Anda di halaman 1dari 15

ASUHAN

KEPERAWATAN
GANGGUAN
KOMUNIKASI VERBAL
PADA PASIEN STROKE
RUANG MELATI
STROKE …
Stroke adalah gangguan peredaran darah otak yang
menyebabkan defisit neurologis mendadak sebagaik
akibat iskemia atau hemoragi sirkulasi saraf otak (Buku Ajar
ilmu Dalam, 2009)

Stroke Non Hemoragik yaitu tersumbatnya pembuluh


darah yang menyebabkan aliran darah ke otak sebagai
atau keseluruhan terhenti, 80% stroke adalah stroke
iskemik.

DEFINISI…
 Kelainan jantung/penyakit jantung

 Prokok dan kurang aktivitas


 Hipertensi

 Obesitas
 Usia lanjut
 DM

Menurut Arya (2011)

Faktor resiko stroke …


 Hipoksi Serebral
Diminimalkan dengan memberikan oksigenisasi darah adekuat diotak

 Penurunan aliran darah serebral


Tergantung pada tekanan darah curah jantung, dan integritas pembuluh darah

 Embolisme Serebral
Dapat terjadi setelah infark miokard

 Distritmia
Dapat mengakibatkan curah jantung tidak konsisten

Komplikasi …
KOMUNIKASI VERBAL
penurunan, perlambatan, atau ketiadaan kemampuan
untuk menerima, memproses, mengirim dan
menggunakan sisitem symbol.

keterbatasan dalam gerakan fisik dari satu atau lebih


ekstremitas secara mandiri

DEFINISI
Hasil

Assesment Aspek yang di amati ada tidak Reaksi

1 Respon saat dipanggil namanya arah : Menoleh


Depan
Belakang 
Samping kiri
STIMULU Samping kanan
S
AUDITOR 2 Respon ketika disapa  Menoleh
“ Hai”
I “Hallo”

3 Respon kontak mata ketika diajak  Ada kontak mata ketika


STIMULU bicara bicara

S VISUAL 4 Respon mata ketika mengikuti gerak  Dapat mengikuti gerak


tangan tangan

ASSESMENT DAN BATASAN


KARAKTERISTIK
Diagnosa keperawatan

1. Perfusi serebral tidak efekstif b.d infark pada jaringan otak


Tujuan :
Keadekuatan aliran darah serebral untuk menunjang fungsi otak

Kriteria Hasil :
-Tingkat kesadaran meningkat
-Sakit kepala menurun
-Gelisah menurun
-Kecemasan menurun
-Demam menurun
-Reflex saraf membaik

Intervensi Keperawatan teoritis


Intervensi Keperawatan

Manajemen Peningkatan Tekanan Intrakranial


Definisi
Mengidentifikasi dan mengelola peningkatan tekanan dalam rongga kranial.
Tindakan
Observasi :
-Identifikasi penyebab peningkatan TIK (missal : edema serebral).
-Monitor tanda dan gejala peningkatan TIK (missal : tekanan darah meningkat,
bradikardi, kesadaran menurun).
-Monitor status pernafsan.
-Monitor intake dan output cairan.
Teraupetik :
-Lingkungan yang tenang
-Berikan posisi semi fowler
-Cegah terjadi kejang
-Pertahankan suhu tubuh normal
Kolaborasi :
-Kolaborasi pemberian sedasi dan anti konvulsan, jika perlu
-Kolaborasi pemberian diuretic osmosis, jika perlu
Diagnosa keperawatan
2. Gangguan komunikasi verbal b.d penurunan sirkulasi serebral
Tujuan :
Kemampuan menerima, memperoses, mengirim dan menggunakan system symbol
 
Kriteria Hasil :
-Kemampuan bicara meningkat
-Kemampuan mendengar meningkat
-Kesesuaian ekpresi wajah atau tubuh meningkat
-Kontak mata meningkat
-Pelow dan gagap menurun
-Respon prilaku membaik
-Pemahaman komunikasi membaik
Intervensi Keperawatan
Promosi Komunikasi : Defisit Bicara
Definisi :
Menggunakan teknik komunikasi, volume, dan diksi bicara
Tindakan :
Observasi :
-Monitor kecepatan, volume, dan diksi bicara
-Monitor proses kognitif, dan fisiologis yang berkaitan dengan bicara
(misal : memori, pendengaran dan bahasa)
-Monitor frustasi, marah, depresi
-Identifikasi perilaku emosional dan fisik sebagai bentuk komunikasi
Terapeutik :
-Gunakan metode komunikasi alternative (misal :menulis, mata berkedip,
isyarat tangan)
-Sesuaikan gaya komunikasi dengan kebutuhan (misal : berdiri didepan
pasien, dengarkan dengan seksama, gunakan komunikasi tertulis, atau
meminta bantuan keluarga untuk memahami ucapan pasien)
-Berikan terapi vocal
-Ulangin apa yang disampaikan pasien
-Berikan dukungan psikologis
-Gunakan juru bicara, jika perlu
Edukasi :
-Ajarkan bicara perlahan
-Ajarkan pasien dan keluarga proses kognitif, dan fisiologis yang
berhubungan dengan kemampuan bicara
Kolaborasi :
Rujuk ke ahli patologi bicara atau terapis
1. Berhadapan. Posisi berhadapan berarti bahwa dalam komunikasi perawat harus
menghadap ke klien, tidak boleh membelakangi, atau duduk menyamping. Sikap ini
harus dipertahankan pada saat kontak dengan klien. Dengan posisi ini, perawat dapat
melihat secara jelas apa yang tampak secara verbal maupun nonverbal klien. Arti posisi
ini adalah saya siap membantu Anda.
2. Mempertahankan kontak mata. Kontak mata pada level yang sama berarti menghargai
klien dan menyatakan keinginan untuk tetap berkomunikasi
3. Membungkuk ke arah klien. Posisi ini menunjukkan keinginan untuk mengatakan atau
mendengarkan sesuatu
4. Mempertahankan sikap terbuka. Selama berkomunikasi, perawat tidak melipat kaki atau
tangan karena sikap ini menunjukkan keterbukaan perawat dalam berkomunikasi.
5. Tetap relaks. Tetap dapat mengontrol keseimbangan antara ketegangan dan relaksasi
dalam memberikan respons pada klien

Respon pasien terhadap tindakan


keperawatan
TERIMAKASIH


Anda mungkin juga menyukai