fluoresen dan eosin. Fluoresen adalah karakteristik suatu zat yang ditunjukkan oleh kemampuannya untuk menyerap suatu cahaya untuk kemudian memancarkan cahaya lagi, namun cahaya yang dipancarkan kembali itu memiliki warna yang berbeda dengan warna cahaya awalnya. Fluoresensi banyak digunakan, termasuk dalam bidang sensor kimia (spektroskopi fluoresensi), dan pewarnaan. Eosin ialah zat warna merah fluoresen yang dihasilkan dari aksi brom pada fluoresen. Eosin dapat digunakan untuk mewarnai sitoplasma, kolagen dan serat otot untuk pengujian di bawah mikroskop. Fluoresen dan eosin Ia bersifat asam dan banyak digunakan pada pencelupan wool dan sutera. Tetapi juga dapat digunakan pada katun dengan mordan Sn dan Zn. Bahan baku
Anhidrit asam ptalat
Resorsinol
ZnCl2
Air brom Reaksi Fluoresen Diagram Alir Pembuatan Fluoresen dan Eosin Uraian
Saring, gerus dan ayak. Hasil ayakan adalah fluoresen.
Fluoresen direaksikan dengan air brom terjadilah eosin. Eosin kurang larut dalam alkohol. Saring dan keringkan, hasil adalah eosin.
Pemeriksaan Formalin Secara Kualitatif Dapat Dilakukan Dengan Menambahkan Asam Kromatropat Dalam Asam Sulfat Pekat Dengan Pemanasan Beberapa Menit Akan Terjadi Warna Violet