Anda di halaman 1dari 32

Motif dan Motivasi

Teori Motivasi

Emosi

3 Dimensi Emosi
 Psikologi mempelajari perilaku, dimana perilaku
disebabkan banyak faktor.

 Salah satu faktornya: Motivasi dan Emosi

 Motivasi dan Emosi bisa mempengaruhi perilaku, dan


sebaliknya Perilaku jg bisa mempengaruhi emosi dan
motivasi.
 Arti motivasi adalah 'alasan' yang mendasari sebuah
perbuatan yang dilakukan oleh seorang individu.

 Seseorang dikatakan memiliki motivasi tinggi dapat


diartikan orang tersebut memiliki alasan yang sangat kuat
untuk mencapai apa yang diinginkannya dengan
mengerjakan pekerjaannya yang sekarang. Berbeda
dengan motivasi dalam pengertian yang berkembang di
masyarakat yang seringkali disamakan dengan 'semangat',
seperti contoh dalam percakapan: "saya ingin anak saya
memiliki motivasi yang tinggi". Ucapan ini bisa diartikan
jika orang tua tersebut menginginkan anaknya memiliki
semangat belajar yang tinggi. Maka, perlu dipahami
bahwa ada perbedaan penggunaan istilah motivasi di
masyarakat. Ada yang mengartikan motivasi sebagai
sebuah alasan, dan ada juga yang mengartikan motivasi
sama dengan semangat.
Motif dan Motivasi

 Manusia (juga hewan) adalah makhluk yg


hidup, berkembang, dan aktif bertindak.

 Dalam bertindak selain ditentukan faktor


dari luar juga ditentukan faktor dari
dalam.

 Dorongan yang datang dari dalam untuk


berbuat disebut MOTIF.
Motif dan Motivasi

 Motif berasal dari bahasa latin movere yg


berarti bergerak atau to move (Branca,
1964).

 Motif adalah kekuatan yang terdapat


dalam diri organisme yang mendorong
untuk berbuat atau merupakan driving
force (Bimo Walgito, 2002).
Motif dan Motivasi

 Motif tidak dapat diamati secara


langsung, tp motif dapat diketahui dari
perilaku.

 Motif juga membantu untuk memprediksi


perilaku di masa depan.

 Hal-hal yang dapat mempengaruhi motif


disebut MOTIVASI.
Motif dan Motivasi

 Motivasi merupakan keadaan dalam diri individu


atau organisme yang mendorong perilaku ke arah
tujuan.

 Motivasi memiliki 3 aspek (Bimo Walgito, 2002):


1. Keadaan terdorong dalam diri organisme
(driving state).
2. Perilaku yg timbul dan terarah karena
keadaan ini.
3. Goal atau tujuan yg dituju oleh perilaku tsb.
 Umumnya motivasi mempunyai
siklus: (1) motivasi timbul, (2)
memicu perilaku yg bertujuan, (3)
setelah tujuan tercapai maka
motivasi terhenti.
TEORI2 MOTIVASI
1. Hull’s Drive Theory
 Deprivasi kebutuhan fisiologis menimbulkan
dorongan (drive) untuk berperilaku, pada
umumnya berakar pada keadaan jasmani, spt
makan, minum, seks, bernafas.
 Motif ini disebut juga basic motives, atau motif
primer, karena berkaitan erat dengan
mempertahankan eksistensi kehidupan.
 Perilaku pada awalnya random, sampai pada suatu
saat menemukan perilaku yang tepat untuk
memenuhi kebutuhan tersebut.
 Setelah kebutuhan terpenuhi dorongan melemah.
2. Teori Kebutuhan Murray
Murray mengemukakan 20 daftar kebutuhan
(NEEDs) yg pada umumnya mendorong manusia
untuk bertindak atau berperilaku (Bimo
Walgito, 2002):

11. Harmavoidance, berusaha menolah hal


1. Abasement, Merendah atau yg merugikan.
merendahkan diri 12. Infavoidance, usaha menghindari hal
2. Achievement yang memalukan.

3. Affiliation 13. Nurturance, memberi bantuan.

4. Aggression 14. Order, keteraturan

5. Autonomy, kebebasan, otonomi. 15. Play, bermain

6. Counteraction, yaitu motif yg terkait 16. Rejection, menolak


usaha utk mengatasi dan mengantisipasi 17. Sentience, mencari kesenangan thd
kegagalan. impresi melalui alat indera
7. Defendance. 18. Seks
8. Deference, hormat. 19. Succorance, kebutuhan akan simpati,
9. Dominance, dominasi. bantuan atau pertolongan orang lain

10. Exhibition. 20. Understanding, mengerti.


3. Teori David Mc Clelland

3 Fokus utama kebutuhan manusia:


1. Achievement Motivation, atau disebut
juga need for achievement (n-ach).
2. Motivasi untuk berafiliasi, atau need for
affiliation (n-aff).
3. Motif berkuasa, atau need for power (n-
pow).
4. Aktualisasi Diri (Abraham
Maslow)
Manusia memiliki 5
tingkatan kebutuhan. Self Actualization
Jika kita ingin
memotivasi, menurut Esteem Needs

Maslow, kita perlu Love and Belongingness


memahami sedang (Social Needs)

berada pada tingkat Safety Needs


manakah kebutuhan
orang itu, dan Physiological Needs

kemudian focus pada


kebutuhan itu atau
kebutuhan di atas itu.
5. Clayton Alderfer’s ERG
Theory
Alderfer hanya mengkaji ulang
teori Maslow, perbedaannya
adalah:
 Menggantikan lima kebutuhan
Maslow menjadi tiga
 Dapat beroperasi sekaligus
lebih dari satu kebutuhan
 Jika kepuasan dan suatu
kebutuhan tingkat-lebih-tinggi
tertahan, hasrat untuk
memenuhi kebutuhan tingkat-
lebih-rendah meningkat.
6. Douglas McGregor’s Theory
XY
Pandangan pimpinan mengenai sifat manusia
didasarkan atas beberapa kelompok
asumsi tertentu dan kecenderungan membentuk
perilaku terhadap karyawan berdasarkan asumsi-
asumsi tersebut
 Theory X: manusia pada dasarnya pemalas dan
mementingkan diri sendiri
 Theory Y: manusia memiliki potensi yang luar
biasa, hanya butuh difasilitasi agar dapat
mengaktualisasikan potensinya
7. Stacy Adams Equity Theory

Social Exchange Process


 Manusia memberikan investment (input; biasanya
berupa kerja dan rangkaiannya) untuk
mengharapkan imbalan yang specific (outcomes;
biasanya berupa uang)

 Seberapa input untuk mendapatkan outcomes


tertentu sering sudah dikalkulasi oleh seseorang
sebelum bekerja
Keadilan atau Equity
 Bandingkan input-outcomes sendiri dengan input-outcomes orang lain yang
terkait (relevant others).

Op Oo p = person

 o = others

Ip Io
Contoh Input dan Outcomes

INPUT OUTCOMES
 Pendidikan  Gaji
 Usaha dalam  Bonus
bekerja  Promosi
 Pengalaman  Penghargaan
 Training  Fasilitas
Ketidakadilan atau Inequity

Op Oo Op Oo
 atau 
Ip Io Ip Io
Paradigma dari Formula Equity

 Yang penting rasio bukan nilai nominalnya

 Equity bukan antara I dan O tapi


perbandingan dengan orang lain

 Equity ataupun inequity adalah persepsi


masing-masing dan bukan ukuran objektif.
Enam Solusi Inequity
1) Merubah Input: rubah kualitas atau kuantitas kerja
2) Merubah Outcomes: rubah jumlah kompensasi
3) Meninggalkan medan: absen atau turnover
4) Mengevaluasi kembali input atau outcomes secara
kognitif
5) Merubah input atau outcomes orang lain: pengaruhi
mereka untuk menurunkan kualitas atau kuantitas
kerja
6) Ganti orang yang jadi pembanding: pilih orang lain
yang memiliki pendidikan, pengalaman, dan pekerjaan
yang lebih mirip.
8. Victor Vroom’s VIE Theory (Teori
Harapan)
Tentang kekuatan dari suatu harapan bahwa
sebuah tindakan akan diikuti oleh hasil tertentu
yang menarik/memuaskan individu tsb.
 Valence: seberapa penting suatu hasil bagi
kita (-10 sampai +10)
 Instrumentality:hubungan antara suatu hasil
dengan hasil yang lainnya (0 sampai +1)
 Expectancy: tingkat harapan keberhasilan
suatu usaha (0 s/d +1)
 Motivasi karyawan adalah hasil dari
seberapa jauh seseorang menginginkan
imbalan (Valence), yaitu penilaian bahwa
kemungkinan sebuah upaya akan
menyebabkan kinerja yang diharapkan
(Expectancy), dan keyakinan bahwa
kinerja akan mengakibatkan penghargaan
(Instrumentality )
9. Teori Goal-Setting
(Edwin Locke & Gary Latham)

