ERIDA FADILA, S.Kep., Ners FURUNKEL Pengertian - adalah Infeksi akut dari satu folikel rambut yang biasanya mengalami nekrosis disebabkan oleh Staphylococcus aureus. - peradangan pada folikel rambut dan jaringan yang disekitarnya, yang disebabkan oleh Staphylococcus aureu - merupakan tonjolan yang nyeri dan berisi nanah yang terbentuk dibawah kulit ketika bakteri menginfeksi dan menyebabkan inflamasi pada satu atau lebih folikel rambut Furunkel atau bisul merupakan inflamasi akut yang timbul dalam pada satu atau lebih folikel rambut dan menyebar kelapisan dermis sekitarnya Furunkel dapat berawal sebagai “jerawat“ yang kecil, merah, menonjol dan kerasa sakit Furunkel yaitu bisul dengan satu mata Etiologi - Bakteri : stafilokokus aureus, berbentuk bulat (coccus), diameter 0,5-1,5µm, susunan bergerombol seperti anggur, tidak mempunyai kapsul, nonmotil, katalase positif, pada pewarnaan gram tampak berwarna ungu. - Bakteri lain atau jamur, Paling sering ditemukan didaerah tengkuk, axial, paha dan bokong. Akan terasa sangat nyeri jika timbul didaerah sekitar hidung, telinga, atau jari-jari tangan. Gejala Klinis Mula-mula modul kecil yang mengalami keradangan pada folikel rambut, kemudian menjadi pustula dan mengalami nekrose dan menyembuh setelah pus keluar dan meninggal sikatrik. Proses nekrosis dalam 2 hari – 3 minggu. - Nyeri, terutama pada yang akut, besar, di hidung, lubang telinga luar. - Gejala konstitusional yang sedang (panas badan, malaise, mual). - Dapat satu atau banyak dan dapat kambuh-kambuh. - Tempat predileksi : muka, leher, lengan, pergelangan tangan dan jari-jari tangan, pantat dan daerah anogenital. Gambaran Klinis a) Muncul tonjolan yang nyeri, berbentuk halus, berbentuk kubah dan bewarna merah disekitarnya b) Ukuran tonjolan meningkat dalam beberapa hari dan dapat mencapai 3-10 cm atau bahkan lebih. c) Demam dan malaise sering muncul dan pasien tampak sakit berat d) Jika pecah spontan atau disengaja, akan mongering dan membentuk lubang yang kuning keabuan pada bagian tengah dan sembuh perlahan dengan granulasi e) Waktu penyembuhan kurang lebih 2 mg f) Jaringan parut permanen yang terbentuk biasanya tebal dan jelas. Patofisiologi Bakteri stafilokokus aureus umumnya masuk melalui luka, goresan atau robekan pada kulit. Membentuk furunkel, terjadi respon inflamasi lokal, respon inflamasi sistemik, respon psikologis. Dan menimbulkan nyeri dikarenakan kerusakan saraf perifer, hipertermi karen peningkatan suhu tubuh. Penatalaksanaan a. Bila furunkel disertai demam berikan antibiotic sistemik. b. Jika infeksi berat atau pada area berbahaya dosis antibiotik maximal harus diberikan dalam bentuk parenteral. c. Bila lesi besar, nyeri dan fluktuasi, insisi dan drainase sangat diperlukan. d. Jika infeksi berulang atau ada komplikasi, periksa kultur perlu dilakukan. e. Terapi antimicrobial harus dilanjutkan sampai semua bukti inflamasi berkurang dan berubah. KARBUNKEL Pengertian Karbunkel adalah satu kelompok beberapa folikel rambut yang terinfeksi oleh Staphylococcus aureus, yang disertai oleh keradangan daerah sekitarnya dan juga jaringan dibawahnya termasuk lemak bawah kulit Karbunkel adalah kumpulan folikel rambut yang terinfeksi dilapisan dermis dan subkutis. Dapat terbentuk abses apabila sel-sel imun mengelilingi infeksi. Terdapat beberapa