Anda di halaman 1dari 24

OM SWASTIASTU

Kelompok 2 :

– Ni Ketut Wahyuni Febri Yanti (051)


– Made Ninda Deliana Kusuma Dewi (052)
– Ni Luh Putu Armini Yanti (075)
9. INTERAKSI
8. OBAT DAN ZAT
GIZI 1.
PENATALAKSANAA
KESEIMBANGAN
N OBESITAS
ENERGI
7. DAMPAK
OBESITAS
TERHADAP GANGGUAN 2. PENGERTIAN
PENYAKIT AKIBAT OBESITAS
DEGENERATIVE KELEBIHAN
ENERGI 3. GAMBARAN
6. KAITAN
PRILAKU DAN KLINIS DAN
LINGKUNGAN LABORATORIUM
DENGAN OBESITAS
OBESITAS 5. FAKTOR
RESIKO DAN 4. PATOGENESA
ETIOLOGI
Keseimbangan energi
Berat badan yang stabil berarti adanya keseimbangan
antara asupan energi (dari makanan dan minuman yang
dikonsumsi) dan pengeluaran energi (jumlah kalori
yang dipakai).
Keseimbangan energi berbeda antara hidangan
makanan yang satu dengan yang lainnya dan antara
hari yang satu dengan yang lainnya, tetapi dalam
kondisi normal tidak terdapat perubahan terus
menerus dalam penyimpanan tubuh.
Lanjutan……………..

Tubuh dengan asupan sebanyak 40-50 ton makanan


disepanjang hidup seseorang dapat mempertahankan
berat badan yang relatif stabil dan hal ini menunjukkan
pengaturan berat badan dalam jangka waktu yang lama
berada dalam keseimbangan yang sangat baik.
Perilaku makan manusia dipengaruhi oleh banyak faktor,
yaitu rasa lapar dan selera makan, pengaruhi sosial,
kelezatan makanan, dan suasana hati.
Pengertian obesitas

Obesitas adalah suatu kondisi terjadinya penimbunan


lemak yang berlebihan terhadap tinggi badan, berat
badan, jenis kelamin, dan etnisitas sebagai akibat
penumpukan zat gizi terutama karbohidrat, protein
dan lemak, kondisi tersebut disebabkan oleh
ketidakseimbangan antara konsumsi energi dan
kebutuhan energi sehingga dapat merugikan
kesehatan.
Gambaran Klinis Obesitas

– Pertumbuhan berjalan dengan cepat/pesat disertai


dengan adanya ketidakseimbangan antara peningkatan
berat badan yang berlebihan dibandingkan dengan tinggi
badannya.
– Jaringan lemak bawah kulit menebal sehingga tebal
lipatan kulit lebih tebal daripada yang normal.
– Kepala nampak relatif lebih kecil dibandingkan dengan
tubuhnya.
Lanjutan………

– Bentuk pipi lebih tembem, hidung dan mulut relatif


lebih kecil, mungkin disertai dengan bentuk
dagunya yang berganda.
– Pada dada terjadi pembesaran payudara yang
dapat meresahkan bila terjadi pada laki laki.
– Perut membesar menyerupai bandul lonceng, dan
kadang disertai dengan garis garis putihatau ungu.
Lanjutan……………

– Kelamin luar pada wanita tidak jelas ada kelainan, akan


tetapi pada laki laki relatif lebih kecil.
– Pubertas pada laki laki terjadi lebih awal dan akibatnya
pertumbuhan kerangka lebih cepat berakhir sehingga
tingginya pada masa dewasa relative lebih pendek.
– Lingkar lengan atas dan paha lebih besar dari normal,
tangan relatif lebih kecildan jari jari bentuknya
meruncing.
Lanjutan……………

– Dapat terjadi gangguan psikologisberupa gangguan


emosi, sukar bergaul, senang menyendiri dan
sebagainya.
– Pada kegemukan yang berat mungkin terjadi
gangguan jantung dan paru yang disebut sindroma
pickwickian dengan gejala sesak napas, sianosis,
pembesaran jantung dan kadang kadang
penurunan kesadaran.
Gambaran pemeriksaan
laboratorium obesitas

– Pada pemeriksaan darah ditemukan gangguan


endokrin
– Kemungkinan adanya gangguan metabolism hidrat
arang dan lemak
– Pada air seni (urine) ditemukan peningkatan
pengeluaranzat tertentu
Patogenesa

Mekanisme patofisiologis obesitas menempatkan sel


lemak sebagai pusat tempat kelainan berasal, tetapi
tidak seluruhnya dapat dimengerti. Meskipun begitu,
sudah ada bukti yang mengaitkan patogenesa obesitas
dengan mekanisme sinyal pada usus, jaringan lemak,
otak, dan mungkin pula jaringan lain tempat masuknya,
penyebaran, serta penyimpanan tempat zat zat gizi.
Lanjutan …………….

Mekanisme ini diatur di otak, yang melatar


belakangi perubahan dalam bersantap, kegiatan
fisik, dan metabolism tubuh, guna
mempertahankan simpanan energy. Masa
perkembangan obesitas terentang dari periode
janin hingga menopause, nyaris sepanjang usia.
Faktor Risiko dan Etiologi

– Fator genetik
– Faktor lingkungan
Aktifitas fisik
Faktor nutrisional dan gizi
– Faktor sosial ekonomi dan gaya hidup
Kaitan Prilaku dan Lingkungan
Dengan Obesitas
Faktor perilaku seperti kebiasaan makan yang kurang sehat,
kurangnya aktivitas fisik dan gaya hidup berperan secara
signifikan terhadap angka kejadian obesitas.
Kebiasaan makan yang kurang sehat dan kurangnya aktivitas
fisik dengan tingginya tingkat kebiasaan kurang sehat di
kalangan remaja, menjadi sangat penting untuk memberikan
perhatian dan upaya yang lebih untuk mencegah dampak
negatif dari perilaku ini.
Lanjiutan……………….
Masa remaja merupakan masa dimana kemandirian mulai
terbentuk. Menerapkan pola hidup sehat pada periode ini
dapat memberikan manfaat yang dapat bertahan hingga
dewasa.
Intervensi melalui pendekatan perilaku untuk memodifikasi
perilaku terkait obesitas merupakan upaya yang penting bagi
anak dan remaja dengan kelebihan berat badan sebagai upaya
manajemen berat badan jangka panjang dan pencegahan
angka kesakitan.
Lanjutan………..

Mengingat peran penting dari intervensi


perubahan perilaku untuk pencegahan
obesitas di kalangan remaja, sangat penting
untuk mengembangkan sebuah desain
intervensi yang berbasis teori perubahan
perilaku.
Dampak Obesitas Terhadap Penyakit
Degenerative

Penyakit Degenerative
Obesitas adalah suatu kondisi kronis yang
berkaitan erat dengan peningkatan risiko dari sejumlah
penyakit degeneratif. Penyakit degenerative adalah
suatu kondisi penyakit yang timbul dari penurunan
fungsi sel-sel tubuh dari keadaan normal menjadi lebih
buruk dan berlangsung kronis.
Lanjutan……………..

Hal ini dapat menyebabkan berbagai penyakit degenerative


seperti:
 Kolesterol
 Hipertensi
 Diabetes Melitus
 Arterosklerosis
 Kolelitiasis (kantung empedu)
 Artitis gout (asam urat)
Penatalaksanaan obesitas

Penatalaksanaan obesitas dilakukan untuk


menurunkan berat badan. Program penurunan berat
badan akan berhasil jika pasien memiliki motivasi
tinggi dan keinginan kuat untuk menurunkan berat
badan. Program penurunan berat badan akan gagal
jika pasien tidak memiliki kedua hal tersebut sehingga
komitmen dan kesiapan pasien perlu diperhatikan.
Interaksi Obat Dan Zat Gizi

Obat yang mengurangi nafsu makan terdiri atas


noradrenergic agent, serotonin agent, dan kombinasi
keduanya. Obat ini bekerja dengan menekan
neurotransmitter seperti norepinephrine, serotonin,
dopamine, dll di susunan saraf pusat yang berperan
dalam meningkatkan nafsu makan. Obat ini hanya
dapat dikonsumsi selama 12 minggu hingga 6 bulan.
Lanjutan………..

Efek samping yang mungkin timbul adalah insomnia,


mulut kering, konstipasi, sakit kepala, euforia,
palpitasi dan hipertensi. Obat yang mengurangi
absorbsi makanan di usus yaitu orlistat. Obat ini
bekerja dengan mengikat lipase yang merupakan
enzim yang berperan dalam mempermudah absorbsi
lemak di usus, sehingga akhirnya lemak tidak bisa
diserap.

Anda mungkin juga menyukai