 Tujuan yang spesifik dan sulit lebih


meningkatkan prestasi daripada tujuan yang
kabur dan mudah, dengan syarat tujuan itu
diterima.
 Dampak positif umpan balik, terutama yg
ditimbulkan sendiri (bisa dipantau sendiri)
 Turunan teori ini: SMART (Spesifik,
Measurable, Actioanable, Realistic, Time
Base)
EMOSI
 Emosi berarti perasaan intens yang
ditujukan kepada seseorang atau sesuatu;
reaksi terhadap seseorang atau kejadian.
 Kata emosi berasal dari bahasa latin,
yaitu emovere, yang berarti bergerak
menjauh.
 Arti kata ini menyiratkan bahwa
kecenderungan bertindak merupakan hal
mutlak dalam emosi.
Fungsi Emosi
 Dalam “The Expression of The Emotions in Man and
Animal”, Charles Darwin menyatakan emosi
berkembang seiring waktu untuk membantu manusia
memecahkan masalah.
 Emosi sangat berguna karena ‘memotivasi’ orang
untuk terlibat dalam tindakan penting agar dapat
bertahan hidup: tindakan-tindakan seperti
mengumpulkan makanan, mencari tempat
berlindung, memilih pasangan, menjaga diri
terhadap pemangsa, dan memprediksi perilaku.
 Artinya Emosi sangat berpengaruh terhadap tingkah
laku manusia
3 Dimensi Emosi

1. Emosi terkait dengan beberapa jenis ekspresi,


biasanya ekspresi wajah.
2. Emosi membangkitkan perubahan fisiologis
yang konstan, seperti peningkatan detak
jantung.
3. Emosi disertai oleh perasaan subjektif seperti
ketakutan, kecemasan, kegembiraan.
(David Watson & Lee Ann Clark, 1994)
Teori hubungan emosi
dengan gejala kejasmanian
 Jika seseorang mengalami emosi, pada
individu akan terdapat perubahan-perubahan
kejasmanian.

 Prinsip tersebut digunakan untuk


kepentingan praktis misalnya: lie detector.
Teori James Lange
 Bahwa emosi timbul karena pengaruh
perubahan jasmaniah individu.
 Misalnya: sedih karena menangis, takut
karena gemetar, marah karena memukul.
 Biasa disebut teori teori perifer dalam
emosi atau juga disebut paradoks James.
Teori Canon Bard
 Emosi tergantung pada aktivitas dari otak bagian bawah.
 Teori ini menyatakan bahwa situasi menimbulkan
rangkaian proses pada syaraf.
 Suatu situasi yang saling mempengaruhi antara thalamus
(pusat penghubung antara bagian bawah otak dengan
susunan syaraf pusat) dan alat keseimbangan atau
cerebellum dengan cerebral cortex (bagian otak yang
terletak di dekat permukaan sebelah dalam dari tulang
tengkorak, suatu bagian yang berhubungan dengan
proses kerjanya seperti berpikir).
 Biasa disebut teori sentral dalam berpikir atau teori
dengan pendekatan neurologis.
Teori Schachter Singer
 Emosi merupakan the interpretation of bodily arousal.
 Teori ini berpendapat bahwa emosi yang dialami seseorang
merupakan hasil interpretasi dari aroused atau stirred up
dari keadaan jasmani.
 Menurut pendapat tokoh ini bahwa keadaan jasmani dari
timbulnya emosi pada umumnya sama untuk sebagian besar
emosi yang dialami, apabila ada perbedaan fisiologis dalam
pola otonomik pada umumnya orang tidak dapat
mempersepsi hal ini. Karena perubahan jasmani merupakan
hal yang ambigious, teori menyatakan bahwa tiap emosi
dapat dirasakan dari stirred up kondisi jasmani dan individu
akan memberikan interpretasinya.
Beberapa variabel yang
memengaruhi emosi dan suasana
hati
 Kepribadian: Sangat mungkin ada kecenderungan seseorang
mengalami suasana hati dan emosi tertentu, misalnya
seseorang lebih mudah merasa bersalah atau lebih mudah
marah dibanding orang lain yang lebih relaks atau tenang
 Stres: Stres menyebabkan ketegangan yang meningkat
 Aktivitas Sosial: Orang dengan suasana hati positif biasanya
mencari interaksi sosial dan sebaliknya, interaksi sosial
menyebabkan orang-orang mempunyai suasana hati yang baik;
Aktivitas social yng bersifat fisik dan informal lebih membentuk
suasana hati positif.
 Tidur: waktu tidur yang cukup dan kualitas tidur yang baik
berdampak positif.
 Olahraga: Olahraga meningkatkan suasana hati positif
Beberapa variabel yang
memengaruhi emosi dan suasana
hati
 Usia: emosi negatif tampaknya semakin jarang terjadi
seiring bertambahnya usia
 Gender: wanita menunjukkan ekspresi emosional yang
lebih besar dan emosi yang lebih intens; mereka
menunjukkan ekspresi emosi positif maupun negatif yang
lebih sering, kecuali kemarahan; wanita juga lebih
nyaman dalam mengekpresikan emosi dan mampu
membaca petunjuk nonverbal dan paralinguistik secara
lebih baik
 Hari dalam seminggu: Kecenderungan orang berada pada
suasana hati terbaik di akhir minggu dan sebaliknya
 Cuaca: Perbedaan cuaca tidak terlalu berpengaruh pada
emosi dan suasana hati

Anda mungkin juga menyukai