Anda di halaman 1dari 33

RUMPUT LAUT

Pemanfaatan & Pemasarannya

Oleh:
BUNTARAN
BALAI BUDIDAYA LAUT LOMBOK
DIREKTORAT JENDERAL PERIKANAN BUDIDAYA
Gerupuk, JULI 2007
PENDAHULUAN
• Seaweeds atau RL adalah algae besar
(macro algae), tanaman sederhana
• Tumbuh di air bergaram & lingk laut
• Di dunia terdapat 6000 – 7000 species
• Kelompok RL:
– RL Hijau (Chlorophyta) – laut dangkal
– RL Coklat (Phaeophyta) – laut sedang
– RL merah (Rhodophyta) – laut dalam
Kandungan Rumput Laut*)
• Mineral esensial: Fe, Iod, Al, Na, Mg, Ca, soluble
N, phosporous S, Cl, Si, Rb, strontium, Ba, Ra,
Ti, Co, Bo, Copper, Zink & unsur2 lain yang
dapat dilacak
• Protein
• Tepung
• Gula
• Vitamin A, B, C

• *) % kandungannya bervariasi tergantung


jenisnya (Sumber: Univ. of Maine)
PEMANFAATAN RL
• Sbg bahan makanan penting bagi manusia
• Sbg bahan obat-obatan: anticoagulant, antibiotics, antihelmenthes
(worms), antihypertensive agents, pengurang cholesterol, dilatory agents,
insektisida.
• Sbg bahan pangan bagi organisme di laut
• Sbg bahan pakan ternak
• Sbg pupuk tanaman & penyubur tanah
• Sbg bahan pengemas transportasi lobster dan clam hidup
• Saat ini pohon industri RL sudah sangat berkembang

• Total nilai produksi seaweeds lebih dari US$ 590 juta.


SEAWEEDS SEBAGAI BAHAN
PANGAN

• Dikenal sejak ribuan tahun (300 – 6000 SM) di China, Semenanjung


Korea dan Jepang
• Awal abad ke-4 penggunaan seaweeds secara komersial
• Jenis-jenis yang populer:
- NORI (Porphyra, seaweed merah) -> makanan Kaisar
- WAKAME (Undaria, seaweed coklat)
- HIZIKI (Hizikia)
• Varietas coklat & merah > digunakan daripada hijau
• Varietas coklat: Laminaria (dried), Undaria pinatifada (salted) sbg
camilan dan bahan soup serta Hizikia fusiforme (dried & boiled)
• China, Korea dan Jepang: konsumen & industri seaweeds terbesar
dunia dengan kebutuhan 6 juta ton/th seaweed basah dengan nilai
sekitar 5 milyar dollar.
PORPHYRA
• Mempunyai kandungan edible protein yang
tinggi, sbg bahan dasar NORI
• NORI dijual dalam paket lembaran tipis sekitar
30 gram dengan ukuran 10-12 cm2, uncooked
atau lightly baked dan digunakan untuk
membungkus sushi. Bentuk lain: cooked, salted
dimakan sebagai snack atau ditabur diatas
nasi/mie
• Produksi NORI tahunan mencapai 90.000 ton
kering dengan nilai 1,46 milyar dollar.
• Pasar AS tumbuh pesat, tahun 1990: US$ 25
juta dan tumbuh 15 % hingga tahun 2000an
LAMINARIA
• Mulai dibudidayakan di Jepang tahun 1950an.
Ilmuwan China berhasil mengurangi masa tanam
dari 2 thn menjadi 1 thn
• Produksi di China > 1,5 juta ton basah.
Sebagian besar digunakan sbg bahan KOMBU
dan ALGINAT
• Budidaya besar-besaran di Jepang, China dan
Korea - produksi kering 1 juta ton dengan nilai 3
milyar dollar.
UNDARIA
• Sangat populer di Korea
• Bentuknya lebih tipis dan lebih lezat
dibandingkan KOMBU
• Dijual dalam bentuk salted products, disimpan
pada suhu -10 C
• Total produksi sekitar 33.000 ton kering dg nilai
230 juta dollar
• Perancis mulai memperkenalkan edible
seaweeds jenis ini di pasar Eropa
PERDAGANGAN INTERNASIONAL

