Anda di halaman 1dari 13

SUPERVISI,SENTRALISASI

. P E R S I A PA N PA S I E N
PULANG

KELOMPOK II
SUPERVISI

Pengertian Supervisi Keperawatan


• Supervisi berasal dari kata super (bahasa latin yang berarti di atas) dan videre (bahasa latin yang
berarti melihat). Bila dilihat dari asal kata aslinya, supervisi berarti “melihat dari atas”.
Pengertian supervisi secara umum adalah melakukan pengamatan secara langsung dan berkala
oleh “atasan” terhadap pekerjaan yang dilakukan bawahan untuk kemudian bila ditemukan
masalah, segera diberikan bantuan yang bersifat langsung guna mengatasinya (Suarli & Bahtiar,
2009).
• Menurut Sudjana (2004) dalam Nursalam (2011) supervisi adalah upaya untuk membantu
pembinaan dan peningkatan kemampuan pihak yang disupervisi agar mereka dapat
melaksanakan tugas kegiatan yang telah ditetapkan secara efektif dan efisien.
Tujuan Supervisi Keperawatan
• Tujuan dari supervisi menurut Gillies (2004) adalah untuk mengawasi dan mengevaluasi serta
memperbaiki kinerja. Sedangkan Suarli dan Bachtiar (2008) merumuskan tujuan pokok dari supervisi
ialah menjamin pelaksanaan berbagai kegiatan yang telah direncanakan secara benar dan tepat, dalam
arti lebih efektif dan efesien, sehingga tujuan yang telah ditetapkan organisasi dapat dicapai dengan
memuaskan.
Manfaat Supervisi Keperawatan
Apabila supervisi dapat dilakukan dengan baik, akan diperoleh banyak manfaat (Azwar, dalam Nursalam,
2011) diantaranya adalah sebagai berikut :
• Dapat lebih meningkatkan efektifitas kerja, peningkatan ini erat kaitannya dengan peningkatan
pengetahuan dan keterampilan bawahan, serta makin terbinanya hubungan dan suasana kerja yang
lebih harmonis antara atasan dan bawahan.
• Dapat lebih meningkatkan efisiensi kerja, peningkatan ini erat kaitannya dengan makin berkurangnya
kesalahan yang dilakukan bawahan, sehingga pemakaian sumber daya (tenaga, harta, dan sarana) yang
sia-sia akan dapat dicegah (Azwar, dalam Nursalam, 2011).
Prinsip Supervisi Keperawatan
• Ada beberapa prinsip supervisi yang dilakukan di bidang keperawatan (Nursalam, 2011) antara
lain:
• Supervisi dilakukan sesuai dengan struktur organisasi
• Supervisi menggunakan pengetahuan dasar manajemen, keterampilan hubungan antar manusia
dan kemampuan menerapkan prinsip manajemen dan kepemimpinan.
• Fungsi supervisi diuraikan dengan jelas, terorganisasi dan dinyatakan melalui petunjuk,
peraturan, tugas, dan standart.
• Supervisi merupakan proses kerjasama yang demokratis antara supervisor dan perawat
pelaksana.
• Supervisi merupakan visi, misi, falsafah, tujuan dan rencana yang spesifik.
• Supervisi menciptakan lingkungan yang kondusif, komunikasi efektif, kreatifitas, dan motivasi.
• Supervisi mempunyai tujuan yang berhasil dan berdayaguna dalam pelayanan keperawatan yang
memberikan kepuasan klien, perawat dan manajer.
Alur dan Langkah-langkah Supervisi Keperawatan
Kepala bidang perawatan

Supervisi

Kepala seksi perawatan

Supervisi

Menetapkan kegiatan dan Kepala ruang


tujuan serta instrumen /
alat ukur

Kepala Tim Kepala Tim


Menilai kerja perawat

PA PA
Pembinaan :
•Penyampaian penilaian
•Feed back
•Follow up, pemecahan
masalah dan reward Kinerja perawat dan
kualitas pelayanan
meningkat
SENTRALISASI OBAT
Pengertian Sentralisasi Obat
Sentralisasi obat adalah Pengelolaan obat di mana seluruh obat yang akan diberikan kepada
pasien diserahkan pengelolaan sepenuhnya oleh perawat (Nursalam, 2002).

Tujuan Sentralisasi Obat


Menurut Nursalam (2002) sentralisasi obat bertujuan untuk :
• Meningkatkan mutu pelayanan kepada klien terutama dalam pemberian obat
• Sebagai tanggung jawab dan tanggung gugat secara hukum maupun secara moral.
• Mempermudah pengelolaan obat secara efektif dan efisien.
• Menyeragamkan pengelolaan obat
• Mengamankan obat-obat yang dikelola
• Mengupayakan ketepatan pemberian obat dengan tepat klien, dosis, waktu, cara.
Teknik Pengelolaan Sentralisasi Obat
Teknik pengelolaan sentralisasi obat adalah pengelolaan obat dimana seluruh obat yang diberikan
kepada pasien baik obat oral maupun obat injeksi diserahkan sepenuhnya kepada perawat.
Penanggung jawab pengelolaan obat adalah kepala ruangan yang secara operasional dapat
didelegasikan kepada staf yang ditunjuk. Pengeluaran dan pembagian obat tersebut dilakukan oleh
perawat dimana pasien atau keluarga wajib mengetahui dan ikut serta mengontrol penggunaan
obat tersebut.
1. Penerimaan obat
2. Pembagian obat
3. Penambahan Obat Baru
4. Obat Khusus
5. Pengembaliann obat
Alur Sentralisasi Obat
Dokter

Perawat

Pasien / Keluarga

Kamar obat Apotik

•Surat persetujuan sentralisasi


Pasien / Keluarga
obat dari perawat
•Lembar serah terima obat
Perawat •Buku serah terima/Masuk
obat
Sentralisasi obat

Pasien / keluarga
PERSIAPAN PASIEN PULANG
Tujuan perencanaan pulang
Anda perlu merencanakan persiapan pulang pasien Tujuannya adalah:
• Meningkatkan pemahaman pasien dan keluarga tentang masalah kesehatan dan komplikasi yang
mungkin terjadi dan pembatasan yang dimiliki pasien di rumah.
• Mengembangkan kemampuan pasien dan keluarga untuk merawat pasien,memenuhi
kebutuhanya dan menyediakan lingkungan yang aman untuk pasien di rumah.
• Memastikan bahwa setiap rujukan yang diperlukan untuk perawatan lebih lanjut benar dibuat.
Perawatan orang sakit
• Dalam kebanyakan kasus, pasien akan memerlukan perawatan begitu dia atau setelah dia
meninggalkan rumah sakit. Berbicara dengan pasien sedini mungkin adalah untuk mengetahui
apakah ada seseorang di rumah untuk membantu,sebaiknya kita mencari tahu siapa yang orang
itu. Setelah Anda tahu sesuatu tentang pengaturan untuk perawatan pasien di rumah, Anda perlu
mengajarkan pasien dan pengasuh apa yang harus dilakukan di rumah.
• Jika pasien akan di bed rest, ajarkan keluarga bagaimana posisi pasien di tempat tidur, gilirannya
dia, dan membantu pasien bergerak dari tempat tidur ke kursi. Anggota keluarga sering tidak
tahu betapa pentingnya untuk mengubah pasien secara teratur, untuk membantu dia keluar dari
tempat tidur dan ke kursi, dan kemudian membantu dengan berjalan jika pasien siap. Beritahu
keluarga mengenai posisi yang tepat dan baik akan membuat pasien merasa lebih nyaman dan
akan mencegah luka baring. Juga, jika keluarga memahami bagaimana untuk memindahkan pasien
tanpa merugikan dia atau pasien, mereka akan lebih percaya diri dalam memberikan perawatan.
Siapkan pasien untuk pulang
Mintalah pengasuh pasien datang ke rumah sakit jika ia berada di rumah sehingga Anda dapat
berbicara dengan mereka bersama-sama. Ajarkan pasien dan anggota keluarga tentang
bagaimana untuk menangani perawatan di rumah. Pastikan pasien dan keluarga memahami
mengenai masalah tersebut. Katakan kepada mereka apa yang mungkin terjadi dan ketika
mereka dapat mengharapkan pemulihan penuh. Katakan kepada mereka bagaimana mengenali
kemungkinan masalah, dan apa yang harus dilakukan jika mereka melihat tanda-tanda. Beritahu
pasien dan keluarga pasien mengenai apa yang dapat dan tidak dapat dilakukan
prinsip-prinsip dasar mengajar pasien dengan baik,yaitu:
• Jadwal mengajar saat pasien akan waspada dan tertarik untuk belajar.
• Mulailah dengan hal paling parah dari kondisi pasien.
• Jika Anda memiliki beberapa hal untuk memberitahu pasien, selalu dimulai dengan informasi sederhana. Selanjutnya memberikan pasien
informasi yang lebih rumit.
• Gunakan kata – kata yang jelas, kata-kata biasa, bukan kata-kata medis.
• Hentikan jika pasien tampak bingung dan menanyakan apakah dia mengerti.
• Jika perlu, mengatakan informasi itu lagi, atau katakan dalam kata yang berbeda sampai kita yakin bahwa ia mengerti yang kita
maksudkan.
• Dorong pasien untuk komentar dan mengajukan pertanyaan, untuk menunjukkan apa yang dia tahu.
• Mintalah demonstrasi kembali mengenai prosedur yang perlu dilaksanakan oleh pasien. Jika prosedur melibatkan area tubuh pribadi,
mungkin akan membantu untuk meminta seorang perawat dari jenis kelamin yang sama sebagai pasien untuk menunjukkan bagaimana ia
melakukannya.
• Dorong anggota keluarga untuk mengajukan pertanyaan. Memastikan bahwa mereka mengerti apa yang perlu dilakukan.
• Gunakan gambar dalam pengajaran Anda dan memberikan handout sederhana dalam bahasa pasien.
• Berikan jawaban yang jelas untuk pertanyaan dan memberikan sebanyak - banyaknya kenyamanan dan kepastian, tanpa mengatakan
sesuatu yang tidak benarketika pasien meninggalkan rumah sakit.
• Ketika pasien meninggalkan rumah sakit, sekali lagi pergi ke informasi yang telah kita berikan sebelumnya dan dokter untuk pesanan
obat, perawatan, atau khusus peralatan.
• Pergi ke pengangkatan rujukan sehingga pasien jelas tentang apa yang harus dilakukan.
• Pastikan pasien dan keluarga memahami keterbatasan pasien, berapa lama ini akan kembali pulih, bagaimana mengenali peringatan tanda
dan gejala, dan tindakan yang harus mereka ambil untuk membantu pemulihan pasien sebanyak mungkin.
• Dorong pasien dan keluarga untuk datang kembali ke rumah sakit jika kondisinya nya tidak membaik atau semakin parah.
• Ketika pasien telah pulih, motivasi kembali ke kehidupan normal dan tanggung jawab
SEKIAN
DAN
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai