Anda di halaman 1dari 12

Seminar Proposal Usulan Skripsi

“Estimasi Tingkat Keparahan Kebakaran Hutan dan Lahan


Menggunakan Citra Landsat di Kabupaten Bengkalis Provinsi Riau”

M Bintang Anugerah
15/379924/TK/43189

Program Studi Teknik Geodesi


Departemen Teknik Geodesi
Universitas Gadjah Mada

Seminar Proposal Skripsi


Sleman, 11 Desember 2019
Latar Belakang
• Kebakaran hutan merupakan salah satu jenis bencana yang sering melanda Indonesia. Bencana ini hampir
terjadi setiap tahun terutama pada musim kemarau pada bulan April hingga oktober.
• Menurut Adinugroho et al (2005), kebakaran hutan merupakan suatu peristiwa kebakaran yang
disebabkan oleh alam atau oleh perbuatan manusia, yang ditandai dengan penjalaran api dengan bebas
serta mengonsumsi bahan bakar hutan dan lahan yang dilaluinya.
• Kebakaran hutan dan lahan di Indonesia umumnya (99,9%) disebabkan oleh manusia, baik disengaja
maupun akibat kelalaiannya. Sedangkan sisanya (0,1%) adalah karena alam (petir, lava gunung berapi)
(Adinugroho et al, 2005)
• Menurut data KLHK (2019), kebakaran hutan yang melanda Indonesia pada tahun 2015 merupakan
kebakran hutan yang paling signifikan dalam lima tahun terakhir dari segi luas daerah yang terbakar.
• Provinsi Riau merupakan salah satu provinsi yang rawan akan bencana kebakaran hutan dan lahan. Pada
tahun 2015 tersebut luas wilayah yang terbakar sebesar 183.808,59 Ha
Latar Belakang

Rekapitulasi luas kebakran hutan dan lahan tahun 2014-2019


(Kementrian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, 2019)
Latar Belakang
• Dengan memanfaatkan ilmu penginderaan jauh,
kebakran hutan dan lahan dapat diestimasi tingkat
keparahanannya, dengan menggunakan model
Normalized Burning Ratio (NBR). Sehingga pengukuran
dampak kebakaran hutan dan lahan dapat dilakukan
dengan meminimalisir biaya, waktu dan tenaga.

• Metode tersebut akan menghitung nilai reflektansi suatu


piksel terhadap gelombang Shortwave Infrared (SWIR)
dan gelombang Near Infrared (NIR).

Foto kebakaran hutan dan lahan di Riau dari citra satelit


Source : www.terra-image.com
Identifikasi Masalah

Pemanfaatan penginderaan jauh saat ini memang telah banyak dilakukan untuk
pengukuran dan pemetaan bencana kebakaran hutan dan lahan. Akan tetapi dalam upaya
rehabilitasi hutan dan lahan setelah kebakaran, data tingkat keparahan kebakran hutan
dana lahan dirasa perlu unutk menentukan kebijakan oleh instansi terkait mengenai
biaya dan waktu yang diperlukan dalam upaya rehabilitasi tersebut.
Tujuan Kegiatan

Kegiatan ini bertujuan untuk menghitung luas kebakaran dan tingkat


keparahan kebakaran hutan dan lahan di Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau
pada tahun 2015.
Manfaat Kegiatan

Hasil kegiatan ini bermanfaat untuk mengetahui luas daerah dari masing-masing
tingkat keparahan kebakaran hutan dan lahan yang terjadi di Kabubapten Bengkalis
Provinsi Riau pada tahun 2015, sehingga diharapkan dapat memberikan informasi
mengenai gambaran tingkat keparahan kebakaran hutan dan lahan kepada pihak terkait
dalam upaya rehabilitasi hutan dan lahan setelah kebakaran.
Pelaksanaan Kegiatan
Lokasi Penelitian
Studi kasus berada di lokasi Kabupaten Bengkalis, Provinsi Riau.

Persiapan Bahan
Adapun bahan-bahan yang digunakan pada penelitian ini, antara lain:

• Data citra satelit Landsat


(diunduh melalui https://www.usgs.gov/)
• Data hotspot
(diunduh dari http://modis-catalog.lapan.go.id/monitoring/)
Pelaksanaan Kegiatan
Persiapan Alat
Perangkat keras: Perangkat lunak:
1. Laptop HP 14s-cf1032TX, Intel® Core™ 1. Sistem operasi Windows 10
i5-8265U Processor ( 1.60 GHz. up to 3.90 2. ENVI 5.3
GHz. 6M Cache), RAM 4GB DDR4, 1TB. 3. Microsoft Excel
2. Printer 4. Microsoft Word
Pelaksanaan Kegiatan
Pelaksanaan Kegiatan
Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai