benjamin J. Sadock, M.D. 2010. Ilmu Pengetahuan Perilaku Psikiatriu Klinis. Jakarta. Binarupa Aksara Publisher
Ginsberg Lionel. 2007.Lecture Notes: Neurology Ed-8. Jakarta. Erlangga
http://med.unhas.ac.id/kedokteran/wp-content/uploads/2016/10/GANGGUAN-KECEMASAN.pdf
Tingkat Kecemasan

Tingkat Kecemasan Respon Fisik Respon Kognitif Respon Emosional


Ringan Ketagangan otot ringan, Terlihat tenang, percaya diri, Sedikit tidak sabar, aktivitas
sadar akan lingkungan menyendiri

Sedang Ketegangan otot sedang, Fokus terhadap stimulasi Tidak nyaman, mudah
TTD meningkat, mulai meningkat, rentang perhatian tersinggung, tidak sabar
berkeringat menurun
Berat Ketegangan otot berat, Sulit berfikir Sangat cemas, takut, bingung
keringat, nada suara tinggi,
bicara cepat
Panik Ketegangan ototnya sangat Fikiran tidak logis,tidak rasional Merasa terbebani, merasa tidak
berat, tidak dapat tidur mampu, lepas kendali

Respository.usu.ac.id minggu, 19 maret 2017 jam 10:49


Patofisiologi Anxietas

Gambar : Mary C. Essensial of psychatric Mental Health Nursing. Davis Plus


Penjelasan : Jerald. Essensial of pyschiatry. Wiley.2006
Alur Diagnosis

Kaplan & Sadock’s Comprehensive Textbook of Psychiatry 9th Ed p. 1844


Kaplan & Sadock’s Comprehensive Textbook
of Psychiatry 9th Ed p. 1845
Pemeriksaan yang dapat Dilakukan pada Pasien di Skenario
EDA ELECTRODERMAL ACTIVITY
EKG ELECTROCARDIOGRAM
SISTEM RESPIRASI
EEG ELECTROENCEPHALOGRAM
EMG ELECTROMYOGRAM

Kaplan and Sadock's Comprehensive Textbook of Psychiatry 9th edition page 1866
Differential Diagnosis 1 (Gangguan Panik)
DEFINISI Gangguan yang ditandai dengan adanya serangan panik yang tidak diduga dan spontan yang terdiri
atas periode rasa takut intens yang hati-hati dan bervariasi dari sejumlah serangan sepanjang hari
sampai hanya sedikit serangan selama satu tahun.
EPIDEMIOLOGI Perempuan : laki-laki yaitu 2-3 : 1
Sering timbul pada dewasa muda (25 tahun)
ETIOLOGI - Faktor biologis : gangguan fungsi beberapa neurotransmiter, yaitu serotonin, norepinefrin dan
GABA (Gama Amino Butiric Acid).
- Faktor genetik : Pada keturunan pertama pasien dengan gangguan panik dengan agorafobia
mempunyai risiko 4-8 kali mengalami serangan yang sama.
- Faktor psikososial : berdasarkan teori perilaku kognitif (menirukan perilaku orang tua) dan teori
psikoanalitik (pertahanan yang tidak berhasil terhadap impuls yang mencetuskan ansietas)
Tanda dan Gejala

Kaplan & Sadock. 2004. Buku Ajar Psikiatri Klinis, edisi 2. Jakarta: EGC
Departemen Psikiatri FKUI. 2015. Buku Ajar Psikiatri Edisi Kedua. Jakarta: FKUI
Differential Diagnosis 1 (Gangguan Panik)
KRITERIA DIAGNOSTIK

PENATALAKSAAN 1. Farmakoterapi
SSRI (serotonin selective reuptake inhibitors) dan alprazolam
2. Psikoterapi
- Terapi relaksasi : melatih pernafasan, mengendurkan seluruh otot tubuh dan mensugesti pikiran
- Terapi kognitif perilaku : bersama-sama melakukan restrukturisasi kognitif
- Psikoterapi dinamik : lebih memahami diri dan kepribadiannya
PROGNOSIS Walaupun gangguan panik merupakan penyakit kronis, namun penderita dengan fungsi premorbid
yang baik serta durasi serangan yang singkat bertedensi untuk prognosis yang lebih baik.

Kaplan & Sadock. 2004. Buku Ajar Psikiatri Klinis, edisi 2. Jakarta: EGC
Departemen Psikiatri FKUI. 2015. Buku Ajar Psikiatri Edisi Kedua. Jakarta: FKUI
Differential Diagnosis 2 (Gangguan Ansietas Menyeluruh)
Definisi Ansietas dan kekhawatiran yang berlebihan mengenai beberapa peristiwa atau aktivitas hampir
sepanjang hari selama sedikitnya 6 bulan. Kekhawatiran ini sulit dikendalikan dan berkaitan dengan
gejala somatik seperti otot tegang, iritabilitas, sulit tidur, dan gelisah.

Epidemiologi • Prevalensi 1 tahun berkisar antara 3 dan 8 %


• Perempuan : laki-laki = 2 : 1, tetapi rasio rawat inap perempuan : laki-laki = 1: 1
• Prevalensi seumur hidupnya adalah 45%
Etiologi Faktor Biologis Faktor Psikososial
• Sebagian besar tidak diketahui • kelompok perilaku – kognitif, pasien
• Genetik Studi positron emission tomography (PET) : laju dengan gangguan ansietas menyeluruh
metabolik di ganglia basalis dan substansia laba pada memberikan respon pada hal-hal yang
pasien gangguan ansietas menyeluruh yang lebih secara tidak benar dan tidak akurat
rendah daripada subjek control normal dianggap sebagai bahaya.
• Kelompok psikoanalitik : ansietas adalah
gejala konflik yang tidak disadari dan
tidak terselesaikan.

Kaplan & Sadock. 2004. Buku Ajar Psikiatri Klinis, edisi 2. Jakarta: EGC
Differential Diagnosis 2 (Gangguan Ansietas Menyeluruh)
Kriteria diagnosis DSM-IV-TR
a. Ansietas dan kekhawatiran berlebihan (perkiraan yang menakutkan), terjadi hamper setiap hari selama
setidaknya 6 bulan, mengenai sejumlah kejadian atau aktivitas seperti bekerja atau bersekolah.
b. Orang tersebut merasa sulit mengendalikan kekhawatirannya.
c. Ansietas dan kekhawatiran dikaitkan dengan tiga (atau lebih) dari keenam gejala berikut (dengan beberapa
gejala setidaknya muncul hampir setiap hari selama 6 bulan)
Perhatikan : hanya satu gejala yang diperlukan pada anak-anak.
Diagnosis

1) Gelisah atau merasa terperangkap atau terpojok


2) Mudah merasa Lelah
3) Sulit berkonsentrasi atau pikiran menjadi kosong
4) Mudah marah
5) Otot tegang
6) Gangguan tidur (sulit tertidur atau tetap tidur, atau tidur yang gelisah dan tidak puas)
d. Fokus dari ansietas atau kekhawatiran tidak terbatas hanya pada gambaran gangguan Aksis 1,
e. Ansietas, kekhawatiran atau gejala fisis menyebabkan distress yang secara klinis atau hendaya social,
pekerjaan, atau area penting fungsional lainnya.
f. Gangguan tidak disebabkan oleh efek fisiologis langsung dari zat

Kaplan & Sadock. 2004. Buku Ajar Psikiatri Klinis, edisi 2. Jakarta: EGC
Differential Diagnosis 2 (Gangguan Ansietas Menyeluruh)
Komorbiditas Merupakan gangguan yang paling sering muncul bersamaan dengan gangguan jiwa lain, biasanya
fobia social, fobia spesifik, gangguan panik, atau gangguan ansietas (50-90%).
Gejala Klinis • Ansietas
• Ketegangan motorik : gemetaran, gelisah, dan sakit dan sakit kepala
• Hiperaktivitas otonom : napas pendek, keringat berlebih, palpitasi, dan berbagai gejala
gastrointestinal
• Kesiagaan kognitif : iritabilitas dan mudahnya pasien merasa terkejut.
Prognosis Hanya sepertiga pasien yang memiliki gangguan ansietas menyeluruh mencari terapi psikiatri.
Karena tingginya insiden gangguan jiwa komorbid pada pasien gangguan ansietas menyeluruh,
perjalanan klinis dan prognosis sulit diprediksi. Terdapatnya beberapa peristiwa hidup yang negatif
sangat meningkatkan gangguan tersebut untuk timbul. Gangguan ansietas menyeluruh mungkin
akan menetap seumur hidup.

Kaplan & Sadock. 2004. Buku Ajar Psikiatri Klinis, edisi 2. Jakarta: EGC
Differential Diagnosis 2 (Gangguan Ansietas Menyeluruh)
Tatalaksana Psikoterapi Farmakoterapi
• Terapi perilaku-kognitif • Benzodiazepin : 2-6 minggu diikuti 1 atau 2 minggu untuk
• Terapi Suportif menurunkan dosis obat secara bertahap sebelum
• Psikoterapi berorientasi tilikan dihentikan.
• Buspiron : agonis parsial 5-HTIA dan tampaknya paling
efektif pada 60-80% pasien, kombinasi jangka panjang
benzodiazepine dan buspiron lebih efektif dari pada
sendiri.
• Venlafaksin (Effexor) efektif : untuk mengobati insomnia,
konsentrasi yang buruk, kegelisahan, iritabilitas, dan
ketegangan otot yang berlebihan akibat gangguan ansietas
menyeluruh.
• Selective serotonin reuptake inhibitor (SSRI) : dapat efektif
terutama pada pasien dengan komorbid depresi.

Kaplan & Sadock. 2004. Buku Ajar Psikiatri Klinis, edisi 2. Jakarta: EGC
Farmakoterapi
• SSRI (setralin/ paroksetin)
Keluhan Sentralin – Zoloft, 25mg, 1x 25 – 50mg
• Sesak napas Paroxetine – Seroxat, 10mg, 1x 10 – 20mg
• Berdebar – debar 3 – 6 bulan
• Tubuh panas dingin • Benzodiazepine (Alprazolam - Xanax)
• Sangat takut 0,5 mg, 2x1, 4-6 minggu
• Khawatir • Trisiklik : Amoksipen, despiramin,
maprotiline

SSRI (setralin/ paroksetin)

Brunton, Laurence, dkk. 2011. Goodman & Gilman: Manual Farmakologi dan Terapi. Jakarta : EGC
Utama, Hendra. 2013. Buku Ajar Psikiatri. Jakarta : Badan Penerbit FKUI
Psikoterapi

Terapi
Relaksasi

Terapi
Psikoterapi
Kognitif
Dinamik
Perilaku

Utama, Hendra. 2013. Buku Ajar Psikiatri. Jakarta : Badan Penerbit FKUI
Etika,Moral dan Profesionalisme dokter dalam menangani
penyakit kejiwaan
 Sebagai seorang dokter, disamping memahami dan menguasai bidang kompetensinya sebagai
dokter umum/spesialis juga memahami berbagai prinsip dasar psikiatri klinis

 Etika dalam psikiatri mengacu pada prinsip tingkah laku yang mengatur perilaku psikiater dan
professional kesehatan jiwa lainnya.

 Sebagai profesi ini dokter harus mengetahui kewajiban tidak hanya pasien tetapi juga pada
masyarakat, pada professional kesehatan lain, dan pada diri sendiri.

Buku ajar psikiatri FKUI


Kaplan&sadock buku ajar psikiatri klinis/Benjamin J.Sadock,Virginia A. Ed 2-
jakarta : ECG,2010 hal 674-677
Prinsip-prinsip etika kedokteran yang dapat diterapkan
pada psikiatri
 Pasal 1
Dokter harus berdedikasi dalam memberikan pelayanan medis yang kompeten dengan kasih
sayang dan menghormati martabat manusia
 Pasal 2
Dokter harus menghadapi pasien dan kolega dengan jujur, dan berusaha, memaparkan dokter
yang karakter atau kompetensinya defisien atau yang terlibat didalam kecurangan atau
penipuan
 Pasal 3
Dokter harus menghormati hukum dan juga mengetahui tanggung jawab untuk menemukan
perubahan dalam syarat tersebut yang berlawanan dengan yang terbaik bagi pasien

Buku ajar psikiatri FKUI


Kaplan&sadock buku ajar psikiatri klinis/Benjamin J.Sadock,Virginia A. Ed 2-
jakarta : ECG,2010 hal 674-677
Prinsip-prinsip etika kedokteran yang dapat diterapkan
pada psikiatri
 Pasal 4
Dokter harus menghormati hak pasien, sejawat dan professional kesehatan lain, dan harus menjaga kerahasiaan pasien
menurut batasan hukum.
 Pasal 5
Seorang dokter harus terus belajar, menerapkan dan mengembangkan pengetahuan ilmiah, memungkinkan informasi
yang relevan tersedia untuk pasien, sejawat, dan masyarakat, konsultasi diperoleh dan menggunakan bakat professional
kesehatan lainnya jika diinginkan
 Pasal 6
Seorang dokter harus di dalam penyediaan perawatan pasien yang memadai, kecuali pada kegawatdaruratan, bebas
memilih orang yang akan dilayani, orang untuk bekerja sama, dan lingkungan tempat memberikan layanan medis
 Pasal 7
Seorang dokter harus mengetahui kewajiban untuk berpartisipasi dalam aktivitas yang berperan untuk memperbaiki
komunitas
Buku ajar psikiatri FKUI
Kaplan&sadock buku ajar psikiatri klinis/Benjamin J.Sadock,Virginia A. Ed 2-
jakarta : ECG,2010 hal 674-677
Simpulan
Berdasarkan hasil diskusi kelompok 2 bahwa seorang laki-laki berusia 28
tahun, dengan keluhan sesak napas dan berdebar debar sejak 1 bulan yang lalu,
disertai tubuh panas dingin dan gemetaran, timbul secara mendadak dan timbul
beberapa kali dalam sehari. Pasien merasa sangat takut dan khawatir akan
mendapat serangan jantung mendadak dan mati. Namun tidak memiliki masalah
atau stress. Pada pemeriksaan fisik dan laboratorium di dapatkan normal, kami
menyimpulkan diagnosis dari pasien tersebut adalah gangguan panik.
‫ب ال ْع َ ال َ ِم ي ْ ن‬ َ ْ ‫ال‬
ِ ِّ ‫ح ْم د ُ هَّلل ِ َر‬
Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Anda mungkin juga menyukai