Anda di halaman 1dari 12

EPIDEMIOLOGI

ILMU TENTANG PENYEBARAN


PENYAKIT MENULAR PADA MANUSIA
DAN FAKTOR-FAKTOR YANG DAPAT
MEMPENGARUHI PENYEBARANNYA.
Epidemiologi
Epidemiologi , berkenaan dengan distribusi dalam
tempat dan prevalensi atau terjadinya penyakit,
yang dipengaruhi oleh lingkungan alam atau
lingkungan ciptaan manusia serta oleh tingkah laku
manusia.
Variabel-variabel yang paling umum digunakan oleh
ahli-ahli sosiologi dan ahli epidemiologi kedokteran
dalam studi – studi mereka adalah perbedaan umur,
jenis kelamin , status perkawinan, pekerjaan,
hubungan suku bangsa dan kelas sosial, tingkah
laku individu, serta lingkungan alami.
Lanjutan....
• Contoh :
• Kaum laki-laki muda Amerika , lebih besar
kemungkinan untuk meninggal akibat
kecelakaan, dari pada kaum wanita muda atau
orang-orang yang lebih tua.
• Para perokok lebih besar kemungkinannya
untuk meninggal karena kanker paru-paru
atau penyakit-penyakit jantung dari pada
orang-orang tidak merokok.
Lanjutan....
• Daerah-daerah pedalaman terutama daerah
pegunungan , lebih besar kemungkinannya
untuk menderita penyakit godok, jika
dibandingkan dengan penduduk yang tinggal
di pantai laut dan mudah memperoleh bahan
makanan laut yang kaya yodium.
Lanjutan....
• Para ahli Epidemiologi , kata ahli sosiologi
CLAUSEN , Memandang tugas mereka “
membuat korelasi-korelasi dalam hal insiden
penyakit dalam usaha-usaha menetapkan
petunjuk tentang pola-pola penyebab
penyakit yang kompleks, atau tentang
kemungkinan-kemungkinan dalam
pengawasan penyakit.”
Lanjuan....
• Epidemiologi berorientasi kepada usaha
mencapai suatu tujuan meningkatkan derajat
kesehatan, dan mengurangi timbulnya
ancaman kesehatan.
• Ahli Antropolgi lebih menaruh minat pada ciri
Epidemiologis dari penyakit-penakit penduduk
non-Eropa. Termasuk yang sering disebut
sebagai sindroma “kebudayaan khusus “
• Contoh : misteri kuru. Di Papua Nugini.
MISTERI KURU
• Kuru ( ditemukan pada tahun 1950 an ), di Papua
Nugini, yang berpenduduk waktu 15.000 jiwa.
• Ciri yangmenyolok dari kebudayaan suku itu
adalah ; pemisahan antara kehidupan kaum pria
dengan kaum wanitanya. Kaum pria berdiam,
makan dan tidur dalam suatu rumah laki-laki, dan
menghabiskan sebagian besar waktu mereka
dalam perdebatan-perdebatan hukum adat,
pertentangan, perang, dan upacara-upacara.
Lanjutan....
• Sementara pekerjaan pokok dalam pembukaan ladang,
pertanian, dilakukan oleh istri-istri mereka yang tinggal
dalam pondok-pondok kecil bulat bersama-sama anak
mereka dan ternak babi.
• Pada tahun 1950 – an , para wanita Fore selatan (
Papua Nugini ) , mempraktekan upacara kanibalisme (
memakan tubuh , terutama bagian otak dari kerabat
merka yang meninggal ). Setelah pemerintah mengusai
Dataran tinggi timur tersebut, dilakukan usaha keras
untuk membasmi aspek ini dari kehidupan penduduk
pribumi.
Lanjutan....
• Penyakit kuru menunjukan karakteristik
Epidemiologi yang tidak lazim. Penderitanya
sama sekali terbatas pada kaum wanita dan anak-
anak saja, walaupun kaum laki-laki muda
kadangkala terkena, tetapi tidak membahayakan
kesehatan para laki-laki dewasa. Sementara
dibeberapa desa sebaliknya ; hampir separuh dari
kematian kaum wanita dewasa , serta kematiana
terbesar pada anak-anak antara umur 5 – 16
tahun , diakibatkan oleh penyakit kuru.
Lanjutan....
• Penyakit tersebut tidak dijumpai di kalangan penduduk
suku-suku tetangga, sekalipun mereka sering
berhubungan. Juga tidak ditularkan pada orang Eropa.
• Kaum laki-laki muda Fore selatan yang bekerja di luar
kampungnya kadang-kadang terjangkit penyakit
tersebut, tetapi rekan-rekan sekerja mereka yang
berasal dari daerah lain tidak terkena. Dari daftar
silsilah kekerabatan yang ada pada pemerintah,
nampak jelas bahwa penyakit kuru tersebut
berpangaruh kuat pada garis keturunan.
Lanjutan....
• Tanda-tanda Penyakit kuru :
• Deterionisasi progresif pada pusat sistem syaraf yang
mengarah pada kelumpuhan total, dan seringkali,
ketidak mampuan untuk menelan.
• Kematian umumnya terjadi antara 6 hingga 12 bulan
setelah munculnya gejala-gejala pertama. Tetapi
kadang-kadang mencapai jangka waktu 2 tahun
lamanya. Sebagai akibat dari komplikasi seperti
kelaparan,radang paru-paru atau lecet-lecet punggung
( bed sores ). Belum ditemukan pengobatan yang akan
menahan atau menyembuhkan penyakit kuru.
Lanjutan....
• Pemecahan masalah kuru , ditemukan oleh ; Carleton
Gajdusek, ( ahli Antropolgi yang merangkap ahli Virus )
pada tahun 1957. dan pada tahun 1976 , mendapat
anugrah Nobel untuk Fisiologi Kedokteran.
• Penyakit kuru dimulai dari : kerabat-kerabat wanita si mati
diharuskan memasak dan memakan otak kerabat wanita
yang mati tersebut, dan sisa-sisanya diberikan pada anak-
anak mereka, baik yang laki-laki maupun yang perempuan.
Karena otak tersebut sering tidak cukup matang dimasak,
maka virus yang terdapat pada mayat korban kuru ,
dituarkan pada kerabat-kerabat wanita dan anak-anak
dalam keluarga. Menurunnya kasus kuru, setelah
pemerintah Australia menghapuskan Kanibalisme.

Anda mungkin juga menyukai