Anda di halaman 1dari 18

REFARAT

“Gangguan Non Psikotik / Neurotik”

Anna Amaliyah Thamsur 105501107522

PEMBIMBING :

dr. Faanny Wijaya, Sp.KJ

BAGIAN RADIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
BAB I
PENDAHULUAN

BAGIAN RADIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Pendahuluan
Kesehatan jiwa menjadi salah satu permasalahan yang signifikan didunia,
termasuk di negara Indonesia. Kesehatan jiwa adalah ketika seseorang tersebut
merasa sehat dan bahagia, mampu menghadapi tantangan dalam hidupnya,
dapat menerima orang lain sebagaimana seharusnya serta mempunyai sikap
positif terhadap diri sendiri dan orang lain. Gangguan mental atau mental
disorder disebut juga mental illness merupakan keadaan kesehatan yang
berpengaruh pada pikiran, rasa, tindakan, kondisi hati, ataupun kombinasi
diantaranya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

BAGIAN RADIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Definisi
Neurotik adalah pola tingkah laku yang ditunjukkan seseorang yang merasa
dirinya mengalami kesulitan menghadapi kecemasan dan konflik. Gangguan
jiwa neurotik merupakan kegagalan dalam penyesuaian diri secara emosianal
karena suatu konflik tak-sadar yang tidak dapat diselesaikan sehingga
mengakibatkan kecemasan yang timbul akan diubah dan muncullah gejala-
gejala subyektif yang mengganggu. Pendapat lain yang dikemukakan
menerangkan bahwa gangguan jiwa neurotik terjadi hanya pada sebagian dari
kepribadian, sehingga orang yang mengalaminya masih bisa melakukan
pekerjaan-pekerjaan biasa sehari-hari atau masih bisa belajar, dan jarang
memerlukan perawatan khusus di rumah sakit
MACAM MACAM GANGGUAN JIWA NEUROTIK

1. Gangguan Anxietas Fobik

Anxietas dicetuskan oleh adanya situasi atau objek yang jelas (dari luar individu itu sendiri), yang

sebenarnya pada saat kejadian ini tidak membahayakan. Sebagai akibatnya, objek atau situasi tersebut dihindari atau

dihadapi dengan rasa terancam.


MACAM MACAM GANGGUAN ANXIETAS FOBIK
1. Gangguan Anxietas Fobik

a) Agorafobia

Agorafobia mengacu pada ketakutan atau kecemasan tentang tempat-tempat yang sulit untuk melarikan diri .

b) Fobia Sosial

Orang dengan gangguan kecemasan sosial takut mempermalukan diri mereka sendiri dalam situasi sosial (yaitu,
pertemuan sosial, presentasi lisan, bertemu orang baru).

c) Fobia Spesifik

Pasien dengan fobia spesifik mengalami tingkat kecemasan yang tinggi disertai ketakutan yang berlebihan dan tidak
masuk akal baik karena paparan terhadap stimulus fobia, antisipasi terhadap paparan terhadap stimulus fobia, dan
bahkan berbicara tentang stimulus yang ditakuti
2. Gangguan Anxietas Lainnya

a) Gangguan Panik (Anxietas Paroksimal Episodik)

Gangguan panik dan serangan panik adalah dua masalah paling umum yang terlihat di dunia psikiatri. Gangguan
panik merupakan entitas yang terpisah dari serangan panik, meskipun ditandai dengan serangan panik yang berulang
dan tidak terduga
b) Gangguan Cemas Menyeluruh
Gangguan kecemasan menyeluruh ditandai dengan kekhawatiran yang terus-menerus, berlebihan, dan tidak realistis
terhadap hal-hal sehari-hari
c) Gangguan Campuran Anxietas dan Depreasi
Keadaan ini merupakan dimana gejala cemas yang terkategori ringan dan depresi ringan terjadi saat bersamaan
3. Gangguan Obsesif Kompulsif

Gangguan Obsesif Kompulsif (GOK) merupakan kelompok gejala yang meliputi pikiran yang intrusif, ritual,

preokupasi, dan kompulsi. Obsesi adalah pikiran berulang yang intrusif dan tidak diinginkan, mendesak, atau impuls

yang sering menyebabkan peningkatan kecemasan atau distress yang nyata. Kompulsif adalah perilaku atau tindakan

mental berulang yang dilakukan sebagai respon dari obsesi, atau kekakuan dengan cara yang mengikat
4. Reaksi Terhadap Stres Berat dan Gangguan Penyusaian

a) Reaksi Stres Akut

(yaitu, gangguan terkait trauma dan stres)

b) Gangguan Stres Pasca Trauma

Gangguan stres pasca trauma (PTSD) adalah suatu sindrom yang diakibatkan oleh paparan terhadap kematian nyata
atau ancaman, cedera serius, atau kekerasan seksual

c) Gangguan Penyusaian

Gangguan penyesuaian menggambarkan respons emosional dan/atau perilaku yang maladaptif terhadap stresor
psikososial
5. Gangguan Disosiatif
a) Amnesia Disosiatif

Amnesia disosiatif didefinisikan sebagai “ketidakmampuan mengingat informasi otobiografi penting.”

b) Fugue Disosiatif

Gangguan disosiatif ditandai dengan kegagalan sementara atau kronis atau gangguan integrasi kesadaran, memori, persepsi, identitas atau emosi

c) Gangguan Trans dan Kesurupan

suatu perubahan psikologis yang ditandai dengan adanya penyimpangan. gangguan persepsi dan identitas

d) Gangguan Desosiatif dari Gerakan dan Penginderaan

pasien biasanya mengeluh tentang adanya penyakit fisik, meskipun tidak ada kelainan fisik yang dapat ditemukan

e) Gangguan Kepribadian Multiple / Dissociative Identipy Disorder (DID)

sebelumnya dikenal sebagai Gangguan Kepribadian Ganda


6. Gangguan Somatoform
Ciri utama dari gangguan somatoform adalah adanya keluhan gejala fisik yang berulang yang disertai
dengan permintaan pemeriksaan medis, meskipun sudah berkali-kali terbukti hasilnya negatif dan juga sudah
dijelaskan oleh dokter bahwa tidak ditemukan kelainan fisik yang menjadi dasar keluhannya
7. Gangguan Neurotik Lainnya
a) Neurastenia
menyebabkan gejala kelelahan, perasaan cemas, sakit kepala, impotensi, neuralgia, dan depresi menjadi bagian dari
konsep penyakit 'neurathenia' yang ambigu dan luas.

b) Sindrom Depersonalisasi-Derealisasi
Sindrom depersonalisasi-derealisasi (DDS) didefinisikan dengan perasaan terlepas dari perasaan dan/atau
pengalamannya sendiri (depersonalisasi , DP) dan/atau mengalami objek, orang, dan/atau lingkungan sekitar sebagai
tidak nyata, jauh, buatan, dan tak bernyawa
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan pada pasien dengan gangguan neurotik dilakukan dengan cara menurunkan atau menghilangkan
gejala-gejala neurotik

Terapi Farmakologi
Penatalaksanaan farmakologi dilakukan pada pasien dengan indikasi gangguan neurotik sedang atau berat, memiliki
riwayat gangguan neurotik sebelumnya atau mengalami kegagalan pendekatan terapi psikologi. Penggunaan obat-
obatan harus sesuai dengan indikasi yang ditunjukkan pasien, seperti untuk pasien dengan ansietas diberikan obat
diazepam dan untuk anti depresan diberikan obat amitripilin
Terapi Non Farmakologi
 Berolahraga secara rutin

 Istirahat atau tidur yang cukup

 Asupan diit yang seimbang dengan kebutuhan tubuh

 Memiliki kesabaran dan sikap yang baik terhadap diri sendiri

 Memiliki kegiatan yang rutin

 Tidak mengonsumsi minuman beralkohol dan menggunakan obat- obatan terlarang

 Menyampaikan apa yang dirasakan atau dipikirkan kepada orang yang dipercaya
BAB III
PENUTUP

BAGIAN RADIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
PENUTUP

Gangguan neurotik adalah gangguan emosional atau kejiwaan yang muncul dengan kecemasan

irasional atau signifikan. Gangguan ini tidak memiliki penyebab fisik dan tidak hadir dengan

gejala psikotik seperti delusi atau halusinasi. Seseorang yang menderita gangguan neurotik dapat

hadir dengan kecemasan, kelelahan, insomnia, lekas marah, khawatir, kompulsi, dan somatisasi

Gangguan ini dapat diobati dengan psikoterapi, obat psikotropika, atau kombinasi keduanya
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai