PEMBIMBING :
BAGIAN RADIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
BAB I
PENDAHULUAN
BAGIAN RADIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Pendahuluan
Kesehatan jiwa menjadi salah satu permasalahan yang signifikan didunia,
termasuk di negara Indonesia. Kesehatan jiwa adalah ketika seseorang tersebut
merasa sehat dan bahagia, mampu menghadapi tantangan dalam hidupnya,
dapat menerima orang lain sebagaimana seharusnya serta mempunyai sikap
positif terhadap diri sendiri dan orang lain. Gangguan mental atau mental
disorder disebut juga mental illness merupakan keadaan kesehatan yang
berpengaruh pada pikiran, rasa, tindakan, kondisi hati, ataupun kombinasi
diantaranya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
BAGIAN RADIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
Definisi
Neurotik adalah pola tingkah laku yang ditunjukkan seseorang yang merasa
dirinya mengalami kesulitan menghadapi kecemasan dan konflik. Gangguan
jiwa neurotik merupakan kegagalan dalam penyesuaian diri secara emosianal
karena suatu konflik tak-sadar yang tidak dapat diselesaikan sehingga
mengakibatkan kecemasan yang timbul akan diubah dan muncullah gejala-
gejala subyektif yang mengganggu. Pendapat lain yang dikemukakan
menerangkan bahwa gangguan jiwa neurotik terjadi hanya pada sebagian dari
kepribadian, sehingga orang yang mengalaminya masih bisa melakukan
pekerjaan-pekerjaan biasa sehari-hari atau masih bisa belajar, dan jarang
memerlukan perawatan khusus di rumah sakit
MACAM MACAM GANGGUAN JIWA NEUROTIK
Anxietas dicetuskan oleh adanya situasi atau objek yang jelas (dari luar individu itu sendiri), yang
sebenarnya pada saat kejadian ini tidak membahayakan. Sebagai akibatnya, objek atau situasi tersebut dihindari atau
a) Agorafobia
Agorafobia mengacu pada ketakutan atau kecemasan tentang tempat-tempat yang sulit untuk melarikan diri .
b) Fobia Sosial
Orang dengan gangguan kecemasan sosial takut mempermalukan diri mereka sendiri dalam situasi sosial (yaitu,
pertemuan sosial, presentasi lisan, bertemu orang baru).
c) Fobia Spesifik
Pasien dengan fobia spesifik mengalami tingkat kecemasan yang tinggi disertai ketakutan yang berlebihan dan tidak
masuk akal baik karena paparan terhadap stimulus fobia, antisipasi terhadap paparan terhadap stimulus fobia, dan
bahkan berbicara tentang stimulus yang ditakuti
2. Gangguan Anxietas Lainnya
Gangguan panik dan serangan panik adalah dua masalah paling umum yang terlihat di dunia psikiatri. Gangguan
panik merupakan entitas yang terpisah dari serangan panik, meskipun ditandai dengan serangan panik yang berulang
dan tidak terduga
b) Gangguan Cemas Menyeluruh
Gangguan kecemasan menyeluruh ditandai dengan kekhawatiran yang terus-menerus, berlebihan, dan tidak realistis
terhadap hal-hal sehari-hari
c) Gangguan Campuran Anxietas dan Depreasi
Keadaan ini merupakan dimana gejala cemas yang terkategori ringan dan depresi ringan terjadi saat bersamaan
3. Gangguan Obsesif Kompulsif
Gangguan Obsesif Kompulsif (GOK) merupakan kelompok gejala yang meliputi pikiran yang intrusif, ritual,
preokupasi, dan kompulsi. Obsesi adalah pikiran berulang yang intrusif dan tidak diinginkan, mendesak, atau impuls
yang sering menyebabkan peningkatan kecemasan atau distress yang nyata. Kompulsif adalah perilaku atau tindakan
mental berulang yang dilakukan sebagai respon dari obsesi, atau kekakuan dengan cara yang mengikat
4. Reaksi Terhadap Stres Berat dan Gangguan Penyusaian
Gangguan stres pasca trauma (PTSD) adalah suatu sindrom yang diakibatkan oleh paparan terhadap kematian nyata
atau ancaman, cedera serius, atau kekerasan seksual
c) Gangguan Penyusaian
Gangguan penyesuaian menggambarkan respons emosional dan/atau perilaku yang maladaptif terhadap stresor
psikososial
5. Gangguan Disosiatif
a) Amnesia Disosiatif
b) Fugue Disosiatif
Gangguan disosiatif ditandai dengan kegagalan sementara atau kronis atau gangguan integrasi kesadaran, memori, persepsi, identitas atau emosi
suatu perubahan psikologis yang ditandai dengan adanya penyimpangan. gangguan persepsi dan identitas
pasien biasanya mengeluh tentang adanya penyakit fisik, meskipun tidak ada kelainan fisik yang dapat ditemukan
b) Sindrom Depersonalisasi-Derealisasi
Sindrom depersonalisasi-derealisasi (DDS) didefinisikan dengan perasaan terlepas dari perasaan dan/atau
pengalamannya sendiri (depersonalisasi , DP) dan/atau mengalami objek, orang, dan/atau lingkungan sekitar sebagai
tidak nyata, jauh, buatan, dan tak bernyawa
PENATALAKSANAAN
Penatalaksanaan pada pasien dengan gangguan neurotik dilakukan dengan cara menurunkan atau menghilangkan
gejala-gejala neurotik
Terapi Farmakologi
Penatalaksanaan farmakologi dilakukan pada pasien dengan indikasi gangguan neurotik sedang atau berat, memiliki
riwayat gangguan neurotik sebelumnya atau mengalami kegagalan pendekatan terapi psikologi. Penggunaan obat-
obatan harus sesuai dengan indikasi yang ditunjukkan pasien, seperti untuk pasien dengan ansietas diberikan obat
diazepam dan untuk anti depresan diberikan obat amitripilin
Terapi Non Farmakologi
Berolahraga secara rutin
Menyampaikan apa yang dirasakan atau dipikirkan kepada orang yang dipercaya
BAB III
PENUTUP
BAGIAN RADIOLOGI
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR
PENUTUP
Gangguan neurotik adalah gangguan emosional atau kejiwaan yang muncul dengan kecemasan
irasional atau signifikan. Gangguan ini tidak memiliki penyebab fisik dan tidak hadir dengan
gejala psikotik seperti delusi atau halusinasi. Seseorang yang menderita gangguan neurotik dapat
hadir dengan kecemasan, kelelahan, insomnia, lekas marah, khawatir, kompulsi, dan somatisasi
Gangguan ini dapat diobati dengan psikoterapi, obat psikotropika, atau kombinasi keduanya
TERIMA KASIH