mata bisul yang berdekatan Karbunkel merupakan abses pada kulit dan jaringan subkutan yang menggambarkan perluasan sebuah furunkel yang telah menginvasi beberapa buah folikel rambut, karbunkel berukuran besar dan memiliki letak yang dalam. Bagian posterior leher dan bokong merupakan lokasi yang sering Pada karbunkel, inflamasi yang luas sering tidak diikuti dengan pengisolasian infeksi tersebutsehingga terjadi absorpsi yang mengakibatkan panas tinggi, rasa nyeri, leikositosis dan bahkan penyebaran infeksi kedalam darah. Gejala Klinis Pada permulaan infeksi terasa sangat nyeri dan tampak benjolan merah, permukaan halus, bentuk seperti kubah dan lunak. Beberapa hari ukuran membesar 3 – 10 cm. Supurasi terjadi setelah 5 – 7 hari dan pus keluar dari banyak lubang fistel. Setelah nekrosis tampak modul yang menggaung atau luka yang dalam dengan dasar yang purule Gambaran Klinis a. Nodus keras dan nyeri dibawah kulit yang dapat mengeluarkan cairan purulen melalui lubang di kulit. b. Tanda-tanda sistemik infeksi, termasuk menggigil, demam, dan malaise. Diagnosis Diagnosis dibuat berdasarkan riwayat dan hasil pemeriksaan fisik Penatalaksanaan a. Kompres hangat dan antibiotik topikal atau sistemik. b. Abses mungkin memerlukan insisi dan drainase. FOLIKULITIS Pengertian Folikulitis merupakan radang folikel rambut yang biasanya disebabkan Staphylococcus aureus Folikulitis adalah infeksi folikel rambut, biasanya oleh bakteri staphylococcus aereus. Peradangan terjadi di folikel. Faktor resiko meliputi truma pada kulit dan higiene buruk. Pseudofolikulitis barbae (shaving bumps) merupakan reaksi inflamasi wajah pada laki-laki berambut keriting yang terjadi karena pertumbuhan rambut kedalam yang menusuk kulit dan memicu reaksi iritatif Gambaran Klinis Pustul-pustul permukaan yang ditandai oleh kemerahan, nyeri dan pembengkakan. Diagnosa Diagnosis dibuat berdasarkan riwayat dan hasil pemeriksaan fisik. Komplikasi Dapat terbentuk bisul, juga disebut furunkel apabila folikel yang meradang pecah dan menyebarkan bakteri ke dermis. Nyeri dan peradangan memburuk. Dapat terjadi pengeluaran pus dan selulitis. Penatalaksanaan a) Air dan sabun serta antibiotik topikal. b) Mungkin diperlukan kompres hangat dan insisi lesi. c) Antibiotik sistemik. ASKEP Pengkajian a) Data subyektif : Pasien mengeluh nyeri, badan terasa panas, mual muntah, gatal- gatal pada kulit, terdapat luka pada kulit, tidak bisa tidur/kurang tidur, malu dengan kondisi sakitnya, dan mengatakan tidak mengetahui tentang penyakitnya. b) Data obyektif : Suhu tubuh meningkat melebihi 38 derajat celcius, ekspresi wajah meeringis, menggaruk-garuk di kulit, gelisah tidak bias tidur, menutup diri/menarik diri, porsi makan tidak dihabiskan, kulit tampak lecet/luka, mual-muntah, pasien bertanya tentang penyakitnya Diagnosa Keperawatan a) Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan fungsi barier kulit b) Nyeri akut/kronis berhubungan dengan lesi kulit c) Gangguan pola tidur berhubungan dengan pruritus d) Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak baik e) Kurang pengetahuan berhubungan dengan kurangnya informasi tentang perawatan kulit dan cara menangani kelainan kulit f) Hipertermi berhubungan dengan proses penyakit g) Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh Rencana Keperawatan a) Kerusakan integritas kulit berhubungan dengan perubahan fungsi barier kulit Hasil yang diharapkan : pasien dapat mempertahankan integritas kulit Rencana tindakan keperawatan : - Kaji/catat ukuran atau warna, kedalaman luka dan kondisi sekitar luka Rasional : Memberikan informasi dasar tentang kebutuhan dan petunjuk tentang sirkulasi - Anjurkan pasien untuk menjaga kebersihan kulit dengan cara mandi sehari 2 kali Rasional :Menjaga kebersihan kulit dan mencegah komplikasi - Lindungi kulit yang sehat terhadap kemungkinan maserasi Rasional : Maserasi pada kulit yang sehat dapat menyebabkan pecahnya kulit dan perluasan kelainan primer - Kolaborasi dalam pemberian obat topical Rasional : Mencegah atau mengontrol infeksi b) Nyeri akut/kronis berhubungan dengan lesi kulit Hasil yang diharapkan : nyeri terkontrol/teratasi Rencana tindakan keperawatan : - Kaji skala nyeri Rasional : Perubahan karakter, lokasi, intensitas nyeri dapt mengindikasikan komplikasi - Dorong ekspresi, perasaan tentang nyeri Rasional : Pernyataan memungkinkan pengungkapan emosi dan dapat meningkatkan mekanisme koping - Ajarkan teknik relaksasi, distraksi, massage, guiding imajenery Rasional : Memfokuskan kembali pehatian, meningkatkan relaksasi dan meningkatkan rasa control yang dapat menurunkan ketergantungan farmakologis - Berikan aktivitas terapeutik tepat sesuai dengan kondisi dan usia pasien Rasional : Membantu mengurangi konsentrasi nyeri yang dialami dan memfokuskan kembali perhatian - Kolaborasi pemberian analgesik sesuai indikasi Rasional : Perubahan metode untuk penghilangan nyeri c) Gangguan pola tidur berhubungan dengan pruritus Hasil yang diharapkan : kebutuhan tidur pasien terpenuhi Rencana tindakan : - Kaji tingkat tidur pasien Rasional : Untuk mengetahui kualitas tidur pasien - Anjurkan pasien untuk menghindari minuman yang mengandung cafein menjelang tidur malam hari Rasional : Cafein memiliki efek puncak 2-4 jam sesudah dikonsumsi - Anjurkan pasien untuk melakukan gerak badan secara teratur Rasional : Memberikan efek yang menguntungkan untuk tidur jika dilakukan pada sore hari - Anjurkan melakukan hal-hal ritual rutin menjelang tidur Rasional : Tindakan ini memudahkan peralihan dari keadaan terjaga menjadi keadaan tidur - Kolaborasi pemberian obat antihistamin Rasional : Memberikan obat diharapkan pasien dapat tidur d) Gangguan citra tubuh berhubungan dengan penampakan kulit yang tidak baik Hasil yang diharapkan : pengembangan peningkatan penerimaan diri Rencana tindakan keperawatan : - Kaji adanya gangguan pada citra diri pasien Rasional : Gangguan citra diri akan menyertai setiap penyakit atau keadaan yang tampak nyata bagi pasien. Kesan seseorang terhadap dirinya sendiri akan berpengaruh pada konsep diri - Berikan kesempatan untuk pengungkapan, dengarkan dengan cara terbuka dan tidak menghakimi untuk mengekspresikan perasaan. Rasional : Pasien membutuhkan pengalaman didengarkan dan dipahami - Bantu pasien yang cemas dalam mengembangkan kemampuan untuk menilai diri dan mengenali diri serta mengatasi masalah. Rasional : Menetralkan kecemasan yang tidak perlu terjadi dan memulihkan realitas situasi - Dorong pasien untuk bersosialisasi dengan orang lain dan Bantu pasien kea rah penerimaan diri Rasional : Membantu dalam meningkatkan sosialisasi dan penerimaan diri