Anda di halaman 1dari 50

Type Of Joint

(Jenis-jenis Penyambungan)

1
Disusun Oleh :
M Kevin Rindangjaya (16010075)
Reksa Yudha (16010106)
Thariq Imanullah (16010123)
Meizi Ihza Saputra ( 16010138)
Kurnia Aji Wibowo (13010101)
Teddy Agung Purnama (16010120)
➝ Type of joint adalah metode-metode
penyambungan yang digunakan untuk
menyambungkan material.
➝ Klasifikasi Type of Joint yang akan dibahas :
1. Welding (Pengelasan)
2. Riveting (Paku Keling)
3. Adhesive (Perekat)

3
Welding Method
Metode Pengelasan

4
Welding (pengelasan)
➝ Welding (Pengelasan) adalah salah satu teknik


penyambungan logam dengan cara mencairkan
sebagian logam induk dan logam pengisi dengan
atau tanpa tekanan.
➝ Berdasarkan klasifikasi ini pengelasan dapat di
bagi menjadi tiga kelas utama yaitu :
a. Pengelasan cair
b. Pengelasan tekan
c. Pematrian

5
PESAWAT LAS Pemegang Elektroda
Sikat Kawat Kabel Las
Want big impact?
Use big image.

Helm Las
Klem Massa Palu Las Tang (penjepit)

Masker Las

Sarung Tangan
Baju Las/Apron Sepatu Las Kamar Las 6
➝ Pengelasan cair adalah cara pengelasan dimana sambungan
dipanaskan sampai mencair dengan sumber panas dari
busur listrik atau sumber api gas yang terbakar.
Klasifikasi dari cara pengelasan cair :
➝ Las gas
➝ Las Listrik terak
➝ Las listrik termis
➝ Las listrik elektron
➝ Las busur plasma

7
Pengelasan tekan adalah cara pengelasan dimana sambungan
dipanaskan dan kemudian ditekan hingga menjadi satu.

Klasifikasi dari cara pengelasan tekan :

➝ Las titik
➝ Las penampang
➝ Las busur tekan
➝ Las tekan
➝ Las tumpul tekan
➝ Las tekan gas
➝ Las tempa
➝ Las gesek
➝ Las ledakan
➝ Las induksi
➝ Las ultrasonic

8
➝ Pematrian adalah cara pengelasan diman sambungan diikat
dan disatukan denngan menggunakan paduan logam yang
mempunyai titik cair rendah. Dalam hal ini logam induk
tidak turut mencair.

A. HARD SOLDERING A. SOFT SOLDERING


BRAZING

SOLDERING
B. 470°C – 1190°C / 880°F – 2175°F B. 60°C – 440°C / 140°F – 825°F
C. HIGH STRENGTH C. LOW STRENGTH
D. Berbasis perak dikombinasikan dengan D. Timah dikombinasikan dengan
nikel, tembaga, dan seng
timbal, perak, antimon, bismut dan
E. Digunakan untuk kompresor kecil, indium
tabung sirkulasi mesin, alat-alat
pertambangan, perlengkapan pipa,
E. Digunakan untuk aplikasi
perhiasan, alat musik elektronik, pipa, kabel listrik, kaca
patri

9
Weld joint.

10
➝ Ciri-ciri hasil welding yang baik

 Harus dibuat dengan ketebalan yang baik


 Rata terhadap base metal
 Tidak terjadi oksidasi pada base metal
 Tidak ada tanda lubang dan porositas
 Base metal tidak terindikasi terbakar, lubang, crack dan
distorsi

11
➝ GMAW ( GAS METAL ARC WELDING ) adalah salah satu jenis
proses Pengelasan atau penyambungan bahan logam yang
menggunakan sumber panas dari energi listrik yang dirubah
atau dikonversi menjadi energi panas, pada proses Las
GMAW ini menggunakan kawat las yang digulung dalam
suatu roll dan menggunakan gas sebagai pelindung logam las
yang mencair saat proses pengelasan berlangsung.
➝ Kelebihan dan kekurangan Las GMAW :
Keuntungan Las GMAW :
– Pengelasan GMAW mempunyai efisiensi pengelasan yang
tinggi, karena tidak perlu sering mengganti kawat las.
– Dapat digunakan untuk semua jenis material dan posisi
pengelasan.
– Tidak menghasilkan kerak atau slag sehingga tidak perlu
proses pembersihan yang banyak.
Kekurangan GMAW:
– Sering terjadi burnback saat pengelasan berlangsung.
– Jika gas pelindung tidak keluar sempurna maka dapat
terjadi cacat porosity.
– Set up pengelasan yang harus lebih detail agar hasil las
lasan maksimal.
– Busur tidak stabil.
➝ GTAW (Gas Tungsten Arc Welding) adalah sebuah proses
pengelasan busur listrik yang menggunakan elektroda tak
terumpan atau tidak ikut mencair.
➝ Pada pengelasan GTAW ini elektroda atau tungsten ini hanya
berfungsi sebagai penghasil busur listrik saat bersentuhan dengan
benda kerja, sedangkan untuk logam pengisi adalah filler rod.
➝ Kelebihan dan Kekurangan Las GTAW
Kelebihan Las GTAW :
– Hasil pengelasan tidak perlu dibersihkan karena tidak
menghasilkan slag.
– Aliran gas menjadikan daerah disekitar cairan logam tidak
mengandung udara sehingga mencegah pengotoran oleh nitrogen
dan oksigen,yang dapat menyebabkan oksidasi.
– Hasil lasan lebih kuat karena dapat penetrasi yang dalam dan
ketahanan korosi lebih tinggi.
– Hasil pengelasan sangat bersih.
– Proses pengelasan dapat diamati dengan mudah, asap yang
timbul tidak banyak.
– Jarang terjadi deformasi karena pusat panas sangat kecil.
– Tidak menghasilkan spater atau percikan las sehingga lasan lebih
bersih.
Kekurangan Las GTAW :
– Untuk efisiensi kecepatan las GTAW rendah.
– Saat proses pengelasan berlangsung dapat terjadi burnback.
– Cacat las porositas atau lubang-lubang kecil sering terjadi jika gas
pelindung permukaan pengelasan tidak dapat melindungi secara
maksimal.
– Dapat terjadi tungsten inclusion.
Tegangan Sisa
➝ Tegangan sisa adalah tegangan yang bekerja pada
bahan setelah semua gaya-gaya luar yang bekerja
pada bahan tersebut dihilangkan.
Penyebab terjadinya tegangan sisa:
1. Tegangan sisa sebagai akibat dari tegangan
thermal seperti pada pengelasan dan perlakukan
panas.
2. Tegangan sisa yang disebabkan karena
transformasi fasa(seperti baja karbon)
3. Tegangan sisa karena deformasi plastisyang
tidak merata yang disebabkan gaya-gaya mekanis
seperti pada pengerjaan dingin selama
pengerolan, penempaan, pembentukan logam
atau pekerjaan lain yang dilakukan dengan mesin
➝ Sifat-sifat tegangan sisa
1. Tegangan sisa sangat tinggi biasanya terjadi di daerah las dan
daerah HAZ
2. Teganga sisa maksimum biasanya sampai tegangan luluh (yield
stress)
3. Pada bahan yang mengalami transformasi fasa minsalkan baja
karbon rendah, tegangan sisa mungkin berfariasi pada permukaan
dan bagian dalam dari logam induk.
Pengaruh tegangan sisa
1. Tegangan sisa yang disebabkan oleh proses pengelasn dapat
mempengaruhi sifat-sifat mekanis struktur las seperti patah getas,
kelelahan, dan retak karena kombinasi tegangan dan korosi
2. Pengaruh tegangan sisa menurub jika tegangan yang bekerja
pada bahan meningkat.
3. Pengaruh tegangan sisa pada struktur las bias diabaikan jika
tegangan yang bekerja pada struktur tersebut melebihi tegangan
luluhnya
4. Pengaruh tegangan sisa menurun setelah pembenan berulang.
Retak Pada Daerah Las

➝ Retak pada las dibagi atas dua kelompok


yaitu:
1. Retak dingin.
2. Retak panas.
Retak dingin

➝ Retak yang terjadi di daerah las pada suhu dibawah


suhu transformasi martensit (Ms) yang tingginya kira-
kira 3000C
➝ Retak dingin dapat terjadi tidak hanya pada daerah
HAZ, tetapi juga pada logam las. Retak dingin pada
daerah pengaruh panas sering terjadi pada :
➝ a. retak bawah manik,
➝ b. retak kaki,
➝ c. retak tumit,
➝ d. retak akar.
➝ Retak dingin pada daerah logam las biasanya adalah
retak memanjang dan retak melintang.
Retak panas.

➝ Retak panas adalah retak yang terjadi pada


suhu diatas 5000C.
➝ Retak panas dibagi dalam dua kelas yaitu retak
karena pembebasan tegangan pada daerah
pengaruh panas yang terjadi pada suhu antara
550 0C – 700 0C dan retak yang terjadi pada
suhu diatas 900 0C yang terjadi pada peristiwa
pembekuan logam., biasanya berbentuk retak
kawah dan retak memanjang. Retak panas
karena pembebasan tegangan pada umumnya
terjadi pada daerah kaki di dalam daerah
pengaruh panas.
Kelebihan Dan Kekurangan Pengelasan

kelebihan-kelebihan pengelasan adalah:


1) Effisiensi sambungan yang baik dapat digunakan pada temperatur tinggi dan tidak ada
batas ketebalan logam induk.
2) Geometri sambungan yang lebih sederhana dengan kekedapan udara, air dan minyak yang
sempurna.
3) Fasilitas produksi lebih murah, meningkatkan nilai ekonomis, produktivitas, berat yang
lebih ringan dan batas mulur ( yield) yang lebih baik.

Kekurangan-kekurangan pengelasan yaitu:


1) Kualitas logam las berbeda dengan logam induk, dan kualitas dari logam induk pada
daerah yang tidak terpengaruh panas ke bagian logam las berubah secara kontinyu.
2) Terjadinya distorsi dan perubahan bentuk (deformasi) oleh pemanasan dan pendinginan
cepat.
3) Tegangan sisa termal dari pengelasan dapat menyebabkan kerusakan atau retak pada
bagian las.
4) Kerentanan terhadap retak rapuh dari sambungan las lebih besar dibandingkan dengan
sambungan keling yang disebabkan metode konstruksi.
5) Kerusakan bagian dalam sambungan las sukar dideteksi, jadi kualitas sambungan las
tergaantung pada ketrampilan (skill) yang melakukan.

23
RIVETING (PAKU KELING)
➝ Rivet (paku keling) adalah salah satu metode penyambungan
(jointing).
➝ Pada umumnya diaplikasikan pada plat – plat yang tidak
memungkinkan untuk di las ataupun di patri.
➝ Pada pesawat terbang, digunakan untuk mengikat, atau
mengunci bagian konstruksi pesawat.

24
Keuntungan & Kerugian Riveting
(+) (-)
➝ Rigid ➝ Rivet bersifat permanen, bila sambungan
➝ Ringan rivet dilepas, rivet tidak akan bisa digunakan
lagi, karena dengan melepas rivet berarti
➝ Tidak mudah harus merusak rivet itu sendiri
lepas
➝ Tahan
terhadap
korosi
Bagian Rivet
Jenis Rivet
2 jenis rivet yang umum digunakan :

→ Solid rivet, pemasangan menggunakan bucking bar.


→ Spesial rivet, pemasangan tidak harus menggunakan
bucking bar.

Solid spesial
Bucking bar (Batang Penahan)
➝ Bucking bar adalah alat yang digunakan untuk membentuk bucktail.
➝ Permukaan bucking bar harus halus dan rata.
Beberapa jenis Solid Tipe Rivet berdasarkan bentuk kepalanya

Brazier/ Universal/ Round Flat


Countersunk
Mashroom Snap
Blind/Special Rivet
Pemasangan Rivet
➝ Hal-hal yang harus di perhatikan saat pemasangan rivet
1. Jenis rivet.
2. Jarak antar rivet.
3. Diameter lubang rivet
4. Ukuran dari bucktail rivet.
Jarak antar rivet

2 ,5 D

3D

2 – 2,5 D
Akibat kesalahan pemasangan posisi
rivet
Pemasangan Blind Rivet
➝ Sumber tenaga dari rivet gun berasal dari
angin bertekan yang berasal dari
kompresor.
➝ Pada ujung rivet gun dipasang “Gun Set”
yang sesuai dengan bentuk kepala rivet.
Adhesive Joint
Sambungan menggunakan Perekat
Adhesive Joint
➝ Adalah suatu bahan yang digunakan untuk menyatukan atau
menyambungkan suatu bahan yang sama ataupun berbeda jenis
materialnya dengan memanfaatkan kontak permukaan adhesive
(lem) sebagai media penyambungnya.
Tipe – Tipe Adhesive
➝ Berdasarkan Reaksi Kimianya
➝ Berdasarkan Bentuknya
➝ Berdasarkan Jenisnya
Berdasarkan Reaksi Kimianya
 Epoxy based system
Mempunyai kekuatan dan temperature yang tinggi hingga 2000C
 Acrylic
Cocok untuk aplikasi yang lingkungan tidak bersih
 Anaerobic Systems
Dilakukan saat tidak ada oksigen. Hasil ikatannya keras dan getas
 Cyanoacrylate
Ikatan yang tipis dan diatur dari 5 – 40 detik
 Urethanes
Mempunyai kekerasan dan fleksibilitas yang tinggi pada temperature kamar
 Silicones
Mempunyai resistansi yang tinggi terhadap uap dan pelarut, ketahanan impak yang
tinggi

Beberapa klasifikasi di atas dapat dikombinasikan satu sama lain


Berdasarkan Bentuknya
•Adisif Pasta (Paste) •Adisif Cair (Liquid)
•Adisif tape (lilitan)

•Adisif Film (Film) •Adisif Pelet (Pellets)

Sumber : www.adhesive.org
Berdasarkan Jenisnya
 Adhesive Hot-Melt
Contohnya : Ethylene-vinil asetat (Lem Stun GUN)
 Adhesive Reactive Hot –Melt
Contohnya : Glue stick, Polyamides
 Adhesive Thermosetting
Contohnya : epoxy dan polyurethane
 Adhesive Pressure Sensitive
Contohnya : Karet alam, karet styrene butadiene, karet butyl, karet
nitrile, polyacrylates
 Adhesive Contact
Contohnya : Kombinasi dari Resin poliester - resin poliuretan, Poliol
- resin poliuretan, dan Polimer akrilik - resin poliuretan
➝ Adhesive Semistructural
Jenis ini termasuk membuat kegagalan
sambungan akan kegentingan menjadi
berkurang

➝ Adhesive Nonstructural
Jenis ini termasuk Adisif yang dipakai untuk
headliners dan tujuan aestetic
Sifat- Sifat Adhesive

Sifat Fisika
Stabilitas sambungan terjadi dalam batas waktu
3 sampai 6 bulan. Kekuatan berkurang 75 sampai 80%
karena tegangan. Agar sambungan ini tetap kuat
pemakaian beban yang konstan.

- Tahan Korosi
Biasanya sambungan adhesive tahan korosi
terhadap cairan dan juga terhadap larutan alkali atau
asam.
- Tahan Panas
Tahan terhadap panas bergantung pada produk
adhesive, batas maksimal temperatur antara 40 C
sampai dengan 100 C
Keuntungan & Kekurangan Adhesive Joint
(+) (-)
➝ Beban yang diterima merata ➝ Kemampuan untuk menahan
➝ Mudah dan murah panas terbatas
➝ Memerlukan penangan awal
➝ Pengerjaaan tidak merusak
permukaan terhadap benda yang akan
direkat
➝ Tidak terjadi korosi
➝ Waktu pendinginan dan
➝ Tidak menambah pemanasan memerlukan waktu
berat/volume, terutama yang cukup lama hingga
untuk perencanaan pesawat adhesive benar benar mengikat
terbang
Persiapan Permukaan Subsrat
a. Degreese - pembersihan pelarut
- pembersihan alkaline
- semprot pembersih
b. Abrasi - sunblusting
- kawat penyikat
- pengamplasan
c. Pembersihan dengan kimia - plasma
- corona descharge
- flame treatment

45
Struktur Adhesive Joint

ket : subsrat adalah bahan yang akan disambung


boundary adalah batasan ikatan perekat
Kegagalan Adhesive Bonding


kegagalan ikatan perekat
1 kegagalan struktur
2 kegagalan perekat
3 kegagalan kohesive
Tipe beban yang dapat diterapkan pada adhesive Joint
Tipe Adhesive Joint
Thanks!
Any questions?

50

Anda mungkin juga menyukai