Anda di halaman 1dari 42

PEMERIKSAAN REGRESI

DAN BAYI/ANAK Neuro Anatomi


dan
Pemeriksaan
Fisik

Akhmad Syahrir

Pembimbing: dr. Badrul Munir, Sp.S


LOBUS FRONTALIS

Duus’ Topical Diagnosis in Neurology (Baehr, 2005)


Neurology and Neurosurgery Illustrated (Lindsay, 1997)
Area 4-6 : Primary motor and
Premotor Cortex

Area 8: The frontal eye field

Area 44: Broca’s speech area

Area 9-10-11-12: Prefrontal cortex

Anatomic Basis of Neurology Diagnosis


(Alberstone, 2009)
PRIMARY MOTOR CORTEX

Anatomic Basis of Neurology Diagnosis


(Alberstone, 2009)
PREMOTOR AREA

Anatomic Basis of Neurology Diagnosis


(Alberstone, 2009)
SUPLEMENTARY MOTOR AREA

Anatomic Basis of Neurology Diagnosis


(Alberstone, 2009)
PREFRONTAL/ FRONTAL ASSOCIATION
CORTEX

Anatomic Basis of Neurology Diagnosis


(Alberstone, 2009)
Neurology and Neurosurgery Illustrated (Lindsay, 1997)
Neurology and Neurosurgery Illustrated (Lindsay, 1997)
Sucking reflex Stimulasi pada perioral
menyebabakan gerakan
menetek pada bibir, lidah, dan
Rooting reflex rahang.

Buldog atau chewing reflex Respon dapat muncul dengan


stimulasi sentuhan, goresan,
maupun ketukan pada bibir,
Reflek retraksi kepala menarik lidah, maupun stimulasi
pada pallatum.
Reflek corneomandibular
Sucking reflex
Respon deviasi kepala, bibir, dan
mulut pada stimulus taktil pada
Rooting reflex sisi mulut ataupun pada pipi.

Buldog atau chewing reflex Peningkatan refleks ditandai


dengan adanya bibir yang
membuka, smacking,
Reflek retraksi kepala mengunyah, bahkan menelan.

Reflek corneomandibular
Sucking reflex

Rooting reflex Memasukkan tongue spatel ke


mulut, rahang menutup sangat
Buldog atau chewing reflex erat sehingga tongue spatel sulit
ditarik.
Reflek retraksi kepala

Reflek corneomandibular
Sucking reflex
Ketukan cepat sedikit di bawah
Rooting reflex hidung dengan menggunakan
hammer reflex, posisi kepala
sedikit condong ke depan
Buldog atau chewing reflex menimbulkan respon meretraksi
kepala ke belakang dengan
Reflek retraksi kepala cepat.

Reflek corneomandibular
Sucking reflex

Rooting reflex
Stimulasi pada kornea
menyebabkan gerakan pada
Buldog atau chewing reflex mandibula kontralateral.

Reflek retraksi kepala

Reflek corneomandibular
DEMENSIA

NINCDS-ADRDA:
ICD-10: DSM IV: Demensia adalah
Demensia adalah suatu Demensia adalah suatu kemunduran memori dan
keadaan perburukan fungsi sindroma klinik yang fungsi kognisi lain dibanding
intelektual meliputi ditandai dengan terjadinya tingkat fungsi sebelumnya
memori dan proses defisit kognisi multipel berdasarkan riwayat
berpikir, sehingga meliputi daya ingat dan kemunduran kognisi dan
mengganggu aktivitas paling sedikit satu dari
kehidupan sehari-hari. gangguan yang terlihat pada
kognisi lain afasia, pemeriksaan klinik serta tes
Gangguan memori khas apraksia, agnosia atau
mempengaruhi registrasi, neuropsikologi. Diagnosis
gangguan fungsi eksekutif
penyimpanan dan yang cukup berat tidak dapat dibuat jika
pengambilan kembali sehingga mengganggu terdapat gangguan
informasi. Dalam hal ini fungsi okupasi, sosial, dan kesadaran delirium,
harus terdapat gangguan harus memperlihatkan somnolen, sopor, atau koma
proses berpikir dan penurunan fungsi atau bila terdapat gangguan
reasoning disamping dibanding sebelumnya. klinik lain yang mengganggu
memori.
evaluasi status mental.
Delirium, dementia, amnestic and cognitive disorders. Kaplan &
Sadock's Synopsis of Psychiatry: Behavioral sciences/Clinical
Psychiatry
Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders
DSM-IV (American Psychiatric Association, 1994)
Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders
DSM-IV (American Psychiatric Association, 1994)
Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders
DSM-IV (American Psychiatric Association, 1994)
TES NEUROPSIKOLOGIS DEMENTIA

Pemeriksaan status mental bertujuan untuk:


1. Membedakan penyakit psikiatrik dengan penyakit neurologis
2. Mengidentifikasi kelainan psikiatrik dengan penyakit neurologis
yang mendasari
3. Membedakan penyakit neurologis dengan proses difus.

Kelainan status mental dapat disebabkan oleh:


1. Lesi pada lobus frontal, seperti tumor dan stroke
2. Penyakit difus, seperti ensefalopati metabolik
3. Penyakit degeneratif, seperti Alzheimer.
DeJong’s The Neurologic Examination (Campbell, 2013)
ACTIVIT Y DAILY LIVING (ADL)

Nilai ketergantungan
pada bantuan:
0: tidak perlu/ mandiri
1: sedikit membutuhkan
bantuan
2: banyak
membutuhkan bantuan/
ketergantungan penuh
INSTRUMENTAL ACTIVIT Y DAILY LIVING
(IADL)

Nilai ketergantungan
pada bantuan:
0: tidak perlu/ mandiri
1: sedikit membutuhkan
bantuan
2: banyak
membutuhkan bantuan/
ketergantungan penuh
TUMBUH KEMBANG BAYI DAN ANAK

Tumbuh adalah proses yang berhubungan dengan bertambah


besarnya ukuran fisik karena terjadi pembelahan dan bertambah
banyaknya sel, disertai bertambahnya substansi interstitial pada
jaringan tubuh.

Kembang yang prosesnya disebut sebagai perkembangan adalah


proses yang berhubungan dengan fungsi organ atau alat tubuh karena
terjadinya pematangan. Pada pematangan ini terjadi diferensiasi sel
dan maturasi alat atau organ sesuai fungsinya. Proses tersebut dapat
diamati dengan bertambahnya kepandaian keterampilan dan perilaku
(afektif)
PERTUMBUHAN → ANTROPOMETRIK

Berat Badan Tinggi Badan Lingkar Kepala


PERTUMBUHAN → ANTROPOMETRIK

Berat Badan Tinggi Badan Lingkar Kepala


P
E
R
K
E
M
B
A
N
G
A
N
REFLEK PADA BAYI DAN ANAK

Neurologi Anak (Soetomenggolo, 1999)


REFLEK MORO

 Cara pemeriksaan:
Bayi diangkat posisi terlentang 
kepala dijatuhkan 30’ 
mengembangkan (abduksi) lengan &
tungkai dan gerk spt memeluk
 Menetap s.d 4-6 minggu, hrs
menghilang sblm akhir bulan ke -6.
 Menetap pd RM dan kerusakan otak
REFLEK MEMEGANG

 Cara pemeriksaan:
Meletakkan sesuatu (jari pemeriksa)
pd telapak tangan bayi, terjadi fleksi
jari-jari tangan
 Reflek ini ada sejak lahir – 6 bulan,
menetap pada penderita cerebral
palsy
 Dewasa (+): tumor atau lesi vaskuler
pada regio frontal
REFLEK SNOUT

Cara pemeriksaan:
 Stimulus: perkusi pd bibir atas
 Respons: bibir atas & bawah
menjungur/ kontraksi otot2 disekitar
bibir atau dibawah hidung
 Reflek ini dijumpai sejak lahir - 3
bulan
 Reflek menetap pada anak dengan
regresi sistem saraf pusat.
REFLEK TONIC NECK

 Cara pemeriksaan: Bayi terlentang,


kepala ditolehkan ke satu sisi secara
pasif /aktif
 Respon: Lengan & tungkai ipsi 
hipertonus & ekstensi, Lengan &
tungkai kontra hipertonus & fleksi.
(Lebih jelas pd lengan)
 Reflek ini ditemukan pada normal
infant, menghilang pada usia 4 -6
bulan.
 Jika > 6 bln (+)  gangguan
gangl.basalis.
REFLEK BERJALAN

 Cara pemeriksaan:
Bayi dipegang pada daerah thorax dg
kedua tangan pemeriksa. Kemudian
didaratkan dalam posisi berdiri di
atas tempat periksa  gerak
melangkah, dgn menggerakkan bayi
ke depan  seolah dpt berjalan
 Reflek menghilang umur 3-4 bln
 Fleksi plantar, asimetri & reflek yg
menetap stlh 4 bulan  disfungsi
neuromotor
REFLEK PENEMPATAN TAKTIL

 Cara pemeriksaan: seperti pada


reflek berjalan, kemudian bagian
dorsal kaki bayi disentuhkan pada
tepi meja periksa.
 Respon (+) = bila bayi meletakkan
kakinya pada meja periksa.
 Respon negatif dijumpai pada bayi
dengan paralisis ekstremitas bawah.
REFLEK TERJUN

 Cara: Bayi dipegang pada daerah


thorax dengan kedua tangan
pemeriksa dan kemudian diposisikan
seolah-olah akan terjun menuju meja
periksa dengan posisi kepala lebih
rendah dari kaki
 Respon :
Asimetris : kelemahan/spastisitas
unilateral pada eks.atas. (ggn
ortopedi /neuromuskular)
Abnormal : CP, severe motor
disorder & dimensia
(-) : pada tetraplegia atau depresi
SSP
 Reflek ini muncul usia 8 -9 bulan dan
menetap.
REFLEK LANDAU

 Cara pemeriksaan : pegang pasien


pada bagian depan untuk
menyanggan thorax. Posisi
tengkurap. Angkat kepala secara
aktif atau pasif
 Respon (+) : Punggung dan kedua
tungkai (jika kepala
ventrofleksi/fleksi ke depan,
punggung dan kedua tungkai fleksi).
 Respon negative jika punggung dan
kedua kaki tetap dalam keadaan
fleksi
 Merupakan reflex persiapan berdiri
 Reflek ini negatif pada kelainan
medulla spinalis dan cerebral palsy
GOWER SIGN

 Manuver gerakan untuk mendirikan


badan menunjukkan adanya
kelemahan otot trunkal dan bagian
proksimal tungkainya terutama
ekstremitas bawah.
 Pasien dengan Gower sign harus
menggunakan lengan dan tangannya
untuk berdiri dari posisi jongkok.
 Gower sign (+) : Duchenne
Muscular Dystrophy
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai