AREA SAMPLING
HUBUNGAN ANTARA PEMAHAMAN AGAMA (ISLAM) DAN TIN
GKAT KENAKALAN REMAJA SISWA MADRASAH TSANAWIYAH
DI KECAMATAN CIRANJANG
ANGGOTA KELOMPOK
Jurusan Matematika
Fakultas Sains dan Teknologi
Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
2019
Agenda Presentasi
SAMPLING
01 Pengertian, Alasan, Tujuan, dan Klasifikasi
METODE PENELITIAN
03 Tempat & waktu, Populasi & Sampel, Jenis Penelitian, Metode
Pengumpulan Data & Teknik Sampling
CONTOH KASUS
04 Penerapan Area Sampling
05
Probability Sampling Pengertian
• Simple Random Cara pengambilan sampel dimana sampel
Teknik sampling
yang memberikan Sampling S adalah bagian dari populasi yang mewakili
peluang yang sama • Stratified Random secara keseluruhan sifat dan karakter dari
bagi setiap unsur
populasi untuk dipilih
Sampling
• Area Sampling
A populasi.
populasi untuk dipilih • Snowball Sampling Untuk mempelajari satu atau lebih
menjadi sampel. N karakteristik populasi yang akan diteliti
tanpa harus melibatkan seluruh populasi.
AREA
SAMPLING
PENGERTIAN TUJUAN
LATAR BELAKANG
Masalah moral dan agama pada saat sekarang ini menjadi sebuah perhatian yang bes
ar bagi semua kalangan masyarakat, baik yang hidup diperkotaan maupun dipedesaan
karena kerusakan moral seseorang akan menggangu ketentraman orang lain.
TUJUAN
Untuk mengetahui Hubungan Antara Pemahaman Agama (Islam) Dan Tingkat Kenakal
an Remaja Siswa SMPN Di Kecamatan Ciranjang. Hipotesis dalam penelitian ini adala
h ada pengaruh positif Pemahaman Agama (Islam) terhadap Tingkat Kenakalan Remaj
a Siswa SMPN Di Kecamatan Ciranjang.
Dimensi untuk menguku
r kepuasan
Uji validitas
instrumen
Uji Signifikansi
Koefisien
Uji Reabilitas
Korelasi
Sederhana (Uji t)
Analisis
Korelasi
Metode Penelitian
Metode pengumpula
Tempat & Waktu: Populasi & Sampel: Jenis Penelitian: n data & Teknik Sa
MTS Ar – Ridho Ci Madrasah Tsanawi KuantitatCorelati mpling:
ranjang yah Se – Kecamat onal (hubungan) Menyebar Kuesio
10 – 11 Desember an Ciranjang if ner
2019 MTS Ar – Ridho Ci Survey Probability
ranjang Pendekatan Cro Metode Area Sam
ss - section pling
Kapan Menggunakan Area Sampling?
VALID
Item 17 0,282 0,2159 VALID
TIDAK VALID Item 17 0,282 0,2159
Item 18 0,177 0,2159
TIDAK VALID Item 20 0,337 0,2159 VALID
Item 19 0,061 0,2159
item 21 0,533 0,2159 VALID
Item 20 0,337 0,2159 VALID
0,635 0,2159 VALID
item 21 0,533 0,2159 VALID Item 22
0,635 0,533 0,2159 VALID
Item 22 0,2159 VALID Item 23
Item 23 0,533 0,2159 VALID 0,635 0,2159 VALID
Item 24
Item 24 3. 6 uji0,635
Tabel validitas untuk0,2159
VALID
variabel Y (Kenak Tabel 3. 7 tebel uji validitas variabel Y (Kenak
alan Remaja) alan remaja) tahap dua
Dari tabel diatas diperoleh beberapa item variabel Y Dari tabel hasil uji validitas variabel Y (Kenakalan r
(kenakalan remaja) yang TIDAK VALID, artinya r hit emaja) tahap dua diperoleh semua itemnya adala
ung < r tabel, yaitu Item 18 dan 19. Sehingga uji val h VALID, artinya r Hitung > r tabel, sehingga item
iditas pun dilanjutkan dengan tahap dua, yaitu deng yang digunakan dalam penelitian ini untuk variabel
an menghilangkan item yang tidak valid, sehingga d Y (Kenakalan Remaja) adalah item 17, 20, 21, 22,
iperoleh hasil sebagai berikut: 23 dan 24.
Uji Reabilitas
Menurut Arikunto, Reliabilitas menunjuk pada satu pengertian bahwa sesuatu instrument cu
kup dapat dipercaya untuk digunakan sebagai alat pengumpul data karena instrument terse
but sudah baik. Pengujian reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan uji reliabilitas interna
l yang diperoleh dengan cara meganalisis data dari suatu hasil uji coba dengan rumus Alpha
Cronbach. Kriteria pengujian jika rhitung > rtabel dengan taraf signifikansi 0,05 maka alat uk
ur tersebut reliabel. Begitu pula sebaliknya, rhitung < rtabel maka alat ukur tersebut tidak reli
abel. Dalam pengujian reliabilitas penulis menggunakan alat bantu Program SPSS 17.0. Pen
gujian menggunakan rumus Person Product Moment ini dinyatakan reliabel apabila nilai rhit
ung > rtabel.
Analisis Korelasi
Analisis Korelasi merupakan teknik analisis dan pengolahan data st
atistik yang digunakan untuk menguji ada atau tidaknya hubungan s
erta arah hubungan dari dua variabel atau lebih. Beberapa teknik an
alisis korelasi seperti: Korelasi Sederhana (bivariate correlation), Ko
relasi Berganda, dan Korelasi Partial. Dalam SPSS ada beberapa m
etode korelasi, yaitu: Pearson Correlation, Kendall’s Tau-b, dan Spe
arman Correlation.
