Tujuan Pembelajaran
Setelah mengikuti kegiatan ini, mahasiswa diharapkan mampu
melakukan prosedur pengecatan ZN
•Mampu membuat preparat baik dari spesimen padat maupun
cair untuk pengecatan ZN
•Mampu melakukan pengecatan ZN
•Mampu melakukan pemeriksaan mikroskopik preparat hasil
pengecatan ZN
•Mampu menentukan bakteri ZN positif atau ZN negatif
•Dasar Teori
Pengecatan Ziehl–Neelsen pertama kali diperkenalkan dua orang
dokter dari jerman yang bernama Franz Ziehl (1859 to 1926),
seorang ahli bakteriologi dan Friedrich Neelsen (1854 to 1898),
ahli patologi. Pengecatan Ziehl–Neelsen ini sering disebut dengan
pengecatan acid fast (tahan asam) dan khusus dilakukan untuk
mewarnai bakteri tahan asam (BTA) seperti Mycobacterium
tuberculosis. Pengecatan Ziehl–Neelsen ini sangat membantu
dalam menegakkan diagnosis penyakit TBC yaitu penyakit yang
disebabkan oleh Mycobacterium tuberculosis.
Reagensia yang digunakan untuk pengecatan Ziehl–Neelsen
adalah carbolfuchsin, asam alkohol and metilen biru. Bakteri
tahan asam setelah diberi cat pertama akan tahan terhadap
pencucian dengan asam dan alkohol sehingga tidak mengikat
cat kedua dan tampak berwarna merah. Sedangkan bakteri
yang tidak tahan asam akan tampak berwarna biru karena cat
pertama dilunturkan oleh asam alkohol dan kemudian
mengikat cat kedua.
Sifat tahan asam ini disebabkan karena terdapatnya
asam mikolat yang terikat pada dinding sel. Dinding sel
bakteri yang tahan asam dan alkohol terdiri dari
peptidoglikan, arabinogalaktan, dan lipid. Lima puluh
persen dari lipid ini adalah asam mikolat.
Alat dan Bahan
Alat:
Obyek glass Mikroskop
Ose bulat
Lampu spiritus
Pinset
Bahan
Spesimen (padat dan cair)
Cat ZN (A,B, dan C)
Formalin
Prosedur
A B
C D
Pengacatan Ziehl–Neelsen (ZN)
A C
B
Pengecatan Ziehl Neelsen
Pengecatan Ziehl Neelsen
Pengecatan Ziehl Neelsen
Pemeriksaan Mikroskopik