• Demand terus meningkat dlm 50 th terakhir,


tidak dpt dipenuhi dr stock alamsekarang 90%
kebutuhan dipasok dari budidaya
• CHINA: produksi terbesar (, 5 juta ton/th 
mayoritas utk KOMBU. Harga kombu 2800
dollar/ton
• KOREA: Produksi 800 ribu ton/th. Lebih 50%
produksi utk wakame (Undaria pinnatifada).
Harga wakame 6900 dollar/ton
• JEPANG: Produksi sekitar 600 ribu ton/th. Lebih
75% untuk nori (high value product). Harga nori
16.000 dollar/ton
HYDROCOLLOIDS : ALGINATE,
AGAR & CARRAGENAN
• Senyawa untuk mengentalkan dan membentuk
jelly
• Di-ekstrak dari seaweeds
• Industri ekstraksi terus berkembang setelah PD
II
• Kekurangan bahan baku
• 1 juta ton seaweeds basah dan diekstrak
menghasilkan 3 jenis hydrocolloids 55.000 ton
dengan nilai 585 juta dollar
ALGINATE
• Di-ekstrak dari seaweed coklat
• Budidaya berkembang pesat, harga mahal utk
memenuhi kebutuhan industri
• Mulai diproduksi secara komersial sejak tahun
1930
• Nilai produksi tahunan alginate sekitar 213 juta
dollar
• Penggunaan alginat:Campuran Batubara
kosmetik, keramik, keju, cat, aspal, ban, semir,
es krim, pasta gigi, kertas, dll
AGAR-AGAR

• Ditemukan pada tahun 1658 di Jepang


dari hasil ekstraksi algae merah dengan air
panas
• Nilai produksi 132 juta dollar/th dihasilkan
dari 2 jenis seaweed merah hasil budidaya
• Budidaya mulai berkembang sejak th 60 –
70an, berkembang pesat sejak 1990.
AGAR – AGAR (lanjutan)
• Kebutuhan dunia 10.000 ton/th
• Negara konsumen utama:
- Jepang: kebutuhan 2000 ton/th
- AS : kebutuhan 1000 ton/th, 80% berasal dari
impor
- Jerman: kebutuhan 210 ton/th
- Italia: kebutuhan 100 – 400 ton/th
- Thailand, Singapura dan Malaysia dengan vol.
kebutuhan masing-masing sekitar 200 ton/th
CARRAGEENAN
• Senyawa pengental hasil ekstraksi dari Irish
Moss, jenis seaweed merah kecil yang biasa
tumbuh di perairan dingin
• Mulai dikenal sejak abad 19
• Produksi dunia sekitar 240 juta dollar. Industri
carrageenan berkembang pesat dengan
diketemukannya jenis seaweed yang
mengandung carrageenan tinggi dan dapat
dibudidayakan di perairan tropis dengan biaya
relatif murah.
CARRAGEENAN (lanjutan)
• Volume pasar: 15.000 – 20.000 ton/th
• Pasar terbesar:
– Eropa (35%)
– Asia Pasifik (25%)
– Amerika Utara (25%)
– Amerika Selatan (15%)
• Penggunaan Carrageenan: industri pengolahan
makanan, es krim, shampoo, lotion
RL sebagai bahan pakan
• Tahun 1960-an, Norwegia mempelopori produksi
bahan additive pakan yang dibuat dari tepung
seaweed coklat kering
• Ternak lebih sehat, tdk gampang sakit & subur
• Alat pengering menggunakan bahan bakar
minyak sehingga biaya produksi tergantung
harga minyak dunia
• 50.000 ton seaweed basah menghasilkan 10.000
ton bahan pakan dengan nilai 5 juta dollar
EKSPOR RUMPUT LAUT
INDONESIA
• Kebanyakan dalam bentuk kering matahari
• Tujuan X: China, Spanyol, HK, Jepang &
Philippines
– 2002 : 28.560 ton (US$ 15,80 juta)
– 2003 : 40.162 ton (US$ 20,51 juta)
– 2004 :
• RL : 51.011 ton (US$ 3,4 juta)
• Agar-agar 3,560 (US$ 6,3 juta)
IMPOR RL & OLAHANNYA
• Impor agar untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri
• Kebijakan industri repacking vs pengembangan industri
olahan
• Impor rumput laut : Jepang, Korea, India, Canada, Chile,
Singapore
– 2002: 383 ton US$ 295.000
– 2003: 339 ton US$ 299.000
– 2004: 497 ton US$ 462.981
• Impor agar-agar:
– 2002 : 825 ton (US$ 898.000)
– 2004 : 4.389 ton (US$ 1,03 juta)
• Impor produk lainnya (permen, jelly dll)
Produksi DN vs Philippines
• Jenis: Gracillaria, Euchema cotonii dan E.
spinosum
• Volume produksi th 2001: 212.478 ton kering, th
2002: 223.080 ton kering

• Philippines:
– Guso – Euchema ( diekspor segar)
– Lato – Caulerpan ( diekspor segar )
– Sargassum (sbg bhn pakan & agar2)
– Gelidia & Gracillaria ( diekspor kering)
– Ekspor carrageenan tinggi
PELUANG dan TANTANGAN
• Ekspor : sangat cerah, pesaing utama Philippines
• Pengembangan budidaya rumput laut
• Ekspor didominasi rumput laut kering
• Masalah mutu : dipanen sebelum 45 hari sehingga
rendemen rendah
• Kadar pasir dan kotoran tinggi
• Ulah pedagang pengumpul – penyeragaman harga
sehingga tidak mendorong pembudidaya untuk
meningkatkan mutu produk dan pengeringan
• Pengembangan industri olahan menjadi semi-refined
• Industri refined – dikuasai American Colloids dan
Copenhagen Pectin
PELUANG EKSPOR

• JEPANG:
– Kyioritsu Shoji Co. Ltd, No. 210, 2-7 Chome
Buzenda-cho, Shinonoseki, Yamaguchi 750,
Japan. Fax 0832-31-1777
– Matsuoka Co. Ltd, 10-12, 1-chome Higashi
Yamatomachi-Shimonoseki, Yamaguchi 750,
Japan. Tel 0832-675566, Fax 0832-675286
• MALAYSIA
– Hewnikwon Corp, Sdn Bhd. Lot 208, 2nd Floor,
Wisma Westcourt 12, 128 Jalan Klang Lama
58000, Kuala Lumpur. Tel. 03-78217733, Fa.
03-7804145
• Amerika Serikat:
– Colony Import & Export Corp. 226 Seventh St.
Garden City, NY 11530, USA. Tlp. (516) 746-
2560 Fax (516) 294-4575
PASAR LOKAL
• Nn Yesy Setio, Surabaya 031-5315428
• H. KHALIS, Surabaya o85648539997
• Gede Setia Budi Bali, 0817561545
• Ibu Komang Ribak, Bali 08123644277
• Hartono, Surabaya, 0811338467
• DLL.
Pabrik-pabrik Pengolah
– PT Satelite Sariti, Surabaya
– PT Phoenix Mas, Mataram
– PT Agarindo Bogatama, Jakarta
– PT Sumber Guna Makassar Nusa, Makassar
– PT Bantimurung Indah Seaweed Industry,
Makassar
TERIMA KASIH
HUBUNGAN PENGUSAHA SEBAGAI BAPAK ANGKAT
DENGAN PETANI RUMPUT LAUT

• pendahuluan
- Permintaan pasar semakin ramai, petani nanam semakin
banyak
- Banyak pengusaha beralih ke rumput laut

- Semangat pedagang baru, tidak memperhatikan kerugian


penanam modal

- Ramainya pembeli menyebabkan petani panen tidak


cukup umur,
kadar gel Strengnya rendah, pasca panen salah.

- masalah ini perlu cari solosinya oleh pemerintah,


petani,pengusaha.
Pemberian modal dan
cara pengembaliannya

• Modal dari pengusaha, ke pengumpul,


kepetani.

• Pengembalian dengan dipotong harga


setiap kali panen.
Manfaat adanya bapak angkat
Petani mendapatkan modal dan sarana untuk
membudidayakan rumput laut tampa dikenai bunga.

Kualitas rumput laut dapat dimonitor dan diperbaiki


dengan bimbingan bapak angkat.

Ada jaminan hasil panen oleh bapak angkat.

Bila terjadi hubungan yang baik, setelah lunas para


petani bisa meminjam lagi untuk meningkatkan sarana
budidaya seperti pembelian motor tempel dan sampan
baru.
Kendala yang dihadapi oleh bapak angkat

• Pedagang bukan bapak angkat datang dan membeli


harga yang lebih tinggi.

• Petani yang tidak loyal menjual ke pihak lain, hingga


bapak angkat tidak mendapat barang sesuai dengan
jumlah yang diinginkan.

• Setelah berjalan beberapa waktu petani sering tidak mau


menjual kepada bapak angkat karena harus dipotong
cicilan.
Kendala yang dihadapi petani
• Pada musim-musim tertentu pertumbuhan rumput laut
sangat jelek dan hasilnya sangat sedikit sehingga
pelunasan utang pada bapak angkat lebih lama.

• Petani sering kekurangan tenaga untuk merawat Rumput


laut.

• Rumput laut jenis Spinousum sering kurang pasarnya.


• Keterbatasan modal untuk ngembangkan usahanya.
• Sering rusak konstruksi rakit maupun patok oleh ombak
dan arus yang kencang.
Pendekatan yang perlu agar hubungan
pengusaha dengan petani lebih harmonis.

• Petani harus mengkonsultasikan kepada bapak


angkatnya penawaran pengusaha lain.

• Bapak angkat harus menyesuaikan harga dan


mendapatkan cicilan dari petani.

• Petani harus mau panen cukup umur, pasca panen


sesuai dengan kesepakatan awal.

• Agar cepat lunas cicilan petani harus tetap menjual


kepada Bapak angkatnya.
• Harus sering pertemuan petani dengan Bapak angkat,
TERIMA KASIH ATAS
PERHATIANNYA

Anda mungkin juga menyukai