Besar kecilnya koefisien korelas: -1 0 +1
• Besaran koefisien -1 dan 1 adalah hubungan yang sempurna,
• Nilai Koefisien 0 atau mendekati 0 dianggap tidak berhubungan a
ntara dua variabel yang diuji.
Uji Signifikansi Koefisien Korelasi Sederhana (Uji t)
Uji signifikansi koefisien korelasi digunakan untuk menguji apakah hubungan yang terjadi itu berlak
u untuk populasi (dapat digeneralisasi). Misalnya dari kasus ini atas populasinya adalah SMPN di K
ecamatan Ciranjang-Cianjur dan sampel yang diambil dari kasus di atas adalah siswa kelas VIII SM
PN 1 Ciranjang, jadi apakah hubungan yang terjadi atau kesimpulan yang diambil dapat berlaku unt
uk populasi yaitu seluruh siswa SMPN di Kecamatan Ciranjang.
Langkah-langkah pengujian sebagai berikut:
1. Menentukan Hipotesis
Ho : Tidak ada hubungan secara signifikan antara pengetahuan agama dengan kenakalan remaja
Ha : Ada hubungan secara signifikan antara pengethuan agama dengan kenakalan remaja
2. Menentukan tingkat signifikansi
Pengujian menggunakan uji dua sisi dengan tingkat signifikansi a = 5%. (uji dilakukan 2 sisi ka
rena untuk mengetahui ada atau tidaknya hubungan yang signifikan, jika 1 sisi digunakan untuk me
ngetahui hubungan lebih kecil atau lebih besar). Tingkat signifikansi dalam hal ini berarti kita menga
mbil risiko salah dalam mengambil keputusan untuk menolak hipotesa yang benar sebanyak-banya
knya 5% (signifikansi 5% atau 0,05 adalah ukuran standar yang sering digunakan dalam penelitian)
3. Kriteria Pengujian
Ho diterima jika Signifikansi > 0,05
Ho ditolak jika Signifikansi < 0,05
4. Membandingkan signifikansi
Nilai signifikansi 0,000 < 0,05, maka Ho ditolak.
CONTOH KASUS
SKRIPSI
Pengaruh Kecerdasan Emosi Terhadap Hasil Belajar Siswa MTs N Wonos
obo
Oleh: Hasanudin Asyhar 2014
Alasan penulis menggunakan random sampling ini adalah memberikan pelua
ng yang sama bagi setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Sel
ain hal tersebut, Sutrisno Hadi mengatakan suatu cara disebut random apabila
peneliti tidak memilih-milih individu yang akan ditugaskan untuk menjadi sa
mpel penelitian.
Prosedur pengambilan sampelnya yaitu melalui dua tahap. Tahap pertama dar
i populasi seluruh siswa-siswi MTsN Wonosobo yang terdiri dari kelas VII, V
III, IX, dibagi menjadi tiga kelompok sebagai sub populasi kelompok. Ketiga
kelompok tersebut yaitu kelompok kelas VII, kelompok kelas VIII, dan kelo
mpok kelas IX.
Diketahui jumlah populasi untuk masing-masing kelompok adalah:
a. Kelas VII = 285 Siswa
b. Kelas VIII = 320 Siswa
c. Kelas XI = 315 Siswa
CONTOH KASUS
Dari masing-masing kelompok diambil sampel dari populasi kel
ompok. Dalam mengambil sampel kelompok dari populasi kelo
mpok digunakan rumus slovin dengan tingkat kesalahan 10%.
𝑵
n=
𝟏+𝑵𝒆𝟐
Keterangan:
n = Jumlah sampel
N = Jumlah populasi
e = tingkat kesalahan pengambilan sampel
𝑵 𝟐𝟖𝟓+𝟑𝟐𝟎+𝟑𝟏𝟓
n= = = 90,19607
𝟏+𝑵𝒆𝟐 𝟏+(𝟐𝟖𝟓+𝟑𝟐𝟎+𝟑𝟏𝟓)(𝟏𝟎%)𝟐
84 ≈ 91 𝑠𝑖𝑠𝑤𝑎
CONTOH KASUS
Tahap kedua, adalah mendapatkan sampel kelompok dipilih individu dari masing-
masing kelompok dengan menggunakan nomogram Hary King dengan taraf kesala
han sebesar 15% dan tingkat kepercayaan sampel sebesar 95%. Maka diperoleh sat
u kelompok dengan responden yang mewakili populasi, selanjutnya responden ters
ebut menjadi sampel penelitian ini.
Nomogrom Herry King merupakan salah satu cara yang bisa digunakan untuk me
nemukan ukuran sample terhadap populasi
Dalam nomogrom Herry King, jumlah populasi maksimum 2000 dengan taraf kesal
ahan yang bervariasi, mulai dari 0,3% sampai dengan 15% dan factor pengali yang
disesuaikan dengan taraf kesalahan yang ditentukan.
Untuk confident interval (interval kepercayaan) 80% factor pengali = 0,780, untuk
85% factor pengalinya = 0,785; untuk 95% factor pengalinya = 1,195 dan untuk 99
% factor pengalinya = 1,573.
Dengan sampel berjumlah 91 orang, de
ngan taraf kesalahan sebesar 15% dan t
ingkat kepercayaan sampel sebesar 95
%, didapat: