Anda di halaman 1dari 13

“Use of the Orem self-care model on pain

relief in women with rheumatoid arthritis: a


randomized trial”

Oleh:
Dinda Putri Savira
PSIK C 2019
201910420311091

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2019
LATAR BELAKANG
Rheumatoid arthritis (RA) adalah penyakit sistemik kronis dan autoimun yang biasanya menyerang orang dewasa
antara usia 35 dan 50 tahun, dimana wanita 2,5 sampai 3 kali lebih rentan dibandingkan dengan laki-laki, dengan nyeri sebagai
gejala yang paling penting (Saeedifar, dkk. 2018). Nyeri yang dirasakan oleh pasien dapat menyebabkan kecacatan progresif,
kematian dini, beban sosial ekonomi, dan bahkan dapat membatasi rentang gerak pasien (Guo, dkk. 2016). Persentase yang
tinggi dari penderita rheumatoid arthritis (sekitar 50%) tidak dapat menikmati serta memaksimalkan waktu bekerja mereka.
Menurut studi Global Burden of Disease pada tahun 2010, pasien yang hidup dengan kecacatan dari rheumatoid
arthritis meningkat dari 2.566/000 di 1990 menjadi 3.776.000 pada tahun 2010. Dengan peningkatan jumlah populasi di seluruh
dunia, serta penurunan angka kematian, maka jumlah orang yang hidup dengan rheumatoid arthritis akan meningkat secara
substansial selama beberapa dekade mendatang (Pan, dkk. 2017).
Peningkatan jumlah pasien penderita rheumatoid arthritis mengharuskan para peneliti menemukan gagasan serta ide
baru dalam hal pengobatan serta perawatan pasien dengan rheumatoid arthritis tersebut. Selama beberapa dekade terakhir,
organisasi perawatan kesehatan di seluruh dunia telah aktif beradvokasi dalam perawatan yang berpusat pada pasien sebagai cara
untuk menjamin perawatan yang berkualitas tinggi. Keterlibatan pasien dinilai penting dalam menentukan potensi, target, dan
desain sistem yang sesuai dengan kebutuhan pasien, sehingga meningkatkan pengalaman pasien dengan perawatan dan kualitas
pelayanan, serta berpotensi mengurangi biaya perawatan (Lopatina, dkk. 2018). Salah satu pendekatan yang sesuai dengan
ekspektasi yang diharapkan oleh para peneliti, adalah model keperawatan self-care dari Orem untuk membantu pasien merawat
dirinya sendiri secara mandiri dan mampu mengendalikan dirinya sendiri dan mengoreksi dirinya sendiri (Aini, Nur. 2018). Hal
inilah yang mendasari penulis tertarik untuk menganalisis jurnal tersebut.

UMM_FIKES_PSIK_2019
Analisis PICO
No. Critical Appraised Analisis

1. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menentukan penggunaan dari
(Purpose) model perawatan diri (self-care ) Orem dalam mengurangi atau
meringankan rasa nyeri pada pasien dengan rheumatoid arthritis.

2. Desain penelitian Penelitian ini menggunakan desain penelitian randomized trial.

UMM_FIKES_PSIK_2019
Analisis PICO
No. Critical Appraised Analisis

3. Problem Jurnal berjudul "Use of The Orem Self-Care Model on Pain Relief in Women With
Rheumatoid Arthritis" meneliti masalah tentang keefektifan teori model self-care
dari Orem dalam mengurangi tingkat keparahan rasa nyeri pada pasien pengidap
rheumatoid arthritis yang ditemukan pada wanita kelompok usia 35-50 tahun,
dimana kelompok usia tersebut 2,5 sampai 3 kali lebih mungkin untuk menderita
rheumatoid arthritis. Gejala yang paling penting dari penyakit ini adalah nyeri yang
merupakan perhatian utama penyediaan layanan kesehatan bagi pasien dengan
rheumatoid arthritis dan belum diteliti dengan baik. Nyeri dapat mempengaruhi
status kesehatan, cacat fungsional, dan penggunaan obat-obatan, dimana
intervensi bedah sering tidak mampu mengendalikan rasa sakit dan pasien dipaksa
untuk hidup dengan rasa sakit tersebut dalam jangka waktu yang lama.

UMM_FIKES_PSIK_2019
Analisis PICO
No. Critical Appraised Analisis

4. Populations Penelitian ini ditujukan kepada 60 wanita (rata-rata berusia 44 tahun) yang dirujuk
ke Dr. Akhyani Rheumatology klinik di Karaj dengan rheumatoidarthritis yang dibagi
menjadi 2 kelompok secara acak dengan 30 orang untuk kelompok intervensi dan
30 orang untuk kelompok kontrol.

UMM_FIKES_PSIK_2019
Analisis PICO
No. Critical Analisis
Appraised

5. Intervention Pada kelompok intervensi yang berjumlah 30 orang, dilakukan pengkajian formulir terkait dengan penilaian kemampuan
perawatan diri pasien dengan rheumatoid arthritis yang diserahkan kepada pasien dalam kelompok intervensi yang meliputi
kebutuhan perawatan diri (kebutuhan umum, pertumbuhan dan perkembangan, penyimpangan dan kesehatan). Kemudian pada
tahap perencanaan, beberapa topik dipertimbangkan, seperti 4 sesi pelatihan teoritikal dan praktis selama 1-2 jam dibidang perilaku
perawatan diri dalam kaitannya dengan rheumatoid arthritis, metode perlindungan sendi, jenis olahraga, prinsip-prinsip dan pola
makanan yang benar, metode untuk mencegah kekambuhan penyakit, metode pengendalian nyeri, strategi untuk manajemen stres
dan kecemasan progresif dan relaksasi progresif dibawah pengawasan dokter, dan buku-buku terbaru dan artikel yang mendukung
dalam dua sistem (sistem dukungan edukatif dan sistem pengganti sebagian) dan sesuai dengan kebutuhan yang dipelajari
berdasarkan model Orem pada pasien dengan rheumatoid arthritis (jumlah sesi bervariasi untuk setiap pasien). Pada tahap
implementasi, beberapa topik seperti dukungan mental dan pemberian dorongan kepada klien, bimbingan dengan menyediakan
pamflet pendidikan di akhir setiap sesi, menindak lanjuti perilaku perawatan diri melalui telepon pada interval setiap minggu atau
setiap dua minggu dan menggunakan checklist perawatan diri di bidang nutrisi, olahraga, dan relaksasi, serta menyediakan
lingkungan rumah yang cocok dengan berpartisipasinya anggota keluarga dalam sesi pendidikan, serta pemberian nomor kontak
peneliti untuk mempermudah klien memutuskan pengambilan tindakan jika mereka memiliki masalah atau pertanyaan. Perilaku
perawatan diri yang didasarkan pada model Orem digunakan oleh kelompok intervensi selama 3 bulan.

UMM_FIKES_PSIK_2019
Analisis PICO
No. Critical Appraised Analisis

6. Comparator Pada kelompok kontrol yang berjumlah 30 orang hanya diperlakukan sesuai
perawatan sesuai dengan protokol, yaitu dengan rheumatologist selama 3 bulan.
Setelah akhir peneltian, semua materi pelatihan disampaikan kepada kelompok
kontrol sebagai paket pelatihan.

UMM_FIKES_PSIK_2019
Analisis PICO
No. Critical Appraised Analisis

7. Outcomes Tindakan pendataan berulang menunjukkan bahwa rata-rata nyeri pada kelompok intervensi berbeda
secara signifikan satu bulan dan tiga bulan setelah intervensi dibandingkan dengan sebelum intervensi
(p<0,001) (sebelum intervensi= 5.00 ±1.53 , setelah 1 bulan= 4.80 ±1.39 , setelah 3 bulan= 4.03 ±1.37).
Sedangkan, rata-rata nyeri pada kelompok kontrol tidak berubah secara signifikan satu bulan dan tiga
bulan setelah intervensi dibandingkan dengan sebelum intervensi (p= 0.59) (sebelum intervensi= 5.17
±1.14 , setelah 1 bulan= 5.10 ±1.12 , setelah 3 bulan= 5.13 ±1.10).

UMM_FIKES_PSIK_2019
Analisis PICO
No. Critical Appraised Analisis

8. Kelebihan Kelebihan dari penelitian ini adalah, selain untuk mengurangi tingkat keparahan nyeri pada pasien dengan
rheumatoid arthritis, model self-care Orem ini juga dapat meningkatkan kualitas hidup pasien, diantaranya adalah
kemampuan otonomi pasien untuk memilih dan membuat keputusan tentang hal-hal yang harus dilakukan untuk
mengelola sakit mereka, karena sebagian besar pasien lebih memilih strategi mereka sendiri daripada saran dokter.
Selain itu, model self-care Orem inijuga dapat digunakan sebagai media promosi kesehatan baik kepada pasien
dengan rheumatoid arthritis atau kepada pasien dengan non- rheumatoid arthritis sebagai media edukasi dan
pencegahan timbulnya rheumatoid arthritis.

9. Kelemahan Salahsatu keterbatasan utama dalam penelitian ini adalah perbedaan dari setiap individu diantara unit-unit belajar
dalam hal respon kuisioner-kuisioner, pendidikan dari topik yang dipelajari, dan aplikasi serta keberlanjutan dari
self-care yang tidak dapat terkontrol atau terkuasai.

UMM_FIKES_PSIK_2019
Analisis PICO
No. Critical Appraised Analisis

10. Manfaat hasil penelitian A. Manfaat Praktis


1. Penelitian ini dapat menjadi inovasi dalam penanganan pasien dengan rheumatoid arthritis
tanpa menggunakan obat-obatan dan meminimaliasir pengeluaran biaya yang terlalu besar.
2. Dapat mengaplikasikan intervensi keperawatan yang tepat sesuai dengan respon atau
kebutuhan pasien
A. Manfaat Teoritis
1. Hasil penelitian ini mampu memperkaya serta memperkuat bukti-bukti terdahulu dalam hal
keefektifan perawatan diri untu mengontrol rasa sakit pada pasien dengan rheumatoid
arthritis.
2. Penelitian ini dapat diterapkan lebih lanjut kepada pasien dengan rheumatoid arthritis untuk
mengurangi pemakaian obat-obatan, peningkatan kualitas hidup pasien rheumatoid
arthritis, serta penghematan biaya pengobatan rheumatoid arthritis yang dapat diterapkan
di rumah sakit sebagai salah satu intervensi utama penanganan penyakit rheumatoid
arthritis.
UMM_FIKES_PSIK_2019
DAFTAR PUSTAKA
Aini, Nur. 2018. Teori Model Keperawatan Beserta Aplikasinya Dalam
Keperawatan. Malang: Universitas Muhammadiyah Malang
Guo, Qiuyan, Dkk. 2016. Guizhi-Shaoyao-Zhimu decoction attenuates rheumatoid
arthritis partially by reversing inlammation-immune system imbalance.
10.1186
Lopatina, Elena, Dkk. 2018. The voice of patients in system redesign: A case study
of redesigning a centralized system for intake of referrals from primary
care to rheumatologists for patients with suspected rheumatoid arthritis.
10. 1111
Pan, Xin, Dkk. 2017. Systematic review of the methodological quality of controlled
trials evaluating Chinese herbal medicine in patients with rheumatoid
arthritis. 10. 1136
Perez, Javier Andreu, Dkk. 2017. Developing Fine-Grained Actigraphies for
Rheumatoid Arthritis Patients from a Single Accelerometer Using
Machine Learning. 10.3390
Ridgley, Laura A., Dkk. 2018. What are the dominant cytokines in early rheumatoid
arthritis?. Vol. 30 No. 2
Saeedifar, Elahe Sadat, Dkk. 2018. Use of the Orem self-care model on pain relief
in women with rheumatoid arthritis: a randomized trial. 10.19082

UMM_FIKES_PSIK_2019
Thank You

UMM_FIKES_PSIK_2019
UMM_FIKES_PSIK_2019

Anda mungkin juga menyukai