Anda di halaman 1dari 21

SEMINAR PROPOSAL SKRIPSI

“PENGARUH BACK MASSAGE


TERHADAP KECEMASAN PASIEN PRE
OPERASI BEDAH LAPARATOMI DI
RSUD KOTA MATARAM”

Oleh :
YULIANA
NIM. P07120314097
 MASALAH
 Laparatomi ->Laparatomi merupakan salah satu
prosedur pembedahan mayor, dengan melakukan
penyayatan pada lapisan-lapisan dinding abdomen
untuk mendapatkan bagian organ abdomen yang
mengalami masalah (hemoragi, perforasi, kanker dan
obstruksi) (Sjamsuhidajat dan Jong, 2004).

 Salah satu respon psikologis dari pasien yang


mengalami bedah mayor dapat berupa kecemasan.
Respon psikologis karena tindakan pembedahan
dapat berkisar cemas ringan, sedang, berat sampai
panik tergantung masing-masing individu (Brunner &
Suddart, 2002).

BAB I
LATAR BELAKANG
 SKALA
 Data dari World Health Organization (WHO
dikutip oleh Gianini, 2014), pasien laparatomi
tiap tahunnya meningkat 15%.
 Data Tabulasi Nasional Departemen Kesehatan
Republik Indonesia tahun 2011, tindakan bedah
laparatomi dari 12,8% menjadi 32% dengan
urutan ke 11 dari 50 pertama pola penyakit di
rumah sakit se Indonesia.
 Data Departemen Kesehatan Indonesia (DEPKES
RI) pembedahan laparatomi meningkat dari 162
pada tahun 2009 menjadi 983 pada tahun 2011
dan 1281 kasus pada tahun 2012 (Windiarto,
2013).
 Data yang diperoleh dari ruang rawat inap RSUD
Kota Mataram didapatkan pasien yang melakukan
operasi laparatomi pada bulan Agustus terdapat
63 pasien, pada bulan September terdapat 67
pasien dan pada bulan Oktober sampai dengan
bulan November terdapat 138 pasien laparatomi.
 KRONOLOGI
 Kecemasan apabila tidak diatasi akan
menimbulkan masalah dan menggangu
proses operasi berlangsung atau dapat pula
terjadi pembatalan operasi, kondisi ini
memerlukan suatu upaya dalam menurunkan
kecemasan yang dapat dilakukan dengan
teknik relakasi nafas dalam, mendengarkan
musik dan pijat, misalnya: back massage.
 Back Massage adalah metode pengobatan
non farmakologi yang tidak hanya membantu
rasa sakit tetapi juga membantu dalam
menghilangkan stress (Stillwell, 2011).
 Tindakan ini bertujuan untuk meningkatkan
kendali dan percaya diri serta mengurangi
stress dan kecemasan yang dirasakan
(Stuart, 2007).
 SOLUSI

 Teknik Non Farmakologis untuk mengatasi


kecemasan :

BACK MASSAGE

MENURUNKAN KECEMASAN
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Konsep Laparatomi : Teori Konsep kecemasan : Teori


(Sjamsuhidajat dan Jong, 2004), (Brunner & Suddart,
(Mansjouer, 2000), (Kristiayanasari, 2002), (Kholil Lur
2012). Rochman, 2010),
(Singgih G Gunarsa,
2008), (Manurung, 2016),
(Brand & Munroe,2013),
Konsep Senam Back Massage : (Stillwell, 2011), (Stuart,
(Trisnowiyanto, 2012), (Morton, 2007),
PG. dkk. 2011), (Hutasoit, 2000),
(Stillwell, 2011), (Kunz, Barbara,
2011), (Ritujain, 2011), (Maryunani,
2010), (Anonim, 2009), (Potter &
Perry, 2006), (Hidayat, 2007)
laparatomi
Faktor yang
mempengaruhi
Pasien yang baru petama kali
kecemasan: melakukan operasi Teknik non
1. Usia
farmakologi untuk
2. Jenis kecemasan mengatasi
kelamin
kecemasan:
3. Pendidikan
Merangsang pelepasan epinefrin dan 1. Teknik relaksasi
4. Sistem norepinefrin nafas dalam
pendukung
Meningkatkan TD, detak jantung, dan
2. Mendengarkan
kada glukosa darah musik
3. Back massage
Mengurangi ketegangan otot

Melancarkan sirkulasi darah

Memberikan rasa rileks pada tubuh

DITELITI Cemas
Normal 0-29,Kecemasan ringan 30-59,
TDK DITELITI Kecemasan sedang 60-89
Kecemasan berat 90-119, Panik > 120
RUANG LINGKUP
PENELITIAN

TEMPAT PENELITIAN
RSUD KOTA MATARAM WAKTU PENELITIAN

1. Penyusunan proposal ini


1. Salah satu tempat dengan dimulai bulan Oktober
BAB III
kejadian pasien pre operasi
bedah laparatomi selama
s/d Desember 2017.
2. Penelitian ini akan

METODOLOGI PENELITIAN
kurun waktu 3 bulan
terakhir yaitu sebanyak
dilaksanakan bulan
Maret – April tahun
268 pasien 2018.
POPULASI : Semua pasien yang akan
menjalani tindakan pre operasi bedah
lapaatomi di RSUD kota Mataram

SAMPEL :pasien pre operasi bedah


laparatomi yang menjalani rawat inap
di RSUD KOTA Mataram
POPULASI DAN
SAMPEL
KRITERIA SAMPEL

SAMPLING : TEKNIK PURPOSIVE


SAMPLING
KRITERIA INKLUSI :
1. Pasien pre operasi KRITERIA
bedah laparatomi EKSKLUSI :
yang mengalami Pasien yang tidak
kecemasan kooperatif
2. Pasien pre operasi terhadap
bedah laparatomi tindakan back
yang baru pertama massage.
kali melakukan
operasi
VARIABEL INDEPENDEN : back
massage
VARIABEL
PENELITIAN
VARIABEL DEPENDEN :
kecemasan
1. Data karakteristik
responden
2. Data kecemasan pasien pre
operasi bedah laparatomi
sebelum dilakukan back
PRIMER massage
3. Data kecemasan pasien pre
operasi bedah laparatomi
setelah dilakukan tindakan
JENIS DATA back massage.

SEKUNDER 1. GAMBARAN UMUM


RSUD KOTA MATARAM
1. Data Karakteristik
Pasien : Kuesioner
2. Data kecemasan pasien
sebelum Intervensi :
Depression Anxiety
PRIMER Stress Scale (DASS).
3. Data kecemasan pasien
setelah Intervensi :
Depression Anxiety
Stress Scale (DASS).

CARA
PENGUMPULAN
DATA

1. GAMBARAN
SEKUNDE UMUM RSUD
R
KOTA MATARAM
1. Data Karakteristik
Responden umur, jenis
kelamin,pendidikan,
pekerjaan, keluarga yang
menemani.
PRIMER 2. Data kecemasan pasien
pre operasi bedah
laparatomi sebelum dan
sesudah intevensi dengan
menggunakan DASS
CARA PENGOLAHAN
DATA

1. GAMBARAN UMUM
SEKUNDE
LOKASI PENELITIAN
R
DIOLAH SECARA
DESKRIPTIF

ANALISIS DATA UJI WILCOXON


 KERANGKA KERJAPopulasi
(pasien pre operasi bedah
laparatomi)
Teknik
Pengambilan
Sampel (Purposive
SAMPEL Sampling)

Pengukuran kecemasan
Pretest

Intervensi back massage

Pengkuran kecemasan
Posttes

Pengumpulan Data

Pengolahan Data

Analisis Data
No Variabel Definisi Parameter Alat Ukur Skala Data Kategori -
Operasional
1. Independen: Suatu tindakan Dilakukan selama Checklist - -
back dengan mengusap 10 menit back
massage punggung pada 2 menit pada massage
pasien pre operasi teknik selang
bedah laparatomi seling tangan
dengan teknik 2menit pada
selang seling teknik remasan
tangan, remasan, 2 menit pada
eflurasi, petriasi dan teknik eflurasi
tekanan menyikat 2 menit pada
dengan frekuensi teknik petriasi
2kali dalam 2 menit pada
sehari yang teknik tekanan
dilakukan selama menyikat -
10 menit.

2. Dependen: Depression Odinal Normal (0-


Kecemasan 29)
kecemasan Anxiety
(ansietas/ anxiety) Kecemasan
adalah gangguan Stress Scale
ringan (30-
alam perasaan (DASS) 59)
ketakutan atau Kecemasan
kekhawatiran yang sedang (60-
mendalam dan 89)
berkelanjutan,
N Variabel Definisi Parameter Alat Ukur Skala kategori
o Operasional Data

yang dapat 1. Merasa menjadi mudah Kecemasan


diukur marah karena hal-hal sepele. berat (90-119)
menggunakan 2. bibir terasa sering kering. Sangat berat/
Depression 3. Saya sama sekali tidak panik (>120)
Anxiety Stress dapat merasakan perasaan
Scale (DASS) positif.
4. kesulitan bernafas
(misalnya: seringkali
terengah-engah atau tidak
dapat bernafas padahal tidak
melakukan aktivitas 5.fisik
sebelumnya)
Tidak kuat lagi untuk
melakukan suatu kegiatan.
6. Cenderung bereaksi
berlebihan terhadap suatu
situasi.
7. Merasa goyah (misalnya,
kaki terasa mau ’copot’).
8. Merasa sulit untuk
bersantai.
9. Merasa sangat cemas dan
akan merasa sangat lega jika
semua ini berakhir.
No Variabel Definisi Parameter Alat Skala Kategori
operasional Ukur Data
10. Merasa tidak ada hal yang dapat
diharapkan di masa depan.
11. Mudah merasa kesal.
12Menghabiskan banyak energi untuk
merasa cemas.
13. Merasa sedih dan tertekan.
14. menjadi tidak sabar ketika
mengalami penundaan (misalnya:
menunggu sesuatu).
15. Merasa lemas seperti mau pingsan.
16. Merasa kehilangan minat akan
segala hal.
17. Tidak berharga sebagai seorang
manusia.
18. Mudah tersinggung
19. Berkeringat secara berlebihan
(misalnya: tangan berkeringat)
20. Takut tanpa alasan yang jelas.
21. Merasa bahwa hidup tidak
bermanfaat.
22. Sulit untuk beristirahat.
23. Mengalami kesulitan dalam
menelan.
24. Tidak dapat merasakan kenikmatan
dari berbagai hal yang saya lakukan.
25. Saya menyadari kegiatan jantung,
walaupun saya tidak sehabis melakukan
aktivitas fisik (misalnya: merasa detak
No Variabel Definisi Parameter Alat Ukur Skala kategori
Operasional Data

26. Merasa putus asa dan sedih.


27. Mudah marah.
28. Hampir panik.
29. Sulit untuk tenang setelah sesuatu
membuat kesal.
30. Terhambat oleh tugas-tugas sepele
yang tidak biasa.
31. Saya tidak merasa antusias dalam
hal apapun.
32. Saya sulit untuk sabar dalam
menghadapi gangguan terhadap hal
yang sedang saya lakukan.
33. Saya sedang merasa gelisah.
34. Saya merasa bahwa saya tidak
berharga.
35. Tidak dapat memaklumi hal apapun
yang menghalangi saya untuk
menyelesaikan hal yang sedang saya
lakukan.
36. Sangat ketakutan.
37. Tidak ada harapan untuk masa
depan.
No Variabel Definisi Parameter Alat Ukur Skala kategori
Operasional Data
38. Hidup tidak berarti.
39. Mudah gelisah.
40. Khawatir dengan situasi Panik
dan mempermalukan diri sendiri.
41. Gemetar (misalnya: pada
tangan).
42. Sulit untuk meningkatkan
inisiatif dalam melakukan sesuatu
 Menggunakan uji Wilcoxon :
 Bila datanya berbentuk ordinal, menguji
efektifitas suatu perlakuan terhadap suatu
besaran variabel yang ingin ditentukan,
selanjutnya nilai masing – masing
responden dibandingkan antara pre-test
dengan sesudah intervensi post-tets.
 Uji Wilcoxon Pair Test : taraf signifikasi
95%, Jika ρ value <α (5%) maka H0
ditolak dan Ha diterima
 Jika ρ value >α (5%) maka Ho diterima
dan Ha ditolak
SEKIAN

TERIMA KASIH !

Anda mungkin juga menyukai